{"title":"PRAKTEK TRADISI TONELO DAN MAKNA FILOSOFISNYA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM","authors":"Hendra Yasin, Abdur Rahman Adi Saputera Putra, Hamdan Ladiku Hamdan Ladiku","doi":"10.30603/jf.v19i1.2514","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v19i1.2514","url":null,"abstract":"Abstrak: Tonelo dalam literatur masyarakat Gorontalo merupakan sebuah tradisi yang berkaitan pada persoalan perkawinan yaitu hal-hal yang menitik beratkan pada persoalan biaya perkawinan, dan tradisi ini sendiri telah lama di praktekan oleh masyarakat setempat terutama di Tamalate Kota Timur Gorontalo, namun demikian penulis melihat adanya kejanggalan yang cenderung tidak sesuai dengan konsep dan prinsip hukum islam, diantara kejanggalan tradisi Tonelo tersebut adalah biaya dari perkawinan itu sendiri yang cukup mahal/tinggi, sehingga tidak heran banyak menimbulkan kontroversi dan kontradiksi yang cukup memberikan banyak implikasi dari aspek positif bahkan negatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian hukum Fenomenologis Empiris yang bersifat Field Research, dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan lokasi penelitian berada di Tamalate Kota Timur, Gorontalo, dengan subjek penelitian ini adalah masyarakat Tamalate itu sendiri. Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa tradisi Tonelo pada umumnya adalah makruh, dan bisa saja dihukumi boleh bilamana terdapat unsur keridhaan/sukela diantara kedua belah pihak calon mempelai, serta dapat pula dikatakan haram bilamana ternyata pada praktek pelaksanaannya mendatangkan kemudharatan, sebagaimana prinsip hukum islam yang membolehkan setiap tradisi yang membawa kemaslahatan dan begitupun sebaliknya.","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73563619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FarabiPub Date : 2022-06-01DOI: 10.30603/jf.v19i1.2708
Zakiul Fuady Muhammad Daud, I. Irwanto, Ahmad Khoirul Fata
{"title":"HADITS TENTANG DARAH WANITA MENURUT AL-SHAN’ANI","authors":"Zakiul Fuady Muhammad Daud, I. Irwanto, Ahmad Khoirul Fata","doi":"10.30603/jf.v19i1.2708","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v19i1.2708","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Hadits merupakan salah satu sumber hukum Islam yang salah satu sifatnya sebagai tabyin (penjelas) al-Qur’an. Namun demikian, karena hadits tidak selalunya diriwayatkan secara mutawatir sehingga terdapat beberapa hadits yang nampak kontradiktif (hadits mukhtalif). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode penyelesaian haditst mukhtalif tentang darah wanita menurut imam as-Shan’ani yang terdapat dalam kitab Subul al-Salam. Penelitian ini merupakan kajian pustaka yang menjadikan kitab Subul al-Salam sebagai salah satu sumber data primer dan menggunakan analisis isi sebagai metode analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam as-Shan’ani dalam menyelesaikan haditst yang nampak bertentangan berkaitan tentang darah wanita dengan metode al-jam’u wa at-taufiq atau mengkompromikan haditst-hadits tersebut sehingga hadits mukhtalif tersebut dapat diamalkan sesuai dengan keadaan masing-masing. \u0000Kata kunci: hadits mukhtalif, haid, istihadhah \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"19 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72498488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FarabiPub Date : 2021-12-29DOI: 10.30603/jf.v18i1.1896
Muh. Rusli
{"title":"MENAKAR PEMIKIRAN FIQIH SOSIAL M.A. SAHAL MAHFUDH UNTUK KEMASLAHATAN UMAT","authors":"Muh. Rusli","doi":"10.30603/jf.v18i1.1896","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v18i1.1896","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang pemikiran fiqih M.A. Sahal Mahfudh yang menekankan pentingnya produk hukum fiqih yang dinamis. Fiqih yang mampu berdialog dengan pluralitas realitas dengan tidak mengesampingkan otoritas teks. Nuansa fiqih sosial merupakan suatu pemikiran fiqih yang tetap mempertahankan metode hukum yang telah ada namun mengadopsi pola-pola pemikiran dan metode baru dalam proses pengembangan fiqih. Fiqih sosial tidak sekedar alat untuk melihat setiap persoalan dari kaca mata hitam putih, tetapi lebih memantapkan fiqih sebagai paradigma pemaknaan