{"title":"PROTOTIPE SET TOP BOX (STB) MENGGUNAKAN DEVELOPMENT BOARD A10 UNTUK TELEVISI STANDAR DVB-T2 BERBASIS ANDROID","authors":"Yuyu Wahyu, Y. Maulana, Folin Oktafiani","doi":"10.17933/JPPI.2014.040201","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2014.040201","url":null,"abstract":"Abstrak Digital Video Broadcasting – Second Generation Terrestrial (DVB-T2) telah ditetapkan sebagai standar penyiaran di Indonesia, maka diperlukan persiapan Industri lokal untuk menyongsong permintaan pasar pada saat migrasi tersebut. Sedangkan secara Internasional DVB-T2 merupakan standar baru sehingga ketersediaan Set Top Box DVB-T yang murah masih sangat sedikit. Padahal sebagian besar pasar Set Top Box DVB-T2 diprediksi akan menggunakan Set Top Box murah. Kemkominfo akan membagikan gratis set top box murah sekitar 1juta buah untuk penduduk Indonesia dan pengadaan pihak swasta sebesar 5 juta buah. Sehingga merupakan kesempatan industri lokal untuk bisa menguasai pasar untuk Set Top Box DVB-T2 murah tersebut. Tujuan pengembangan ini adalah membuat prototipe yang feasible untuk produksi massal, sehingga pada setiap langkah selalu dipertimbangkan: feasibilitas produksi, ketersediaan komponen dan harga, kesiapan produsen lokal untuk memproduksi. Sehingga pengembahan tidak akan dilakukan “from scratch” akan tetapi dimulai dari know-how yang telah didapatkan pada riset DVB-T sebelumnya ditambah referensi teknologi terkini yang ada. Berdasarkan hal-hal tersebut maka penelitian ini akan mengoptimasi seluruh portfolio teknologi sehingga menjadi prototipe yang sesuai dengan tujuan pengembangan ini. Langkah-langkah pengembangan, antara lain : menginventarisir semua teknologi DVB-T yang dapat digunakan kembali pada prototipe ini, menganalisis artitektur state-of-theart dari perangkat-perangkat DVB-T2 yang tersedia dipasaran, mengoptimalisasi arsitektur perangkat-perangkat tersebut dengan penekanan pada pertimbangan diatas, menganalisis dan membuat Prototip yang siap untuk produksi. Pada penelitian ini menggunakan decoder development kit all winner A-10 dan tuner, demodulator menggunakan PCTV Nanostick dengan pertimbangan tersedia secara bebas di pasaran Abstract Digital Video Broadcasting Second Generation Terrestrial (DVB-T2) has been established as the standard of broadcasting in Indonesia, preparations for the local industry is needed to meet market demand at the time of the migration. However, DVBT-T2 is a new standard in the world therefore the low cost STB is still limited available in market. Though the majority of Set Top Box DVB-T2 market is expected to use a cheap Set Top Box. Kemkominfo will distribute free set top box’s about 1 million pieces for Indonesia’s population and private sector procurement of 5 million pieces, so it is an opportunity for local industry could dominate the market for low cost Set Top Box DVB-T2. The aim of this development is to create a prototype feasible for mass production, so that at each step is always to be considered production feasibility, availability of components and price, the readiness of local manufacturers to produce. The development will not be done “from scratch” but starting from the know-how that has been found in previous research DVB-T reference plus the latest technology available. Based on thes","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"87-95"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67624015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PEMANFAATAN TIK PADA LAYANAN POS DI KANTOR POS CIANJUR","authors":"Syaidah Syaidah","doi":"10.17933/jppi.2014.040205","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/jppi.2014.040205","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap layanan jasa PT.Pos Indonesia. Sample penelitian adalah masyarakat pengguna jasa layanan PT. Pos Indonesia yang berjumlah 30 orang di Kabupaten Cianjur. Mempergunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemahaman, sikap, dan penilaian masyarakat terhadap layanan PT.Pos Indonesia.Kegunaan penelitian adalah (1).Penelitian ini berguna bagi Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI tentang kondisi layanan TIK pada PT. Pos Indonesia; (2).Berguna bagi PT. Pos Indonesia dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelayanan kepada masyarakat: (3).Sebagai bahan referensi bagi yang memerlukan hasil penelitian tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Penggunaan TIK Pada Layanan PT. Pos Indonesia. Abstract The problem of this study was to determine how the public perception of services PT.Pos Indonesia . Sample research is community service users PT . Pos Indonesia, amounting to 30 people in Cianjur . Using quantitative descriptive method . This study aimed to describe the knowledge, attitudes , and public appraisal of research Indonesia.Kegunaan PT.Pos service is ( 1 ) . This research is useful for the Directorate General of Resources and Equipment of Post and Information Technology ( SDPPI ) Ministry of Communication and Information of Indonesia on the condition of ICT services at PT . Pos Indonesia ; ( 2 ) .Berguna for PT . Pos Indonesia in an effort to improve service to the public service : ( 3 ) .As a reference for those who require the results of research on Public Perception Of The use of ICT In Service PT . Pos Indonesia.