{"title":"Kecemasan Masyarakat Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19","authors":"Sri Yuni Murtiwidayanti, Ikawati Ikawati","doi":"10.33007/ska.v10i3.2353","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/ska.v10i3.2353","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 dikhawatirkan berdampak pada psikologis seseorang bahkan masyarakat luas, banyaknya pemberitaan mengenai Covid-19 dapat berdampak pada timbulnya perasaan khawatir, tertekan, stress dan kecemasan di kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kecemasan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Lokasi penelitian ditetapkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sasaran penelitian ditentukan secara incendental sampling yaitu masyarakat yang berada di wilayah DIY, antara tanggal 29 April – 1 Mei 2020 (tiga hari), telah mengisi instrumen on line (38 responden). Teknik pengumpulan data menggunakan angket modifikasi dari The Social Anxiousness Scale yang dibuat oleh Leary (1982). Ditemukan: (1) ada kecemasan masyarakat dalam menghadapi Covid-19 ditinjau dari psikologis dalam situasi sosial timbal balik; (2) ada kecemasan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 ditinjau dari psikologis dalam situasi sosial searah; (3) ada kecemasan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 ditinjau dari fisiologis dalam situasi sosial timbal balik; dan ( 4) ada kecemasan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 ditinjau dari fisiologis dalam situasi sosial searah. Rekomendasi agar masyarakat dapat menghindari kecemasan dengan cara mengelola atau mengendalikan kecemasan melalui: (1) Membatasi informasi/paparan yang membuat semakin merasa tertekan ataupun cemas; (2) Seleksi dalam mendapatkan informasi tentang Covid-19 yaitu informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannnya (berkompeten); (3) Tetap melakukan kegiatan sehari-hari yang bermanfaat dan produktif serta berpikir positif dalam menghadapi Covid-19; (4) Melakukan hobi yang menyenangkan, berolahraga, serta tetap memenuhi gizi seimbang; (5) Selalu memenuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah; (6) Tetap menjalin hubungan dengan keluarga dan teman melalui telepon atau handphone. Kata kunci: kecemasan; masyarakat; menghadapi Covid-19","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81344422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Prospek Pengembangan Kapasitas Anak yang Berhadapan dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Jayapura Propinsi Papua","authors":"F. Sitorus","doi":"10.33007/ska.v10i3.2014","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/ska.v10i3.2014","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas pengembangan kapasitas dan potensi anak yang berhadapan dengan hukum saat dibina di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jayapura. Prospek pengembangan kapasitas dan potensi anak yang berhadapan dengan hukum tersebut juga dikaitkan dengan keberadaan sistem sumber yang ada di lembaga pembinaan tersebut. Lembaga pembinaan yang didirikan di tahun 2017 ini berlokasi di Distrik Abepura dengan menggunakan sebagian fasilitas dari Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Kelas II Abepura. Total informan pada penelitian ini adalah dua belas orang dengan enam orang informan diantaranya adalah anak yang berhadapan dengan hukum. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Agustus hingga pertengahan September 2019. Dinyatakan bahwa hasil temuan pertama dalam penelitian ini adalah anak yang berhadapan dengan hukum yang menggunakan sumber kegiatan pembinaan di LPKA Kelas II Jayapura untuk pencapaian cita-citanya adalah melalui kegiatan PBB (Pasukan Baris Berbaris), keterampilan membuat gelang dan cincin, bermain bola dan bulutangkis, bingkai foto dari koran, ibadah, serta fasilitas Taman Bacaan. Hasil temuan kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa sistem sumber di dalam LPKA Kelas II Jayapura yang disediakan adalah melalui unsur kelembagaan LPKA dan juga kegiatan pembinaannya. Terdapat prospek yang besar untuk menggunakan sistem sumber secara kelembagaan di masa mendatang karena anak yang berhadapan dengan hukum di LPKA ini masih berfokus pada penggunaan sistem sumber kegiatan