Yudith Yunia Kusmala, Endry Septiadi, Dewi Ratih Handayani, Iis Inayati Rakhmat, Lukman Tobing, Zacky Muttaqien Putra Nandita, Rifky Atha'ullah Nuralif
{"title":"高血压患者的地中海饮食与高血压的不同程度","authors":"Yudith Yunia Kusmala, Endry Septiadi, Dewi Ratih Handayani, Iis Inayati Rakhmat, Lukman Tobing, Zacky Muttaqien Putra Nandita, Rifky Atha'ullah Nuralif","doi":"10.35990/mk.v6n1.p22-33","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Data World Health Organization (WHO) menetapkan pasien hipertensi di seluruh dunia yaitu sekitar 1,13 milyar orang. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi pasien hipertensi mencapai 34,1% di Indonesia, di Provinsi Jawa Barat sebesar 39,6%, dan di Kota Cimahi sebesar 41,83%. Salah satu penatalaksanaan hipertensi yang direkomendasikan oleh US Dietary Guideline, American Heart Association (AHA), dan European Society of Cardiology (ESC) adalah diet Mediterania. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan diet Mediterania terhadap tekanan darah sistolik, diastolik, dan mean arterial pressure (MAP) pada pasien hipertensi. Rancangan penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pengamatan kohort prospektif pada 39 pasien hipertensi selama satu bulan. Pengambilan data sampel menggunakan teknik systematic random sampling. Subjek penelitian terbagi berdasarkan kepatuhan diet Mediterania yaitu rendah, sedang, dan tinggi yang diukur dengan skor alternate Mediterranean diet (AMED) setelah mengisi food frequency questionnaire (FFQ) 4 kali dalam 1 bulan, kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada akhir bulan. Data tekanan darah sistolik dan MAP dilakukan uji analisis Anova dan Post Hoc Tukey, sedangkan data tekanan darah diastolik dilakukan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tingkat kepatuhan diet Mediterania terhadap tekanan darah sistolik (p=0,001<0,05), tekanan darah diastolik (p=0,029<0,05), dan MAP (p=0,003<0,05) yang bermakna pada pasien hipertensi. Semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien dalam menjalankan diet Mediterania, maka nilai tekanan darah sistolik, diastolik, dan MAP semakin rendah. Komposisi diet Mediterania yang mengandung monounsaturrated fatty acid (MUFA) dan polyunsaturated fatty acid (PUFA) yang tinggi berefek sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan kardioprotektif sehingga berpotensi menurunkan tekanan darah.","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"25 2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERBEDAAN TINGKAT KEPATUHAN DIET MEDITERANIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI\",\"authors\":\"Yudith Yunia Kusmala, Endry Septiadi, Dewi Ratih Handayani, Iis Inayati Rakhmat, Lukman Tobing, Zacky Muttaqien Putra Nandita, Rifky Atha'ullah Nuralif\",\"doi\":\"10.35990/mk.v6n1.p22-33\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Data World Health Organization (WHO) menetapkan pasien hipertensi di seluruh dunia yaitu sekitar 1,13 milyar orang. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi pasien hipertensi mencapai 34,1% di Indonesia, di Provinsi Jawa Barat sebesar 39,6%, dan di Kota Cimahi sebesar 41,83%. Salah satu penatalaksanaan hipertensi yang direkomendasikan oleh US Dietary Guideline, American Heart Association (AHA), dan European Society of Cardiology (ESC) adalah diet Mediterania. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan diet Mediterania terhadap tekanan darah sistolik, diastolik, dan mean arterial pressure (MAP) pada pasien hipertensi. Rancangan penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pengamatan kohort prospektif pada 39 pasien hipertensi selama satu bulan. Pengambilan data sampel menggunakan teknik systematic random sampling. Subjek penelitian terbagi berdasarkan kepatuhan diet Mediterania yaitu rendah, sedang, dan tinggi yang diukur dengan skor alternate Mediterranean diet (AMED) setelah mengisi food frequency questionnaire (FFQ) 4 kali dalam 1 bulan, kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada akhir bulan. Data tekanan darah sistolik dan MAP dilakukan uji analisis Anova dan Post Hoc Tukey, sedangkan data tekanan darah diastolik dilakukan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tingkat kepatuhan diet Mediterania terhadap tekanan darah sistolik (p=0,001<0,05), tekanan darah diastolik (p=0,029<0,05), dan MAP (p=0,003<0,05) yang bermakna pada pasien hipertensi. Semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien dalam menjalankan diet Mediterania, maka nilai tekanan darah sistolik, diastolik, dan MAP semakin rendah. Komposisi diet Mediterania yang mengandung monounsaturrated fatty acid (MUFA) dan polyunsaturated fatty acid (PUFA) yang tinggi berefek sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan kardioprotektif sehingga berpotensi menurunkan tekanan darah.\",\"PeriodicalId\":33234,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Profesi Medika\",\"volume\":\"25 2 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Profesi Medika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35990/mk.v6n1.p22-33\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Profesi Medika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35990/mk.v6n1.p22-33","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERBEDAAN TINGKAT KEPATUHAN DIET MEDITERANIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
Data World Health Organization (WHO) menetapkan pasien hipertensi di seluruh dunia yaitu sekitar 1,13 milyar orang. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi pasien hipertensi mencapai 34,1% di Indonesia, di Provinsi Jawa Barat sebesar 39,6%, dan di Kota Cimahi sebesar 41,83%. Salah satu penatalaksanaan hipertensi yang direkomendasikan oleh US Dietary Guideline, American Heart Association (AHA), dan European Society of Cardiology (ESC) adalah diet Mediterania. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan diet Mediterania terhadap tekanan darah sistolik, diastolik, dan mean arterial pressure (MAP) pada pasien hipertensi. Rancangan penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pengamatan kohort prospektif pada 39 pasien hipertensi selama satu bulan. Pengambilan data sampel menggunakan teknik systematic random sampling. Subjek penelitian terbagi berdasarkan kepatuhan diet Mediterania yaitu rendah, sedang, dan tinggi yang diukur dengan skor alternate Mediterranean diet (AMED) setelah mengisi food frequency questionnaire (FFQ) 4 kali dalam 1 bulan, kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada akhir bulan. Data tekanan darah sistolik dan MAP dilakukan uji analisis Anova dan Post Hoc Tukey, sedangkan data tekanan darah diastolik dilakukan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tingkat kepatuhan diet Mediterania terhadap tekanan darah sistolik (p=0,001<0,05), tekanan darah diastolik (p=0,029<0,05), dan MAP (p=0,003<0,05) yang bermakna pada pasien hipertensi. Semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien dalam menjalankan diet Mediterania, maka nilai tekanan darah sistolik, diastolik, dan MAP semakin rendah. Komposisi diet Mediterania yang mengandung monounsaturrated fatty acid (MUFA) dan polyunsaturated fatty acid (PUFA) yang tinggi berefek sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan kardioprotektif sehingga berpotensi menurunkan tekanan darah.