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"137-149"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67624114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH PELAKU USAHA ONLINE DALAM PROSES TRANSAKSI DI DKI JAKARTA","authors":"Vidyantina Heppy Anandhita","doi":"10.17933/jppi.2014.040204","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/jppi.2014.040204","url":null,"abstract":"Abstrak Pertumbuhan bisnis online yang semakin pesat menjadikan bisnis ini rentan oleh penipuan. Konsumen harus mendapat perlindungan dan kejelasan dalam melakukan transaksi pembelian online. Pemerintah telah berupaya melindungi konsumen transaksi online dengan mengeluarkan PP PSTE 2012 yang mengatur kewajiban pelaku usaha online untuk memberikan perlindungan konsumen dalam proses transaksi sesuai pasal 49. Studi bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kewajiban perlindungan konsumen yang dilakukan pelaku usaha online di DKI Jakarta. Studi ini menggunakan purposive sampling dengan 30 responden pelaku usaha online. Dari hasil penelitian dikehui bahwa lebih dari 80% responden telah menyampaikan informasi lengkap dan benar mengenai produk (harga, kualitas, merek, spesifikasi) yang ditawarkan, akan tetapi ada sekitar 30% responden yang tidak memberikan jaminan kecacatan dan tidak mencantumkan kontrak dan prosedur pembayaran dalam websitenya. Seluruh responden menyatakan telah menyampaikan informasi mengenai barang yang dikirim kepada konsumen melalui SMS, messenger ataupun telepon. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa pelaksanaan kewajiban perlindungan konsumen berdasar PPPSTE 2012 pasal 49 oleh responden pelaku usaha online berada dalam kategori “kurang baik” dimana pelaku usaha online hanya menyampaikan informasi produk dan proses transaksi kepada konsumen secara subjektif tanpa mengacu pada peraturan. Abstract The rapid growth of online businesses are vulnerable to fraud. Consumers must receive protection and clarity in online purchases. The government has been working to protect consumers online by issuing PP PSTE 2012 that obligate of businesses online to provide consumer protection in transactions process with article 49. The study aims to determine how the implementation of consumer protection obligations undertaken by online businesses in Jakarta. The study used purposive sampling with 30 respondents online businesses. The survey results revealed that more than 80% of respondents have submitted complete and correct information about the offered product (price, quality, brand, specs) , but there are about 30% of respondents who did not provide a product guarantee and does not include contract and payment procedures in website. All respondents claimed to have provided information about the goods delivered to consumers through SMS, messenger, or phone. From the research, it is known that the implementation of consumer protection obligations based PPPSTE 2012 article 49 by online businesses respondents are in the category of “less well” where the online businesses only give information product and transaction process to consumers subjectively without reference to the law.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"125-135"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67624084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SISTEM PEMBINAAN DESA INFORMASI DALAM LAYANAN AKSES INFORMASI MASYARAKAT","authors":"Heru Pudjo Buntoro, Atjih Ratnawati","doi":"10.17933/jppi.2014.040203","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/jppi.2014.040203","url":null,"abstract":"Abstrak Tulisan ini melaporkan temuan sebuah studi yang dilakukan terhadap “Desa Informasi”, yang direncanakan dan dibangun pemerintah di Desa Pasar VI Kualanamu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Studi dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Dalam studi kasus ini data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan Desa Informasi. Selain itu dilakukan pula