pembinaan. Kata kunci: Anak yang berhadapan dengan hukum, Kapasitas, LPKA Kelas II Jayapura, Pembinaan","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"88 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74631717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Bagi Keluarga Penerima Manfaat Di Kabupaten Gorontalo Utara","authors":"I. Irmawan, Lidia Nugrahaningsih, A. Hidayatulloh","doi":"10.33007/ska.v10i3.2558","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/ska.v10i3.2558","url":null,"abstract":"Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS Rutilahu) adalah proses mengembalikan keberfungsian sosial fakir miskin melalui upaya memperbaiki kondisi rumah yang dilakukan secara gotong royong. Penelitian ini bertujuan mengetahui Efektivitas Program Rehabilitasi Sosial Rutilahu bagi Keluarga Penerima Manfaat. Jenis penelitian gabungan deskriptif kuantitatif dan kualitatif; Lokasi di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo; Responden dipilih secara purposivesampling, yaitu Keluarga Penerima Manfaat Rutilahu sejumlah 50 responden dan 10 informan untuk stakeholder; Teknik pengumpulan data meliputi: Angket untuk 50 KPM; Wawancara untuk 10 stakeholder; Observasi melihat kondisi rumah; Telaah dokumen. Analisis deskriptif kuantitatif dari aspek fisik bangunan rumah, kesehatan, keamanan dan sosial. Analisis deskriptif kualitatif untuk kesejahteraan KPM. Hasil penelitian: Program RS Rutilahu bagi KPM dapat memperbaiki Rutilahu menjadi rumah yang layak huni sesuai dengan persyaratan keamanan, kesehatan dan sosial, penyaluran bantuan tepat sasaran, dan dapat memberdayakan KPM. Kesimpulan: Rehabilitasi Sosial Rumuh Tidak Layak Huni termasuk efektif dapat memperbaiki rumah menjadi layak huni. Rekomendasi kepada Kementerian Sosial RI cq Dirjen PFM bahwa Program RS Rutilahu termasuk efektif, sehingga program tersebut perlu dilanjutkan dan ditingkatkan, baik secara kuantitatif dengan menambah jumlah KPM maupun secara kualitatif dengan menambah besarnya bantuan dari 15 juta menjadi 25 juta/KPM agar kualitas bagunan rumah semakin baik. Kata kunci: Efektivitas, Rehabilitasi, Rutilahu, Keluarga","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85319501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Pendamping Lembaga Kesejahteran Sosial Lanjut Usia dalam Melindungi Lansia dari Wabah Covid","authors":"S. Syamsuddin, Agung Setiyawan","doi":"10.33007/ska.v10i3.2188","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/ska.v10i3.2188","url":null,"abstract":"Pendamping Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi dan mencegah lansia terpapar virus corona. Peran tersebut adalah seperti sebagai pembimbing, pemberi semangat, fasilitator, mediator, dan peran penjangkauan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pendamping LKS-LU dalam memberikan perlindungan dan pencegahan kepada lansia dari wabah virus covid 19. Kajian deskriptif kuantitatif ini dilaksanakan dengan mengambil sampel pendamping LKS LU dari delapan Provinsi (Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat) yang merupakan wilayah jangkauan kerja Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU Minaula Kendari). Jumlah responden terlibat sebanyak 175, yang diminta untuk menjawab daftar pertanyaan yang dikirim melalui googledoc. Data kemudian ditabulasi dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa peran yang dimainkan oleh pendamping cukup signifikan dalam melindungi lansia dari virus corona. Lansia perlu dijangkau agar mendapatkan informasi dan edukasi tentang virus covid dengan pendekatan yang lebih mudah dipahami. Pendamping telah hadir memenuhi kebutuhan tersebut, dengan berperan sebagai pembimbing. Pendamping melakukan kegiatan pemberian edukasi kepada lansia dan keluarganya, serta upaya preventif lainnya guna melindung lansia dari paparan corona melalui kegiatan kunjungan rumah. Kata kunci: Lansia, Pendamping, LKS LU, Wabah Corona.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75310465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Khamim Khamim, M. Afad, Agus Widodo, Perdhiansyah Perdhiansyah, M. L. Hakim
