{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI DI PUSKESMAS SEWON II PERIODE JANUARI 2021","authors":"Luthfita Labiba Khuzaima, Sunardi","doi":"10.37089/jofar.vi0.103","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Jumlah kasus hipertensi di Bantul sebesar 106.659 dan hipertensi sebagai urutan pertama dari 10 besar penyakit. Kesadaran masyarakat masih kurang tentang kepatuhan minum obat antihipertensi yang menyebabkan terapi obat kurang maksimal. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat hipertensi yaitu tingkat pendidikan seseorang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan terhadap kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas Daerah bantul yaitu puskesman Sewon II pada Periode Januari 2021. \n Metode dalam penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata per bulan pasien yang melakukan pengobatan di Puskesmas Sewon II dari bulan Juni – Oktober 2020 sebesar 180 pasien dan sampel sebanyak 125 orang dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian yang menghasilkan data tingkat pendidikan dan kepatuhan responden diperoleh dari kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS 25 dengan uji Chi-Square. \n Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa responden yang memiliki Tingkat pendidikan terbanyak di Puskesmas Sewon II Bantul yaitu SMA sejumlah 59 orang (47,2%). Pasien patuh 84 responden 32,8% dan tidak patuh 41 responden 67,2%. Hasil analisis hubungan antara pendidikan dan kepatuhan dengan Chi Square Asymp. Sig. (2-side) 0,000 < 0,05. Tingkat pendidikan berhubungan signifikan dengan kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas Sewon II Bantul.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.103","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Jumlah kasus hipertensi di Bantul sebesar 106.659 dan hipertensi sebagai urutan pertama dari 10 besar penyakit. Kesadaran masyarakat masih kurang tentang kepatuhan minum obat antihipertensi yang menyebabkan terapi obat kurang maksimal. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat hipertensi yaitu tingkat pendidikan seseorang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan terhadap kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas Daerah bantul yaitu puskesman Sewon II pada Periode Januari 2021.
Metode dalam penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata per bulan pasien yang melakukan pengobatan di Puskesmas Sewon II dari bulan Juni – Oktober 2020 sebesar 180 pasien dan sampel sebanyak 125 orang dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian yang menghasilkan data tingkat pendidikan dan kepatuhan responden diperoleh dari kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS 25 dengan uji Chi-Square.
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa responden yang memiliki Tingkat pendidikan terbanyak di Puskesmas Sewon II Bantul yaitu SMA sejumlah 59 orang (47,2%). Pasien patuh 84 responden 32,8% dan tidak patuh 41 responden 67,2%. Hasil analisis hubungan antara pendidikan dan kepatuhan dengan Chi Square Asymp. Sig. (2-side) 0,000 < 0,05. Tingkat pendidikan berhubungan signifikan dengan kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas Sewon II Bantul.