RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)最新文献

筛选
英文 中文
Menjaga Keberlanjutan Kampung Adat Melalui Pemberdayaan Penenun di Kampung Anajiaka, Kab. Sumba Tengah
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2020-04-30 DOI: 10.24843/jrs.2020.v07.i01.p10
.. Wiyatiningsih, Kristian Oentoro
{"title":"Menjaga Keberlanjutan Kampung Adat Melalui Pemberdayaan Penenun di Kampung Anajiaka, Kab. Sumba Tengah","authors":".. Wiyatiningsih, Kristian Oentoro","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i01.p10","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i01.p10","url":null,"abstract":"The study discusses the effort to maintain the sustainability of a traditional kampung through empowering weavers in Kampung Anajiaka, Sumba Tengah Regency. The number of weavers is decreasing. This is in line with the lack of weaving skills which inhibits the development of weaving motifs as a local identity. Indeed, woven clothes have deep cultural meanings. They are not only used for everyday wear, but also for ritual ceremonies. With time, woven clothes making become a livelihood for the community of Kampung Anajiaka. This work replaces farming that is absolutely depending on the rain. Based on the problems, the study aims at mapping the potentials of weavers and their role in the sustainability of Kampung Anajiaka. The study applies a descriptive – qualitative research method collecting data through field observation and interviews with the weavers. The study was done in Kampung Anajiaka consisting of 14 Sumbanese traditional houses surrounding megalithic toms. The study result shows that empowering weavers improves living environment quality. This can be seen from the mutual relationship system in the development of weaving skills of the weavers and the providing of working space and types of equipment for weaving. The improvement of living environment quality will contribute to the sustainability of the traditional kampung.  \u0000Keywords: empowering; Sumba Tengah Regency; sustainability; traditional kampung; the weaver \u0000  \u0000Abstrak \u0000Studi ini membahas upaya untuk menjaga keberlanjutan kampung adat melalui pemberdayaan penenun di Kampung Anajiaka, Kabupaten Sumba Tengah. Jumlah penenun yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga semakin menurun saat ini. Sedikitnya jumlah penenun seiring dengan minimnya ketrampilan menenun yang menghalangi pengembangan motif tenun sebagai identitas lokal. Padahal, tenun memiliki makna kultural yang dalam bagi masyarakat Sumba. Tenun merupakan bagian dari perlengkapan budaya yang tidak hanya dipergunakan untuk pakaian sehari-hari, namun juga untuk upacara-upacara adat. Pada perkembangannya, menenun dapat menjadi sumber pendapatan keluarga bagi masyarakat Kampung Anajiaka. Pekerjaan ini menggantikan pekerjaan bertani yang sangat tergantung pada hujan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka studi ini bertujuan untuk memetakan potensi penenun dan perannya terhadap keberlanjutan kampung adat Anajiaka. Studi ini menerapkan metode penelitian deskriptif – kualitatif yang mengumpulkan data melalui observasi lapangan dan wawancara terhadap penenun. Studi dilakukan di Kampung Adat Anajiaka yang terdiri dari 14 rumah tradisional yang diletakkan mengelilingi batu kubur megalitik. Hasil studi menunjukkan bahwa pemberdayaan penenun berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan hunian. Hal ini terlihat melalui sistem gotong royong dalam peningkatan ketrampilan menenun dari penenun dan penyediaan ruang kerja dan peralatan menenun. Meningkatnya kualitas lingkungan hunian akan berkontribusi terhadap keberlanjutan kampung adat. ","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116346024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Aspek Komunitas dan Institusi dalam Resiliensi Kampung Kota Yogyakarta 日惹村民居的各个方面
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2020-04-30 DOI: 10.24843/jrs.2020.v07.i01.p04
I. I. Damanik, Bakti Setiawan, M. S. Roychansyah, Sunyoto Usman