{"title":"Inovasi Filantropi Islam dalam Menanggulangi Masyarakat Miskin Terdampak Covid-19: Studi Kasus di Baznas Provinsi Kalimantan Barat","authors":"Khamim Khamim, M. Afad, Agus Widodo, Perdhiansyah Perdhiansyah, M. L. Hakim","doi":"10.33007/ska.v10i3.2435","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/ska.v10i3.2435","url":null,"abstract":"Dunia sekarang lagi dilanda Pandemi Covid-19. Ada 34 provinsi di Indonesia yang tergolong zona merah terdampak Covid-19, termasuk Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Penyebaran virus ini sangat cepat dan berdampak terhadap berbagai lapisan masyarakat, terutama ekonomi para karyawan dan masyarakat miskin di Provinsi Kalbar. Untuk menanggulangi dampak tersebut, perlu adanya peran dan partisipasi dari suluruh kalangan, termasuk Baznas Provinsi Kalbar sebagaimana amanat dari Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Tulisan ini fokus pada inovasi dalam fundraising filantropi Islam, pemanfaatannya dan kendala-kendala yang dialami Baznas dalam menanggulangi masyarakat miskin terdampak Covid-19 di Provinsi Kalimantan Barat. Dengan menggunakan jenis penelitian lapangan dan didukung dengan hasil wawancara dan dokumentasi, tulisan ini menemukan dua strategi yang digunakan oleh Baznas Provinsi Kalbar dalam fundraising ZIS yang mengalami kenaikan sebesar 2,92 kali dibandingkan tahun 2019, yaitu sosialisasi Fatwa MUI terkait pemanfaatan ZIS dan optimalisasi peran UPZ. Dalam hal pemanfaatannya pada masa pandemi Covid-19, Baznas Provinsi Kalbar mendistribusikan 91% dana ZIS pada bidang darurat kesehatan berupa program kesehatan dan kuratif, sedangkan sisanya (9%) dimanfaatkan untuk bidang darurat sosial-ekonomi berupa paket logistik keluarga, zakat fitrah dan fidyah, serta BTM. Terbatasnya waktu dan ruang gerak pada masa pandemi merupakan kendala yang dirasakan Baznas Provinsi Kalbar. Kata kunci: Filantropi Islam, Covid-19, Masyarakat Miskin, Baznas Provinsi Kalimantan Bara","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84068242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
T. Saputra, Aguswan Aguswan, S. Syofian, Harapan Tua F.S
{"title":"Model Penguatan Modal Sosial Pembangunan Budaya dan Kearifan Lokal Suku Sakai kabupaten Bengkalis","authors":"T. Saputra, Aguswan Aguswan, S. Syofian, Harapan Tua F.S","doi":"10.33007/SKA.V10I2.2063","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/SKA.V10I2.2063","url":null,"abstract":"The objectives of this research are: (1) Identification of groups of Sakai residents who want to obtain (2) The role of local government in cultural development and local wisdom, (3) The appropriate model for strengthening social capital for the Sakai tribe. This study uses a qualitative approach by expressing phenomenology, exploring and describing the current condition of the Sakai people. The research informants were the Head of the Bengkalis Regency Tourism and Culture Office, Tualang Mandau Sub-District Head, Mandau Sub-District Head, Village Head Bathin Salopan District and the Head of Bathin (tribal chief) in three Sakai areas, namely the Industrial Plantation Forest area, the Rokan Muandau River Area, and the Batin Salopan Traditional Area. This research was conducted in July 2018 to April 2019. The results of this study are (1) identification of finding groups of Sakai residents divided into four groups who are in different areas. (2) The role of the government is considered to have not been maximal in the development and empowerment of the Sakai people in the Bengkalis district (3) The social capital strengthening model in the Government, the private sector and the community must mutually strengthen and support the development and empowerment of the Sakai tribe","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80284762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lasarus Jehamat, Yosef Emanuel Jelahut, C. E. Meka
