{"title":"Pendidikan Inklusif Pada Lembaga Pendidikan Islam","authors":"Umul Hidayati","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1373","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1373","url":null,"abstract":"Penelitian berjudul “Pendidikan Inklusif pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus pada MIT Ar-Roihan Kabupaten Malang)” ini dilatarbelakangi oleh amanat undang-undang tentang kewajiban setiap lembaga pendidikan untuk menerima dan memberikan pelayanan pendidikan bagi semua anak tanpa diskriminasi apapun kondisinya. Amanat ini semakin kuat manakala banyak Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ada di sekitar madrasah ini yang membutuhkan pelayanan pendidikan, namun tidak banyak lembaga pendidikan yang mampu melakukannya. Ada beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB), namun sifatnya eksklusif hanya memberikan satu jenis layanan bagi ABK dengan biaya yang sangat mahal. Sementara ABK yang ada di sekitar madrasah jenisnya beragam dan kebanyakan dari kalangan kurang mampu. Atas dasar ini maka diselenggarakan pendidikan inklusif di madrasah ini yang menerima seluruh jenis ABK dengan biaya yang terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penyelenggaraan pendidikan inklusif di MIT Ar-Roihan Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis, sosiologis dan psikologis. Pengumpulan data dilakukan melalui in-depth interview, participatory observation, dan document studys. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan inklusif di MIT Ar-Roihan sudah berhasil dengan baik dilihat dari proses penyelenggaraannya dan capaian prestasi siswa yang menggembirakan pada aspek akademik dan non akademik, seperti perkembangan kemampuan siswa pada aspek fisik, motoric, sensorik, bahasa, sosial, perilaku, sikap, kesehatan, dan meningkatnya animo masyarakat.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"199 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85487488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Religius Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah","authors":"S. Atin, Maemonah Maemonah","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1302","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1302","url":null,"abstract":"Abstract\u0000The internationalization of religious values can be done through learning akidah akhlak. The Akidah moral subject could internalize the values of belief, religious practice, appreciation of religion, knowledge, and religious practice. This study uses a qualitative research method with a phenomenological approach, by means of observation, interviews, and documentation of the internationalization of the five religious character values above. This research was conducted at Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 10 Yanggong Ponorogo in the even semester of the 2022 academic year. The data sources of this study were third grade students, and teachers of akidah akhlak subject. The results of the research shown that the students of Madrasah Ibtidaiyah: First, sincerely accept the teaching of Islam in their lives. Second, honesty, discipline and responsibility in carrying out a series of worship. Third, be grateful, be patient and worship willingly without coercion. Fourth, sincerely accept the teachings of Islam as a way of life. Fifth, care for others and forgive each other.\u0000Abstrak\u0000Internalisasi nilai-nilai religius bisa dilakukan melalu pembelajaran akidah akhlak. Pembelajaran akidah akhlak dapat menanamkan nilai-nilai keyakinan, praktik keagamaan, penghayatan agama, pengetahuan, serta pengamalan beragama pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi tentang internasisasi lima nilai-nilai karekter religius diatas. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 10 Yanggong Ponorogo pada semester genap tahun ajaran 2022. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas III, dan guru akidah akhlak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa Madrasah Ibtidaiyah: Pertama, Ikhlas menerima ajaran agama Islam dalam kehidupannya. Kedua, jujur, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan rangkaian ibadah. Ketiga bersyukur, sabar dan beribadah dengen kerelaan hati tanpa paksaan. Keempat, ikhlas menerima ajaran Islam sebagai pedoman hidup. Kelima, peduli pada sesama dan saling memaafkan.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"199 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76393011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tracking Religious Moderation Discourse Content on Student’s Final Paper in Indonesian Islamic Higher Education","authors":"Abdul Gaffar, A. Amir, Akbar Akbar","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1460","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1460","url":null,"abstract":"Abstract\u0000Albeit research into religious moderation at Indonesian Islamic Higher Education (PTKIN) has been widely undertaken, little empirical research reports on tracing students’ final works as critical research to examine the alignment of PTKIN’s vision in support of government programs to build an inclusive and moderate discourse on religious understanding distribution. This study employs Tracing of Research Studies in three steps, taxonomy analysis, citation analysis, and statistical analysis of diversity. The analysis was conducted on Qur’an and Hadith theses and dissertations published by five institutions. The findings indicate that the religious moderation discourse established in PTKIN’s dissertation and thesis truly conveys the ambiguity of its concept. The ideas employed in the research obscured the government's concepts in establishing religious moderation in the Indonesian setting. This research proposes that mainstreaming religious moderation in PTKIN be implemented more thoroughly, particularly in compiling students’ final papers.