Khusnul Diana, Muhamad Rinaldhi Tandah, Arya Dibyo, M. Putri
{"title":"MOTIVASI DAN SIKAPAPOTEKER DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN FARMASI DI APOTEK KOTA PALU","authors":"Khusnul Diana, Muhamad Rinaldhi Tandah, Arya Dibyo, M. Putri","doi":"10.37089/jofar.vi0.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.110","url":null,"abstract":"Persediaan farmasi merupakan komoditas utama dalam bidang kefarmasian di sarana pelayanan salah satunya adalah apotek. Pengendalian persediaan farmasi di apotek merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab dari seorang apoteker pengelola apotek (APA). Tugas tersebut dapat berjalan dengan baik jika APA memiliki motivasi tinggi dan sikap yang baik dalam melakukan pengendalian persediaan farmasi. Tujuan penelitian ini untuk mengukur sikap dan motivasi apoteker dalam pengendalian persediaan serta bagaimana pengaruh motivasi terhadap sikap dalam pengendalian persediaan farmasi di apotek. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan pengambilan data secara cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah apoteker pengelola apotek (APA) di apotek Kota Palu sebanyak 73 responden. Sikap dan motivasi apoteker di ukur menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas. Hasil data responden di analisis secara deskriptif dan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian pada pengukuran motivasi apoteker didominasi pada kategori sedang, yaitu sebanyak 51 responden (69,86%). Hasil pengukuran sikap apoteker dalam pengendalian persediaan farmasi di apotek didominasi pada kategori baik sebanyak 36 responden (49,32%).. Dengan uji regresi sederhana didapatkan nilai thitung 0,783 (< ttabel = 1,66) yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap sikap apoteker. Persamaan regresi linearnya yaitu Y=39,527+0,151X, artinya jika nilai motivasi bertambah 1 maka sikap akan meningkat sebesar 0,151. Dapat disimpulkan bahwa sikap dalam melakukan pengendalian persediaan farmasi oleh apoteker di apotek tidak di pengaruhi oleh motivasi.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"284 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133066304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wiwit Sepvianti, Serafica Btari Christiyani Kusumaningrum
{"title":"SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA KALKON TERHADAP BAKTERI KONTAMINAN PRODUK DARAH GRAM NEGATIF DAN POSITIF","authors":"Wiwit Sepvianti, Serafica Btari Christiyani Kusumaningrum","doi":"10.37089/jofar.vi0.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.112","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pengembangan antibiotik berbasis kalkon telah banyak dilakukan dewasa ini, variasi letak dan jenis gugus fungsi dilakukan untuk menemukan senyawa kalkon dengan aktivitas penghambatan bakteri paling baik. Akan tetapi, kendala yang dihadapi adalah tidak semua variasi senyawa kalkon menunjukkan aktivitas penghambatan bakteri yang baik. Adapun trend peningkatan maupun penurunan aktivitas antibakteri akibat variasi letak dan jenis subtituen pada kalkon sulit untuk dideteksi, sebab data pembanding aktivitas penghambatan senyawa kalkon tidak terkini atau tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini dimana bakteri uji telah mengalami mutasa sebagai bentuk adaptasi atau perlawan terhadap antibiotik. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk memberikan data terkini kemampuan aktivitas antibakteri senyawa kalkon terhadap bakteri gram negatif dan positif. Metode: Sintesis senyawa kalkon dilakukan melalui kondensasi Claisen-Schmidt dan uji aktivitas dengan metode difusi agar. Hasil: Rendemen senyawa kalkon yang diperoleh pada penelitian ini sebesar 96,15%, dengan persen kemurnian berdasarkan hasil GC-MS adalah 100%. Aktivitas penghambatan senyawa kalkon pada bakteri gram negatif Escherichia coli berada pada kategori kuat dengan nilai penghambatan sebesar 81,30% sedangkan pada Acinetobacter lemah dengan persentase 43,0%. Pada bakteri gram positif Staphylococcus aureus kemampuan penghambatannya cukup kuat dengan persentase sebesar 64,0%, sedangkan pada Staphylococcus epidermidis dan Bacillus sp aktivitas penghambatannya lemah dengan persentase sebesar 35,5% dan 43,0%. Kesimpulan: Senyawa kalkon memiliki aktivitas yang kuat pada bakteri Gram Negatif dan cenderung cukup kuat pada bakteri Gram Positif.