{"title":"Aspek Komunitas dan Institusi dalam Resiliensi Kampung Kota Yogyakarta","authors":"I. I. Damanik, Bakti Setiawan, M. S. Roychansyah, Sunyoto Usman","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i01.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i01.p04","url":null,"abstract":"Urban Kampung is an urban area with distinctive characters. The symbols as a poor, dense, and slum area, put the urban kampung as a high priority task for the government to solve. But besides that, the urban kampung demonstrates the capacity of the local community and institutions. Vulnerability aspects embedded with capacity aspects, build configuration that complements one to another, and build the distinctiveness in the context of resilience. As part of the urban area, urban kampung has to bring out its local resilience value to support urban resilience. This paper will provide an analysis of the resilience’s value by measuring the aspects of the communities and institutions of urban kampung in Yogyakarta. This research was conducted by distributing questionnaires that are compiled on a Likert scale in five urban kampungs in Yogyakarta City. The results are analyzed using the Principle Component Analysis (PCA), which will show the genetics distance and the relation between variables of the community aspects and the institutional aspects of the urban kampung. The PCA’s outcome of community and institutional aspects will be useful in designing public spaces in urban kampung as an effort to increase urban resiliency. \u0000Keywords: urban kampung; community; institution; resilience; principal component analysis \u0000  \u0000Abstrak \u0000Kampung Kota adalah ruang perkotaan yang memiliki karakter yang khas. Simbol miskin, padat dan kumuh membentuk kampung kota menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah kota. Namun disamping itu, kampung kota hadir dengan kekuatan komunitas dan institusi lokalnya. Aspek-aspek pembentuk kerentanan (vulnerability) berdampingan dengan aspek-aspek pembentuk kapasitas (capacity), saling mengisi dan membentuk kekhasan dalam konteks resiliensi. Sebagai bagian dari wilayah perkotaan, kampung harus menunjukkan nilai seberapa resiliensi aspek-aspek tersebut. Tulisan ini akan memberikan telaah mengenai perhitungan nilai resiliensi aspek komunitas dan institusi kampung kota di Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuestioner yang disusun dengan skala Likert di 5 kampung kota di Yogyakarta. Hasilnya kemudian akan dianalisis dengan Komponen Fundamental (Principal Component Analysis, PCA), yang akan menunjukkan jarak genetika dan relasi antara variabel aspek komunitas dan aspek institusi kampung kota. Temuan komponen fundamental aspek komunitas dan institusi akan bermanfaat dalam mendesain ruang publik dalam kampung kota dalam upaya peningkatan resiliensi kota. \u0000Kata kunci: kampung kota; komunitas; institusi; resiliensi; analisis komponen fundamental","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"203 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132998942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Teknik Tradisional pada Struktur Rumah Panggung di Kabupaten Bima untuk Ketahanan terhadap Gempa
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2020-04-30 DOI: 10.24843/jrs.2020.v07.i01.p02
A. Hariyanto, Sugeng Triyadi, Andry Widyowijatnoko
{"title":"Teknik Tradisional pada Struktur Rumah Panggung di Kabupaten Bima untuk Ketahanan terhadap Gempa","authors":"A. Hariyanto, Sugeng Triyadi, Andry Widyowijatnoko","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i01.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i01.p02","url":null,"abstract":"This study aims to identify the structural system of stilt houses in Mbawa Village and their connection between elements that support earthquake resistance. Field observations were used to observe the system, form, and building materials. They were mainly conducted on local structural systems and construction as a critical part of the building to anticipate seismic force. The connections between post and beam and the logic of structural loading interpretation are carried out. The research found some unique detail and system to respond to the seismic load. The local technique of pa’a and ceko, which developed empirically by communities during centuries can reduce the vulnerability of their houses.. \u0000Keywords: structural