\u0000Abstrak\u0000Meski telah banyak penelitian terkait moderasi beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), penelitian empiris yang menelusuri karya akhir mahasiswa masih terbatas, khususnya kajian kritis untuk mengeksplorasi keselarasan perwujudan visi dan misi PTKIN dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan paham keagamaan yang bersifat inklusif dan moderat. Penelitian ini menerapkan Tracing of Research Studies dengan tiga langkah analisis yaitu analisis taksonomi, analisis kutipan, dan analisis statistik keragaman. Analisis tersebut dilakukan terhadap tesis dan disertasi Al-Qur’an dan Hadis yang diterbitkan oleh 5 PTKIN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskursus yang dikembangkan dalam tesis dan disertasi PTKIN justru mengesankan ambiguitas gagasan moderasi beragama. Gagasan yang digunakan dalam penelitian mengaburkan konsep yang telah dikonsep oleh pemerintah sebagai pedoman untuk mencapai moderasi beragama dalam konteks keIndonesiaan. Penelitian ini menyarankan agar strategi pengarusutamaan moderasi beragama di PTKIN dilakukan secara lebih komprehensif khususnya dalam produksi karya tulis akhir mahasiswa.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81712051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Lebih Baik Sekolah Daripada Main","authors":"Wahid Khozin","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1337","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1337","url":null,"abstract":"Abstract\u0000This research discusses community support for madrasah tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin located in the place of final disposal garbage Bantargebang. The community who live around MTs are scavengers whose life is collecting garbage at the Bantargebang TPA. The environment of the madrasa tends to be exploitative and sometimes ignores the norm. The community view of education is straightforward, \"It is better for school (children) than to play.\" Parents feel happy when their children are at school. The parents chose educational institutions at MTs, so their children could understand religion and not be like their parents, who lacked religion. This situation puts MTs Al Muhajirin, which has a vision of upholding Islamic values, still has to run on its own and has yet to receive complete support from its community. This research is qualitative, and critical informants are the foundation's chief, principal, teachers, parents, and students.\u0000Abstrak\u0000Penelitian ini mengkaji masyarakat pendukung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin yang terletak di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Letaknya yang demikian, MTs ini dikelilingi tumpukan sampah, rumah-rumah reot dan sangat kumuh. Mereka yang tinggal di sekeliling MTs Al Muhajirin adalah para pemulung yang hidupnya mengais sampah di TPA Bantargebang. Lingkungan MTs sangat diwarnai oleh sebuah kehidupan yang tidak wajar dalam arti bahwa relasi sosial yang berlaku merupakan relasi ekonomis yang cenderung eksploitatif dan terkadang mengabaikan norma. Pandangan masyarakat terhadap pendidikan masih sangat sederhana yaitu “Lebih baik anak sekolah daripada main”. Pernyataan ini mempunyai makna cukup luas, diantaranya, orang tua merasa tenang ketika anaknya berada di sekolah. Di sisi lain, mereka memilih lembaga pendidikan di MTs dengan alasan agar anak-anak mereka bisa memahami agama dan tidak seperti orang tuanya yang buta agama. Situasi ini, memosisikan MTs Al Muhajirin yang memiliki visi menegakkan nilai-nilai Islam masih harus berjalan sendiri, belum mendapat dukungan yang utuh dari masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan ketua yayasan, kepala madrasah, orangtua peserta didik, peserta didik dan guru. Alat pengumpul data yang digunakan adalah panduan waancara, panduan FGD.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75176287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendidikan Life Skills dan Pemberdayaan Ekonomi di Pesantren Pasca UU Nomor 18 Tahun 2019","authors":"Mohsen Mohsen, Muhamad Murtadlo, H. Basri","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1468","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1468","url":null,"abstract":"Abstract\u0000Law on Pesantren Republic of Indonesia Number 18 of 2019 mandates that pesantrens have additional functions, one of which is the function of social empowerment. The problem arises how the readiness of pesantren with social empowerment functions to face the demographic bomb in Indonesia in 2030. This research objectives the question of how vocational education and economic empowerment efforts in pesantren are after the law. The research was conducted using a qualitative approach which was strengthened by quantitative data. The results of the research show that the potential of pesantren as a community power potential is quite large. It's just that unfortunately the collaborative work of fellow pesantren is still minimal. This has resulted in many pesantren facing this free market alone. This study recommends that the world of pesantren needs to expand models of cooperation and collaboration among pesantrens and with other institutions.