{"title":"Praktik Baik Kelompok Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Program PKH Setelah Exit Program Dalam Meningkatkan Kesejahteraan","authors":"Lasarus Jehamat, Yosef Emanuel Jelahut, C. E. Meka","doi":"10.33007/SKA.V10I2.2360","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/SKA.V10I2.2360","url":null,"abstract":"The study was entitled Good Practices for the Implementation of the Harapan Family Program (Case Study in Oesena Village and Nonbes Village, Amarasi District, Kupang Regency). This study is based on data on the amount of PKH funds that were not used properly in several regions, including NTT. However, the Beneficiary Groups (KPM) in Oesena and Nonbes Villages demonstrated good practice of PKH funds. This study aims to see and identify the efforts developed by the KPM PKH Program post-exit PKH Program and the business strategies of post-exit PKH fund recipients in improving welfare. This study uses qualitative techniques with 12 research subjects. Sampling is done by purposes sampling. Data collection was carried out by means of observation, FGD, and in-depth interviews. The results showed that the PKH funding program in Oesena and Nonbes villages was very good in developing PKH funds. Funds received by KPM are used to meet the needs of schools and pregnant women (30%), savings (20) and to develop household businesses (50%). KPM members have an innovative, creative, and productive spirit in PKH assistance funds. PKH Beneficiary Groups (KPM) in Oesena Village and Nonbes Village have a strategy to improve welfare, namely by making individual budget plans, starting small businesses, marketing products from capital and PKH.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84206255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kontribusi Pendamping PKH dalam RS Rutilahu di Magetan","authors":"Muhtar Muhtar","doi":"10.33007/ska.v10i1.2086","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/ska.v10i1.2086","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan mendeskripsikan kontribusi pendamping PKH dalam pelaksanaan bantuan sosial rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS Rutilahu). Jenis dan pendekatan kajian ini deskriptif kualitatif, dilaksanakan di tujuh desa, dua wilayah kecamatan Kabupaten Magetan, November 2019. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap penerima bantuan sosial RS Rutilahu dan focus group discussion dengan para pemangku kepentingan daerah. Hasil kajian menunjukkan, pendamping PKH Kabupaten Magetan berkontribusi penting dalam pelaksanaan bantuan sosial RS Rutilahu, sejak usulan hingga selesainya rehab rumah. Esensinya, tugas dan fungsinya adalah memasilitasi dan memediasi bagi penerima manfaat bantuan sosial RS Rutilahu. Pendamping PKH sebagai garda depan dalam pelaksanaan bantuan sosial RS Rutilahu, karena mereka dinilai intensif dalam berinteraksi dengan para penerima manfaat, dan mengetahu secara baik perkembangan sosial ekonominya. Namun, penyelenggaraan bantuan sosial RS Rutilahu di Magetan masih bertumpu/bersumber dari APBN melalui Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR, yang dalam pelaksanaannya melalui dinas terkait di daerah. Oleh karena itu, jangkaun pelayanan bantuan sosial RS Rutilahu menjadi terbatas, di mana sesungguhnya di Magetan masih banyak masyarakat kategori miskin, yang dari sisi rumah, yang tidak layak huni. Di samping itu, juga ditemui, penerima bantuan sosial RS Rutilahu menerimanya secara double. Hal itu terjadi karena adanya kurang koordinasi dan sinergi antar dinas terkait. Selanjutnya, juga ditemui belum ada kontribusi daerah melalui APBD baik dari provinsi maupun dari pemerintah daerah setempat dalam penyelenggaraan bantuan sosial RS Rutilahu, demikian halnya dari pihak Dunia Usaha melalui corperate social responbility (CSR) dan pihak dermawan setempat. Untuk itu dapat disarankan, penting ditingkatkan koordinasi dan sinergi antar instansi terkait melalui Bappeda. Urgen juga dilakukan sosialisasi tentang pentingnya tanggung jawab sosial, baik kepada Dunia Usaha maupun masyarakat yang berpunya (The Haves) oleh dinas sosial setempat.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84233535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Muhtadi, A. V. Hubeis, P. Muljono, Ninuk Purnaningsih