system; wooden joint; stilt house; seismic load \u0000  \u0000Abstrak \u0000Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sistem struktural rumah panggung di Desa Mbawa dan hubungan antar elemen yang mendukung ketahanannya terhadap gempa. Observasi lapangan digunakan untuk mengamati sistem struktur dan konstruksi lokal, yaitu hubungan antar elemen sebagai bagian utama dari bangunan untuk mengantisipasi beban gempa. Interpretasi hubungan antar elemen struktur dan logika pembebanan struktur dilakukan. Beberapa hubungan elemen struktur yang unik untuk merespons beban gempa ditemukan. Teknik struktur lokal, yaitu pa’a dan ceko pada rumah panggung yang dikembangkan secara empiris oleh masyarakat selama bertahun-tahun dapat mengurangi kerentanan rumah mereka terhadap gempa. \u0000Kata kunci: sistem struktur; sambungan kayu; rumah panggung; beban gempa","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"38 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128811254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Perkembangan Tata Ruang Kota Juwana dan Peningkatan Ketahanan Budaya Lokal Menghadapi Globalisasi 城市布局的发展和地方文化的恢复面对全球化
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2020-04-01 DOI: 10.24843/JRS.2020.V07.I01.P05
Naniek Widayati Priyomarsono, Rudy Surya
{"title":"Perkembangan Tata Ruang Kota Juwana dan Peningkatan Ketahanan Budaya Lokal Menghadapi Globalisasi","authors":"Naniek Widayati Priyomarsono, Rudy Surya","doi":"10.24843/JRS.2020.V07.I01.P05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/JRS.2020.V07.I01.P05","url":null,"abstract":"Juwana is a sub-district in the coastal area in the north of Java Island. It is a low land which traversed by Silugonggo, the biggest river in Pati Regency. Initially, the settlement and trading area were around the harbor and it was linear-shaped. Those events were the exodus of Chinese merchants who occupied the inland next to the focal point and the construction of Daendels’ post road from Anyer to Panarukan. The research method is qualitative with a grounded theory research strategy. The data was gained from observations and interviews with people who have roles in the community. The sociology perspective was comprehended using Giddens's Theory. This theory allowed the changes in Juwana’s urban space and considers this as local identity. In conclusion, the development pattern in the Juwana community created four types of urban space: 1) The initial urban space pattern which consisted the square as the focal point and the central power as well as the fishermen urban space pattern alongside Silugonggo and the harbor as the central business district; 2) The Chinese merchant's urban space pattern which located around the city center and linear with Pos/Pantura road; 3) The industrial urban space pattern; 4) Historical urban space pattern. \u0000Keywords: community development; urban space pattern; settlement \u0000  \u0000Abstrak \u0000Juwana, kota kecamatan di pantai pesisir utara Pulau Jawa merupakan dataran rendah yang dilalui oleh sungai terbesar di Kabupaten Pati, yaitu Silugonggo. Pada awalnya permukiman dan perdagangan berada sepanjang Silugonggo sampai pelabuhan dengan bentuk linier. Kedatangan pedagang China yang menempati wilayah pedalaman berdampingan dengan pusat orientasi. Daendels membuat jalan raya pos dari Anyer sampai Panarukan. Perubahan tersebut mempengaruhi struktur dan pola ruang kota Juwana. Metode penelitian kualitatif dengan strategy grounded theory research. Data didapat dengan pengamatan dan wawancara terhadap aktor yang berperan dalam kehidupan masyarakat dalam kelompok tersebut. Pemahaman perspektif sosiologi masyarakat menggunakan Teori Giddens yang memungkinkan bisa mendapatkan perubahan pola tata ruang Kota Juwana sebagai suatu identitas dan kearifan lokal. Kesimpulan yang didapat adalah pola perkembangan masyarakat membentuk empat pola tata ruang Kota Juwana: 1) Pola tata ruang awal dengan pusat orientasi alun-alun sebagai pusat kekuasaan, serta pola tata ruang nelayan berada di sepanjang Silugonggo dan pelabuhan sebagai pusat orientasi bisnis, perkembangan berikut terjadi pola tata ruang yang mengelilingi pusat kekuasaan dan bisnis; 2) Pola permukiman China/pengusaha yang berada di sekeliling pusat kota dan linier dengan jalan Pos/Pantura; 3) Pola tata ruang industry; 4) Pola tata ruang yang memiliki nilai kesejarahan. \u0000Kata kunci: perkembangan masyarakat; pola tata ruang; permukiman","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128233400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Imah Panggung Arsitektur Sunda sebagai Model Desain Rumah Ramah Banjir di Jawa Barat 巽他建筑的高架建筑是西爪哇省洪水友好房屋的模型