pengamatan langsung terhadap operasional Desa Informasi di lapangan, serta studi dokumen terkait. Studi ini antara lain menemukan bahwa manajemen dalam layanan informasi masyarakat Desa Pasar VI Kualanamu menghadapi kendala yaitu tidak adanya koordinasi antar unsur yang seharusnya terlibat dalam pengelolaan Desa Informasi serta pengawasan kegiatan di lapangan. Oleh sebab itu perbaikan tata kelola Desa Informasi sangat diperlukan dengan melibatkan semua sumberdaya sesuai dengan perencanaan kegiatan dan pengoperasian, serta pengawasan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan benar. Abstract This Paper reports finding of a study conducted to the management of “information village” which was planned and built by the Indonesian government in Pasar VI Kualanamu village, District of Beringin, Deli Serdang Regency, the Province of North Sumatra. The case study employed kualitative approach, where the data was collected through in-depth interviews. Beside direct observation was conducted on the activities and condition of information village as well. Some examination of documents, and archival footage were also conducted to complete the data. The most important finding shows that the management faced some barriers, primarily there were no coordination and control to elements involved in the operation of the information village. That is why the condition needed to be improved primarily by infolving all resources in accordance with the right and good management principles, eq. planning, coordination, operation as well as controlling.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"107-123"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67624077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMODIFIKASI PENGGUNA LAYANAN MESIN PENCARI DAN MEDIA SOSIAL DI INTERNET","authors":"D. Hidayat, Adi Wibowo Octavianto","doi":"10.17933/JPPI.2014.040202","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2014.040202","url":null,"abstract":"Abstrak Saat ini para pengguna media dan layanan berbasis Internet dibius oleh ilusi kebebasan berekspresi dan kemudahan komunikasi melalui berbagai layanan berbasis “user generated content”, namun sesungguhnya mereka menukar hak akses terhadap berbagai layanan tersebut dengan hilangnya privasi terhadap data-data pribadi. Privasi dan kebebasan berekspresi di ruang maya kini telah menjadi komoditas yang memiliki nilai ekonomi bagi kapitaliskapitalis jenis baru di ruang maya. Struktur industri komunikasi yang kini merambah pula media baru, yaitu media-media yang menggunakan Internet sebagai saluran distribusinya, mengalami perubahan cara pandang dan strategi dalam melakukan akumulasi modal. Melalui perantaraan teknologi informasi dan komunikasi moderen, para pemodal kini dapat melakukan kustomasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik individu. Untuk itu informasi mengenai jati diri pada level individu menjadi aset yang berharga bagi para pemodal. Institusi-institusi bisnis media dan layanan online kemudian menjadikan informasi mengenai karakteristik pengguna di level individu sebagai komoditas, selain akses untuk menjangkau para pengguna tadi. Kajian ekonomi politik dalam makalah ini berupaya menunjukkan bagaimana kebebasan berekpresi menjadi komoditas yang ditawarkan kepada para pengguna layanan internet, menggantikan konten sebagai pemikat utama bagi audiens media massa konvensional. Sementara itu para pengguna kehilangan privasi dan kendali atas data-data pribadi yang dimilikinya, karena pengelola layanan online menawarkan hal itu kepada para pemodal lain sebagai komoditas. Tulisan ini juga mencoba menunjukkan bahwa para kapitalis layanan online dengan dibantu media-media konvensional, mempromosikan trend untuk menggunakan kebebasan berekpresi, terkoneksi, dan berbagi dengan orang lain melalui layanan-layanan online. Konsep hegemoni digunakan untuk menganalisa mengapa ide mengenai masyarakat yang saling terkoneksi (networked society) diterima sebagai suatu konsekuensi logis dari kemajuan teknologi dan dianggap sebagai suatu kewajaran, walaupun sesungguhnya merupakan bagian dari ideologi kapitalisme. Abstract Media and Internet users nowadays are so much influenced by the illusion of freedom of expression as well as the simplicity in communicate each other. It was initiated through the sophisticated services that allow its users to have “user generated content” applications. However what they are doing in fact is to exchange their access privilege with the loss of their privacy rights towards their personal data. Privacy and freedom of expression issues in cyber world are now becoming commodities that possess