{"title":"潜在抗菌剂提取物 DAUN KOPASANDA(Chromolaena odorata L) TERHADAP 铜绿假单胞菌 DAN 金黄色葡萄球菌","authors":"Nurhanifah, St. Ratnah, Sesilia Rante Pakadang","doi":"10.37089/jofar.vi0.132","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit infeksi adalah suatu masalah kesehatan manusia yang setiap waktu akan mengalami perkembangan. Infeksi kulit dapat disebabkan oleh bakteri. Ekstrak Daun Kopasanda memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai agen antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui golongan senyawa kimia serta aktivitas antibakteri ekstrak Daun Kopasanda (Chromolaena odorata L) terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus berdasarkan diameter zona hambat. Metode kerja yang digunakan yaitu pembuatan simplisia, ekstraksi, skrining fitokimia, pengujian aktivitas antibakteri dengan metode disc diffusion. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata zona hambat pada Pseudomonas aeruginosa konsentrasi 2% sebesar 11,3 mm konsentrasi 4% sebesar 13,3mm konsentrasi 8% sebesar 19,3 mm dan pada kontrol positif diperoleh sebesar 16,6 mm serta pada kontrol negatif diperoleh 0 mm. Sedangkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada Staphylococcus aureus konsentrasi 2% sebesar 12,6 mm konsentrasi 4% sebesar 15,6 mm konsentrasi 8% sebesar 18,6 mm dan pada kontrol positif diperoleh sebesar 16,3 mm serta pada kontrol negatif diperoleh 0 mm yang berarti tidak memiliki zona hambat. Kesimpulan penelitian ini adalah semua konsentrasi ekstrak daun kopasanda yang digunakan memiliki potensi antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KOPASANDA (Chromolaena odorata L) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus\",\"authors\":\"Nurhanifah, St. Ratnah, Sesilia Rante Pakadang\",\"doi\":\"10.37089/jofar.vi0.132\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyakit infeksi adalah suatu masalah kesehatan manusia yang setiap waktu akan mengalami perkembangan. Infeksi kulit dapat disebabkan oleh bakteri. Ekstrak Daun Kopasanda memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai agen antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui golongan senyawa kimia serta aktivitas antibakteri ekstrak Daun Kopasanda (Chromolaena odorata L) terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus berdasarkan diameter zona hambat. Metode kerja yang digunakan yaitu pembuatan simplisia, ekstraksi, skrining fitokimia, pengujian aktivitas antibakteri dengan metode disc diffusion. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata zona hambat pada Pseudomonas aeruginosa konsentrasi 2% sebesar 11,3 mm konsentrasi 4% sebesar 13,3mm konsentrasi 8% sebesar 19,3 mm dan pada kontrol positif diperoleh sebesar 16,6 mm serta pada kontrol negatif diperoleh 0 mm. Sedangkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada Staphylococcus aureus konsentrasi 2% sebesar 12,6 mm konsentrasi 4% sebesar 15,6 mm konsentrasi 8% sebesar 18,6 mm dan pada kontrol positif diperoleh sebesar 16,3 mm serta pada kontrol negatif diperoleh 0 mm yang berarti tidak memiliki zona hambat. Kesimpulan penelitian ini adalah semua konsentrasi ekstrak daun kopasanda yang digunakan memiliki potensi antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus\",\"PeriodicalId\":318685,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kefarmasian Akfarindo\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kefarmasian Akfarindo\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.132\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.132","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KOPASANDA (Chromolaena odorata L) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus
Penyakit infeksi adalah suatu masalah kesehatan manusia yang setiap waktu akan mengalami perkembangan. Infeksi kulit dapat disebabkan oleh bakteri. Ekstrak Daun Kopasanda memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai agen antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui golongan senyawa kimia serta aktivitas antibakteri ekstrak Daun Kopasanda (Chromolaena odorata L) terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus berdasarkan diameter zona hambat. Metode kerja yang digunakan yaitu pembuatan simplisia, ekstraksi, skrining fitokimia, pengujian aktivitas antibakteri dengan metode disc diffusion. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata zona hambat pada Pseudomonas aeruginosa konsentrasi 2% sebesar 11,3 mm konsentrasi 4% sebesar 13,3mm konsentrasi 8% sebesar 19,3 mm dan pada kontrol positif diperoleh sebesar 16,6 mm serta pada kontrol negatif diperoleh 0 mm. Sedangkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada Staphylococcus aureus konsentrasi 2% sebesar 12,6 mm konsentrasi 4% sebesar 15,6 mm konsentrasi 8% sebesar 18,6 mm dan pada kontrol positif diperoleh sebesar 16,3 mm serta pada kontrol negatif diperoleh 0 mm yang berarti tidak memiliki zona hambat. Kesimpulan penelitian ini adalah semua konsentrasi ekstrak daun kopasanda yang digunakan memiliki potensi antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus