{"title":"Peran Kecerdasan Emosi terhadap Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir","authors":"Rifka Fatchurrahmi, Siti Urbayatun","doi":"10.26740/jptt.v13n2.p102-113","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n2.p102-113","url":null,"abstract":"Abstract: Final year students enter the developmental age of young adults. Individuals who enter young adulthood will face various problems in completing studies and other problems. Individuals can experience a quarter-life crisis which is characterized by emotional responses such as feelings of panic, helplessness, instability, anxiety, depression and even depression. This can be influenced by various causes, one of which is emotional intelligence. The purpose of this study was to examine the role of emotional intelligence on the quarter life crisis in final year students. Data were obtained from a sample of 125 final year students using purposive and simple random techniques. The instruments used for data collection are the quarter life crisis scale and the emotional intelligence scale. Data were analyzed using simple linear regression method. The results of the study found that emotional intelligence played a significant role in the quarter life crisis in final year students. Aspects of emotional intelligence, are self-motivation, empathy and social skills play a role in the quarter-life crisis. Meanwhile, aspects of self-awareness and self-regulation do not play a role in the quarter life crisis. \u0000Abstrak: Mahasiswa tingkat akhir masuk dalam perkembangan usia dewasa muda. Individu yang memasuki usia dewasa muda akan menghadapi berbagai permasalahan dalam penyelesaian studi maupun masalah lainnya. Individu dapat mengalami quarter-life crisis yang ditandai dengan respon emosional seperti perasaan panik, tidak berdaya, tidak stabil, kecemasan, tertekan bahkan depresi. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai penyebab salah satunya kecerdasan emosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji peran kecerdasan emosi terhadap quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Data diperoleh dari sampel sebanyak 125 mahasiswa tingkat akhir menggunakan teknik purposive dan simple random. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah skala quarter life crisis dan skala kecerdasan emosi. Data dianalisis menggunakan metode regresi linier sederhana. Hasil penelitian menemukan bahwa kecerdasan emosi berperan signifikan terhadap quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir.","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48189125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persepsi Terhadap Empati Suami, Dukungan Sosial dan Kepuasan Pernikahan Pada Istri Dengan Peran Ganda","authors":"Amalia Juniarly, R. Rachmawati, Indra Prapto Nugroho, Syifa Syifa, Yulinda Nuranisyah","doi":"10.26740/jptt.v13n2.p144-154","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n2.p144-154","url":null,"abstract":"Abstract: The purpose of this study was to determine the relationship between perceptions of husband's empathy and social support with marital satisfaction. The research hypothesis that there is a relationship between perceptions of husband's empathy and social support with marital satisfaction. Respondents in this study were 200 wives who have dual roles and work as doctors and policewomen. The research used purposive sampling technique and to collect data were used scale of perception of husband's empathy, social support and marital satisfaction. Data analysis using pearson correlation. The results of the analysis showed that the perception of husband's empathy had a significant relationship with marital satisfaction (r=0.546; p=0.000), while social support also had a significant relationship with marital satisfaction (r=0.764; p = 0.000) Thus the hypothesis in this study is accepted.\u0000Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap empati suami dan dukungan sosial dengan kepuasan pernikahan. Hipotesis penelitian yaitu ada hubungan antara persepsi terhadap empati suami dan dukungan sosial dengan kepuasan pernikahan. Responden dalam penelitian ini berjumlah 200 orang istri yang berperan ganda serta berprofesi sebagai dokter dan polwan. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan untuk mengumpulkan data menggunakan skala persepsi empati suami, dukungan sosial dan kepuasan pernikahan. Analisis data menggunakan korelasi pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi terhadap empati suami memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan pernikahan (r=0.546; p = 0,000). Sementara dukungan sosial juga memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan pernikahan (r=0.764; p = 0,000 ). Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini diterima.","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45970529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Kadek Ayu Mas Yoca Hapsari Pariartha, Afifah Chusna Az Zahra, Chaty Trizka Anggini, Nur Eva
