Strategi Penataan Kawasan Pemukiman Kumuh dengan Penerapan Kampung Warna di Bantaran Krueng Dhoe

Dyah Erti Idawati
{"title":"Strategi Penataan Kawasan Pemukiman Kumuh dengan Penerapan Kampung Warna di Bantaran Krueng Dhoe","authors":"Dyah Erti Idawati","doi":"10.24843/jrs.2020.v07.i01.p03","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Krueng Aceh is the biggest river that divides Banda Aceh. Krueng Aceh has been contributed to the development of the city. Like many other rivers in Indonesia, the growth of illegal settlements along the riverbank has also been grown rapidly and been contributed to the slum condition in Banda Aceh. Settlements along the banks of Krueng Dhoe, Kerinci Hamlet, Seutui, Banda Aceh are included in the slum category. Therefore the “Kampung Warna” program can be a solution for managing the face of the Krueng Dhoe settlement. This activity uses the Quadruple Helix collaboration concept or known as ABCG elements (Academic, Business, Community and Government), namely Higher Education Institutions in Banda Aceh, the community, PKK Aceh Mobilization Team, Banda Aceh and Gampong City, Banda Aceh City Government, and KOTAKU (City Without Slums).  This study aims to investigate the impact of environmental improvement on the quality of life of the community. It is expected that with this program, the impression of slums on the banks of Krueng Dhoe can be changed to become more beautiful, neat, and clean so that this location can become a tourist attraction that can generate income for the local community. This study utilized a qualitative approach with descriptive analysis. In this case, the method is more technical. Data collection techniques used are observation, interviews, and documents. Changes in the environment are becoming a more beautiful, neat, and organized community spirit to maintain the cleanliness of the house, the environment, and the river. The mutual self-help developed during the process of gampong’s improvement has been spread around and copied by the nearby neighborhoods. \nKeywords: slum; Krueng Dhoe riverbank; colorfully painted village \n  \nAbstrak \nKrueng Aceh adalah sungai terbesar yang membelah Kota Banda Aceh. Krueng Aceh ini menjadi  bagian yang  tidak terpisahkan bagi tumbuh  dan berkembangnya  Kota Banda  Aceh. Sebagaimana kondisi sungai di wilayah Indonesia, Krueng Aceh tidak luput dari tumbuhnya permukiman illegal di sepanjang bantarannya yang cenderung berkontribusi terhadap kekumuhan Kota Banda Aceh. Kampung warna dapat menjadi solusi untuk menata wajah permukiman Krueng Dhoe. Kegiatan ini menggunakan konsep kolaborasi Quadruple Helix atau  yang  dikenal dengan unsur ABCG (Academic, Business, Community dan Government) yaitu Institusi Perguruan Tinggi di Banda Aceh, masyarakat, Tim Penggerak PKK Aceh, Kota Banda Aceh maupun Gampong, Pemerintah Kota Banda Aceh, serta KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh perubahan lingkungan permukiman di sepanjang sungai menjadi gampong warna-warni terhadap kualitas hidup masyarakat yang tinggal disana. Diharapkan dengan adanya program ini kesan kumuh di bantaran Krueng Dhoe dapat berubah menjadi lebih indah, rapi, dan bersih sehingga lokasi ini bisa menjadi objek wisata yang nantinya dapat mempengaruhi pendapatan masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pemaparan data secara deskriptif. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumen. Perubahan Lingkungan yang menjadi lebih indah, rapi dan tertata memicu semangat masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah, lingkungan dan sungainya. Perubahan lingkungan dengan cara gotong-royong juga memotivasi masyarakat di gampong lain untuk mempercantik gampong mereka. \nKata Kunci: kawasan kumuh; bantaran Krueng Dhoe; gampong warna-warni","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrs.2020.v07.i01.p03","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Krueng Aceh is the biggest river that divides Banda Aceh. Krueng Aceh has been contributed to the development of the city. Like many other rivers in Indonesia, the growth of illegal settlements along the riverbank has also been grown rapidly and been contributed to the slum condition in Banda Aceh. Settlements along the banks of Krueng Dhoe, Kerinci Hamlet, Seutui, Banda Aceh are included in the slum category. Therefore the “Kampung Warna” program can be a solution for managing the face of the Krueng Dhoe settlement. This activity uses the Quadruple Helix collaboration concept or known as ABCG elements (Academic, Business, Community and Government), namely Higher Education Institutions in Banda Aceh, the community, PKK Aceh Mobilization Team, Banda Aceh and Gampong City, Banda Aceh City Government, and KOTAKU (City Without Slums).  