{"title":"Aspek Kognitf dalam Novel Dunia Anna Karya Jostein Gaarder (Pendekatan Didaktis)","authors":"Sri Kusnita, Indriyana Uli, Netti Yuniarti","doi":"10.31571/bahasa.v11i2.4298","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i2.4298","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek kognitif dalam novel Dunia Anna karya Jostein Gaarde menggunakan pendekatan didaktis. Aspek kognitif berkaitan dengan keterlibatan intelek pembaca dalam upaya memahami unsur-unsur kesastraan yang bersifat objektif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan didaktis. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder. Diterbitkan oleh penerbit Mizan dengan jumlah halaman 244. Novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder Novel ini dibagi menjadi 38 bab. Berdasarkan kajian didaktis novel Dunia Anna sebagai aspek kognitif di atas, dapat disimpulkan hal-hal berikut. a) Persoalan kedidaktisan dalam novel ini disajikan melalui kondisi seorang anak yang sangat peduli dengan lingkungannya. Dia sangat mengkhawatirkan kondisi bumi karena adanya perubahan iklim dan pemanasan global yang debabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Persoalan-persoalan kedidaktisan tersebut disajikan secara logis dan sistematis. b) Isi/ungkapan kedidaktisan sebagai aspek kognitif dalam novel Dunia Anna meliputi: (1) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Pengetahuan (Knowledge). (2) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Pemahaman (Comprehension). (3) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Penerapan (Application) (4) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Analisis (Analysis). (5) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Sintesis (Synthesis). (6) Kajian Didaktis: Apek Kognitif Berkaitan dengan Evaluasi (Evaluation).","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83408972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Representasi Makna pada Istilah Benda dan Bangunan Versi Bahasa Indonesia oleh Pemandu Wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon","authors":"Fedro Iswandi, Cecep Agus, Juwintan Juwintan","doi":"10.31571/bahasa.v11i2.4550","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i2.4550","url":null,"abstract":"Benda dan bangunan merupakan tanda dari kehidupan. Dalam hal ini, benda dan bangunan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Maka dari itu, seorang pemandu wisata memiliki peran penting untuk menyampaikan informasi ini kepada wisatawan. Jadi, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis makna pada istilah benda dan bangunan versi bahasa Indonesia oleh pemandu wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data berupa frasa yang mempresentasikan makna denotasi, konotasi dan mitos. Lalu, data diperoleh melalui dokumentasi, wawancara, observasi dan kuesioner. Kemudian, data dianalisis dengan analisis domain dan taksonomi. Berdasarkan hasil temuan, peneliti menemukan 10 data pada istilah benda dan 12 data pada istilah bangunan. Namun, beberapa istilah tidak memiliki makna konotasi dan mitos. Hal ini disebabkan oleh perbedaan latarbelakang dan kompetensi dari pemandu wisata. Mengingat, pemandu wisata perlu mempelajari dan mencari referensi terkait sejarah serta budaya suatu benda dan bangunan. Setiap pemandu wisata memiliki ciri khas tersendiri untuk menyampaikan pesan. ","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74345148","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Viona Ainun Rizki As Sidiq, Slamet Triyadi, W. D. Pratiwi
{"title":"Analisis Kelengkapan Unsur Berita Detik.com serta Relevansinya sebagai Bahan Ajar","authors":"Viona Ainun Rizki As Sidiq, Slamet Triyadi, W. D. Pratiwi","doi":"10.31571/bahasa.v11i2.4202","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i2.4202","url":null,"abstract":"Tulisan ini menyajikan analisis struktur dan unsur berita Detik.com serta relevansinya sebagai bahan ajar teks berita kelas VIII. Tujuannya guna mengetahui struktur berita, unsur-unsur berita yang terdapat dalam berita bencana alam pada media online Detik.com periode Januari-Maret 2022, dan mengetahui relevansi hasil analisis kelengkapan unsur-unsur berita pada media online Detik.com sebagai bahan ajar teks berita kelas VIII. Peneli menerapkan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Subjek pada penelitian ini ialah berita pada media online Detik.com. Objek dalam penelitian yakni kelengkapan struktur dan unsur-unsur berita bencana alam pada media online Detik.com periode Januari-Maret 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis dari 30 berita bencana alam pada media online Detik.com memiliki struktur berita yang lengkap terdiri dari; judul, teras berita, tubuh berita, dan akhir berita, terdapat sepuluh berita memiliki unsur 5W+1H sedangkan dua puluh berita lainnya tidak memiliki kelengkapan unsur 5W+1H dalam beritanya. Selain itu, hasil penelitian akan direlevansikansebagai bahan ajar berupa handout teks berita kelas VIII. Handout dibuat berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) teks berita kelas VIII yang terdapat dalam kurikulum 2013.","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87500576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Medan Makna Berkebun Karet dalam Bahasa Dayak Dialek Belangin Desa Muun (Kajian Semantik)","authors":"Lizawati Lizawati, Ester Ester, Herlina Herlina","doi":"10.31571/bahasa.v11i1.4340","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i1.4340","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komponen makna yang terdapat dalam medan makna berkebun karet dalam BDDB, jenis makna dalam medan medan berkebun karet dalam BDDB, dan peran semantis dalam medan makna berkebun karet dalam BDDB. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa bahasa Dayak dialek Belangin yang digunakan informan, sedangkan data dalam penelitian ini kata-kata yang dituturkan informan yang mengandung medan makna berkebun karet. Teknik yang digunakan adalah teknik observasi langsung, teknik simak libat cakap dan wawancara, alat pengumpul data berupa panduan observasi, alat perekam suara dan panduan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahaan data menggunakan triangulasi sumber dan teori. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian ialah terdapat 44 leksem yang berkaitan dengan kegiatan berkebun karet; 29 leksem dikategorikan sebagai verba; 15 leksem dikategorikan sebagai nomina. Terdapat 37 makna leksikal; sebelas kategori makna kolokatif berupa kegiatan menggunakan alat, kegiatan tanpa alat, peralatan berbahan logam, peralatan berbahan anyaman, peralatan berbahan kayu, peralatan berbahan plastik, peralatan berbahan batu, peralatan berbahan seng, peralatan berbahan daun, peralatan berbahan batok kelapa, peralatan berbahan bambu. Terdapat 29 leksem dengan fungsi semantis verba; 15 leksem dengan fungsi semantik nomina. ","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89819793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembelajaran Linguistik Terapan dengan Metode Flipped Learning pada Mata Kuliah Psycholinguistics","authors":"Dian Shinta Sari","doi":"10.31571/bahasa.v11i1.4286","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i1.4286","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses penerapan metode Flipped Learning di kelas Psycholinguistics. Desain dari penelitian ini adalah diskriptif kualitatif.. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa semester 6 Program Study Pendidikan Bahasa Inggris yang terdiri dari 30 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi kelas dan observasi kerja kelompok. Hasil penelitian menyimpulkan mahasiswa melaksanakan kegiatan dalam proses pembelajaran dengan metode flipped learning sesuai dengan role masing- masing. Kegiatan membaca materi dan partisipasi dalam diskusi mengindikasikan mahasiswa lebih aktif dan bertanggung jawab pada proses pembelajaran yang menerapkan metode flipped learning. Data menunjukkan rata- rata frekuasi respon membaca mahasiswa pada mata kuliah psycholinguistics adalah 8.0 dari frekuensi maksimal 10 respon. Kualitas respon membaca bervariasi dari rentang Fair (38%); Good (26%) dan Excellent (36%). Di sisi lain, diskusi kelompok dan diskusi kelas selama proses belajar mengajar di kelas didominasi oleh 8 mahasiswa (26.7%) dari total 30 mahasiswa. 17 mahasiswa (56.7%) berpartisipasi di bawah rata- rata frekuensi partisipasi, dan hanya 5 mahasiswa yang memenuhi rata partisipasi (16.7%). Rata – rata frekuensi partisipasi adalah 2.9 kali.","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78231034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Students’ Perception toward Vocabulary Mastery","authors":"Mutaat Mutaat, Radik Darmawan","doi":"10.31571/bahasa.v11i1.4175","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i1.4175","url":null,"abstract":"The present study tries to identify the students’ perceptions toward vocabulary mastery of the literature students departments. There are 40 students who are recruited voluntarily to participate in the study. The students are actively learning students in the college. The instrument used in the present study is questionnaire. The use of questionnaire is to elicit the students’ perception on the vocabulary mastery and the other relevant factors affecting vocabulary mastery. The findings indicate that basically, the students have varied perceptions on the vocabulary taught to them. The finding also shows that the students prefer to learn vocabulary in context, for instance, the students can learn vocabulary while reading novel, short story, or the other reading materials, and not from the conversation, or listening material. The students are also found that they prefer to learn vocabulary, which are related to business, health, tourism, and technology. Lastly, they also prefer to learn vocabulary, which are closely related to their occupational background. ","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74060378","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Speech Act Analysis In Zootopia Movie","authors":"Devian Try Gustary","doi":"10.31571/bahasa.v11i1.4176","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i1.4176","url":null,"abstract":"This study aims to investigate the use of speech act and its possible purpose performed by two main characters, Judy Hopps and Nick Wilde in the Zootopia movie. Qualitative method was utilized to explain the function of speech act performed by the characters. Searle’s theory is used as the main theory to answer the two problems formulation regarding speech act classifications and their purposes of using speech act. The research result showed that all of the speech acts was used by Hopps. On the other hand, Wilde used just half of the speech act classification, namely directive, expressive, and commissive. Meanwhile, her purposes of using speech acts are to tell what she believed (assertives), to ask someone to do (directives), to express the feeling (expressive), to promise (commissives), and to bring a change (declarations).","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83778139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Problematik Pembelajaran Sastra (Studi Kasus di SMK Negeri 2 Kolaka)","authors":"Syarifuddin Tundreng","doi":"10.31571/bahasa.v11i1.4083","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i1.4083","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan permasalahan-permasalahan yang dialami siswa SMK Negeri 2 Kolaka dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada aspek pembelajaran sastra. Penelitian menggunakan penelitian Kualitatif, dengan metode Penelitian bersifat deskriptif kualitatif, studi kasus digunakan sebagai media untuk menemukan, mempelajari, dan mengkaji secara mendalam kasus-kasus yang dialami siswa di SMK Negeri 2 Kolaka terkait aspek pembelajaran sastra Indonesia. Sumber data penelitian yaitu siswa SMK Negeri 2 Kolaka yang berjumlah 50 dari 130 jumlah keseluruhan siswa. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik penelitian guna menemukan data, yaitu berupa observasi (pengamaatan langsung), wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian yaitu: 1) kualitas guru yang yang mengajarkan sastra di SMK Negeri Kolaka adalah guru bahasa Indonesia yang kurang memiliki kompetensi terhadap aspek sastra, 2) srana dan prasana sebagai pendukung dalam proses pembelajaran kurang memadai, sehingga membuat siswa tidak mampu mengembangkan kompetensi diri dalam mengapresiasi pembelajaran sastra secara teoretis dan praktis, 3) rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sastra perlu menjadi perhatian khusus, dan 4) lembaga pendidikan yang terkait sebagai bagian dari birokrasi, kurang mampu memberikan pelayanan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan sarana dan prasarana dalam rangka pengembangan kompetensi siswa di sekolah.","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75238582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"The Effectiveness of Lapbook in Teaching Reading Comprehension","authors":"Aunurrahman Aunurrahman, Fernando Putra, M. Hafis","doi":"10.31571/bahasa.v11i1.4150","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i1.4150","url":null,"abstract":"This pre-experimental study aimed to determine the effectiveness of the lapbook and its effect on students’ reading comprehension mastery. A cluster random sampling was used to select the participants, the eighth-grade students of MTs Negeri 02 Pontianak. The data was collected by using tests. Try out was conducted to validate the test. The data collected were analyzed using descriptive and inferential statistics to know the process and result caused by the implementation of the wapbook which was elaborated into three main procedures; pretest, treatments, and post-test. The data analysis shows that the lapbook implementation affected the students’ reading comprehension achievement. The mean score from pre-test was 53.51 and the means score of the post-test was 71.89. The calculated data of the t-test confirms that tobtain was higher than ttable, which means that the alternative hypothesis was accepted. Furthermore, the effect size calculation was 1.07 ( 1.00) which indicates the standard effectiveness of the test is categorized as strong effect according to Cohens’ effect size qualification. In summary, the lapbook is significantly effective and encourages the other English teachers to use it to teach reading comprehension. ","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"90 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91118551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Campur Kode dalam Pidato Presiden Joko Widodo Pada Konferensi Forum Rektor Seluruh Indonesia","authors":"Bayu Andika Prasatyo, Santosa Santosa, Yayu Kurniyawati","doi":"10.31571/bahasa.v11i1.4174","DOIUrl":"https://doi.org/10.31571/bahasa.v11i1.4174","url":null,"abstract":"Penelitian ini mencoba menyibak kejadian campur kode yang terjadi pada sebuah percakapan. Masalah yang akan diangkat adalah bentuk dari campur kode serta faktor penyebab terjadinya campur kode pada pidato presiden Joko Widodo pada acara konferensi forum rektor seluruh Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan bentuk campur kode serta menjelaskan faktor penyebab adanya campur kode itu sendiri yang terdapat pada pidato presiden Joko Widodo. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif, yakni dengan teknik menyimak serta mencatat hasil percakapan yang terdapat pada objek penelitian. Sumber data pada penelitian ini adalah ujaran yang disampaikan presiden Joko Widodo dalam pidato beliau pada acara konferensi rektor seluruh Indonesia dalam bentuk video yang diduga mengadung gejala campur kode. Terdapat hasil yang diperoleh dari fenomena campur kode pada pidato tersebut, yakni adanya campur kode external berupa peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Sementara faktor penyebab terjadinya campur kode ini adalah faktor identifikasi peran, faktor identifikasi ragam serta faktor keinginan menafsirkan.","PeriodicalId":30889,"journal":{"name":"Chie Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang","volume":"153 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86208639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}