I. Ismail, Arisanti Pulio, Elvin Bura, Selfiana, Nur Mutmainnah
{"title":"PERAN miRNA-21 PENEKAN GEN PTEN PENSIYALAN PI3K/AKT PADA KANKER KOLOREKTAL","authors":"I. Ismail, Arisanti Pulio, Elvin Bura, Selfiana, Nur Mutmainnah","doi":"10.37089/jofar.vi0.121","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.121","url":null,"abstract":"Kanker kolorektal merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi didunia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti mutasi genetik, epigenetik, disregulasi oleh jalur sinyal komunikasi dan mikrobiota usus. Adanya mutasi genetik dan epigenetik menyebabkan hilangnya ekspresi dan fungsi dari PTEN (Phosphatase and TENsin homolog) dimana aktivasi yang terus menerus dari kaskade pensinyalan intraseluler PI3K/Akt yang terlibat dalam karsinogenesis kolorektal. Penanganan masalah tersebut yaitu menggunakan miRNA-21 yang berperan penting dengan menekan gen PTEN penanda biologis yang berguna untuk diagnosis dan pengobatan pada kanker kolorektral. Penelitian bertujuan untuk menentukan pengikatan spesifik miRNA-21 dengan gen PTEN yang berperan dalam kanker kolorektal berdasarkan nilai ∆Ghybrid dan Logistic Probability. Sekuens lengkap gen PTEN diperoleh dari FASTA NCBI dan data CDS diperoleh dari Refseq. Prediksi pengikatan miRNA-21 matur dengan gen PTEN dilakukan menggunakan website StarMir Sfold 2.2. Hasil prediksi pengikatan miRNA-21 dengan 1 target diperoleh 296 model pengikatan. Pengikatan spesifik dilihat dari ∆Ghybrid -23,600 dan logistic probability 0,818 antara ikatan gen PTEN dengan has miR-21-5p pada CDS seedless posisi 3627-3653 dibuktikan dengan nilai ∆Ghybrid paling rendah dari semua ikatan yang terjadi.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128590729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arisanty Arifuddin, M. F. Al Akram, Ismail Ibrahim
{"title":"FORMULASI GRANUL EFFERVESCENT DARI KUNYIT (Curcumae domestica) DAN ASAM JAWA (Tamarindus indica)","authors":"Arisanty Arifuddin, M. F. Al Akram, Ismail Ibrahim","doi":"10.37089/jofar.vi0.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.134","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Sediaan effervescent merupakan cara lain pengembangan produk minuman ringan yang menarik dan memberikan variasi dalam penyajian karena selain praktis, dapat juga memberikan efek sparkle atau rasa seperti soda dan juga dapat menutupi beberapa rasa bahan tertentu yang tidak diinginkan. Manfaat Jamu Kunyit Asam jawa sudah terbukti secara empiris. Jamu Kunyit berkhasiat sebagai antibiotik, pencegah sariawan, analgesik (meredakan nyeri), antipiretik (menurunkan suhu tubuh saat demam), dan anti radang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuat Formula dan Evaluasi Sifat Fisik Granul Effervescent dari Kunyit (Curcumae domestica) dan Asam jawa (Tamarindus indica). Jenis penelitian ini adalah eksperimental yang dilakukan untuk memformulasikan Kunyit (Curcumae domestica) dan asam jawa (Tamarindus indica) bentuk sediaan Granul effervescent dalam 2 bentuk formula dengan variasi konsentrasi asam yang berbeda-beda kemudian dievaluasi sifat fisiknya. Evaluasi granul meliputi uji kadar air, uji sudut diam, uji kecepatan alir, uji bobot jenis mampat, uji waktu dispersi dan uji pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunyit (Curcumae domestica) dan Asam jawa (Tamarindus indica) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan granul effervescent Formulasi I dan II memenuhi persyaratan evaluasi granul untuk uji kadar air, uji sudut diam, uji waktu dispersi, dan uji pH. Sedangkan untuk uji kecepatan alir diperoleh sifat aliran granul yang rendah pada kedua formulasi yang ada.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127825878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN LOTION EKSTRAK AIR BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.)","authors":"N. Karim, Arisanty, Sesilia Rante Pakadang","doi":"10.37089/jofar.vi0.142","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.142","url":null,"abstract":"Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki senyawa aktif antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel kulit akibat pengaruh radikal bebas. Lotion merupakan produk kosmetika yang konsistensinya lebih rendah dari krim, sehingga pemakaian lotion dapat cepat merata pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan lotion Ekstrak Air Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.) serta untuk mengetahui kestabilan mutu fisik dari sediaan lotion Ekstrak Air Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.). Buah Tomat diekstraksi dengan menggunakan freeze dryer kemudian diformulasikan dengan konsentrasi 1%, 3%, dan 5% menggunakan basis lotion yang terdiri dari, Asam