{"title":"PERBEDAAN PERILAKU PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI BERDASARKAN AKTIVITAS KONSELING PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA DI KOTA PEKANBARU","authors":"Lasiah Susanti, Rischa Miyananda","doi":"10.35990/mk.v6n1.p67-78","DOIUrl":"https://doi.org/10.35990/mk.v6n1.p67-78","url":null,"abstract":"Calon akseptor Keluarga Berencana (KB) tidak tahu atau belum mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi sehingga mereka memilih alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh akseptor KB lainnya, padahal metode atau alat kontrasepsi yang digunakan tidak selalu cocok bagi semua orang karena kondisi tubuh setiap individu selalu berbeda. Guna mengatasi permasalahan tersebut, setiap calon akseptor KB perlu diberi konseling sebelum memutuskan pemilihan metode kontrasepsi. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku pemilihan metode kontrasepsi berdasarkan aktivitas konseling pada akseptor kontrasepsi wanita di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di 12 Puskesmas di Kota Pekanbaru secara stratified random sampling dengan besar sampel 400 orang dan diuji secara statistik menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (Nilai p= 0,003) antara perilaku pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor KB yang melakukan konseling dengan yang tidak melakukan konseling. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan perilaku pemilihan metode kontrasepsi berdasarkan aktivitas konseling pada akseptor kontrasepsi wanita di Kota Pekanbaru.","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"70 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89167683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Fitriani, Putri Oktriana, B. Prasetyorini, Nathania Amelinda, Achmad Satya Negara, Endra Yustin Ellistasari
{"title":"INFERTILITAS PADA WANITA AKIBAT INFEKSI GONORE","authors":"F. Fitriani, Putri Oktriana, B. Prasetyorini, Nathania Amelinda, Achmad Satya Negara, Endra Yustin Ellistasari","doi":"10.35990/mk.v6n1.p91-102","DOIUrl":"https://doi.org/10.35990/mk.v6n1.p91-102","url":null,"abstract":"Gonore (GO) merupakan infeksi menular seksual (IMS) akibat Neisseria gonorrhoeae, bakteri gram negatif yang bersifat patogen obligat intraseluler penyebab infeksi permukaan mukosa organ reproduksi pria dan wanita, faring, rektum, dan konjungtiva. Infeksi GO ascending pada tuba falopii berdampak jangka panjang dan serius pada organ reproduksi wanita. Kerusakan organ reproduksi pada infeksi GO dan respon inflamasi dapat menyebabkan penyakit radang panggul, jaringan parut tuba falopi, risiko kehamilan ektopik, dan infertilitas tuba wanita. Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini untuk memahami dampak infeksi N. gonorrhoeae terhadap infertilitas wanita sehingga dapat meningkatkan kesadaran untuk melakukan deteksi dini serta memberikan penanganan yang tepat dalam upaya pencegahan terjadinya infertilitas.","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"30 5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89687603","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Endah Hamidah Abbas, Ifa Siti Fasihah, A. Laili, Teja Koswara
{"title":"KARAKTERISTIK KANKER OVARIUM BERDASARKAN FAKTOR RISIKO, SKOR RMI 2, DAN HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG","authors":"Endah Hamidah Abbas, Ifa Siti Fasihah, A. Laili, Teja Koswara","doi":"10.35990/mk.v6n1.p11-21","DOIUrl":"https://doi.org/10.35990/mk.v6n1.p11-21","url":null,"abstract":"Kanker ovarium merupakan tumor ganas ovarium yang berupa keganasan primer berasal dari organ ovarium atau keganasan sekunder yang berasal dari metastasis organ selain ovarium. Kanker ovarium sering kali baru terdiagnosis pada stadium lanjut, maka kanker ovarium sering digambarkan sebagai “The silent killer”. Insidensi dan angka kematian kanker ovarium di Indonesia masih cukup tinggi akibat keterlambatan diagnosis pada stadium awal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kanker ovarium berdasarkan usia, paritas, riwayat kontrasepsi, skor Risk of Malignancy Index (RMI) 2, stadium klinis, dan diagnosis histopatologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2019-2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode total sampling menggunakan data rekam medik pasien kanker ovarium tahun 2019-2020 di bagian pusat rekam medik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hasil penelitian didapatkan jumlah kasus kanker ovarium yang memenuhi kriteria inklusi adalah 96 kasus, kasus tertinggi tahun 2019 sebesar 64,6%, kasus tertinggi terjadi pada wanita kelompok usia > 50 tahun sebanyak 42,7%, multipara sebanyak 40,6%, dan riwayat tidak menggunakan kontrasepsi sebesar 70,8%. Sebanyak 71,4% memiliki total skor Risk of Malignancy Index (RMI) 2 ≥ 200 termasuk prediksi ganas. Kanker ovarium mayoritas terdiagnosis pada stadium lanjut, yaitu stadium IIIB dan IIIC dengan masing-masing sebesar 20,3%. Karsinoma musinosa merupakan tipe histopatologi yang terbanyak ditemukan yaitu sebesar 20,8%. Insidensi kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia, hal ini berkaitan dengan proses penuaan yang memungkinkan terjadinya periode lama untuk terjadi perubahan genetik pada sel epitel ovarium.","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"117 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88070352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Annisa Nurrachmawati, Riza Hayati Ifroh, L. Permana
{"title":"PERBEDAAN STIGMA ANTARA MAHASISWA KESEHATAN DENGAN \u0000NON-KESEHATAN TERHADAP ORANG YANG HIDUP DENGAN HIV/AIDS","authors":"Annisa Nurrachmawati, Riza Hayati Ifroh, L. Permana","doi":"10.35990/mk.v6n1.p79-90","DOIUrl":"https://doi.org/10.35990/mk.v6n1.p79-90","url":null,"abstract":"Tenaga kesehatan berkepentingan dalam memberikan pelayanan kepada orang dengan Human Immunodeficiency Virus–Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV-AIDS). Mahasiswa kesehatan saat ini dipersiapkan menjadi tenaga kesehatan di masa depan, namun perlu dideteksi sejak dini ada atau tidaknya stigma terhadap orang dengan HIV-AIDS yang dapat menghambat pelayanan prima. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan stigma, pengetahuan, sikap, dan akses informasi antara mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan terhadap orang dengan HIV-AIDS. Penelitian kuantitatif ini didesain crossectional dengan jumlah responden yaitu sebanyak 479 orang mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling pada November 2020 melalui survei daring. Instrumen menggunakan kuesioner The AIDS related Stigma Scale dari studi Balfour (2010). Hasi penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 69,5% mahasiswa kesehatan memiliki pengetahuan HIV yang lebih baik dibandingkan mahasiswa non-kesehatan. Berdasarkan analisis Mann Whitney terdapat perbedaan bermakna sikap (nilai p: 0,047), pengetahuan tentang HIV (nilai p: <0,001) dan keterpaparan informasi HIV (nilai p: 0,048) antara kelompok mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan. Di lain sisi, tidak terdapat perbedaan secara statistik pada stigma, persepsi dan sumber informasi HIV antara kedua kelompok (nilai p>0,05). Mahasiswa kesehatan memiliki kecenderungan sikap, pengetahuan dan akses informasi yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non-kesehatan. Diperlukan upaya penguatan dalam memperbaiki kesalahpahaman tentang HIV khususnya stigma terhadap ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) dengan menggunakan media sosial yang efektif.","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83155008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}