{"title":"The Role of Forgiveness and Social Support on Psychological Well Being Among Women in Dating Violence","authors":"Ni Kadek Ayu Mas Yoca Hapsari Pariartha, Afifah Chusna Az Zahra, Chaty Trizka Anggini, Nur Eva","doi":"10.26740/jptt.v13n2.p130-143","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n2.p130-143","url":null,"abstract":"Abstract: Violence in dating relationships is a rife phenomenon in Indonesia. This violence is experienced by many women and has a negative impact on the psychological side. The purpose of this study was to examine the role of forgiveness and social support on psychological well-being in women survivors of violence in dating relationships, partially or simultaneously. The approach of this study is descriptive quantitative. The research participants were 143 women survivors of violence in dating relationships. The study instruments include the forgiveness scale, social support scale, and the psychological well-being scale which is the result of adaptation. The results showed that forgiveness and social support had a significant effect on psychological well-being either partially or simultaneously. The implication of this research is that women who have survived dating violence need to understand the importance of forgiveness and social support. If the problems experienced are too complicated and interfere daily activities, immediately consult to a psychologist or psychiatrist for further treatment.\u0000Abstrak: Kekerasan dalam hubungan pacaran menjadi fenomena yang marak terjadi di Indonesia. Kekerasan ini banyak dialami oleh perempuan dan berdampak buruk pada sisi psikologisnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji peran forgiveness dan dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis pada perempuan penyintas kekerasan dalam hubungan pacaran secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berjenis deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 143 perempuan penyintas kekerasan dalam hubungan pacaran. Instrumen penelitian diantaranya skala forgiveness, skala dukungan sosial, dan skala kesejahteraan psikologis yang merupakan hasil adaptasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa forgiveness dan dukungan sosial berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan psikologis baik secara parsial dan simultan dimana forgiveness memberikan kontribusi sebesar 17.6% dan dukungan sosial sebesar 49%. Secara simultan forgiveness dan dukungan sosial memberikan kontribusi sebesar 24.1% dan sisanya 75.9% dipengaruhi faktor lain. Hal tersebut berarti semakin tinggi forgiveness dan dukungan sosial yang dimiliki oleh penyintas kekerasan dalam pacaran maka akan semakin tinggi pula kesejahteraan psikologisnya.Implikasi penelitian ini adalah perempuan penyintas kekerasan dalam pacaran perlu memahami pentingnya forgiveness (pemaafan) dan dukungan sosial. Apabila permasalahan yang dialami terlalu complicated dan sampai mengganggu aktivitas, segera konsultasikan ke psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut.","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44244493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stefanni Fanni, Bachtiar Syaiful Bachri, M. Jannah
{"title":"Pengaruh Media Video Animasi Terhadap Kemampuan Keaksaraan Anak TK Kelompok A","authors":"Stefanni Fanni, Bachtiar Syaiful Bachri, M. Jannah","doi":"10.26740/jptt.v13n2.p171-179","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n2.p171-179","url":null,"abstract":"Abstract: This research has a background on the importance of early childhood education where psychologists view the age of 0-6 years as the Golden Age, namely the golden age that comes only once. In this phase all developments develop very rapidly, so all aspects must be developed. One important aspect of development is language in the scope of literacy skills. One of the interventions that can be given to improve literacy skills is through animated video media. This study aims to examine the effect of animated video media on the literacy skills of Kindergarten children in Group A. An experimental approach through the Nonequivalent Control Group Design was applied to this study. The experiment was carried out for 4 times. A total of 60 (28 boys and 32 girls) group A kindergarten children were involved in this study. Age range 4-5 years. Data were obtained through observation sheets of literacy skills before and after treatment with animated video media. The Mann Whitney test was used as a data analysis technique. The results showed that the statistic Z = -5,483 with a significant level of 0.000 < 5%. This shows that there is an effect of animated video media on the literacy abilities of group A kindergarten children. The decline in literacy skills occurs due to the less attractive media used for group A children. The provision of animated video media makes children more interested in learning literacy which can improve children's literacy skills. Animated video media can be used as an intervention for Kindergarten Group A children to improve literacy skills.