This study aims to investigate the impact of environmental improvement on the quality of life of the community. It is expected that with this program, the impression of slums on the banks of Krueng Dhoe can be changed to become more beautiful, neat, and clean so that this location can become a tourist attraction that can generate income for the local community. This study utilized a qualitative approach with descriptive analysis. In this case, the method is more technical. Data collection techniques used are observation, interviews, and documents. Changes in the environment are becoming a more beautiful, neat, and organized community spirit to maintain the cleanliness of the house, the environment, and the river. The mutual self-help developed during the process of gampong’s improvement has been spread around and copied by the nearby neighborhoods. Keywords: slum; Krueng Dhoe riverbank; colorfully painted village   Abstrak Krueng Aceh adalah sungai terbesar yang membelah Kota Banda Aceh. Krueng Aceh ini menjadi  bagian yang  tidak terpisahkan bagi tumbuh  dan berkembangnya  Kota Banda  Aceh. Sebagaimana kondisi sungai di wilayah Indonesia, Krueng Aceh tidak luput dari tumbuhnya permukiman illegal di sepanjang bantarannya yang cenderung berkontribusi terhadap kekumuhan Kota Banda Aceh. Kampung warna dapat menjadi solusi untuk menata wajah permukiman Krueng Dhoe. Kegiatan ini menggunakan konsep kolaborasi Quadruple Helix atau  yang  dikenal dengan unsur ABCG (Academic, Business, Community dan Government) yaitu Institusi Perguruan Tinggi di Banda Aceh, masyarakat, Tim Penggerak PKK Aceh, Kota Banda Aceh maupun Gampong, Pemerintah Kota Banda Aceh, serta KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh perubahan lingkungan permukiman di sepanjang sungai menjadi gampong warna-warni terhadap kualitas hidup masyarakat yang tinggal disana. Diharapkan dengan adanya program ini kesan kumuh di bantaran Krueng Dhoe dapat berubah menjadi lebih indah, rapi, dan bersih sehingga lokasi ini bisa menjadi objek wisata yang nantinya dapat mempengaruhi pendapatan masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pemaparan data secara deskriptif. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumen. Perubahan Lingkungan yang menjadi lebih indah, rapi dan tertata memicu semangat masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah, lingkungan dan sungainya. Perubahan lingkungan dengan cara gotong-royong juga memotivasi masyarakat di gampong lain untuk mempercantik gampong mereka. Kata Kunci: kawasan kumuh; bantaran Krueng Dhoe; gampong warna-warni
克鲁恩亚齐是分隔班达亚齐的最大河流。亚齐Krueng为城市的发展做出了贡献。像印度尼西亚的许多其他河流一样,沿河岸的非法定居点也迅速增加,造成了班达亚齐的贫民窟状况。沿着Krueng Dhoe、Kerinci哈姆雷特、Seutui、Banda Aceh河岸的定居点被列入贫民窟类别。因此,“甘榜瓦尔纳”计划可以成为管理克鲁恩德霍定居点面貌的一个解决方案。这项活动采用了四螺旋协作概念或称为ABCG元素(学术、商业、社区和政府),即班达亚齐高等教育机构、社区、库尔德工人党亚齐动员队、班达亚齐和甘蓬市、班达亚齐市政府和KOTAKU(无贫民窟城市)。本研究旨在探讨环境改善对市民生活质素的影响。预计通过这个项目,可以改变Krueng Dhoe河岸贫民窟的印象,使其变得更加美丽、整洁和干净,从而使该地区成为一个旅游景点,为当地社区创造收入。本研究采用定性方法和描述性分析。在这种情况下,该方法更具技术性。使用的数据收集技术有观察、访谈和文件。环境的变化正变得更加美丽、整洁、有组织的社区精神,以保持房屋、环境和河流的清洁。在甘榜改造过程中形成的互助精神,在周边社区传播和复制。关键词:贫民窟;Krueng Dhoe河岸;色彩斑斓的村庄Abstrak Krueng Aceh adalah sungai terbesar yang membelah Kota Banda Aceh。亚齐,我是亚齐人,我是亚齐人,我是亚齐人,我是亚齐人。Sebagaimana kondisi sungai di wilayah印度尼西亚,Krueng亚齐,Krueng Aceh, idak luput dari tumbuhnya permukiman illegal di sepanjang bantarannya yang cenderung berkontribusi terhadap kekumuhan Kota Banda Aceh。Kampung warna dapat menjadi solusi untuk menata wajah permukiman Krueng Dhoe。Kegiatan ini menggunakan konsep kolaborasi Quadruple Helix atau yang dikenal dengan unsur ABCG(学术、商业、社区和政府)yitu institui Perguruan Tinggi di Banda Aceh, masyarakat, Tim Penggerak PKK亚齐,Kota Banda Aceh maupun Gampong, Pemerintah Kota Banda Aceh, serta KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh)。图juan dari penelitian adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh perubahan lingkungan permukiman di sepanjang sungai menjadi gampong warna-warni terhadap kualitas hidup masyarakat yang tinggal disana。Diharapkan dengan adanya程序ini kesan kumuh di bantaran Krueng Dhoe dapat berubah menjadi lebih indah, rapi, danbersih seinga lokasi bjisa menjadi对象vijata yang nantinya dapat menpengaruhi pendapatan masyarakat setempat。Penelitian ini menggunakan pendekatan质量分析;pendekatan数据分析;Dalam hal ini方法,lebih bersiat teknis pelaksanaan lapangan。杨迪古纳坎亚图天文台,瓦万卡拉,丹多库门。Lingkungan yang menjadi lebih indah, rapi dan tertata memicu semangat masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah, Lingkungan dan sungainya。Perubahan lingkungan dengan cara goong -royong juga memotivasi masyarakat di gampong lain untuk mempercantik gampong mereka。卡塔昆慈:川山kumuh;班塔兰·克鲁恩·德霍;gampong warna-warni
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信