I. P. A. Jayendra Pratama, N. Dwijendra, Widiastuti .
{"title":"Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kawasan Taman Kota Tabanan","authors":"I. P. A. Jayendra Pratama, N. Dwijendra, Widiastuti .","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i02.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i02.p03","url":null,"abstract":"This article is underlined by an understanding that a public urban park is expected to function optimally when it is strategically located, accessible to the public and community members both physically and visually, it is well provided with circulation paths and adequately equipped with park furniture. This study selects Taman Kota Tabanan – an urban park of Tabanan Regency-Bali - as its study locus. It is chosen as the park has failed to address the qualities listed above before it can well serve its urban community. This study is designed to learn from mistakes made by Taman Kota Tabanan before a quality guide for city park development for Tabanan Regency can be instigated. It employs a qualitative research method. Data collection is done by conducting in-depth interviews and field observations. This study also grounds its analyses by using a widely available theory pertaining to public space. These theoretical resources have enabled authors to build criteria as to how an urban park should be conceived, designed, and improved continuously. These criteria also embrace the capacity of an urban park to adapt to the dynamic needs of the urban community to whom its existence is dedicated to. Moving from here, this study presents a directive recommendation for future development of urban park both physically and non-physically.Keywords: public open space; city park; urban park of Tabanan \u0000AbstrakRuang terbuka publik dapat berfungsi optimal untuk kegiatan publik bagi komunitas maupun individu, serta terletak di lokasi yang sibuk atau strategis, mempunyai akses yang baik secara visual dan fisik, ruang yang merupakan bagian dari suatu jalur sirkulasi, mempunyai tempat duduk dan bangku taman. Kawasan Taman Kota Tabanan merupakan ruang terbuka publik yang memiliki permasalahan baik dari segi fisik maupun non fisik. Penelitian ini dilakukan dengan Langkah awal dengan mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana kualitas ruang terbuka publik di Kawasan Taman Kota Tabanan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kualitas Kawasan Taman Kota Tabanan sebagai ruang terbuka publik kedepannya. Metode yang digunakan yaitu kualitatif yang menekankan teknik wawancara secara langsung sehingga mendapatkan informasi yang akurat untuk menunjang kebutuhan penelitian. Teori yang digunakan yaitu teori ruang terbuka publik yang menjadi acuan dalam membangun kriteria tentang bagaimana taman kota harus dipahami, dirancang, dan ditingkatkan secara terus menerus, termasuk juga kapasitas taman kota untuk beradaptasi dengan kebutuhan dinamis masyarakat perkotaan yang menjadi tujuan keberadaannya. Sebagai hasil akhir, studi ini menyajikan rekomendasi-rekomendasi untuk pengembangan taman kota di masa depan baik secara fisik maupun non fisik.Kata kunci: ruang terbuka publik; taman kota; Taman Kota Tabanan","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125292558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pola Pemanfaatan Ruang sebagai Tempat Usaha pada Rumah Tinggal di Koridor Jalan Gunung Rinjani, Perumnas Monang Maning Denpasar","authors":"Nim. Marini, I. N. W. Paramadhyaksa, G. Suartika","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i02.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i02.p07","url":null,"abstract":"Perumnas Monang Maning, Denpasar – Bali is an example of a state housing project in Indonesia that has gone through an unanticipated rapid development. Apart from retaining its initial function to shelter urban dwellers, this housing has been transformed into a potential commercial area. This phenomenon is clearly exhibited by its Gunung Rinjani Street Corridor, which is also taken as the locus of the study documented in this article. Discussion within the response to the following research questions: 1) what is the pattern of spatial utilization of houses which have dual function as a home and a place to conduct commercial activities; and 2) What are prominent spatial elements that have been adapted in order to accommodate this added function. This research applies qualitative-naturalistic approaches. Its findings demonstrate that the added function has brought changes to the overall layout of homes, both vertically and horizontally. These changes are then followed by the alteration of spatial elements that construct an adapted home to best accommodate the added commercial function and its extended activities.Keywords: pattern of spatial; business space; residential home; housing; Denpasar \u0000AbstrakDalam wilayah Kota Denpasar, Provinsi Bali, terdapat banyak perumahan yang dibangun pengembang sebagai upaya pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat kota ini. Salah satu perumahan yang mengalami perkembangan yang sangat pesat adalah Perumnas Monang Maning Denpasar. Perumahan ini telah berubah menjadi suatu area usaha dan bisnis yang sangat prospektif. Salah satu fenomena keruangan yang menarik untuk dijadikan materi penelitian adalah berkenaan dengan terjadinya perubahan pola pemanfaatan ruang pada rumah tinggal menjadi tempat usaha dalam penelitian ini. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) bagaimanakah pola pemanfaatan ruang yang cenderung terjadi pada tempat tinggal yang difungsikan sebagai tempat usaha; dan 2) bagaimana wujud elemen pembentuk ruang usaha di rumah tinggal yang difungsikan sebagai tempat usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola kecenderungan perubahan keruangan serta wujud elemen pembentuk. Penelitian dilaksanakan dengan menerapkan metode penelitian kualitatif naturalistik. Dipilihnya metode naturalistik pada penelitian ini karena informannya bersifat heterogen, mengingat bahwa subjek penelitian di Perumnas Monang Maning ini terdiri dari beragam latar belakang sosial. Pada penelitian kualitatif ini, pemilihan responden dilakukan secara purposive. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya pola kecenderungan pemanfatan ruang secara horizontal dan vertikal pada rumah tinggal. Perubahan yang terjadi disertai dengan adanya perubahan elemen-elemen pembentuk ruang pada rumah tinggal yang dijadikan sebagai tempat usaha.Kata kunci: pola pemanfaatan; ruang usaha; rumah tinggal; perumahan; Denpasar","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121296396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Taman Indonesia Kaya sebagai Ruang Terbuka Publik di Semarang Berdasarkan Kebutuhan Pengguna","authors":"A. Wulandari","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i02.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i02.p05","url":null,"abstract":"Ruang terbuka sebagai salah satu elemen perancangan kota menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat dalam perannya sebagai ruang rekreasi dan relaksasi. Dengan demikian pemenuhan persyaratan utama sebuah ruang terbuka publik menjadi satu hal yang harus terpenuhi agar ruang tersebut mampu mewadahi aktivitas masyarakat, berkarakter dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sejak awal pembangunannya 47 tahun silam, sebelum nama Taman Indonesia Kaya disematkan, Taman Menteri Supeno merupakan salah satu taman kota yang identik dengan citra negatif. Kondisi tersebut sangat disayangkan mengingat lokasinya berada pada jantung Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kriteria ruang terbuka publik berdasarkan kebutuhan pengguna Taman Indonesia Kaya. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan manfaat berupa gagasan baru dalam peningkatan kualitas Taman Indonesia Kaya melalui pemenuhan kebutuhan dasar pengguna taman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mendeskripsikan fenomena pada lokasi studi berdasarkan observasi langsung dan studi literatur. Transformasi Taman Menteri Supeno menjadi Taman Indonesia Kaya memberikan perubahan signifikan bagi kualitas fisik ruang terbuka publik yang berdampak pada peningkatan image taman. Kriteria dasar kebutuhan pengguna di ruang terbuka publik; comfort, relaxation, passive engagement, active engagement, dan discovery secara umum telah terpenuhi pada Taman Indonesia Kaya. Meskipun pada area tertentu ditemukan adanya overlapping dua hingga tiga kriteria, kondisi tersebut tidak merubah fungsi utama taman sebagai ruang terbuka publik.Kata kunci: Taman Indonesia Kaya; ruang terbuka; ruang publik","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122223125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rangga Seta Ugrasena, N. K. A. Siwalatri, Tri Anggraini Prajnawrdhi
{"title":"Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik di Kawasan Pesisir Pantai Berawa","authors":"Rangga Seta Ugrasena, N. K. A. Siwalatri, Tri Anggraini Prajnawrdhi","doi":"10.24843/JRS.2020.V07.I02.P06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/JRS.2020.V07.I02.P06","url":null,"abstract":"The development of tourism in Bali has given tourism potential in the community in the coastal areas. On the one hand, the coast has the potential to provide economic opportunity to the surrounding community. On the other, it is a public open space that is supposedly accessible to general community members. Taking this understanding forward and selecting Berawa Coastal Area of Tibubeneng Village, North Kuta District, Badung Regency-Bali as its case study, this research attempts to study the positive impacts brought by the tourist industry. It corresponds to the following findings that the industry has contributed to the: 1) enhancement of the economic welfare of Tibubeneng Community; 2) improvement of the overall visual quality of the coast; 3) improvement of environmental qualities, such as the overall cleanliness of Berawa Coast; and 4) image creation by preparing the coast as a living stage to conduct colossal cultural festival activities of Kecak dancers to be enjoyed by tourists who come to visit. This study uses qualitative methods. Primary data were obtained from physical observations, photographic documentation, and interview.Keywords: land use; public open space; the coastal area of Berawa Beach \u0000AbstrakPerkembangan pariwisata di Bali telah melahirkan