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2020-04-01 DOI: 10.24843/JRS.2020.V07.I01.P06
Nuryanto, R. I. Surasetja, Dadang Ahdiat
{"title":"Imah Panggung Arsitektur Sunda sebagai Model Desain Rumah Ramah Banjir di Jawa Barat","authors":"Nuryanto, R. I. Surasetja, Dadang Ahdiat","doi":"10.24843/JRS.2020.V07.I01.P06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/JRS.2020.V07.I01.P06","url":null,"abstract":"West Java Province is one of the provinces in Indonesia which is very prone to flood. In its strategic plan, The Provincial Government with Ministry of Public Works has made a retention pool in Baleendah Sub-District, Bandung District. Since 2017, the pool with the total area of ??6.9 Ha turned out to be only 5.7 Ha of which are used to accommodate water runoff from The Citarum River, and the rest is used as restoration land. However, the retention pool has not been able to accommodate the overflowing water, as a result, the flood continued to occur and became an annual subscription for society in Baleendah. This condition is the background of this research. The research is conducted using the descriptive-qualitative approach, by observing and digging up information about the conditions of houses in the research location those are often flooded. This study found a model of flood-friendly houses with the concept of local wisdom of Sundanese traditional architecture. The results of the study are: 1) The concept of a flood-friendly house with a Sundanese traditional architecture approach in the form of imah panggung; 2) A flood-friendly house design which includes: house plan, house façade design, roof model design, and structure-construction design based on the local wisdom of Sundanese traditional architecture; 3) Maquette as a model of the flood-friendly house for The Cieunteung village society. These results of the study were proposed by the local government in the effort to anticipate the bigger impact of flood, beside the main response to the existence of a retention pool. \u0000Keywords: home design model; friendly to floods; Sundanese traditional architecture \u0000  \u0000Abstrak \u0000Provinsi Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang sangat rawan terjadinya bencana banjir. Dalam rencana strategisnya, pemerintah provinsi bersama Kementerian Pekerjaan Umum telah membuat kolam retensi di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Sejak tahun 2017, kolam dengan luas total 6,9 Ha itu ternyata hanya 5,7 Ha diantaranya yang difungsikan untuk menampung limpasan air dari Sungai Citarum dan sisanya dimanfaatkan sebagai lahan restorasi. Kolam retensi tersebut ternyata tetap saja tidak mampu menampung luapan air yang banyak, akibatnya banjir tetap terjadi dan menjadi langganan tahunan bagi masyarakat di Baleendah. Kondisi inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini. Metoda penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, dengan cara mengobservasi dan menggali informasi tentang kondisi rumah-rumah penduduk di lokasi penelitian yang sering terendam banjir. Penelitian ini menemukan model rumah yang ramah terhadap banjir dengan konsep kearifan lokal arsitektur tradisional Sunda. Hasil penelitian berupa: 1) Konsep rumah ramah banjir dengan pendekatan arsitektur tradisional Sunda berupa imah panggung; 2) Desain rumah yang ramah terhadap banjir yang meliputi: rancangan denah lantai rumah, rancangan bentuk tampak rumah, rancangan model atap rumah,","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130520616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perspektif Jalan Malioboro di Yogyakarta pada Era Revolusi Industri 4.0 日惹的马里奥罗透视工业革命时代4.0
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2019-10-16 DOI: 10.24843/jrs.2019.v06.i02.p07
