{"title":"Lebih Baik Sekolah Daripada Main","authors":"Wahid Khozin","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1337","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract\nThis research discusses community support for madrasah tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin located in the place of final disposal garbage Bantargebang. The community who live around MTs are scavengers whose life is collecting garbage at the Bantargebang TPA. The environment of the madrasa tends to be exploitative and sometimes ignores the norm. The community view of education is straightforward, \"It is better for school (children) than to play.\" Parents feel happy when their children are at school. The parents chose educational institutions at MTs, so their children could understand religion and not be like their parents, who lacked religion. This situation puts MTs Al Muhajirin, which has a vision of upholding Islamic values, still has to run on its own and has yet to receive complete support from its community. This research is qualitative, and critical informants are the foundation's chief, principal, teachers, parents, and students.\nAbstrak\nPenelitian ini mengkaji masyarakat pendukung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin yang terletak di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Letaknya yang demikian, MTs ini dikelilingi tumpukan sampah, rumah-rumah reot dan sangat kumuh. Mereka yang tinggal di sekeliling MTs Al Muhajirin adalah para pemulung yang hidupnya mengais sampah di TPA Bantargebang. Lingkungan MTs sangat diwarnai oleh sebuah kehidupan yang tidak wajar dalam arti bahwa relasi sosial yang berlaku merupakan relasi ekonomis yang cenderung eksploitatif dan terkadang mengabaikan norma. Pandangan masyarakat terhadap pendidikan masih sangat sederhana yaitu “Lebih baik anak sekolah daripada main”. Pernyataan ini mempunyai makna cukup luas, diantaranya, orang tua merasa tenang ketika anaknya berada di sekolah. Di sisi lain, mereka memilih lembaga pendidikan di MTs dengan alasan agar anak-anak mereka bisa memahami agama dan tidak seperti orang tuanya yang buta agama. Situasi ini, memosisikan MTs Al Muhajirin yang memiliki visi menegakkan nilai-nilai Islam masih harus berjalan sendiri, belum mendapat dukungan yang utuh dari masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan ketua yayasan, kepala madrasah, orangtua peserta didik, peserta didik dan guru. Alat pengumpul data yang digunakan adalah panduan waancara, panduan FGD.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1337","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要本研究探讨了社区对位于Bantargebang垃圾最终处置地的Al Muhajirin伊斯兰学校的支持。住在mt附近的社区是拾荒者,他们的生活就是在Bantargebang TPA收集垃圾。伊斯兰学校的环境往往是剥削性的,有时甚至无视规范。社会对教育的看法很直接,“上学(孩子)比玩耍好。”当他们的孩子在学校时,父母感到高兴。父母们选择mt教育机构,是为了让孩子们了解宗教,而不是像他们的父母那样缺乏宗教信仰。这种情况使得以维护伊斯兰价值观为愿景的Muhajirin仍然必须依靠自己的力量运作,并且尚未得到其社区的完全支持。这项研究是定性的,关键的信息提供者是基金会的负责人、校长、教师、家长和学生。摘要:penelitian ini mengkaji masyarakat pendukung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin yang terletak di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang。Letaknya yang demikian, mt . ini dikelilingi tumpukan sampah, rumah-rumah reot dan sangat kumuh。Mereka yang tinggal di sekelling MTs Al Muhajirin adalah para pemulung yang hidupnya mengais sampah di TPA Bantargebang。Lingkungan MTs sangat diwarnai oleh sebuah kehidupan yang tidak wajar dalam arti bahawa relasi社会yang berlaku merupakan relasi经济yang genderung ekploatiatian and terkadang mengabaikan norma。Pandangan masyarakat terhadap pendidikan masih sangat sederhana yitu“Lebih baik anak sekolah daripada main”。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。迪塞西兰,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Penelitian ini menggunakan meititatian informan ketua yayasan, kepala madrasah, orangtua peserta didik, peserta didik dan guru。阿拉伯河企鹅数据阳迪古纳坎adalah panduan wanancara, panduan FGD。
Abstract
This research discusses community support for madrasah tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin located in the place of final disposal garbage Bantargebang. The community who live around MTs are scavengers whose life is collecting garbage at the Bantargebang TPA. The environment of the madrasa tends to be exploitative and sometimes ignores the norm. The community view of education is straightforward, "It is better for school (children) than to play." Parents feel happy when their children are at school. The parents chose educational institutions at MTs, so their children could understand religion and not be like their parents, who lacked religion. This situation puts MTs Al Muhajirin, which has a vision of upholding Islamic values, still has to run on its own and has yet to receive complete support from its community. This research is qualitative, and critical informants are the foundation's chief, principal, teachers, parents, and students.
Abstrak
Penelitian ini mengkaji masyarakat pendukung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin yang terletak di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Letaknya yang demikian, MTs ini dikelilingi tumpukan sampah, rumah-rumah reot dan sangat kumuh. Mereka yang tinggal di sekeliling MTs Al Muhajirin adalah para pemulung yang hidupnya mengais sampah di TPA Bantargebang. Lingkungan MTs sangat diwarnai oleh sebuah kehidupan yang tidak wajar dalam arti bahwa relasi sosial yang berlaku merupakan relasi ekonomis yang cenderung eksploitatif dan terkadang mengabaikan norma. Pandangan masyarakat terhadap pendidikan masih sangat sederhana yaitu “Lebih baik anak sekolah daripada main”. Pernyataan ini mempunyai makna cukup luas, diantaranya, orang tua merasa tenang ketika anaknya berada di sekolah. Di sisi lain, mereka memilih lembaga pendidikan di MTs dengan alasan agar anak-anak mereka bisa memahami agama dan tidak seperti orang tuanya yang buta agama. Situasi ini, memosisikan MTs Al Muhajirin yang memiliki visi menegakkan nilai-nilai Islam masih harus berjalan sendiri, belum mendapat dukungan yang utuh dari masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan ketua yayasan, kepala madrasah, orangtua peserta didik, peserta didik dan guru. Alat pengumpul data yang digunakan adalah panduan waancara, panduan FGD.