potensi dalam masyarakat, khususnya pariwisata di kawasan pesisir. Satu sisi kawasan pesisir memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Di sisi lain, kawasan pesisir juga merupakan ruang terbuka publik, sehingga Kawasan Pesisir Pantai Berawa dapat dinikmati oleh semua orang. Fenomena yang terjadi saat ini adalah pemanfaatan ruang terbuka publik di Kawasan Pesisir Pantai Berawa yang dilakukan oleh berbagai pihak. Berdasarkan narasi tersebut, menjadi pertimbangan kemudian adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan kawasan pesisir oleh berbagai pihak pada ruang terbuka publik di Pantai Berawa. Lokasi penelitian ini berada di Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menunjukan pemanfaatan ruang terbuka publik di Kawasan Pesisir Pantai Berawa oleh berbagai pihak. Data primer diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi, dan data hasil wawancara untuk mendapatkan informasi yang mendukung hasil penelitian. Hasil penelitian ini berupa identifikasi pemanfaatan ruang terbuka publik di Kawasan Pesisir Pantai Berawa, yang memberikan dampak pengaruh positif baik dari segi: 1) kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Tibubeneng; 2) peningkatan visual; 3) peningkatan lingkungan, terjaganya kebersihan Kawasan Pesisir Pantai Berawa; dan 4) peningkatan kesan, adanya kegiatan festival budaya kolosal penari kecak diharapkan dapat memberikan kesan tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Berawa.Kata kunci : pemanfaatan ruang; ruang terbuka publik; pesisir Pantai Berawa","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125838385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"What do We Learn from Covid?","authors":"A. Cuthbert","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i02.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i02.p01","url":null,"abstract":"<jats:p>-</jats:p>","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115417737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Penataan Kawasan Pemukiman Kumuh dengan Penerapan Kampung Warna di Bantaran Krueng Dhoe","authors":"Dyah Erti Idawati","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i01.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i01.p03","url":null,"abstract":"Krueng Aceh is the biggest river that divides Banda Aceh. Krueng Aceh has been contributed to the development of the city. Like many other rivers in Indonesia, the growth of illegal settlements along the riverbank has also been grown rapidly and been contributed to the slum condition in Banda Aceh. Settlements along the banks of Krueng Dhoe, Kerinci Hamlet, Seutui, Banda Aceh are included in the slum category. Therefore the “Kampung Warna” program can be a solution for managing the face of the Krueng Dhoe settlement. This activity uses the Quadruple Helix collaboration concept or known as ABCG elements (Academic, Business, Community and Government), namely Higher Education Institutions in Banda Aceh, the community, PKK Aceh Mobilization Team, Banda Aceh and Gampong City, Banda Aceh City Government, and KOTAKU (City Without Slums). This study aims to investigate the impact of environmental improvement on the quality of life of the community. It is expected that with this program, the impression of slums on the banks of Krueng Dhoe can be changed to become more beautiful, neat, and clean so that this location can become a tourist attraction that can generate income for the local community. This study utilized a qualitative approach with descriptive analysis. In this case, the method is more technical. Data collection techniques used are observation, interviews, and documents. Changes in the environment are becoming a more beautiful, neat, and organized community spirit to maintain the cleanliness of the house, the environment, and the river. The mutual self-help developed during the process of gampong’s improvement has been spread around and copied by the nearby neighborhoods. \u0000Keywords: slum; Krueng Dhoe riverbank; colorfully painted village \u0000 \u0000Abstrak \u0000Krueng Aceh adalah sungai terbesar yang membelah Kota Banda Aceh. Krueng Aceh ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi tumbuh dan berkembangnya Kota Banda Aceh. Sebagaimana kondisi sungai di wilayah Indonesia, Krueng Aceh tidak luput dari tumbuhnya permukiman illegal di sepanjang bantarannya yang cenderung berkontribusi terhadap kekumuhan Kota Banda Aceh. Kampung warna dapat menjadi solusi untuk menata wajah permukiman Krueng Dhoe. Kegiatan ini menggunakan konsep kolaborasi Quadruple Helix atau yang dikenal dengan unsur ABCG (Academic, Business, Community dan Government) yaitu Institusi Perguruan Tinggi di Banda Aceh, masyarakat, Tim Penggerak PKK Aceh, Kota Banda Aceh maupun Gampong, Pemerintah Kota Banda Aceh, serta KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh perubahan lingkungan permukiman di sepanjang sungai menjadi gampong warna-warni terhadap kualitas hidup masyarakat yang tinggal disana. Diharapkan dengan adanya program ini kesan kumuh di bantaran Krueng Dhoe dapat berubah menjadi lebih indah, rapi, dan bersih sehingga lokasi ini bisa menjadi objek wisata yang nantinya dapat mempengaruhi pendapatan masyarakat setempat. Peneliti","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129195121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Editorial: Getting Arround","authors":"A. Cuthbert","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i01.