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129606773","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI PERATURAN PEREDARAN OBAT SECARA DARING PADA MASYARAKAT DI PRAKTIK PELAYANAN KEFARMASIAN APOTEK","authors":"Deny Kusuma, Yosef Wijoyo, Yustina Sri Hartini","doi":"10.37089/jofar.vi0.109","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.109","url":null,"abstract":"Saat ini dapat dikatakan bahwa obat termasuk dalam kebutuhan pokok rnasyarakat. Obat bukanlah komoditas sepertihalnya sembako, ada banyak peraturan terkait peredaran obat. BPOM telah rnenerbitkan peraturan Nomor 8 tahun 2020untuk rnengatur dan rnengawasi penjualan obat secara daring dan sudah disosialisasikan. Kemajuan teknologi informasidan perkembangan tingkat pemanfaatan layanan daring untuk mendapatkan obat terutama di masa pandemi Covid-19meningkat. Obat keras harus didistribusikan ke pasien berdasar resep dokter dan disertai informasi edukasi sertapernastian penggunaan yang tepat bagi pasien.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif untuk mengkaji implementasi peraturanBPOM Nomor 8 tahun 2020 dalam praktek pelayanan kefarmasian di apotek dalam peredaran obat keras secara daring.Populasi penelitian ini adalah masyarakat yang berkunjung di sarana pelayanan kefarmasian di apotek wilayahKabupaten Sleman Yogyakarta. Pengarnbilan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Instrumenberupa panduan wawancara disusun berdasarkan kerangka teori COM-B (Capability, Opportunity, Motivation,Behavior). Responden wawancara adalah masyarakat yang berkunjung di sarana pelayanan kefarmasian di apotek yangmernenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data kualitatif hasil wawancara dianalisis secara ternatik dengan menggunakanbantuan software NVIVO 11 Plus. Hasil penelitian pada umumnya masyarakat tidak mengetahui adanya regulasi mengenai peredaran obat secara daringdengan mendetail namun paham akan tujuan regulasi. Masyarakat menyatakan kemudahan penggunaan pelayanan obatdaring, walaupun ada kerugian yang mereka rasakan seperti harga lebih mahal serta dapat saja membeli obat yang salah.Masyarakat berkeinginan untuk terus melakukan pembelian secara daring dan keinginan adanya peraturan khusus yanglebih detail mengenai peraturan tersebut. Serta berharap adanya edukai terhadap masyarakat mengenai swamedikasi","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126273858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurzadrina Wahyuddin, Ismail Ismail, Harlyanti Muthma'innah Mashar, Dali
{"title":"AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK MERAH (Jatropha gossypiifolia) ASAL KABUPATEN BANTAENG","authors":"Nurzadrina Wahyuddin, Ismail Ismail, Harlyanti Muthma'innah Mashar, Dali","doi":"10.37089/jofar.vi0.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.115","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Dalam beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan kasus penyakit kronis dan penuaan dini yang menjadi beberapa faktor kunci dalam mempengaruhi kesehatan pada masyarakat. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai penyebab, namun yang menjadi faktor utamanya adalah jumlah radikal bebas yang melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisirnya. Antioksidan memiliki peran penting sebagai faktor pelindung kesehatan karena dapat menetralisir dan melindungi sel dari adanya radikal bebas. Daun jarak merah telah dilaporkan memiliki aktivitas yang baik sebagai antioksidan. Kandungan kimia dari tanaman ini berupa antraquinon, flavonoid, saponin, tannin dan terpenoid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dari ekstrak daun jarak merah dengan metode DPPH. Metode: Sampel diekstraksi menggunakan etanol 70% dengan metode maserasi. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) menggunakan pembanding Vitamin C. Masing-masing pengujian menggunakan variasi konsentrasi larutan. Untuk ekstrak daun jarak merah menggunakan variasi konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 µg/ml, sedangkan untuk vitamin C menggunakan variasi konsentrasi 10, 15, 20, 25, dan 30 µg/ml. Absorbansi masing-masing larutan uji diukur menggunakan Spektrofotometer pada Panjang gelombang 515 nm. Hasilnya dilaporkan sebagai nilai IC50. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 ekstrak daun jarak merah dan vitamin C masing-masing yaitu 47,81 dan 14,99 µg/ml. Nilai ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jarak merah memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat (IC50 <50 µg/ml). Kesimpulan: Ekstrak daun jarak merah menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 adalah 47,81 µg/ml sehingga memiliki potensi besar sebagai antioksidan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bahan baku obat tradisional.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128164479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROFIL PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK BERDASARKAN RESEP DOKTER DI APOTEK KIMIA FARMA TITIBUMI","authors":"Diyah Dwi Lestari, Dwi Hastuti","doi":"10.37089/jofar.vi0.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.120","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Permasalahan kesehatan yang sering dihadapi salah satunya yaitu rasa nyeri pada anggota tubuh. Rasa nyeri dapat diatasi dengan menggunakan obat analgetik. Penggunaan obat analgetik di Apotek Kimia Farma Titibumi tergolong fast moving hal ini dikarenakan letak apotek yang dekat dengan klinik dan dokter praktek. Hampir seluruh dokter yang ada disekitar apotek meresepkan obat analgetik. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui profil penggunaan obat analgetik dengan resep dokter di Apotek Kimia Farma Titibumi periode Januari – Mei 2020. Metode: Metode pada penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif. Pengumpulkan data berupa resep yang mengandung obat analgetik di Apotek Kimia Farma Titibumi periode Januari - Mei 2020. Data dianalisis secara deskriptif hasil data disajikan dalam bentuk tabel tentang profil penggunaan obat analgetik berdasarkan resep dokter di apotek kimia farma titibumi. Hasil: Hasil dan kesimpulan dari penelitiaan ini yaitu penggunaan terapi analgetik yang paling banyak adalah terapi tunggal yaitu metamizol sebanyak 35 resep (21,21%), sedangkan untuk terapi kombinasi yaitu paracetamol+tramadol sebanyak 18 resep (10,91%). Golongan obat yang paling tinggi yaitu golongan non-opioid sebanyak 122 resep (73,94%). Kesimpulan: Dari 165 resep yang ada sebanyak 163 resep (98,79%) sudah sesuai dosisnya, dan ada 2 resep (1,21%) dosis tidak sesuai.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121784387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. F. Sriarumtias, Raden Aldizal Mahendra Rizkio Syamsudin, Liyatul Ummah, Fajar Fauzi Abdillah
{"title":"FORMULASI DAN KARAKTERISASI MIKROEMULGEL ETIL P-METOKSISINAMAT (EPMS) DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga Linn)","authors":"F. F. Sriarumtias, Raden Aldizal Mahendra Rizkio Syamsudin, Liyatul Ummah, Fajar Fauzi Abdillah","doi":"10.37089/jofar.vi0.106","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.106","url":null,"abstract":"Etil p-metoksisinamat (EPMS) merupakan senyawa utama dari rimpang kencur (Kaempferia galanga Linn) yang diisolasi dengan pelarut nonpolar yaitu n-heksan. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa EPMS memiliki efek farmakologi sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat formulasi EPMS secara topikal dengan dibuat sediaan mikroemulgel. Metode yang digunakan dalam pembuatan mikroemulgel adalah dengan membuat sistem mikroemulsi spontan dan di loading kedalam basis gel. Fase minyak yang digunakan yaitu isopropil miristat, surfaktan yang digunakan yaitu tween 80, kosurfaktan etanol 96%, gelling agent yaitu carpopol 940, trietanolamin (TEA) sebagai pembasa dan propilenglikol sebagai humektan. Dosis EPMS yang digunakan sebanyak 200 µg/mL. Telah dibuat empat formulasi mikroemulgel yaitu B1, B2, B3 dan B4 dengan variasi konsentrasi surfaktan dan kosurfaktan. Hasil menunjukan formula terbaik yaitu pada formula B3 dengan formulasi isopropil miristat 5%, Tween 80 40%, etanol 96% 10%, Propilenglikol 10%, carbopol 1%, TEA dan aquades. Kesimpulan dari formula ini yaitu menunjukan bahwa penggunaan surfaktan dan kosurfaktan dalam jumlah besar membuat tampilan yang transparan serta stabilitas yang lebih baik dibandingkan formulasi yang lainnya.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127441147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN FARMASI DI APOTEK SELAKAU FARMA","authors":"Nur Masyithah, Aminudin","doi":"10.37089/jofar.vi0.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.105","url":null,"abstract":" Apotek merupakan suatu sarana untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat umum. Salah satu indikator untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan adalah pengukuran kepuasan pengguna jasa kesehatan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan farmasi di Apotek Selakau Farma. \u0000 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan kuisioner kepuasan meliputi realibility (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (Jaminan), empathy (empati), tangibles (dimensi berwujud). Hasil kuesioner di ukur menggunakan skala Likert. Subyek penelitian adalah pasien yang berkunjung ke Apotek Selakau dalam periode 1 bulan. Jumlah subyek penelitian ditentukan dengan rumus Slovin. Data di analisis secara deskriptif pada tiap variabel berdasarkan persentase responden yang menyatakan puas. \u0000 Berdasarkan penilaian Analisis secara keseluruhan menyatakan pasien yang berkunjung ke apotek Selakau Farma merasa puas terhadapat pelayanan kefarmasian yang diberikan. Pernyataan ini ditunjukkan dari tingkat keseluruhan indikator memiliki nilai >90% yaitu dari dimensi kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan fasilitas berwujud.