economy values for whom so-called new form of capitalists. Communication industries’ structure, including those who explore new media business with the Internet as the infrastructure, has been experiencing a change of perception and strategy in conducting capital accumulation. Throughout the modernization of information and commu","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"97-105"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67624062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KEBUTUHAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (TI) PADA IMPLEMENTASI PROGRAM UNIVERSAL SERVICE OBLIGATION (USO): Studi Kasus Implementasi Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)","authors":"Anton Susanto","doi":"10.17933/JPPI.2014.040206","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2014.040206","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini menganalisis kebutuhan tata kelola TI pada implementasi program Universal Service Obligation (USO) dengan menjadikan praktek tata kelola Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) sebagai studi kasus karena PLIK ini telah digelar sejak tahun 2009 dan akan berakhir masa kontrak pada tahun 2014. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan data primer hasil FGD dan wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan dasar analisis kebutuhan tata kelola TI berdasarkan domain Perencanaan dan Organisasi (PO) dalam framework Control Objective for Information and related Technology (COBIT), yaitu dengan memetakan permasalahan dan kendala yang terjadi dalam implementasi PLIK kedalam 11 control objective dalam Domain PO. Hasil penelitian menunjukan adanya kebutuhan terhadap tata kelola TI dalam implementasi USO secara umum yaitu membangun kembali hubungan baik dengan stakeholder dengan penyelesaian backlog pembayaran dan masalah arbitrase, transparansi dan akuntabilitas, rencana operasional yang secara jelas menterjemahkan rencana strategis TI, diversifikasi produk dan alternatif pendanaan investasi TI yang diiringi dengan kebutuhan terhadap manajemen proyek, manajemen investasi, manajemen SDM dan komunikasi arah dan kebijakan pengelolaan dana USO dengan melibatkan seluruh stakeholder. Isu-isu dalam domain PO yang perlu dikaji lebih dalam meliputi penyesuaian external requirement (perkembangan teknologi dan kebutuhan daerah serta masyarakat), bentukbentuk diversifikasi produk dan alternatif pendanaan investasi TI. Hasil penelitian ini akan menjadi masukan dalam konsep tidak hanya revitalisasi fungsi, tetapi bahkan lebih strategis lagi yaitu: konsep re-design program USO. Abstract This research aims to analyze the need of IT governance at USO implementation in Indonesia. The implementation of Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) became case study of this research because this program has been declare since 2009 and will be finished in 2014. This qualitative research use domain of planning & organisation of COBIT framework as model of analysis the need of IT Governance. This research conclude that the need of IT Governances in USO implementation are: rebuild good relationship with stakeholder by overcame backlog of financing and arbitrase accidents, increasing transparency & accountability, define operational planning clearly, define product diversification and alternative funding that supported by better project management, investment management, human resources management and also communication aims and direction of USO to all stakeholders. Some issues that interesting to be investigated deeply are compliancy with external requirement (technology, local characteristics and society), kinds of product diversification and alternative funding in IT investment. This research will become input for not only for revitalization of USO functions but also more strategic in re-design USO implementation in Indonesia.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"151-165"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67624119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LITERASI MASYARAKAT PADA ACARA SIARAN HIBURAN TELEVISI DI KOTA SURABAYA","authors":"Sumarsono Soemardjo","doi":"10.17933/JPPI.2014.040102","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2014.040102","url":null,"abstract":"Abstrak Siaran hiburan di televisi semakin mudah didapatkan, tersedia dimana-mana hingga memenuhi ruang publik. Oleh karena itu masyarakat dituntut untuk dapat memilih program siaran secara bijak karena setiap program selain memiliki dampak positif juga negatif. Penelitian yang mengambil lokasi di Kota Surabaya ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif melalui survey. Penelitian ini mengetengahkan rumusan masalahan : (1).Sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang fungsi,karakteristik dan keragaman konten media televisi. (2).Seberapa jauh tingkat kemampuan masyarakat dalam memilih dan memilah program hiburan di televisi yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sudah cukup cerdas dan jeli dalam mengidentifikasi dan memilih siaran hiburan yang mereka tonton di televisi. Abstract Entertainment programmes on television are easier to obtain, its availability fills the public area. Therefore the society is expected to be able to choose broadcasted programmes wisely as each programme has positive and negative effects. The research, which took place in Surabaya, was done by using the quantitative approach survey. The research questions are aimed to answer: (1) to what extent is the society’s knowledge concerning the function,characteristic and contents of television. (2) To what extent is the level of the society’s capability in choosing and sorting out the benefit of entertainment programmes for the people and their environment. The research result showed that the society is quite smart and sharp in identifying and choosing the entertainment programmes they watch on television.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"13-22"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67623954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR EMPIRIS PENDORONG PENETRASI BROADBAND PADA TINGKAT EKONOMI BERBEDA","authors":"Inasari Widyastuti","doi":"10.17933/JPPI.2014.040101","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2014.040101","url":null,"abstract":"Abstrak Teknologi broadband telah menjadi trend komunikasi global yang dianggap memicu pertumbuhan ekonomi nasional. Isu ini memicu banyak negara untuk menerapkan strategi adopsi yang mendorong penetrasi broadband. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor empiris yang mendorong penetrasi broadband ditinjau dari faktor ekonomi, sosial, demografi, regulasi, dan teknologi. Dengan pendekatan data panel pada tiga teknik estimasi model, diketahui bahwa GDP per kapita, laju angkatan kerja, HDI, regulasi, dan penetrasi internet memilliki tingkat signifikansi tinggi dan berkorelasi positif terhadap laju penetrasi broadband. HDI, regulasi, dan penetrasi internet menjadi variabel kunci yang mendorong penetrasi broadband. Hasil estimasi dengan metode FEM mnunjukkan ketersediaan regulasi akan mendorong penetrasi broadband hingga 0,54% dan sebesar 27,04%. Hasil ini mengindikasikan pentingnya kebijakan yang mampu menstimulasi penetrasi broadband sehingga berimpak pada produktivitas nasional. Kebijakan pembangunan broadband lebih diutamakan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia bukan berfokus pada infrastruktur. Abstract Broadband technology has been a global communication trend which has been considered as a boost to national economic growth. This issue has lead many countries to apply the adoption strategy that supports broadband penetration. This study aims to determine the empirical factors promoting broadband penetration in terms of economic, social, demographic, regulatory, and technology. By using panel data approach on three estimation techniques model, it is found that GDP per capita, the rate of labour force, HDI, regulation, and internet penetration have a high level of significance and positively correlated to the rate of broadband penetration. HDI, regulation, and internet penetration are the key variables that drive broadband penetration. The presence of regulation will drive broadband penetration up to 0.4%. These results indicate the importance of policies which could stimulate broadband penetration so that it has an impact on national productivity. The regulation should be emphasized to increase the quality of human resources instead of focusing on infrastructure.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"1-12"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67623914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGEMBANGAN APLIKASI E-BUSINESS UNTUK MANAJEMEN PENJUALAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB","authors":"R. Harimurti, Yusuf Sutanto","doi":"10.17933/jppi.2014.040104","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/jppi.2014.040104","url":null,"abstract":"Abstrak Internet dengan segala kelebihan dan layanannya telah memiliki banyak pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Dengan keberadaan internet telah membuka gerbang baru dalam menuju akses informasi yang tidak terbatas. Informasi dari seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah disebarkan dan dicari melalui internet. Tidak hanya informasi, keperluan dalam hal komunikasi juga dapat dengan mudah dilakukan melalui internet. Chatting, gerbang sms, dan penggunaan layanan web merupakan salah satu fasilitas dari internet untuk memudahkan orang dalam berkomunikasi. Dengan menggunakan Internet, perbedaan jarak, ruang dan waktu bukan lagi menjadi kendala dalam melakukan komunikasi. Situs jual beli yang dalam beberapa tahun kebelakang telah mulai banyak digunakan oleh masyarakat pengguna internet, terutama dalam jual beli barang / jasa. Situs web merupakan salah satu layanan yang menggunakan internet yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Situs web yang pada awalnya digunakan untuk mencari informasi, kini telah dapat digunakan sebagai layanan untuk mengembangkan bisnis usaha. Dalam hal ini Joga Computer sebagai perusahaan jual beli dalam bidang perangkat keras dan komponen-komponen komputer menggunakan layanan web untuk penjualan produk dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar yang tidak terbatas sampai ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Abstract With all the advantages and services, Internet has a huge number of users spread around the world. Its availability has opened the means to access unlimited information. Information from all over the world can be easily deployed and searched. Getting information and communication can easily be done. Chatting, text messaging and web services are part of the internet services to facilitate people in communicating. Distance and time will no longer be a communication obstacle.In the past few years, websites have been widely used for trading needs of internet users, especially in the selling and purchasing of goods/ services. A website is one of the Internet services that can be used for communication. The website which was originally used to search for information, is now used as business services to develop the business. In this case, Joga Computer as a trading company in the field of hardware and computer components, uses the internet technology of web services to sell products and to gain market share all over Indonesia and even the world.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"37-51"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67623972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMENUHAN STANDARD LAYANAN POS UNIVERSAL DALAM MENCAPAI KEPUASAN PELANGGAN DI KOTA MANADO","authors":"Atjih Ratnawati","doi":"10.17933/jppi.2014.040105","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/jppi.2014.040105","url":null,"abstract":"Abstrak Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aspek-aspek layanan pos universal dalam memenuhi standar layanan pos universal serta kualitas layanan yang dilaksanakan oleh PT Pos Manado Provinsi Sulawesi Utara dalam mencapai kepuasan pelanggan terhadap jasa pengiriman surat dan paket. Metode penelitian adalah survey, dilakukan dengan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi responden adalah masyarakat pengguna layanan pos pada kantor pos di Kota Manado. Untuk mengetahui kepuasan pelanggan tentang layanan pos universal,diambil sampel sebanyak 100 responden yang dilakukan secara convenience sampling, sedangkan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara penyebaran kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Pos Manado belum memenuhi standar layanan pos universal, yaitu dari aspek waktu tempuh dan aspek keamanan dan kerahasiaan sehingga masih ada komplain dari pelanggan. Dilihat dari kualitas layanan secara keseluruhan sudah baik dan memenuhi harapan pelanggan. Abstract With all the advantages and services, Internet has a huge number of users spread around the world. This study aims to determine the Standard Universal Postal Service in Manado, North Sulawesi, in achieving customer satisfaction. The study was conducted by using a quantitative approach, by taking samples of 100 respondents in convenience sampling, which means that the respondent is a user / customer of postal services in Manado. Data were collected through questionnaires to the customers at the Manado post office. The results showed that PT Pos Manado has not met the standard of universal postal services, in the aspect of speed, security and confidentiality aspects, so there are still complaints from customer. The overall services are quite good and has met the customer expectations.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"4 1","pages":"53-69"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67624009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}