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i01.p01","url":null,"abstract":"<jats:p>-</jats:p>","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124149051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Prinsip Smart Mobility dan Smart Living pada Kampung Jetisharjo Yogyakarta","authors":"Sita Yuliastuti Amijaya","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i01.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i01.p08","url":null,"abstract":"The idea of a smart city is identical to put ICT as the key to success. However, the smart-city practice depends on some aspects which build the success of urban development. The smart infrastructure aims to provide services to citizens more effectively, efficiently, and affordably. This study examines smart- mobility and life criteria shown by an urban-village. Jetisharjo village is located in Yogyakarta City that is moving increasingly to respond to city development. A qualitative method with a descriptive approach was chosen in this study and aims to find out the efforts or strategies in applying the principle of smart city, specifically smart mobility and smart living; which was found in the life of a township in Yogyakarta. Findings show that smart mobility and living concepts in the urban-village context can be traced through innovations and strategies they made, such as providing green space, improving road access to respond to emergencies, self-managed clean water sources, and communal toilet. These efforts and strategies aim to improve the quality of its environment, community waste management, and security from a flood. The innovative strategies are developed to approach further steps in supporting the implementation of smart urban kampung in Jetisharjo Village. \u0000Keywords: smart city; urban village; environmental quality; smart mobility; smart living \u0000 \u0000Abstrak \u0000Gagasan utama kota cerdas identik dengan memposisikan aspek TIK sebagai kunci keberhasilan, namun sebenarnya penerapan konsep kota cerdas sangat tergantung pada aspek-aspek lain yang turut membentuk keberhasilan pembangunan perkotaan. Pengembangan infrastruktur cerdas bertujuan untuk memberikan layanan kepada warga secara lebih efektif, efisien dan terjangkau. Penelitian ini mengkaji tentang kriteria kecerdasan mobilitas dan kehidupan cerdas yang ditunjukkan sebuah kampung. Kampung Jetisharjo merupakan salah satu kampung yang terletak di Kota Yogyakarta yang bergerak semakin aktif untuk merespon perkembangan kota. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dipilih pada penelitian ini dan bertujuan untuk mengetahui upaya atau strategi penerapan prinsip smart city, khususnya smart mobility dan smart living; yang ditemukan pada kehidupan perkampungan kota di Yogyakarta. Temuan menunjukkan bahwa konsep smart mobility dan living pada konteks kampung dapat dilacak jejak-jejaknya melalui inovasi dan strategi, seperti penyediaan ruang hijau, perbaikan akses jalan untuk merespon situasi kegawat daruratan, penyediaan mandiri sumber air bersih serta pengelolaan fasilitas kamar mandi dan wc komunitas. Kesimpulannya adalah upaya dan strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, pengelolaan sampah komunitas serta meningkatkan keamanan permukiman dari banjir. Strategi-strategi lokal yang inovatif tersebut merupakan upaya pendekatan inisiatif lebih lanjut yang mendukung implementasi konsep kota cerdas di Kampung Jetisharjo. \u0000Kata kunci: kota cerdas; kampung kota; kual","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"304 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131767979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Kegiatan Industri terhadap Spasial dan Sosial Ekonomi di Desa Tumbang Marikoi, Kec. Damang Batu, Kab. Gunung Mas","authors":"Tari Budayanti Usop, D. Iskandar","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i01.p09","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i01.p09","url":null,"abstract":"Explorative development produces various impacts that endanger the environment and human life. The impact occurred disturbed the awareness of the world community to be more sensitive and wise in their environmental management. Tumbang Marikoi village is one of the villages in Damang Batu sub-district, Gunung Mas regency. The condition of the village is in the upstream Kahayan river basin. The development of modernization and industrialization has led to changes in land use; the conversion of forest, bush, and swampland to oil palm plantations, and exploitation of gold mining land. This circumstance leads to the socio-economic changes in livelihoods and education levels, while aspects of environmental pollution occur in the river, air, and soil water. The purpose of this study is to examine the aspects of resilience and space in ecological principles due to the transformation that result from unsustainable development, so that the need for revitalization of living space values in Tumbang