{"title":"Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kemandirian Penerima Manfaat Program Kotaku dan Dompet Dhuafa","authors":"M. Muhtadi, A. V. Hubeis, P. Muljono, Ninuk Purnaningsih","doi":"10.33007/SKA.V10I1.1892","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/SKA.V10I1.1892","url":null,"abstract":"Pentingnya mekanisme program dan efektifitas pemberdayaan ekonomi merupakan suatu keniscayaan dalam meningkatkan kemandirian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor eksternal dan mekanisme program terhadap efektivitas pemberdayaan ekonomi produktif dan tingkat kemandirian penerima manfaat programyang ada di wilayah provinsi Jawa Barat. Jumlah populasi sebesar 1.888 orang penerima manfaat program, melalui rumus slovin didapatkan sampel sejumlah 330 responden. Lokasi penelitian di Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan surveymelalui kuesioner serta diolah dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan pada variabel faktor eksternal, indikatorperan nilai-nilai agama, peran nilai-nilai sosial dan potensi pasar berkategori tinggi. Sedangkan dari indikator dukungan komunitas, kepemimpinan formal dan non formal berkategori sedang. Pada variabel mekanisme program yang memiliki indikator diantaranya; sosialisasi program, penyaluran dana, kesepakatan pengembalian, pemberian sanksi dan penghargaan menunjukkan kategori tinggi. Sedangkan indikator pemilihan kegiatan usaha masuk pada kategori sedang. Selanjutnya variabel efektivitas pemberdayaan ekonomi produktif didalamnya ada indikator yaitu efektivitas pemberian bantuan teknis dan efektivitas penguatan kapasitas sama-sama mempunyai kategori tinggi. Variabel tingkat kemandirian penerima manfaat program terdapat beberapa indikator yakni tingkat pendapatan, tingkat investasi usaha, dan tingkat kemitraan usaha berada pada kategori tinggi. Adapun bila dilihat dari pengaruh secara parsial variabel kondisi lingkungan eksternal terhadap efektivitas pemberdayaan ekonomi produktif sebesar 28,6 %, pengaruh secara parsial variabel mekanis program terhadap efektivitas pemberdayaan ekonomi produktif sebesar 32,7%, melihat dari pengaruh secara simultan efektivitas pemberdayaan ekonomi produktif sebesar 37,9% dan pengaruh secara simultan dari efektivitas pemberdayaan ekonomi produktif terhadap tingkat kemandirian penerima manfaat program sebesar 87,1%.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73223623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konformitas Pada Pelaku Agresi Geng Motor Dalam Perspektif Psikologi Kelompok : Studi Kasus Di Kota Cirebon","authors":"Togiaratua Nainggolan","doi":"10.33007/SKA.V10I1.2055","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/SKA.V10I1.2055","url":null,"abstract":"Sebagai sebuah kelompok, perilaku geng motor sangat meresahkan. Individu dan kelompok saling mempengaruhi hingga conform dalam tindakan agresif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku konformitas pada agresi geng motor di Kota Cirebon. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Informan utama ditentukan secara purposif berdasarkan relevansi dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan agresi geng motor terjadi dalam konteks konformitas. Agresi dilakukan karena tekanan dari geng sebagai kelompok, baik tekanan sosial yang sungguh-sungguh maupun yang dibayangkan saja. Tekanan yang sungguh-sungguh adalah tuntutan loyalitas membela nama baik dan kehormatan geng, sedangkan tekanan sosial yang dibayangkan adalah hukuman yang kelak akan dijalani jika tidak conform dengan kemauan geng. Dinamika konformitas diawali dengan munculnya tekanan sosial menjadi variabel input yang memicu munculnya agresi yang berinteraksi dengan variabel input lainnya. Untuk itu, anggota geng motor harus disadarkan atas pengaruh tekanan sosial (social pressure) sehingga mampu menolak untuk conform. Sejalan dengan kesimpulan ini, pemerintah diharapkan mengambil inisiatif melakukan pembinaan secara umum atas geng motor dengan memperjelas status keorganisasian geng motor (misalnya masuk menjadi organisasi sosial atau kepemudaan). Jika hal ini dilakukan, geng motor diharapkan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang terkait. Khusus kepada Dinas Sosial Kota Cirebon, perlu mempertimbangkan untuk memasukkan geng motor sebagai salah satu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial sambil melakukan intervensi sosial yang bergerak ke hulu, dengan membina pola asuh keluarga anggota geng motor.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"115 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76680574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}