Muhammad Anshar, M. Yunus, Muh Irsandi Adwianto, Felnitha Allo Langi
{"title":"Optimalisasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Desa Pallawa Kabupaten Bone Dengan Penambahan Spillway Gate dan Trash Rack","authors":"Muhammad Anshar, M. Yunus, Muh Irsandi Adwianto, Felnitha Allo Langi","doi":"10.31963/sinergi.v19i2.3027","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/sinergi.v19i2.3027","url":null,"abstract":"Optimalisasi suatu sistem diperluan untuk memperbesar kemampuan suatu sistem, seperti sistem pada PLTMH. PLTMH merupakan salah upaya untuk mewujudkan ketahanan energy nasional dan menurunkan tingkat emisi karbondioksida (CO2), pemanfaatan sumber energy terbarukan untuk kepentingan ketenagalistrikan harus diutamankan. Salah satu sumber energy terbarukan yang dapat dimanfaatkan yaitu energy air yang dapat dijadikan PLTMH. Politeknik membangun pembangkit Mikrohidro dengan kapasitas 10 kW di desa Pallawa untuk memberikan pelayanan listrik bagi masyarakat. Namun dalam operasionalnya terdapat berbagai kendala seperti daya output yang masih sangat minim. Ketidak stabilan daya output yang dihasilkan dikarenakan pemasangan trash rack yang masih sederhana sehingga masih ada sampah-sampah yang berasal dari sungai masuk ke penstock yang mempengaruhi putaran turbin dan berpotensi merusak turbin. Selain trash rack yang masih sangat sederhana, pada saluran pelimpah yang digunakan untuk menahan air hanya papan yang seharusnya menggunakan spillway gate. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro dengan pemasangan trash rack atau saringan sampah dan pembuatan spillway gate atau saluran pelimpah. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data sebelum dan sesudah pemasangan trash rack dan spillway gate. Setelah itu dilakukan analisa untuk mengetahui debit, head, daya output dan efisiensi sistem. Hasil penelitian didapatkan sebelum pemasangan trash rack dan spillway gate debit sebesar 0,400 m3/s, head sebesar 3,90 m, daya output sebesar 5.845,32 watt – 7.153,08 watt, dan efisiensi sistem sebesar 38,20 % - 46,741 %, sedangkan sesudah pemasangan trash rack dan spillway gate sebesar 0,412 m3/s, head sebesar 4,18 m, daya output sebesar 6.467,04 watt – 8.084,56 watt dan efisiensi sistem sebesar 39,43 % - 49,29 %.","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"280 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132896239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Pengaruh Tegangan Kerja Generator terhadap Kualitas Tegangan Jaringan pada PT.PLN (Persero) Area Luwuk","authors":"Herman Nawir, M. Yunus, Ibnu Amir","doi":"10.31963/sinergi.v19i2.3018","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/sinergi.v19i2.3018","url":null,"abstract":"One of the service quality parameters is that the voltage supplied to consumers is always at the set value, which is 20 kV for medium voltage and 380/220 Volt for low voltage, many factors can affect the magnitude of the voltage starting when the voltage is generated by the generator, the process distribution to consumers by using a conductor and the amount of load that is on the feeder. This study aims to determine how much influence the generator output voltage has on changes in voltage in the medium voltage network and how much voltage drop occurs at the JTM until it reaches the consumer. The results show that the generator output voltage will affect the base voltage, the greater the generator output voltage, the greater the base voltage and operating voltage of the system. The voltage drop along the industrial feeder before the generator voltage is increased is 281,856 Volts or if it is used as a percentage of 1.441% but when the generator output voltage is increased the voltage drop in the industrial feeder decreases by 277.016 Volts or if it is used as a percentage of 1.392%.","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121963599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andareas Pangkung, A. Yunus, Mustari Nur Mulyadi, Padidi Alfrianto Illa