secara sosial. Ia mengajak masyarakat untuk memahami fiqih secara kontekstual. Tidak terjebak pada asumsi formalistik terhadap fiqih. Untuk itu, seorang fuqaha harus memiliki kepekaan sosial yang tinggi sebagai dasar dalam penetapan suatu produk fiqih. Hal yang paling utama dalam pengembangan fiqih adalah tercapainya lima tujuan prinsip dalam syari’at Islam (maqashid al-syari’ah) yang memelihara – dalam arti luas – agama, akal, jiwa, nasab (keturunan) dan harta benda - yang membawa manusia kepada kebahagian di dunia dan di akhirat. Di samping itu, pertimbangan maslahal ‘Ammah.","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"67 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91213578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FarabiPub Date : 2021-12-12DOI: 10.30603/jf.v18i2.3463
Nazar Husain Hadi Pranata Wibawa
{"title":"Kebebasan Manusia Khudi (Ego/Diri) Muhammad Iqbal dalam Perspektif Kebebasan Whitehead","authors":"Nazar Husain Hadi Pranata Wibawa","doi":"10.30603/jf.v18i2.3463","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v18i2.3463","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang kebebasan manusia. Artikel ini ingin menemukan kebebasan manusia menurut Muhamaad Iqbal sebagai objek material dan Whitehead sebagai objek formal. Penelitian ini merupakan studi pustaka. Data dikumpulkan melalui inventarisasi data, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Hasil penelitian menunjukkan Diri bersifat individual, namun ke-individualitas-an diri/ego tidak berarti menjadikannya egoistik dan terisolir. Setiap ego bersama dengan ego-ego lainnya terikat dalam relasi simbiosis mutualistik, karena ego hidup dalam jejaring organisasional, dan ego sendiri pada level kediriannya bersifat holistik. Setiap keegoan pribadi dapat diakses oleh ego ego yang lain dengan istilah simbiosis mualistik. Kehendak pribadi terbuka dengan ego atau kehendak orang lain untuk mencipkan masyarakat yang terbuka. Whitehead memperinci kehendak itu tidak sama dengan tindakan praktis, karena kehendak mempunyai superiotitas sendiri dan sebaliknya kehendak tidak dapat disamakan pengetahuan teoritis, karena kita bias melihat gejala-gelaja tegangan yang sering muncul dan sulit didamaikan antara keduanya. Kehendak harus diletakkan pada tindakan praktis dan pengetahuan teoritis.","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89444035","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FarabiPub Date : 2021-12-01DOI: 10.30603/jf.v18i2.2929
Jurisman Kadji, Moh. Ihsan Husnan
{"title":"HEGEMONI MASKULINITAS DALAM POLITIK:","authors":"Jurisman Kadji, Moh. Ihsan Husnan","doi":"10.30603/jf.v18i2.2929","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v18i2.2929","url":null,"abstract":"Pemilu merupakan sarana sirkulasi kekuasaan yang dilakukan tanpa kekerasan sebagai syarat sebuah negara demokratis. Tampilnya perempuan sebagai calon legislatif dalam arena kekuasaan menjadi hal yang menarik seiring dengan tuntutan pelibatannya. Meskipun terjadi peningkatan representasi caleg perempuan. Namun faktanya kuota 30 persen di parlemen sulit terpenuhi. Salah satu permasalahannya adalah posisi tawar dari caleg perempuan dalam pemilu legislatif yang masih timpang dibandingkan calon legislatif laki-laki. Dalam riset ini metode yang digunakan peneliti yakni dengan pendekatan kualitatif. Sementara untuk pengumpulan data dilakukan melalui Triangulasi data. Hasil riset yang ada menunjukan problem bukan datang dengan sendiri melainkan ada faktor internal dan eksternal dalam partai politik yang masih menempatkan perempuan dalam posisi subordinat dari laki-laki. Faktor Internal partai, kapasitas sumber daya, dan pengaruh budaya patriarki menjadi faktor dominan yang menghambat representasi perempuan dalam proses rekrutmen calon legislatif 2019. Hal ini terjadi karena Partai politik menjadi arena dan ruang strukturalisme yang sangat patriarki dan pragmatis sehingga hegemoni maskulinitas dalam praktek politik representasi ini masih mapan dipertahankan. \u0000Kata Kunci: Hegemoni, Politik, Representasi, Perempuan","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91314281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FarabiPub Date : 2021-12-01DOI: 10.30603/jf.v18i2.2773