Marikoi Village, Damang Batu sub-district, Gunung Mas regency. A phenomenological qualitative research approach was employed in this research. Data collection used interviews and observations in the field. The results showed that spatial transformation affected the cultural life arrangements of the Dayak people, the occurrence of vulnerability towards the changes of where previously the forest was an “economic niche”, management, and the life cycle in the forest as a concept of resilience. Can Dayak people find and develop their cultural identity? \u0000Keywords: rural spatial; Dayak; resilience; identity \u0000 \u0000Abstrak \u0000Pembangunan yang eksploratif menghasilkan berbagai dampak yang membahayakan lingkungan, dan kehidupan manusia. Dampak yang terjadi mengusik kesadaran masyarakat dunia untuk lebih peka, arif, bijak dalam tata kelola lingkungannya. Desa Tumbang Marikoi salah satu desa yang berada di Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, kondisi desa berada di daerah aliran Sungai Kahayan hulu. Adanya perkembangan modernisasi dan industrialisasi memberikan perubahan pada penggunaan lahan, yaitu adanya konversi lahan hutan, semak, dan rawa menjadi perkebunan kelapa sawit, dan eksploitasi lahan tambang emas. Kemudian secara sosial ekonomi perubahan mata pencaharian dan tingkat pendidikan, sedangkan aspek pencemaran lingkungan terjadinya pencemaran air sungai, udara, dan tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji aspek kebertahanan (resilience) dan ruang dalam prinsip ekologi akibat transformasi yang terjadi sebagai dampak dari pembangunan yang tidak berkelanjutan, sehingga perlunya revitalisasi nilai-nilai ruang hidup di Desa Tumbang Marikoi Kecamatan Damang Batu Kabupaten Gunung Mas. Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara serta pengamatan di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: transformasi ruang berpengaruh terhadap tata kehidupan budaya masyarakat Dayak, terjadinya kerentanan terhadap perubahan dimana sebe","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122845508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Bentuk dan Makna Simbolik Ragam Hias pada Masjid Sunan Giri","authors":"Rizal Wahyu Bagas Pradana","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i01.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i01.p07","url":null,"abstract":"Sunan Giri Mosque is one of the ancient Javanese mosques which was built in the time of Walisongo. Sunan Giri Mosque building has its own uniqueness in its ornament. This uniqueness is rarely found in other mosques in general. This study aims to describe the various ornaments and symbolic meanings found in the Sunan Giri Mosque. This research uses descriptive qualitative research methods. Research data obtained through observation, interviews, documentation, and literature study. Data analysis with data reduction, data presentation, and concluding. Meanwhile, to obtain data validity, using data triangulation and review informants. The results showed the ornament at the Sunan Giri Mosque was influenced by Javanese, Hindu, and Islamic culture. The decoration in the Sunan Giri Mosque takes pre-Islamic elements and is processed, adjusted to the rules contained in the Islamic religion. The ornament in the Sunan Giri Mosque can be grouped into several motives: lung-lungan, patran, padma, tlacapan, saton, kebenan, garuda, praba and surya majapahit motifs. Aside from its role as building decoration, ornament in the Sunan Giri Mosque has symbolic meaning in it. The symbolic meaning is addressed to the Muslims who worship in the mosque. This symbolic meaning contains symbols about noble teachings in Islam, and hopes to Allah SWT. \u0000Keywords: architecture; ornament; symbolic meaning; Sunan Giri Mosque \u0000 \u0000Abstrak \u0000Masjid Sunan Giri merupakan salah satu masjid kuno Jawa yang dibangun pada zaman walisongo. Bangunan Masjid Sunan Giri memiliki keunikan tersendiri pada ragam hiasnya. Keunikan tersebut jarang ditemui pada masjid-masjid lain pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam hias dan makna simboliknya yang terdapat di Masjid Sunan Giri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk mendapatkan kevalidan data, menggunakan triangulasi data dan informan review. Hasil penelitian menunjukkan ragam hias di Masjid Sunan Giri dipengaruhi oleh budaya Jawa, Hindu, dan Islam. Ragam hias di Masjid Sunan Giri menggambil unsur-unsur pra Islam dan diolah, disesuaikan dengan aturan-aturan yang terdapat dalam agama Islam. Ragam hias di Masjid Sunan Giri dapat dikelompokkan menjadi beberapa motif: motif lung-lungan, patran, padma, tlacapan, saton, kebenan, garuda, praba dan surya majapahit. Selain berperan sebagai penghias bangunan, ragam hias di Masjid Sunan Giri memiliki makna simbolik di dalamnya. Makna simbolik tersebut ditujukkan kepada kaum muslimin yang beribadah di dalam masjid. Makna simbolik ini berisi simbol tentang ajaran-ajaran luhur dalam agama Islam, dan harapan-harapan kepada Allah SWT. \u0000Kata kunci: arsitektur; ragam hias; makna simbolik; Masjid Sunan Giri","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131918825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}