{"title":"APLIKASI BERBAGAI KOAGULAN ALAMI SERTA KAJIAN TERHADAP KUALITAS SLAB","authors":"Iwan Rusiardy, M. Hendro, Yulius Beni","doi":"10.58466/lipida.v2i1.358","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengolahan karet di Kalimantan Barat pada umumnya menjadi lump dan slab dengan menggunakan koagulan asam formiat. Harga asam formiat yang mahal, tidak ramah lingkungan serta berbahaya terhadap kesehatan membuka peluang pengembangan penggumpal alternatif bersifat alami. Penelitian ini menggunakan bahan penggumpal alami berupa jeruk sambal, buah mengkudu, serta buah asam maram. Kandungan asam organik pada masing-masing buah tersebut dapat menurunkan pH lateks mencapai pH isoelektrik sehingga dapat membantu lateks untuk menggumpal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggumpal alami terhadap kualitas slab selama penyimpanan. Pengolahan karet dilakukan di kebun karet Dusun Sungai Pelanduk, Kabupaten Sanggau dan analisis kimia dilaksanakan di Laboratorium Kimia Program Studi Pengelolaan Hasil Perkebunan (PHP) Politeknik Negeri Pontianak PSDKU di Kabupaten Sanggau. Hasil pengamatan memperlihatkan pH ekstrak jeruk sambal, ekstrak asam maram ekstrak mengkudu terfermentasi (secara berturut-turut) sebesar 1.8, 2.2 dan 3.4. Semakin tinggi konsentrasi yang ditambahkan akan mempercepat proses koagulasi lateks. Waktu penggumpalan paling cepat adalah penambahan ekstrak jeruk sambal konsentrasi 20 dan 30% (secara berturut turut) yaitu selama 11 dan 9 menit. Tidak terlihat adanya pengaruh yang nyata akibat dari perlakuan terhadap kadar zat menguap dan kadar abu slab yang dihasilkan. Nilai PRI slab berkisar antara 65,768% hingga 73,214 %. Nilai PRI tersebut telah memenuhi persyaratan mutu SNI SIR 10 dan SIR 20 yaitu minimal 50% dan 60%.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i1.358","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pengolahan karet di Kalimantan Barat pada umumnya menjadi lump dan slab dengan menggunakan koagulan asam formiat. Harga asam formiat yang mahal, tidak ramah lingkungan serta berbahaya terhadap kesehatan membuka peluang pengembangan penggumpal alternatif bersifat alami. Penelitian ini menggunakan bahan penggumpal alami berupa jeruk sambal, buah mengkudu, serta buah asam maram. Kandungan asam organik pada masing-masing buah tersebut dapat menurunkan pH lateks mencapai pH isoelektrik sehingga dapat membantu lateks untuk menggumpal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggumpal alami terhadap kualitas slab selama penyimpanan. Pengolahan karet dilakukan di kebun karet Dusun Sungai Pelanduk, Kabupaten Sanggau dan analisis kimia dilaksanakan di Laboratorium Kimia Program Studi Pengelolaan Hasil Perkebunan (PHP) Politeknik Negeri Pontianak PSDKU di Kabupaten Sanggau. Hasil pengamatan memperlihatkan pH ekstrak jeruk sambal, ekstrak asam maram ekstrak mengkudu terfermentasi (secara berturut-turut) sebesar 1.8, 2.2 dan 3.4. Semakin tinggi konsentrasi yang ditambahkan akan mempercepat proses koagulasi lateks. Waktu penggumpalan paling cepat adalah penambahan ekstrak jeruk sambal konsentrasi 20 dan 30% (secara berturut turut) yaitu selama 11 dan 9 menit. Tidak terlihat adanya pengaruh yang nyata akibat dari perlakuan terhadap kadar zat menguap dan kadar abu slab yang dihasilkan. Nilai PRI slab berkisar antara 65,768% hingga 73,214 %. Nilai PRI tersebut telah memenuhi persyaratan mutu SNI SIR 10 dan SIR 20 yaitu minimal 50% dan 60%.