Hikmawati Sultani, Muhammad Rifian Panigoro, Risvan Agustina Saliko
{"title":"TRADISI MONGUBINGO DI DESA HUNGAYONAA KEC. TILAMUTA KAB. BOALEMO","authors":"Hikmawati Sultani, Muhammad Rifian Panigoro, Risvan Agustina Saliko","doi":"10.30603/jf.v18i2.2773","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v18i2.2773","url":null,"abstract":"Salah satu fenomena living hadis yang ditemukan di Gorontalo adalah tradisi mongubingo tepatnya di Desa Hungayonaa, Kec. Tilamuta, Kabupaten Boalemo. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri hadis yang hidup di masyarakat Desa Hungayonaa. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif-analitik dengan menggunakan pendekatan historis-filosofis. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi mongubingo diyakini merupakan ajaran nabi yang turun-temurun hingga saat ini. Mereka memahami perintah melaksanakan khitan pada perempuan merupakan suatu kewajiban sebagai implikasi dari ketaatan pada adat yang berlandaskan kitabullah dan hadis. Tetapi pengetahuan mereka hanya sebatas pada makna substansi hadis dan tidak mengetahui eksistensi teks hadis yang dijadikan sandaran berpijak dalam beragama. Adapun praktek ritual mongubingo atau khitan ini disesuaikan dengan konteks masyarakat Gorontalo, terkhusus di Desa Hungayonaa, sebagai hasil akulturasi antara adat dan agama Islam.","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84174319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FarabiPub Date : 2021-08-19DOI: 10.30603/jf.v18i1.1884
Agus Hamzah, Siti Murtiningsih
{"title":"Keber’ada’an Lgbt (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) Dalam Perspektif Filsafat Proses Whitehead","authors":"Agus Hamzah, Siti Murtiningsih","doi":"10.30603/jf.v18i1.1884","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v18i1.1884","url":null,"abstract":"The rise of LGBT cases is becoming a hot subject in the world as well as Indonesia, attracting researchers to see how it exists as an object as well as a subject. In addition, by knowing the existence of LGBT, it will also be known that its existence is a subjective, objective or relative phenomenon. This research is a type of library study research using the relevant theory reference, namely Whitehead's theory of Process Philosophy. From Whitehead's perspective, experiencing yourself intensively preoccupied with the conflict between oneself and all others in a harmonious union. Because values are determined by different things, the more an actual entity in the process of self-embodiment can distinguish itself from the other, the more intensive the actual entity experiences the subject, the more intensive it is to experience itself From the results of the literature study above showing that LGBT is the abnormality of sexual orientation influenced by the various factors that make it an independent subject. As a subject, LGBT is also an object for other subjects to form new subjects","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81058503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FarabiPub Date : 2021-06-01DOI: 10.30603/jf.v18i1.2131
Darwin Agung Septian Miolo, Muhammad Arif
{"title":"ALIRAN KALAM SALAFIYAH: Studi atas Perkembangan Pemikirannya","authors":"Darwin Agung Septian Miolo, Muhammad Arif","doi":"10.30603/jf.v18i1.2131","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v18i1.2131","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana aliran kalam salafiyah dan bagaimana perkembangan pemikirannya. Metode yang digunakan adalah metode analisis kualitatif deskriptif. Hasil kajian dan pembahasan menunjukkan bahwa aliran kalam salafiyah mempunyai beberapa karakteristik sebagaimana dikemukakan oleh Ibrahim Madzkur yaitu: pertama, mereka lebih mendahulukan riwayat (naqli) dari pada dirayah (aqli); kedua, dalam persoalan pokok-pokok agama dan persoalan cabang-cabang agama hanya bertolak dari penjelasan al-Kitab dan as-Sunnah; ketiga, mereka mengimani Allah tanpa perenungan lebih lanjut (Dzat Allah) dan tidak mempunyai paham anthromophisme (menyerupakan Allah dengan makhluk); keempat, mengartikan ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan makna lahirnya dan tidak berupaya untuk mentakwilnya. Ibn Taimiyah