Titien Saraswati
{"title":"Perspektif Jalan Malioboro di Yogyakarta pada Era Revolusi Industri 4.0","authors":"Titien Saraswati","doi":"10.24843/jrs.2019.v06.i02.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2019.v06.i02.p07","url":null,"abstract":"Malioboro Street is a well-known tourist destination in Yogyakarta. This is the main shopping boulevard in town enriched with plentiful vendors on its sides. In order to provide visitors with a more vibrant experience and a comfortable shopping area, this venue has gone through continuous and long-lasting improvement. To further increase the number of visitors, Malioboro also went through a major makeover which was completed at the end of 2018. However, within the current Industrial Revolution 4.0 whose one prominent part (among others) is online shopping, the competitiveness of Malioboro as a shopping boulevard should be approached from a different perspective. Taking this condition as its context, this study seeks to explore how Malioboro is seen fit to respond to the Industrial Revolution 4.0 era. Data collection was done by conducting physical observations, interviews, and closed-ended online questionnaires. Data analysis was carried by concurrently examining all data collected through various means. The study result demonstrates that despite the rapid growth of online shopping, the image of Malioboro as a unique shopping lane will continue to thrive including in the minds of the millennial generation. \u0000Keywords: Malioboro, sidewalk, street vendor, millennial, Industrial Revolution 4.0 \u0000  \u0000Abstrak \u0000Jalan Malioboro di kota Yogyakarta telah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Malioboro adalah shopping street utama di Yogyakarta, dengan ciri adanya PKL di kedua sisi trotoarnya. Malioboro telah selesai direnovasi pada akhir 2018, dengan tetap memberi ruang bagi PKL di kedua sisi trotoarnya. Meskipun selesai direnovasi, sampai sekarangpun masih dilakukan berbagai ide dan kreatifitas untuk membuat Malioboro semakin nyaman bagi wisatawan, dalam hal mengisi ruang-ruang Malioboro untuk berbagai event, baik yang terjadwal maupun dari kreatifitas pengunjung. Ini adalah kreatifitas jangka panjang, bahkan mungkin selamanya, agar wisatawan tetap tertarik dan senang mengunjungi Malioboro. Sudah banyak diketahui bahwa berbelanja sekarang, baik barang maupun kuliner, bisa dilakukan dengan memanfaatkan jasa pengantaran melalui jaringan internet yang marak saat Revolusi Industri 4.0 ini. Tujuan penulisan adalah untuk melihat lebih lanjut perspektif Malioboro pada era Revolusi Industri 4.0 ini. Metode mencari data dengan melakukan survei langsung di Malioboro, wawancara, dan memberikan kuesioner tertutup online pada masyarakat. Analisis dilakukan dengan menguji hasil wawancara dan kuesioner tertutup dengan situasi terkini di Malioboro. Kesimpulan yang didapat antara lain bahwa meskipun aktivitas perbelanjaan bisa dilakukan melalui internet, ternyata belanja dengan melihat langsung barang maupun kuliner di Malioboro tidak bisa ditinggalkan bahkan oleh generasi milenial. \u0000Kata kunci: Malioboro, trotoar, PKL, milenial, Revolusi Industri 4.0","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124140657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pengaruh Perilaku Masyarakat terhadap Pola Permukiman Adat di Desa Nggela Kabupaten Ende 社区行为对恩德区Nggela村的传统定居点模式的影响
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2019-10-16 DOI: 10.24843/jrs.2019.v06.i02.p08
F. T. Kerong, Silvester M. Siso
{"title":"Pengaruh Perilaku Masyarakat terhadap Pola Permukiman Adat di Desa Nggela Kabupaten Ende","authors":"F. T. Kerong, Silvester M. Siso","doi":"10.24843/jrs.2019.v06.i02.