\u0000Abstrak\u0000UU Pesantren Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 mengamanatkan lembaga pesantren mempunyai tambahan fungsi, salah satunya fungsi pemberdaya sosial. Permasalahan muncul bagaimana kesiapan pesantren dengan fungsi pemberdaya sosial menghadapi bom demografi di Indonesia 2030. Penelitian ini menjawab pertanyaan bagaimana pendidikan vokasi dan usaha pemberdayaan ekonomi di lembaga pesantren pasca undang-undang tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang dikuatkan dengan data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pesantren sebagai potensi kekuatan komunitas cukup besar. Hanya saja sayangnya kerja kolaborasi sesama pesantren masih minim. Hal ini berakibat banyak pesantren menghadapi pasar bebas ini secara sendirian. Kajian ini merekomendasikan dunia pesantren perlu memperluas model kerjasama dan kolaborasi baik dengan sesama pesantren, maupun dengan lembaga lainnya.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73800583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Percaya Pada Tuhan Dalam Situasi Pandemi Covid-19","authors":"J. Simanjuntak, Ferry Simanjuntak","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1249","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1249","url":null,"abstract":"Abstract\u0000This study explains the urgency and neutrality of Christology teaching in fostering the congregation's faith during the Covid-19 pandemic by developing teaching materials in supporting modules. This study used the qualitative method. The results of this study: 1) 69.8% of the congregation needed Christology teaching during the Covid-19 pandemic; 2) The Christology teaching module is acceptable in terms of content validity and readability and shows that all sub-modules have an average percentage of 86.9% in the easy category; 3) The response of the congregation after the teaching of Christology obtained an average percentage of 93.3% in the very strong category. As an implication, in carrying out the task of coaching in the Church during the Covid-19 pandemic, so that coaching is carried out effectively and answers the congregation's needs, the Church should start with a review of the introduction of God introduced through Christology in the Bible.\u0000Abstrak\u0000Kajian ini menjelaskan tentang urgensi dan netralitas pengajaran Kristologi dalam pembinaan iman jemaat di masa pandemi Covid-19 melalui pengembangan bahan ajar berupa modul pendukung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini: 1) 69,8% jemaat membutuhkan pengajaran Kristologi di masa pandemi Covid-19; 2) Modul ajar Kristologi dapat diterima dari segi validitas isi dan keterbacaan, dan menunjukkan bahwa semua sub modul memiliki persentase rata-rata 86,9% dalam kategori mudah; 3) Respon jemaat setelah pengajaran Kristologi diperoleh persentase rata-rata 93,3% dalam kategori sangat kuat. Sebagai implikasinya, dalam menjalankan tugas pembinaan di Gereja masa pandemic Covid-19, agar pembinaan terlaksana secara efektif dan menjawab kebutuhan jemaat, sebaiknya Gereja perlu memulai dengan ulasan tentang pengenalan tentang Allah yang diperkenalkan melalui Kristologi dalam Alkitab.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"68 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84158620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kaderisasi Ulama Melalui Sistem Pembelajaran Pada Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK) MAN 4 Jombang","authors":"Niswah Qonitah, Anis Humaidi, M. Munifah","doi":"10.32729/edukasi.v20i2.1151","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i2.1151","url":null,"abstract":"Abstrak\u0000Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya madrasah dalam meningkatkan mutu dan daya saing lulusan melalui pembekalan keagamaan untuk menyiapkan kader ulama berwawasan keislaman, keindonesiaan dan kemoderenan di tengah arus globalisasi, radikalisme, dan liberalisme. MA Program Keagamaan sebagai pusat pendidikan Islam diselenggarakan melalui sistem pembelajaran yang terpadu untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sebagai kader ulama di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, merumuskan tujuan pembelajaran meliputi tujuan pendidikan nasional tertuang pada UU RI No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tentang fungsi dan tujuan pendidikan, tujuan institusional tercemin pada slogan \"mencetak ulama yang cendekia, cendekia yang ulama\", dan tujuan kurikuler yang merefleksikan pada standar kompetensi lulusan. Kedua, pembekalan materi kaderisasi ulama berbasis kurikulum standar nasional, kitab kuning, keterampilan bahasa asing, tahfidzul qur'an dan tahfidzul hadits, keterampilan pengembangan diri mencakup literasi, pengembangan softskill berbasis IT, bahtsul masail, talkshow, muhadhoroh, diba'iyah, khutbah jum'at, kegiatan ekstrakulikuler, dan pengabdian santri. Ketiga, metode pembelajaran kaderisasi ulama berbasis saintific approach, sorogan, bandongan, maknani, syawir, ilqoul mufrodat, talaqqy, murojaah, dan ziyadah. Keempat, evaluasi pada pembelajaran formal menggunakan kurikulum standar nasional.