\u0000Abstrak: Penelitian ini memiliki latar belakang pentingnya pendidikan anak usia dini dimana para ahli psikologi memandang pada usia 0-6 tahun merupakan masa Golden Age yakni masa keemasan yang datang hanya sekali. Pada fase ini semua perkembangan berkembang sangat pesat, sehingga semua aspek harus dikembangkan. Salah satu aspek perkembangan yang penting adalah bahasa dalam lingkup kemampuan keaksaraan. Salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan yaitu melalui media video animasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh media video animasi terhadap kemampuan keaksaraan anak TK Kelompok A. Pendekatan eksperimen melalui Nonequivalent Control Group Design diterapkan pada penelitian ini. Eksperimen dilakukan selama 4 kali. Sejumlah 60 (28 laki-laki dan 32 perempuan) anak TK kelompok A terlibat dalam penelitian ini. Rentang usia 4-5 tahun. Data diperoleh melalui lembar observasi kemampuan keaksaraan saat sebelum dan sesudah perlakuan dengan media video animasi. Uji mann whitney test digunakan sebagi teknik analisis data. Hasil riset menunjukkan bahwa statistik Z = -5.483 dengan taraf signifikan sebesar 0.000 < 5%. Ini menunjukkan ada pengaruh media video animasi terhadap kemampuan keaksaraan anak TK Kelompok A. Penurunan kemampuan keaksaraan terjadi dikarenakan kurang menariknya media yang digunakan untuk anak kelompok A. Pemberian media video a","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43891816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Work Engagement Pada Hubungan Kepemimpinan Transformasional Dengan Organizational Citizenship Behavior Dosen Milenial","authors":"Diah Sofiah, M.Hum Hartono, F. Sinambela","doi":"10.26740/jptt.v13n2.p180-194","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n2.p180-194","url":null,"abstract":"Abstract: Currently, many lecturer positions have been filled by millennials, even in 2025, the number of millennial workers will reach 75%, which means three out of four workers are millennials (Brant, 2019). Previous studies have shown that there are differences in the work values of the millennial and previous generations. This difference in work values will make millennial workers likely to avoid organizational citizenship behavior (OCB), even though OCB is a significant indicator of organizational performance (Podsakoff and Mackenzie, 1997). This study aims to examine the effect of transformational leadership on OCB through work engagement on millennial lecturers. This research is a quantitative research, involving 126 millennial lecturers in Indonesia as research subjects. Data collection was carried out with the help of an electronic device and used the OCB scale, Utrecht Work Engagement Scale (UWES) and the transformational leadership scale. The results of this study indicate that work engagement significantly mediates the effect of transformational leadership on millennial lecturers' OCB. Leadership does not have a direct influence on OCB, but transformational leadership can influence OCB through work engagement.\u0000Abstrak: Saat ini posisi dosen sudah banyak yang diisi oleh milenial, bahkan pada tahun 2025, jumlah pekerja milenial akan mencapai 75%, yang berarti tiga dari empat pekerja adalah milenial (Brant, 2019). Studi terdahulu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai-nilai kerja generasi milenial dan generasi sebelumnya. Perbedaan nilai kerja ini, akan membuat pekerja milenial mungkin akan menghindar dari organizational citizenship behavior (OCB), padahal OCB adalah indikator signifikan kinerja organisasi (Podsakoff dan Mackenzie, 1997). Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kepemimpinan transformasional pada OCB melalui work engagement pada dosen milenial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, melibatkan 126 dosen milenial di Indonesia sebagai subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan bantuan alat elektronik dan menggunakan skala OCB, Utrecht Work Engagement Scale (UWES) dan skala kepemimpinan transformasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa work engagement memediasi secara signifikan pengaruh kepemimpinan transformasional pada OCB dosen milenial. Kepemimpinan tidak memiliki pengaruh langsung pada OCB, namun kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi OCB melalui work engagement.","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45533078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Bersyukur Terhadap Perilaku Kewargaan Organisasional Karyawan di Masa Masa Pandemi Covid-19","authors":"Ezra Redo Jawentinus, R. Rostiana","doi":"10.26740/jptt.v13n2.p214-225","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n2.p214-225","url":null,"abstract":"Abstract: The aim of this study is to measure the effect of gratitude on Organizational Citizenship Behavioral (OCB) by considering organizational support (POS) and Perceptions of Working from Home (WFH) as moderators. Subjects in the study were 122 employees of B Group using non-probability sampling with convenience sampling technique. This study used a non-experimental quantitative design with a correlational approach. The research model was tested using the SPSS, and LISRELL programs. Testing is supported by several measuring tools, including the Organizational Citizenship Behavior Scale (Podsakoff & MacKenzie, 1990), Gratitude at Work Scale (Cain, 2018), The Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger, 1997) and the Perception questionnaire developed independently. As a result, the study found that Gratitude contributed (R2 = 24,9%) to OCB. Furthermore, POS significantly moderated the relationship between gratitude and OCB. The contribution from gratitude to OCB increased when employees felt higer support (POS). However, the role of WFH’ perception did not proven to be a moderator between gratitude and OCB.