Stearat, Dimethicone, Gliserin, Nipagin, Nipasol, Paraffin Liquid, Setil Alkohol, Triethanolamine, Vitamin E, Pewangi, Aquadest. Pemeriksaan mutu sediaan meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, daya lekat sebelum dan setelah penyimpanan stabilitas dipercepat. Hasil penelitian menunjukkan sediaan lotion Ekstrak Air Buah Tomat pada semua konsentrasi (1%, 3%, 5%) sebelum dan setelah penyimpanan dipercepat homogen, memiliki pH yang berkisar antara 7 – 7,81, viskositas 2622 – 5180 cp.s, daya sebar 5,2 – 8 cm, dan daya lekat berkisar antara 10,09 – 44,71 detik. Sediaan lotion dengan konsentrasi ekstrak air buah tomat 1%, 3%, 5%, telah memenuhi syarat sediaan topikal kecuali pada formula 1. \u0000Kata kunci : Lotion, Ekstrak Air Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.), Uji Stabilitas, Formulasi, Kulit.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127171122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI PENGGUNAAN OBAT TIDAK TEPAT PADA PASIEN RAWAT JALAN GERIATRI BERDASARKAN KRITERIA BEERS 2019","authors":"Reza Rahmawati, Yona Harianti Putri, D. Handayani, Reza Pertiwi, Septia Putri Nurlita, Dwi Kamilla Putri, Khairatul Alawiya Simanullang","doi":"10.37089/jofar.vi0.125","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.125","url":null,"abstract":"Populasi geriatri di seluruh dunia mengalami peningkatan. Di Indonesia sebanyak 7% penduduk adalah geriatri dan diperkirakan akan terus meningkat. Potensi penggunaan obat tidak tepat atau potentially inappropriate medication (PIM) menjadi salah satu permasalahan dalam terapi pasien geriatri. Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi kejadian PIM adalah dengan menggunakan kriteria Beers. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian potensi penggunaan obat tidak tepat pada pasien geriatri berdasarkan kriteria Beers 2019 yang menebus obat di Apotek X Kota Bengkulu dan faktor resiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian PIM. Penelitian dilakukan secara cross-sectional dan prospektif. Pengambilan data dilakukan selama bulan Agustus-Oktober 2021. Kejadian potensi pengobatan tidak tepat berdasarkan kriteria Beers 2019 dianalisis secara deskriptif dan hubungan antara faktor resiko dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan dari 115 resep pasien geriatri berusia ≥ 65 tahun ditemukan kejadian PIM pada 56 pasien (48,70%) dengan jumlah kejadian PIM sebanyak 101. Kejadian PIM tersebut adalah penggunaan obat yang harus dihindari sebanyak 34,65%, obat yang dapat digunakan dengan perhatian sebanyak 54,46% dan interaksi obat yang harus dihindari sebanyak 10,89%. Obat diuretik seperti furosemid dan spironolakton adalah obat-obat yang banyak digunakan namun berpotensi tidak tepat digunakan oleh geriatri. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa jumlah penggunaan obat berhubungan dengan kejadian PIM pada pasien rawat jalan geriatri dengan nilai p < 0,000.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127802690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INTENSI SWAMEDIKASI DI KALANGAN MASYARAKAT KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA PADA MASA PANDEMI COVID-19: TINJAUAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR","authors":"Vlorent Anggi De Karos, Aris Widayati","doi":"10.37089/jofar.vi0.155","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.155","url":null,"abstract":"Swamedikasi merupakan upaya pertama dan terbanyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan kesehatannya. Selama pandemi COVID-19 sebanyak 70% pasien dengan penyakit kronis mangkir dari kontrol rutin dan 12% melewatkan proses pengobatannya sehingga meningkatkan angka kematian sebanyak 1,3%. Beberapa dampak yang terjadi akibat dampak pandemi COVID-19 terhadap perubahan perilaku health seeking ini menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berkontribusi terhadap intensi swamedikasi di kalangan masyakarat di masa pandemi COVID 19. Faktor intensi ditinjau menggunakan kerangka teori Theory of Planned Behavior (TPB). \u0000Jenis penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel dipilih dengan teknik Cluster Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 144 responden. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan regresi linear berganda. \u0000Dari hasil penelitian ini variabel attitude (p value ≤ 0,05) dan perceived behavioral control (p value ≤ 0,05) menunjukkan adanya kontribusi parsial terhadap intensi swamedikasi. Sedangkan subjective norm (p value ≥ 0,05) secara parsial tidak berpengaruh terhadap intensi swamedikasi. Konstruk perceived behavioral control merupakan faktor yang paling berkontribusi dalam intensi swamedikasi (β= 0,017). Hasil uji F menunjukkan bahwa attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control secara simultan berkontribusi sebesar 26,4% terhadap intensi swamedikasi (p value ≤ 0,05, F hitung > F tabel, R Square = 0,264). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dalam menyusun program promosi kesehatan terkait swamedikasi yang baik kepada masyarakat.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130639878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN MEDICATION RELATED BURDEN DENGAN KEPATUHAN TERAPI PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING PERIODE OKTOBER – NOVEMBER 2021","authors":"Hanita Christiandari, Woro Supadmi, Joko Sudibyo","doi":"10.37089/jofar.vi0.122","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.122","url":null,"abstract":"Stroke menduduki urutan ketiga terbesar penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker, dengan laju mortalitas 18 % sampai 37 % untuk stroke pertama dan 62 % untuk stroke berulang. Stroke membutuhkan perawatan pengobatan jangka panjang, yang dapat menimbulkan beban pengobatan pada pasien. Beban pengobatan dalam jangka panjang tersebut dapat mengurangi kepatuhan terapi. Penelitian bertujuan mengetahui beban pengobatan, tingkat kepatuhan pasien, dan hubungan antara beban pengobatan dengan tingkat kepatuhan pasien Stroke di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif potong lintang (cross-sectional). Adapun pengambilan data dilakukan secara prospektif berdasarkan wawancara langsung terhadap pasien meliputi beban pengobatan dengan kuesioner Living With Medicine Questionaire (LMQ) dan kepatuhan terapi dengan kuesioner Medication Adherence Rating Scale (MARS). Data dianalisis dengan uji Spearman Rho untuk menentukan hubungan antara medication related burden dengan kepatuhan pasien. \u0000Berdasarkan kuisioner LMQ sebanyak 8 pasien (16,32%) mengalami beban rendah dan 41 pasien (83,67%) mengalami beban sedang. Tingkat kepatuhan pada pasien stroke di RS PKU Muhammadiyah Gamping diketahui bahwa sebanyak 29 pasien (59,18%) memiliki tingkat kepatuhan sedang dan sebanyak 20 pasien (40,81%) memiliki tingkat kepatuhan tinggi. Berdasarkan nilai koefisien korelasi VAS dengan MARS menunjukkan korelasi negatif (CP = -0,186 dan P=0,201), hal ini berarti bahwa semakin tinggi beban pengobatan maka pasien akan semakin tidak patuh dan tidak ada hubungan yang signifikan antara beban pengobatan dengan kepatuhan pasien. \u0000Berdasarkan nilai koefisien korelasi VAS dengan MARS menunjukkan korelasi negatif (CP = -0,186 dan P=0,201), hal ini berarti bahwa semakin tinggi beban pengobatan maka pasien akan semakin tidak patuh dan tidak ada hubungan yang signifikan antara beban pengobatan dengan kepatuhan pasien. \u0000Kata Kunci : Stroke, Medication Related Burden, Kepatuhan Terapi","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122830267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SKRINING FITOKIMIA DAN PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK BUAH OKRA (Abelmoschus esculentus L.)","authors":"Pra Panca, Dian Ratih Laksmitawati, Deni Rahmat","doi":"10.37089/jofar.vi0.149","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.149","url":null,"abstract":"Okra (Abelmoschus esculentus L.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai sayuran. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah buah. Buah okra mengandung flavonoid yang berpotensi sebagai bahan alam yang berkhasiat sebagai obat. Penelitian tentang skrining fitokimia dan penetapan kadar flavonoid total dari ekstrak buah okra (Abelmoschus esculentus L.) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan kadar flavonoid total ekstrak buah okra. Ekstraksi ini menggunakan metode maserasi pelarut etanol 70 %. Hasil ekstraksi maserasi kemudian dilakukan proses penguapan hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental lalu di identifikasi secara kualitatif menggunakan pereaksi kimia. Hasil identifikasi kualitatif diperoleh bahwa ekstrak buah okra mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, triterpenoid, kumarin, fenolik dan glikosida. Kandungan flavonoid total ditetapkan menggunakan metode kolorimetri-Aluminium Klorida dengan instrumen spektrofotometri UV-Vis diperoleh kadar flavonoid total ekstrak buah okra sebesar 319.18 mg/100 gram dengan nilai SD 0.18. \u0000 \u0000Kata kunci: Ekstrak buah okra, skrining fitokimia, kadar flavonoid total.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114173565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KOPASANDA (Chromolaena odorata L) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus","authors":"Nurhanifah, St. Ratnah, Sesilia Rante Pakadang","doi":"10.37089/jofar.vi0.