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2019.v06.i02.p08","url":null,"abstract":"Human behaviour is in general influenced by traditions, emotional state, values, ethics, power, persuasion, genetical attributes, and available spaces. This study examines the community behaviour of Nggela Village, an adat-based settlement of Ende Regency. It especially focusses on cultural behaviours in regard to adat rituals of Loka Lolo, Joka Ju, and Lobo Keda. Discussions within relate to the governance of the adat settlemet of Nggela Village which has 17 Mosalaki (adat leader) who occupy 15 adat houses. This study is conducted using a naturalistic approach. It unfolds that human behaviour that determines the pattern of Nggela's traditional settlement has been grounded by the village's historical journey, cosmology, beliefs, collaborative attitude, sacred elements, and social structure. \u0000Keywords: behavior, space, adat settlement of Nggela Village \u0000  \u0000Abstrak \u0000Perilaku manusia pada umumnya dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, genetik, dan ketersediaan ruang. Penelitian ini mengkaji perilaku masyarakat pada permukiman adat di Desa Nggela, Kabupaten Ende. Kajiannya difokuskan pada perilaku budaya berkenaan dengan beberapa ritual adat Loka Lolo, Joka Ju, dan Lobo Keda. Diskusi dalam paper ini berkaitan erat dengan tatanan kepemerintahan yang berlaku di desa ini, yang memiliki 17 pemimpin adat yang menempati 15 rumah adat. Penelitian ini menerapkan pendekatan naturalistik. Melalui studi ini ditemukan bahwa perilaku manusia yang menentukan patrun permukiman adat di Desa Nggela didasari oleh perjalanan sejarah kosmologi, kepercayaan, kecenderungan untuk bekerja secara bersama-sama, elemen-element permukiman yang dianggap sakral, dan struktur sosial. \u0000Kata kunci: perilaku, ruang, Permukiman Adat Desa Nggela","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"253 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133390294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, Denpasar 牙坝寺和登巴萨周围的tipologic改变了元素
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2019-10-02 DOI: 10.24843/jrs.2019.v06.i02.p03
Anak Agung Kresna Mahadhipa, I. N. W. Paramadhyaksa, N. Dwijendra
{"title":"Tipologi Perubahan Elemen Sekitar Pura Tambang Badung, Denpasar","authors":"Anak Agung Kresna Mahadhipa, I. N. W. Paramadhyaksa, N. Dwijendra","doi":"10.24843/jrs.2019.v06.i02.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2019.v06.i02.p03","url":null,"abstract":"It is a common spatial formation of various centers during the monarchy era in Indonesia, in which a palace is located in close proximity to a sacred complex - the center for royal ritual activities. Puri Pemecutan as part of Badung Kingdom of Bali's past also has a royal sacred spatial entity called Pura (Temple) Tambang Badung, a highly respected site. However, various spatial changes have occurred within its immediate outer area which is classified as a residential zone. Such a development is viewed as a serious disturbance to the sacred attributes of this temple. The development and operation of the surrounding residential area have been claimed to intrude both physical and non-physical elements of the temple. This article is a summary of a study that aims to examine the typology of spatial changes taking place within Pura Tambang Badung's surrounding areas. This study applies a qualitative method with a historical approach to reconstruct past images. Data collection is done by a study of relevant literature, observation, and interviews. In its final stage, this study draws a thorough typology of spatial changes by considering three groups of determining elements, which are: first, the core determining elements which include banyan trees and road nodes; second, the peripheral determining elements which include road lanes, shrines of temple territories, open spaces of outer temples, temple bear houses, and bale banjar buildings; and third, the additional determining elements that include temple land which is now the Pasah Pemecutan Market area.   \u0000Keywords: typology, change, element, royal temple, castle \u0000Abstrak \u0000Dalam pengetahuan tata ruang pusat kota kerajaan di Indonesia lazimnya dikenal adanya bangunan kediaman penguasa wilayah yang berlokasi tidak jauh dengan kompleks bangunan suci kerajaan sebagai pusat kegiatan ritual keagamaan. Puri Pemecutan sebagai salah satu bagian Kerajaan Badung pada masa kerajaan di Bali juga memiliki bangunan suci kerajaan yang bernama Pura Tambang Badung. Tapak pura ini sangat disakralkan oleh penguasa pada masanya. Seiring perkembangan zaman, berbagai perubahan keruangan telah terjadi di sekitar area tapak pura kerajaan ini. Area pura yang sakral menjadi seperti membaur dengan ruang profan permukiman penduduk. Artikel ini merupakan rangkuman dari sebuah penelitian yang bertujuan mengkaji gambaran tipologi perubahan elemen sekitar Pura Tambang Badung. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan historis untuk merekonstruksi gambaran elemen sekitar pura pada masa lalunya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literatur, observasi, dan wawancara. Temuan akhir penelitian menunjukkan pola kecenderungan bahwa fenomena perubahan ruang yang terjadi di sekitar tapak Pura Tambang Badung adalah bertumpu pada upaya proteksi ruang sakral yang berupa area pura dan elemen-elemen pendukungnya atas penurunan kualitas akibat pencemaran dari area permukiman yang bersifat profan di sekitarnya. Perubahan ","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"704 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114532904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Implikasi Pembangunan Fasilitas Pariwisata terhadap Lingkungan Fisik di Kawasan Sempadan Pantai Yeh Gangga Tabanan, Bali 旅游设施建设对巴厘岛叶恒河巴南边境的物理环境的影响
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2019-10-02 DOI: 10.24843/jrs.2019.v06.i02.p02
I. M. Widiastra, I. G. N. A. Rajendra, I. W. Kastawan
{"title":"Implikasi Pembangunan Fasilitas Pariwisata terhadap Lingkungan Fisik di Kawasan Sempadan Pantai Yeh Gangga Tabanan, Bali","authors":"I. M. Widiastra, I. G. N. A. Rajendra, I. W. Kastawan","doi":"10.24843/jrs.2019.v06.i02.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2019.v06.i02.p02","url":null,"abstract":"Sempadan pantai (a waterfront setback which by law is reserved and in which development is restricted) of Yeh Gangga Beach at the Tabanan Regency-Bali has been increasingly well used. This area is supposedly protected and dedicated to public uses, as outlined by Local Government Regulation number 11, year 2012. Unfortunately, the government has not yet been effectively imposing this policy. There is a growing concern, if the uncontrolled used of sempadan pantai is perpetuated, it will affect the nature of this reserved area. This study aims to determine the impact of the construction of tourist facilities on the sempadan of Pantai Yeh Gangga. The analysis is grounded by conceptions offered by several literatures relevant to tourism development and environmental protection. This study uses a qualitative research method. Data is collected through observations, photographic documentation, and interviews with community leaders, government authorities, employers and tourists. The collected data is presented in the form of tables and narratives. Study results show that development of tourist facilities on Yeh Gangga's setback area has various negative impacts on the physical environment. This research strongly recommends local government to carry out a routine control over waterfront development. Alternatively, this can be done by empowering local communities and enforcing sanctions when violations over an enforced regulation take place. Local communities are strongly advised to preserve the natural state of their physical environment by not polluting it. Business owners should also participate in this move by conducting environmentally conscious business-practices and taking adequate premeditated protections of the environment in their hand at all chances. \u0000Keywords: coastal development, environment, law enforcement, Yeh Gangga \u0000  \u0000Abstrak \u0000Sempadan Pantai - kawasan yang berfungsi utama sebagai kawasan lindung - di Pantai Yeh Gangga, Kabupaten Tabanan, Bali mengalami perkembangan pemanfaatan yang pesat. Area ini seharusnya dilindungi dan dimanfaatkan untuk kepentingan publik seperti halnya yang diatur oleh Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012. Akan tetapi Pemerintah Daerah Tabanan belum epektif memberlakukan kebijakan ini. Apabila ini terus berlangsung, maka akan tumbuh bangunan ilegal dan akan sulit ditertibkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pembangunan fasilitas pariwisata terhadap lingkungan fisik kawasan sempadan Pantai Yeh Gangga. Teori kepariwisataan dan lingkungan digunakan dalam pendekatan kajian ini. Dengan menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi bertahap, dokumentasi langsung, wawancara dengan tokoh masyarakat, pemerintah, pengusaha. Penyajian data dilakukan dengan dokumentasi, dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan pembangunan fasilitas pariwisata di kawasan sempadan Pantai Yeh Gangga Tabanan berdampak negatif terhadap aspek lingkungan fisik. Rekomendasi penelitian ini adalah","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128758839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Konflik Kepentingan dalam Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Pantai Padang Galak, Denpasar 对丹巴萨克巴东公共开放空间的利用产生了利益冲突
RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) Pub Date : 2019-10-02 DOI: 10.24843/jrs.2019.v06.i02.p06
I. M. Liga Wangsa, N. Dwijendra
{"title":"Konflik Kepentingan dalam Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Pantai Padang Galak, Denpasar","authors":"I. M. Liga Wangsa, N. Dwijendra","doi":"10.24843/jrs.2019.v06.i02.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2019.v06.i02.p06","url":null,"abstract":"Padang Galak Beach is one of many open public spaces, located at Kesiman Petilan Village of Denpasar-Bali. It accommodates various activities including those dedicated to ritual, recreational, and economic purposes. The use of this public space involves many parties and interests, in which conflicts often and inevitably take place, especially when two or more interest groups come with neither an agreement nor a concerted action. This article examines the typology of conflicts encountered in this area and values associated with the occurrence of these conflicts. Discussion within is supported by data collected through interviews, physical observations, and spatial analysis. Study results show that the encountered conflicts dominantly occur due to the persistent interests of the Balinese to maintain their traditions, culture, and values trying to block the potentially impairing influences brought in by the economic agendas promoted by other groups of interests. Each of these interests possesses certain cultural values that likely differ from one to another and potentially cause conflict when a mutual consensus cannot be reached for all different reasons. \u0000Keywords: open space, public, beach, conflict, interest \u0000  \u0000Abstrak \u0000Pantai Padang Galak merupakan salah satu ruang terbuka publik yang dapat mewadahi berbagai aktivitas seperti ritual keagamaan, rekreasi, maupun kegiatan ekonomi, dan terletak di Desa Kesiman Petilan, Denpasar, Bali. Sesuai dengan potensi yang dimiliki, pemanfaatan area pantai tersebut melibatkan banyak pihak yang berdasar pada berbagai kepentingan, dan tidak jarang timbul suatu konflik akibat beradunya beberapa kepentingan. Hal ini menegaskan betapa pentingnya dilakukan sebuah studi terkait konflik yang terjadi. Artikel ini merupakan rangkuman dari sebuah penelitian yang bertujuan mengkaji tipologi konflik serta nilai-nilai yang mendasari kepentingan dalam pemanfaatan oleh para pemangku kepentingan. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan penyusunan simpulan secara induktif. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif yang didukung data kuantitatif. Metode pengumpulan data didasarkan pada wawancara, observasi, dan analisis spasial. Berdasarkan pada hasil studi, dapat dikemukakan konflik kepentingan yang terjadi secara dominan adalah upaya masyarakat Bali yang memproteksi wilayahnya dengan mempertahankan nilai-nilai budaya tradisional, dalam menekan dominasi upaya pembangunan dengan prinsip ekonomi. Selain itu, diketahui juga bahwa terdapat nilai-nilai budaya yang melatarbelakangi ketiga nilai orientasi kepentingan yang dianut oleh aktor/kelompok kepentingan yang terdiri dari nilai sosial, ekonomi, dan publik. Adanya perbedaan nilai-nilai budaya yang diamalkan dalam pemanfaatan ruang oleh aktor/kelompok kepentingan meningkatkan kecenderungan untuk terjadinya konflik kepentingan. \u0000Kata kunci: ruang terbuka, publik, pantai, konflik, kepentingan","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"204 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132166869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信