\u0000Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui peran bersyukur terhadap perilaku kewargaan organisasional (PKO) dengan mempertimbangkan dukungan organisasi (POS) dan persepsi bekerja dari rumah (WFH) sebagai moderator. Subjek penelitian ini adalah 122 karyawan/i B Group dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik convenience sampling. Penelitian menggunakan design kuantitatif non-eksperimental dengan pendekatan korelasional. Pengujian model penelitian dilakukan dengan bantuan program SPSS dan LISREL. Pengujian didukung oleh beberapa alat ukur antara lain Organizational Citizenship Behavior Scale, Gratitude at Work Scale, The Survey of Perceived Organizational Support dan skala Persepsi terhadap WFH yang dikembangkan secara mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bersyukur berkontribusi (R2= 24,9%) terhadap PKO. Selanjutnya, POS terbukti menjadi moderator antara bersyukur dengan PKO, dalam hal ini terbukti peran bersyukur terhadap PKO semakin meningkat ketika karyawan/i merasakan dukungan (POS) yang tinggi. Sementara persepsi terhadap WFH tidak terbukti perannya sebagai moderator antara bersyukur dengan PKO.","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48266282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROBLEMATIK PSIKOSOSIAL PADA ATLET CABANG OLAHRAGA PETANQUE","authors":"Abdul Hafidz, Suryanto Suryanto, Anung Priambodo","doi":"10.26740/jptt.v13n1.p39-50","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n1.p39-50","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan problematik psikososial pemilihan cabang olahraga Petanque di kalangan atlet. Problematik psikologis ini diduga muncul, karena di saat cabang olahraga petanque banyak memperoleh prestasi baik ditingkat regional maupun nasional, terdapat ketidakpastian mengenai status atlet di lembaga x. Ketidakpastian tersebut menyebabkan turunya performa atlit di lapangan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data diambil melalui wawancara semiterstruktur dan dokumentasi terhadap atlet petanque. Analisis data menggunakan langkah-langkah display data, reduksi data dan menarik kesimpulan. Didapatkan kesimpulan bahwa berbagai permasalahan yang terjadi pada atlet petanque mengakibatkan problematika psikososial pada diri atlet. Sehingga dapat mempengaruhi kondisi psikologi maupun sosial atlet cabang olahraga petanque. Diperoleh beberapa problematika psikososial yang dialami atlet cabang olahraga petanque dalam beberapa aspek, yaitu Motivasi, Kecemasan karir, Konsep diri atlit, Dukungan sosial dan Masa Depan Cabang Olahraga Petanque.","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47238163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan antara Pola Pikir Negatif dengan Kecemasan dalam Membina Hubungan Lawan Jenis pada Dewasa Awal","authors":"Zuraidah Faradiana, Al Mubarok","doi":"10.26740/jptt.v13n1.p71-81","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n1.p71-81","url":null,"abstract":"ABSTRAKMasalah yang timbul pada masa dewasa awal salah satunya berawal dari ketika mulai membina hubungan lawan jenis. Selalu ada masalah yang berkaitan dengan hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kondisi psikologis yang dimilikinya. Kondisi psikologis yang di maksud dapat berkaitan dengan perasaan, mental, serta pola pikir yang dimiliki individu tersebut. Ketika individu selalu berpikir positif, maka yang akan terwujud adalah sesuatu yang positif. Begitupun sebaliknya, ketika individu selalu memiliki pikiran negatif, maka yang didapatkanpun berupa sesuatu yang negatif seperti munculnya rasa cemas. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pola pikir negatif dengan kecemasan dalam membina hubungan lawan jenis pada dewasa awal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis korelasi (correlational research). sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik snowball sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari skala kecemasan dalam membina hubungan lawan jenis dan skala pola pikir negatif. Analisis data yang digunakan merupakan analisis korelasi product moment dengan dibantu software SPSS for windows versi 23. Hasil penelitian menunjukkan nilai sig. < 0,05 dan nilai pearson correlation sebesar 0,354. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola pikir negatif dengan kecemasan dalam membina hubungan lawan jenis. Maka dapat disimpulkan jika individu memiliki pola pikir negatif yang tinggi, maka individu tersebut memiliki kecenderungan kecemasan yang tinggi juga. Begitupun sebaliknya, ketika individu memiliki pola pikir negatif yang rendah, maka kecemasan yang dimiliki individu tersebut juga rendah.Kata kunci: pola pikir negatif, kecemasan, dewasa","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46058558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Olievia Prabandini Mulyana, Umi Anugerah Izzati, Ni Wayan Sukmawati Puspitadew, Meita Santi Budiani
{"title":"Hubungan antara Iklim Organisasi dengan Work Life Balance pada Karyawan","authors":"Olievia Prabandini Mulyana, Umi Anugerah Izzati, Ni Wayan Sukmawati Puspitadew, Meita Santi Budiani","doi":"10.26740/jptt.v13n1.p14-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n1.p14-26","url":null,"abstract":"Abstract: Nowadays, working conditions has forced employees to be able to complete work flexibly, which makes employees have to work more so that it can have an impact on the imbalance between their personal and work lives. Aims of this study is to determine the relationship between organizational climate variabel with work life balance variabel in employees. This research method is quantitative with correlational design. The sample of this study were 81 employees using convenience sampling technique. Data collection using a work life balance scale and the organizational climate scale. The data analysis technique used product moment correlational test. The results of this study indicate that there is a significant relationship between organizational climate with work life balance in employees. \u0000Keywords: Work life balance, Organizational climate, Employees \u0000Abstrak: Kondisi kerja saat ini membuat karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan pekerjaan secara fleksibel dimana hal ini membuat karyawan harus bekerja lebih sehingga dapat memberikan dampak ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaannya. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui hubungan antara variabel iklim organisasi dengan variabel work life balance pada karyawan. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 81 karyawan dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan skala work life balance dan skala iklim organisasi. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan work life balance pada karyawan. \u0000Kata kunci: Work life balance, Iklim Organisasi, Karyawan","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47365946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Jannah, Diana Rahmasari, Damajanti Kusuma Dewi, Umi Anugerah Izzati
{"title":"Dampak Latihan Relaksasi Otogenik Terhadap Kecemasan Kognitif Atlet Mahasiswa Cabang Olahraga Menembak","authors":"M. Jannah, Diana Rahmasari, Damajanti Kusuma Dewi, Umi Anugerah Izzati","doi":"10.26740/jptt.v13n1.p94-105","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n1.p94-105","url":null,"abstract":"Abstract: This research has a background on the importance of mental aspects as a supporter of performance achievement in shooting student athletes. One of the influential mental aspects was cognitive anxiety needed reduced by mental training. Autogenic relaxation can be applied to reduce cognitive anxiety. The aim of this research was to knowing the effect of autogenic relaxation training on reducing cognitive anxiety among shooting student athletes. An experimental approach with pretest-posttest control group design was used for 6 times in this ressearch. A total of 12 (6 male, 6 female) shooting student athletes were involved in this study. Age range 19-23 years old. Data obtained through cognitive anxiety scale. Independent t test was used as a data analysis technique. The results of the research show that the t value is -8.374 with p < 0.001. This shows that autogenic relaxation training effective to reduce shooting student athlete’s cognitive anxiety. The decrease of cognitive anxiety occurred partly due to the athlete's acceptance of the importance of mental training. In addition, autogenic relaxation mechanisms lead to specific responses against cognitive anxiety symptoms. Relaxation is characterized by physiological adjustments that are caused without any tension in the mind and body. As a result, anxiety is distracted so that it decreases. Autogenic relaxation can be used as an intervention for shooting student athletes to reduce their cognitive anxiety. \u0000Key words: Autogenic relaxation, anxiety, shooting, athlete, mental training.\u0000Abstrak: Penelitian ini memiliki latar belakang pentingnya aspek mental sebagai pendukung pencapaian performa pada atlet mahasiswa cabang olahraga menembak. Salah satu aspek mental yang berpengaruh adalah kecemasan kognitif. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan kognitif yaitu melalui latihan relaksasi otogenik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dampak latihan relaksasi otogenik terhadap penurunan kecemasan kognitif pada atlet mahasiswa cabang olahraga menembak. Pendekatan eksperimen melalui desain pretest-posttest control group diterapkan pada penelitian ini. Eksperimen dilakukan selama 6 kali. Sejumlah 12 orang (6 laki-laki, 6 perempuan) atlet mahasiswa cabang olahraga menembak terlibat dalam penelitian ini. Rentang usia 19 – 23 tahun. Data diperoleh melalui skala kecemasan kognitif saat sebelum dan sesudah perlakuan relaksasi otogenik. Uji t independent digunakan sebagai teknik analisis data. Hasil riset menunjukkan bahwa nilai t sebesar -8,374 dengan p < 0,001. Ini menunjukkan bahwa latihan relaksasi otogenik berdampak pada penurunan kecemasan kognitif pada atlet mahaasiswa cabang olahraga menembak. Penurunan kecemasan kognitif terjadi antara lain disebabkan oleh adanya hasil fase edukasi akan pentingnya latihan mental bagi atlet mahasiswa cabang olahraga menembak. Selain itu, mekanisme relaksasi otogenik mengarah pada respon spesifik melawan gejala ke","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45674297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}