mengemukakan bahwa kaum salaf adalah mereka mempunyai pemikiran bahwa tidak ada jalan untuk mengetahui akidah, hukum, dan apa yang keduanya ada hubungan dengannya, tidak lain hanya berpedoman pada al-Qur’an dan Hadis. Kaum Salaf menerima semua keterangan yang ada dalam al-Qur’an dan Hadis. Menolak berarti melepas tali agama. Akal tidak mempunyai kekuasaan untuk mentakwilkan, menafsirkan, atau menghukumi al-Qur’an. Akal hanya mampu membenarkan, mentaati, dan menerangkan pendekatan antara dalil akal (kontekstual), dengan dalil al-Qur’an dan Hadis (tekstual) dengan tidak ada perbedaan antara dalil akal dengan dalil al-Qur’an dan Hadis. Akal berkedudukan sebagai saksi bukan hakim, sebagai penetap dan penguat bukan penentang, sebagai penjelas dari dalil yang terkandung dalam al-Qur’an. Kaum Salaf selalu menjadikan akal berada di belakang al-Qur’an dan Hadis. ","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74904735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FarabiPub Date : 2021-06-01DOI: 10.30603/jf.v18i1.2482
M. Misbahuddin
{"title":"Muhammadiyah Tobelo: Studi Kritis Sejarah Penyebaran Paham dalam Masyarakat","authors":"M. Misbahuddin","doi":"10.30603/jf.v18i1.2482","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v18i1.2482","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul Muhammadiyah Tobelo: Studi Kritis Sejarah Penyebaran Paham dalam Masyarakat. Tujuan adalah sejarah dan gerakan Muhammadiyah dengan ciri budaya di Tobelo (Maluku Utara). Hal ini tentu akan memberikan refleksi khusus bagi Persyarikatan Muhammadiyah pusat dalam memahami berbagai perjalanan sejarah dan gerakan dakwah mereka di seluruh Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah kategori penelitian lapangan , kualitatif, dan analisis deskriptif. Secara khusus ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan sejarah dan sosiologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebaran paham Muhammadiyah di masyarakat Tobelo tidak dapat dilihat dari beberapa aspek. pertama, penyebaran ajaran Muhammadiyah tidak bisa membuka dari peran seorang tokoh bernama H. Abdullah Tjan yang merupakan katurunan etnis Tionghoa. Kedua , penyebaran ajaran Muhammadiyah menggunakan pendekatan kultural (msitisme dan tasawuf). Ketiga , penyebaran ajaran Muhammadiyah tidak lepas dari dukungan Kesultanan Ternate yang hendak meminimalisir Kristenisasi. Keempat , adanya hubungan fluktuatif antara Muhammadiyah dan Pemerintah Belanda dalam interaksi teologis di Tobelo.","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77496104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
FarabiPub Date : 2020-12-20DOI: 10.30603/jf.v17i2.1868
B. Basri, Fikri Hamdani
{"title":"Implikasi Perbedaan Qira'at dalam Istinbath Hukum","authors":"B. Basri, Fikri Hamdani","doi":"10.30603/jf.v17i2.1868","DOIUrl":"https://doi.org/10.30603/jf.v17i2.1868","url":null,"abstract":"This article discusses the differences in qiraat in terms of mut}laq and muqayyad which lead to differences in istinbat} Islamic law. Although qiraat is not the only basis for determining the law, it cannot be denied that the difference in qiraat has a major influence on the legal products which produced by the scholars. Using the descriptive-analytical method, this study discusses 3 verses in the Qur'an that have different qiraat which readings contain muqayyad on verses that are mut}laq, that, QS. al-Ba> qarah: 183-184 and QS. al-Ma>idah: 89 relating to the implementation of fasting, as well as QS. al-Ma> idah: 38 relating to the punishment of theft. From the study of the various qiraats found in the three verses, it can be understood that the existence of various qiraats that contain an insertion in the lafaz of a verse will cause the previous verse to have the status mut}laq to change to muqayyad. This difference in reading has led to the emergence of differences of opinion among scholars in establishing a law. Although some scholars say that the qiraat which is different from the Uthmani rasm is only an interpretation of a verse, it is even considered a syaz| qiraat.","PeriodicalId":31331,"journal":{"name":"Farabi","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89906817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}