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.132","url":null,"abstract":"Penyakit infeksi adalah suatu masalah kesehatan manusia yang setiap waktu akan mengalami perkembangan. Infeksi kulit dapat disebabkan oleh bakteri. Ekstrak Daun Kopasanda memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai agen antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui golongan senyawa kimia serta aktivitas antibakteri ekstrak Daun Kopasanda (Chromolaena odorata L) terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus berdasarkan diameter zona hambat. Metode kerja yang digunakan yaitu pembuatan simplisia, ekstraksi, skrining fitokimia, pengujian aktivitas antibakteri dengan metode disc diffusion. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata zona hambat pada Pseudomonas aeruginosa konsentrasi 2% sebesar 11,3 mm konsentrasi 4% sebesar 13,3mm konsentrasi 8% sebesar 19,3 mm dan pada kontrol positif diperoleh sebesar 16,6 mm serta pada kontrol negatif diperoleh 0 mm. Sedangkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada Staphylococcus aureus konsentrasi 2% sebesar 12,6 mm konsentrasi 4% sebesar 15,6 mm konsentrasi 8% sebesar 18,6 mm dan pada kontrol positif diperoleh sebesar 16,3 mm serta pada kontrol negatif diperoleh 0 mm yang berarti tidak memiliki zona hambat. Kesimpulan penelitian ini adalah semua konsentrasi ekstrak daun kopasanda yang digunakan memiliki potensi antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134051017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI DAN EVALUASI GRANUL DISPERSI PADAT EKSTRAK KITOSAN CANGKANG KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DENGAN PERBANDINGAN KITOSAN:PVP K-30 1:2","authors":"Hannah Savitri Abdullah, Hilya Nur Imtihani","doi":"10.37089/jofar.vi0.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.119","url":null,"abstract":"Background: Mangrove crab shells (Scylla serrata) contain chitosan which functions as an anticholesterol. Chitosan is insoluble in water but soluble in acids such as acetic acid. In the process of increasing the solubility, a solid dispersion system is made. The solid dispersion is then formulated into granules. Objective: The purpose of this study was to determine the physical properties of the solid dispersion chitosan granules (FI) and the physical mixture granules (FII). Methods: The method used for the manufacture of solid dispersions is solvent evaporation using PVP K-30 (1:2) as a carrier. The solid dispersion will be made in the form of granules by wet granulation method which will then evaluate the quality of the granules. Results: From this study, the granule flow rate FI=12.89 g/second, and FII=24.58 g/second. The angle of repose of the granules FI=22,13o, and FII=9,46o. The compressibility and Hausner granule FI ratio were found to be 20% and 1.25; while FII obtained 9.90% and 1.11. The percentage of water content of FI granules is 6.38%, and FII is 2.04%. Conclusion: The formulation in this study was able to produce granules that met the requirements, and there was a significant difference between the physical properties of FI and FII granules.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127741515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG HIPERTENSI DI POSBINDU DESA SRIGADING, SANDEN, BANTUL, YOGYAKARTA","authors":"Fitria Dhirisma, Idhen Aura Moerdhanti","doi":"10.37089/jofar.vi0.116","DOIUrl":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.116","url":null,"abstract":"Hasil riset kesehatan dasar atau Riskesdas pada 2018, terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak menular seperti kanker, stroke, penyakit ginjal, diabetes melitus dan hipertensi, dengan prevalensi hipertensi di DIY sebesar 32,86%. Pemberian informasi yang benar diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipetensi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka makin tinggi pula pengetahuannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi di Posbindu, Desa Srigading, Sanden, Bantul. \u0000Penelitian ini menggunakan metode observasional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup yang diberikan langsung kepada responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan chi-square, dengan tingkat kepercayaan 95% dalam bentuk tabel hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dengan jumlah sempel 70 responden. \u0000Hasil penelitian menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengatahuan masyarakat tentang hipertensi dengan nilai signifikansi 0,593. Mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebesar 82,9% hal tersebut didukung oleh lingkungan yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan Posbindu yang dilaksanakan secara rutin.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124151977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}