{"title":"Rancang Bangun Alternator Mobil Menggunakan Magnet Permanen","authors":"Andareas Pangkung, A. Yunus, Mustari Nur Mulyadi, Padidi Alfrianto Illa","doi":"10.31963/sinergi.v19i2.3021","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/sinergi.v19i2.3021","url":null,"abstract":"The electric power system is one of the sources of electricity found in the vehicle which functions as a starter and electric component of the vehicle. The battery (battery) is a source of electricity to meet the electrical system in the car, but the battery is only a place to store electric charge. Therefore, there is an alternator as a power generator to charge the battery. The alternator on a car uses artificial magnets in its rotor which still require excitation. Therefore, it encourages the author to analyze the comparison of alternators using permanent magnets and artificial magnets. The problem that arises is how to compare rotation, voltage, and output power on the alternator using permanent magnets and artificial magnets. The purpose of this study was to determine the ratio of the output power generated by the alternator using permanent magnets and artificial magnets. Research and Development Methods are research methods used to produce certain products, and test the effectiveness of these products. Based on the results of the tests carried out, it was found that at the same rotation an alternator with a permanent magnet generates a greater output power than the artificial magnet. However, at the same rotation the motor requires more input power to rotate the alternator when using permanent magnets. When the alternator output voltage is the same, the rotation of the alternator using the permanent magnet is lower.","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128846498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baso Nasrullah, Syaharuddin Rasyid, Muharram Fajrin, Arwandis Arwandis
{"title":"Rancang Bangun Alat Bantu Panjat Pohon Kelapa","authors":"Baso Nasrullah, Syaharuddin Rasyid, Muharram Fajrin, Arwandis Arwandis","doi":"10.31963/sinergi.v19i2.3006","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/sinergi.v19i2.3006","url":null,"abstract":"Rancang bangun alat bantu panjat pohon kelapa bertujuan untuk memudahkan dan memberi rasa aman untuk memanjat pohon meski tidak memiliki skill memanjat. Alat bantu ini menggunakan material aluminium hollow seri 2024 yang memiliki kekuatan tarik maksimum mencapai 302 MPa yang mampu menahan Gaya sebesar 7097Nmm lebih besar dari gaya maksimum yang terjadi yaitu sebesar 2000Nmm. Bahan ini memiliki kemampuan menahan momen sebesar 450.282Nmm lebih besar dari momen yang terjadi sebesar 100.000 Nmm, maka operator aman tanpa khawatir patah. pengujian alat bantu ini terbukti dapat memudahkan manusia yang tidak memiliki skill memanjat dengan ketinggian 6 m sedangkan yang memiliki skill memanjat pohon kelapa tanpa alat bantu hanya dapat mencapai ketinggian 3 m. Hal ini disebabkan pemanjat yang memiliki skill masih merasa canggung menggunakan alat bantu panjat pohon kelapa. Jadi dapat disimpulkan alat bantu panjat ini sudah aman dan orang yang tidak mimiliki skill memanjatpun dapat memanjat pohon kelapa dengan aman.","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114920308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Simulasi Sistem Pengisian Bahan Bakar Otomatis untuk Generator Set pada Unit Excavator 313D","authors":"M. Mukhtar, Peri Pitriadi","doi":"10.31963/sinergi.v19i2.2971","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/sinergi.v19i2.2971","url":null,"abstract":"Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan pada pekerjaan konstruksi yang terdiri dari sebuah arm, tongkat dan bucket yang digerakkan oleh tenaga hidrolis. Program studi D-3 Teknik Perawatan alat berat memiliki unit excavator caterpillar 313D, dimana dalam pengoperasiannya harus selalu layak pakai sesuai standar seperti perawatan yang baik dan pengisian bahan bakar yang rutin. Proses pengisian bahan bakar masih dilakukan dengan cara konvensional yaitu dengan mengisi bahan bakar dengan mengangkat jerigen solar ke atas unit yang dapat beresiko terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, untuk meminimalisir hal tersebut perlu adanya sebuah sistem pengisian otomatis. dalam penelitian ini akan dibuat sebuah sistem yang dapat digunakan untuk pengisian bahan bakar secara otomatis dengan menggunakan mikrokontroller jenis Arduino uno sebagai sistem pengontrolannya dan sensor ultrasonic sebagai sensor untuk membaca ketinggian bahan bakar dalam tangki.","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126959897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syaharuddin Rasyid, Muas M, Ferdian Rosyid, Nursyam Musfirah