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87451655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Integrasi Ilmu di PTKI","authors":"Suprapto Suprapto, Sumarni Sumarni","doi":"10.32729/edukasi.v20i2.1246","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i2.1246","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui posisi ilmu sains dan teknologi dengan ilmu-ilmu agama yang sejajar, saling melengkapi dan menguatkan keduanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep integrasi keilmuan dalam kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi. Penelitian ini menghasilkan temuan, diantaranya bahwa integrasi ilmu dalam pendidikan dan pengajaran akan berjalan efektif bila diikuti oleh kompetensi dosen terhadap lintas disiplin ilmu yang memadai, mahasiswa memiliki ilmu agama dan ilmu umu cukup memadai, dan para dosen dan mahasiswa antar fakultas atau program studi dapat berkolaborasi. Direkomendasikan bahwa Kementerian Agama RI dapat menghadirkan naskah akademik tentang implementasi konsep integrasi keilmuan dalam kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sesuai dengan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan pendidikan dan keagamaan dan tersusunnya pedoman pendidikan dan pelatihan implementasi integrasi ilmu di PTKI.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78758343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Pelaksanaan Program Madrasah Unggulan","authors":"O. Taufik","doi":"10.32729/edukasi.v20i2.1296","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i2.1296","url":null,"abstract":"Tulisan ini melihat pelaksanaan program madrasah unggulan, yaitu Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI) di Sumatera Selatan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil riset mengungkapkan data bahwa pelaksanaan program MAN IC OKI mengacu pada pedoman pelaksanaan yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Islam tahun 2013. Hal ini tercermin dari pelaksanaannya (pembentukan dan lokasi MAN IC OKI, rekrutmen siswa, guru, staf, kurikulum), namun ada kendala pada perekrutan guru karena tidak semuanya berstatus PNS. Pelaksanaan proses pembelajaran hingga target keluaran yang ditetapkan oleh MAN IC OKI tunduk pada standar pedoman yang dibuat oleh Direktorat Pendidikan Islam. Pelaksanaan program madrasah didukung juga lingkungan belajar yang sesuai dan sarana lengkap serta loyalitas pendidik yang tinggi ditambah manajemen bisnis yang terbuka dan demokratis, membuat proses pembelajaran berjalan efektif. Dan lulusan (alumni MAN IC OKI berhasil meraih prestasi tinggi), mampu bersaing bahkan pada beberapa momen dapat menggeser posisi Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) lainya di Sumatera Selatan.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"5 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72609496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Realitas Keagamaan dan Problematika Keilmuan Islamic-Studies","authors":"Umiarso Umiarso","doi":"10.32729/edukasi.v20i2.1238","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i2.1238","url":null,"abstract":"Artikel ini fokus terhadap teoritisasi ilmiah fenomena Islamic Studies di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren. Pertanyaan riset ini adalah bagaimana basis filosofis metodologi Islamic Studies dalam mengantisipasi problematika reduksionis di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren? Sedangkan perspektif yang digunakan adalah pandangan Peter L. Berger tentang konstruksi realitas sosial. Oleh karenanya, riset ini memakai pendekatan kualitatif dan pengambilan datanya menggunakan interview mendalam, observasi partisipan, serta dokumentasi. Informan yang diinterviu terdiri atas: dekan Fakultas Agama Islam UNUJA, dua dosen Fakultas Agama Islam UNUJA, rektor Inaifas, wakil rektor I Inaifas, satu dosen Inaifas, satu mundir Ma’had Aly Nuris, dan dua dosen Ma’had Aly Nuris. Riset ini menemukan bahwa jika Islamic Studies di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren melihat diri individu dan realitas sosial secara integratif. Bahkan ia juga memiliki pandangan tentang makna fungsionalitas sosial agama (Islam), diri individual, dan dialektika antropologis transendental yang mampu menangkap zona belantara kesemestaan sosial keberagamaan diri individu. Karenanya, agama bukan hanya sebagai medium legitimasi pada universum simbolik, tapi juga mengurai dimensi teologis yang melingkup diri individu (objek) dan tindakan diri individu (subjek).","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77894314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}