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116049169","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT HERBAL PADA KELOMPOK TANI SAKURA DI DESA TRIKEMBANG","authors":"Eristina, Nia Ekaliana","doi":"10.37089/jofar.vi0.104","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.104","url":null,"abstract":" Desa Trikembang sebagai bagian dari Kabupaten Sambas sejak dahulu penduduknya telah memanfaatkan tumbuhan untuk pengobatan penyakit. Seluruh lapisan masyarakat biasanya mengkonsumsi tanaman herbal untuk upaya menjaga kesehatan tubuh. Pemanfaaatan obat herbal sebaiknya dilandasi dengan pengetahuan yang benar sehingga penggunaanya tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tanaman herbal masyarakat Tri kembang dengan penggunaan tanaman herbal. \u0000 Penelitian dilakukan menggunakan metode regresi linier sederhana. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Tingkat Pengetahuan terhadap Penggunaan Obat Herbal pada Kelompok Tani Sakura di Desa Trikembang. Data di analisis menggunakan bantuan software SPSS. \u0000 Berdasarkan hasil uji T SPSS diperoleh nilai sig pada output tersebut yaitu 0,001<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tingkat pengetahuan tanaman herbal masyarakat Trikembang terhadap penggunaan tanaman herbal dalam kehidupan sehari – hari. \u0000 ","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116642401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA","authors":"Hanif Yogaswara Purnomo, Fara Azzahra","doi":"10.37089/JOFAR.VI0.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/JOFAR.VI0.108","url":null,"abstract":" Daun alpukat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang bermanfaat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari daun alpukat terhadap bakteri P. aeruginosa dan mengetahui potensi aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun alpukat dengan pembanding antibiotik siprofloksasin. \u0000 Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran menggunakan 8 kelompok perlakuan, yaitu ektrak etanol daun alpukat konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% sebagai sampel uji, siprofloksasin konsentrasi 5µg/20µl sebagai kontrol positif, etanol 96% sebagai kontrol pelarut dan aqua proinjection sebagai kontrol negatif. Setiap perlakuan diinokulasikan dengan bakteri kemudian ditetesi ekstrak etanol daun alpukat, diinkubasi pada suhu 37 ℃ selama 24 jam, data yang diperoleh berupa zona hambat yang diukur dan dianalisa sensitivitasnya berdasarkan CLSI dengan pembanding siprofloksasin. \u0000 Aktivitas antibakteri menunjukkan diameter zona hambat pada bakteri P. aeruginosa dalam konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% ekstrak daun alpukat sebesar 5,68±0,15mm; 6,16±0,03mm; 6,65mm±0,06; 7,55±0,20mm dan 6,41±0,06mm; berturut-turut dengan kategori resisten dan Siprofloksasin menunjukandiameter zona hambat 32,52±1,00mm dengan kategori sensitif menurut CLSI. Hasil zona hambat tersebut menunjukan adanya perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan ekstrak dan terhadap kontrol positif siprofloksasin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun alpukat memiliki aktivitas menghambat bakteri P. aeruginosa, namun potensinya tidak sebanding dengan siprofloksasin.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121099408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI DI PUSKESMAS SEWON II PERIODE JANUARI 2021","authors":"Luthfita Labiba Khuzaima, Sunardi","doi":"10.37089/jofar.vi0.103","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.103","url":null,"abstract":" Jumlah kasus hipertensi di Bantul sebesar 106.659 dan hipertensi sebagai urutan pertama dari 10 besar penyakit. Kesadaran masyarakat masih kurang tentang kepatuhan minum obat antihipertensi yang menyebabkan terapi obat kurang maksimal. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat hipertensi yaitu tingkat pendidikan seseorang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan terhadap kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas Daerah bantul yaitu puskesman Sewon II pada Periode Januari 2021. \u0000 Metode dalam penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata per bulan pasien yang melakukan pengobatan di Puskesmas Sewon II dari bulan Juni – Oktober 2020 sebesar 180 pasien dan sampel sebanyak 125 orang dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian yang menghasilkan data tingkat pendidikan dan kepatuhan responden diperoleh dari kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS 25 dengan uji Chi-Square. \u0000 Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa responden yang memiliki Tingkat pendidikan terbanyak di Puskesmas Sewon II Bantul yaitu SMA sejumlah 59 orang (47,2%). Pasien patuh 84 responden 32,8% dan tidak patuh 41 responden 67,2%. Hasil analisis hubungan antara pendidikan dan kepatuhan dengan Chi Square Asymp. Sig. (2-side) 0,000 < 0,05. Tingkat pendidikan berhubungan signifikan dengan kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas Sewon II Bantul.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131115883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}