{"title":"Analisis Struktur Mikro dan Kekerasan Paduan Aluminium ADC 12 Hasil Proses Pengecoran Semi Solid dengan Proses Perlakuan Panas","authors":"Syaharuddin Rasyid, Muas M, Ferdian Rosyid, Nursyam Musfirah","doi":"10.31963/sinergi.v19i2.3005","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/sinergi.v19i2.3005","url":null,"abstract":"This research aims to analyze the effect of providing additional heat treatment and artificial aging with variations in temperature of quenching and variations in aging time of ADC12 semi-solid casting result which include hardness and microstructure values. The Selected quenching temperature variations are 10°C, 30°C and 50°C. While the aging time variations are 0 h, 1 h, 3 h, 5 h, 7 h, 9 h, 11 h and 13 h. The tests carried out are hardness testing as well as microstructure that will be used to calculate the grain size values and structural density. The highest hardness value was at 180°C, 10°C cooling media variation with 5 h aging time is 83.10 HB. While the smallest grain size value was at the temperature of 10°C cooling media with an aging time of 5 h is 42.797 µm. The optimal value lies at a temperature of 10°C with an aging time of 5 h resulting hardness 83.7911 HB, the average of grain size is 13.5995 µm and the grain density value is 0.8892 with desirability reaching 0.920. ","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128642382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Firdan Nurdin, A. Putra, Novriany Amaliah, Mukhtar Rahman, Andi Mangkau
{"title":"Analisis Pengaruh Perlakuan Microwave Plasma dalam Cairan Terhadap Kadar Glukosa dan Produk Nano Material Pada Ampas Tebu","authors":"Muhammad Firdan Nurdin, A. Putra, Novriany Amaliah, Mukhtar Rahman, Andi Mangkau","doi":"10.31963/sinergi.v19i2.3402","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/sinergi.v19i2.3402","url":null,"abstract":"Sugarcane (Saccharum officinarum L.) is a raw material that is processed to produce crystal sugar and bioethanol. The process produces sugarcane bagasse. In this study, The liquid-plasma treatment based on microwave plasma in the liquid was used to treat sugarcane bagasse to observe the effect on glucose concentration and gain byproducts. The energy input parameters were varied by 340, 360, and 400 W with irradiation time variations of 1, 3, and 5 minutes. Nelson Somogyi's method was used to determine the percentage of glucose as well as Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR), Scanning Electron Microscope (SEM), and Image-J software to characterize the side-product of the samples. The results showed that the glucose concentration reduced around 27.6% - 99.2 % after microwave plasma in-liquid treatment at the energy input of 340 Watt and 360 Watt, respectively, with an irradiation time of 5 minutes. The side-product is cellulose nanoparticles which have an average diameter of 92, 106, and 169 nm","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126162227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Ali Faisal Fadhilah, Cornelius Sarri, Masing Masing, Prihadi Murdiyat
{"title":"Rancang Bangun Pengereman Motor Direct Current Pada Mobil Listrik","authors":"Muhammad Ali Faisal Fadhilah, Cornelius Sarri, Masing Masing, Prihadi Murdiyat","doi":"10.31963/sinergi.v19i1.2722","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/sinergi.v19i1.2722","url":null,"abstract":"Artikel ini mempresentasikan rancang bangun pengereman dinamik dan hasil pengujiannya pada prototype mobil listrik yang dibangun di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda. Pengereman dinamik dilakukan dengan mengatur nilai tahanan variable yang kedua ujungnya dihubungkan dengan motor untuk mendapatkan rangkaian lup tertutup. Pengujian dilakukan dengan tiga cara. Pada cara pertama dan kedua, mobil diuji secara stasioner di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro. Pengujian pertama dilakukan ketika motor DC penggerak mobil tidak dibebani. Pada cara kedua, motor DC dihubungkan dengan roda bagian belakang dengan menggunakan rantai dan gir. Agar roda bergerak dengan bebas, bagian bawah mobil diganjal. Pada pengujian ketiga, beban adalah badan mobil secara keseluruhan dan seorang supir. Pengujian dilakukan untuk mengukur jarak yang ditempuh ketika rem dengan tiga resistansi berbeda diaktifkan pada kecepatan 9 m/detik. Pada pengujian pertama, dengan putaran konstan sebesar 3000 rpm dan nilai tahanan tertinggi sebesar 365 Ω didapat waktu pengereman hingga poros motor berhenti selama 3.13 detik. Untuk nilai tahanan 60 Ω diperoleh waktu pengereman 1.61 detik. Pada pengujian kedua, di mana kecepatan putar dikonversi menjadi kecepatan, diperoleh bahwa dengan kecepatan 9 m/s dan tahanan tertinggi sebesar 365 Ω, waktu pengeremannya mencapai 5.54 detik. Untuk nilai tahanan 60 Ω diperoleh waktu pengereman 3.336 detik. Untuk pengujian ketiga, mobil diuji saat dijalankan di area datar di kampus Politeknik. Dengan menggunakan tiga jenis nilai tahanan yaitu: 90 Ω, 70 Ω, dan 50 Ω, jarak mobil dari saat pertama pengereman hingga berhenti berturut-turut adalah: 38.3 m, 32.3 m, 18.2 m.","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117292782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aplikasi Turbin Ventilator Untuk Optimasi Daya Output Panel Surya","authors":"La Bima, Prihadi Murdiyat","doi":"10.31963/sinergi.v19i1.2721","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/sinergi.v19i1.2721","url":null,"abstract":"Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berpotensi untuk dibangun di hampir seluruh daerah di Indonesia, karena mempunyai daya rata-rata sebesar 4 kWh/m2. Namun seringkali daya yang dihasilkan oleh panel surya lebih kecil dari daya yang diperkirakan. Penurunan daya, terutama pada siang hari saat terik, disebabkan oleh peningkatan temperature permukaan panel. Untuk mengatasi hal itu berbagai metode untuk mendinginkan permukaan digunakan agar permukaan panel lebih dingin dan daya yang dihasilkan meningkat. Sebuah prototype pendingin dengan menggunakan turbin ventilator atap telah dibuat pada penelitian ini. Selanjutnya hasil yang diperoleh dari pengukuran panel surya dengan pendingin dibandingkan dengan hasil pengukuran pada panel surya tanpa pendingin. Parameter-parameter yang diukur adalah daya cahaya matahari, temperatur permukaan panel surya, tegangan dan arus keluaran panel, dan daya keluarannya","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130704175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abram Tangkemanda, Arthur Halik Rasak, F. Febriyanto, Fhiral Renaldy, Muhammad Erfin
{"title":"Rancang Bangun Mesin Rol Bending Pipa Besi","authors":"Abram Tangkemanda, Arthur Halik Rasak, F. Febriyanto, Fhiral Renaldy, Muhammad Erfin","doi":"10.31963/SINERGI.V19I1.2764","DOIUrl":"https://doi.org/10.31963/SINERGI.V19I1.2764","url":null,"abstract":"Proses penekukan pipa (bending), biasanya banyak sekali dilakukan untuk membuat komponen-komponen industri maupun rumah tangga misalnya membuat kursi, pagar, kanopi, serta perlengkapan lainnya yang memanfaatkan pipa sebagai bahan dasarnya. Hal tersebut diatas, menunjukan bahwa kebutuhan produk semakin lama semakin tinggi dengan kualitas yang baik dan sama halnya dengan peralatan (mesin-mesin), yang semakin lama di tuntut untuk lebih berkembang dan berkembang lagi,sehingga dengan biaya yang terjangkau mesin rol bending besi pipa ini dapat membantu untuk perindustrian ekonomi kecil dan menengah. Untuk itulah maka penelitian dilakukan dengan merancang mesin rol bending pipa dengan sistem hydraulic jack dan menggunakan tenaga motor listrik sehingga mempermudah proses pembendingan pada pipa, lebih meminimalisir terjadi keretakan pada pipa dan Menentukan spesikasi material yang akan dibending terkait dengan kemapuan alat bending dengan menggunakan metode perhitungan dimana hasilnya nanti sebagai dasar untuk merancang.","PeriodicalId":315673,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Sinergi","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127947991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}