{"title":"Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) Terhadap Mencit Jantan dengan Metode Transit Intestinal","authors":"Nur Herlina Nasir, Ursula Grafila Hagur, Risky Juliansyah Putri, Rismayanti Fauziah","doi":"10.35311/jmpi.v9i1.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v9i1.319","url":null,"abstract":"Diare merupakan masalah pada saluran gastrointestinal yang ditandai dengan buang air besar yang lebih sering, dan feses yang cair. Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) adalah salah satu tanaman yang dinilai memiliki potensi sebagai antidiare. Golongan senyawa fenolik yang berpotensi sebagai antimikroba terdapat pada bagian bunganya. Melihat golongan senyawa metabolit sekunder dan menghitung aktivitas antidiare ekstrak etanol bunga E. elatior (Jack) R. M. Sm. merupakan tujuan dari dilakukannya penelitian ini. Bunga kecombrang diserbukkan dan dimaserasi menggunakan cairan penyari etanol 96%. Ekstrak ini lalu diskrining secara fitokimia dan diuji aktivitas antidiarenya pada mencit jantan secara transit intestinal dengan 2 mL Oleum ricini sebagai penginduksi, tinta cina sebagai marker, dan loperamid HCl dosis 1 mg/kgBB sebagai kontrol positif. Dosis ekstrak yang diberikan per oral adalah 5; 7,5; dan 10 mg/kgBB. Besarnya efek antidiare tergantung dari nilai rasio antara x dan y, dimana x merupakan panjang usus yang dilalui marker sementara y adalah panjang usus keseluruhan. Maserat kental yang diperoleh yaitu 220 g dengan peroleh kembali sebesar 44%. Uji kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga kecombrang mengandung alkaloid, saponin, tanin, fenol, dan flavonoid. Secara beruturut-turut nilai rasio x dan y dari dosis 5; 7,5; dan 10 mg/kgBB yaitu 40,83±5,84; 35,72±0,14; dan 37,05 30,59±0,24 cm. Hasil yang didapat ini tergolong lemah apabila dibandingkan dengan kontrol positif yang memiliki nilai rasio sebesar 23.82±0,08 cm. ","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126849146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Ekstrak Kulit Buah Terong Belanda (Solanum betaceum Cav.) Dalam Sediaan Sirup Sebagai Imunomodulator Pencegah Covid-19","authors":"F. Firmansyah, Muhahammad Taufiq Duppa","doi":"10.35311/jmpi.v8i2.229","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.229","url":null,"abstract":"Kulit buah Terong Belanda diketahui mengandung senyawa golongan fenol, flavonoid dan saponin yang merupakan metabolit sekunder yang paling banyak terdapat dalam tanaman dan tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan, membantu metabolisme seperti meningkatkan imunitas dan kesegaran tubuh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek imunomodulator ekstrak kulit buah Terong Belanda yang dibuat dalam bentuk sirup sebagai pencegah Covid-19. Pembuatan ekstrak kulit buah Terong Belanda dengan cara Maserasi menggunakan Etanol 96%. Ekstrak kulit buah Terong Belanda di buat dalam sediaan Sirup dengan tiga formula yaitu formula I (ekstrak kulit buah Terong Belanda 5 %), formula II (ekstrak kulit buah Terong Belanda 10 %) dan formula III (ekstrak kulit buah Terong Belanda15 %). Hewan uji Mencit sebanyak 15 ekor terbagi dalam 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negative Na-CMC 1 % b/v), kelompok II kontrol positif (Ekstrak Echinacea, Elderberry, Zn Picolinate), kelompok III (sirup ekstrak 5 %), kelompok IV (sirup ekstrak 10 %) dan kelompok V (sirup ekstrak 15 %). Perlakuan diberikan selama tujuh hari berturut-turut secara per oral dan pada hari ke delapan diinfeksikan Staphylococcus aureus 0,5 mL secara intraperitonial setiap kelompok. Apusan cairan peritoneum digunakan untuk menentukan aktivitas fagositosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji stabilitas dipercepat terhadap Sirup stabil setelah penyimpanan. Sirup ekstrak kulit buah Terong Belanda memiliki efek imunomodulator yaitu kelompok V (sirup ekstrak kulit buah Terong Belanda konsentrasi 15 %) dengan rata-rata persentase nilai aktivitas fagositosisnya adalah 95,22 %. Dan kontrol positif (Imboost force®) 97,33%. Hasil analisis uji one way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna dengan nilai sig. 0,036 < 0,05 yang berarti kontrol positif (Imboost Force®) memiliki efek imunomodulator yang lebih besar dibandingkan dengan sirup ekstrak kulit buah Terong Belanda.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"57 14","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120852744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Pemberian Sirup Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Imunostimulan Terhadap Covid-19","authors":"Muliana Hafid, Syachriyani Syachriyani","doi":"10.35311/jmpi.v8i2.226","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.226","url":null,"abstract":"Penyebaran virus Covid-19 secara global menimbulkan kecemasan masyarakat dunia khususnya Indonesia.. Buah naga mengandung flavonoid, polifenol dan vitamin C sebagai antioksidan yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak kulit buah naga dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19. Metode yang digunakan adalah uji fagositosis makrofag terhadap sediaan sirup ekstrak kulit buah naga. Kulit buah naga diekstraksi dan dibuat formulasi sirup untuk memudahkan dalam penggunaannya. Sediaan sirup dibuat menjadi 3 formula yaitu FI 5%b/v, FII 10% dan FIII 15% b/v. Sirup kulit buah naga terlebih dahulu di uji mutu fisik meliputi pH, organoleptik, homogenitas, viskositas dan stabilitas sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat. Hasil pengujian mutu fisik semua sediaan stabil dan menenuhi persyaratan. Perlakuan diberikan per oral pada mencit selama tujuh hari dan pada hari kedelapan semua kelompok diinfeksikan Escherichia coli secara intraperitonial. Hasil penelitian pengujian fagositosis makrofag dari semua formula sirup yang berefek imunostimulan yaitu FIII dengan persentase 95,51% dan efeknya hampir sama dengan kontrol positif yaitu 96,811% dan tidak berbeda nyata secara statistik dengan nilai sig 0,008<0,05.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131180419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Antihiperglikemik Ekstrak Kulit Buah Semangka (citrullus lanatus linn.) terhadap Diabetes Mellitus Melalui Penghambatan Aktivitas Enzim Alfa Glukosidase","authors":"Syachriyani Syachriyani, F. Firmansyah","doi":"10.35311/jmpi.v8i2.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.244","url":null,"abstract":"Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolisme endokrin yang ditandai dengan abnormalitas kadar glukosa dalam aliran darah karena aktivitas gaya hidup yang tidak sehat. Pendekatan terapeutik yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit Diabetes Mellitus yaitu dengan cara penghambatan enzim yang berhubungan dengan penyerapan glukosa di tubuh, seperti enzim alfa-glukosidase. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui potensi antihiperglikemik ekstrak Kulit Buah Semangka melalui penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase dengan menentukan persen inhibisi dan IC50 ekstrak Kulit Buah Semangka sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antidiabetes terhadap Diabetes Mellitus. Ekstrak Kulit Buah Semangka diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut Etanol 96 %. Enzim alfa-glukosidase yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Saccharomyces cerevisae dan p-nitrofeni –?-D-glukopiranosid (pNPG) yang berfungsi sebagai substrat. Ekstrak Kulit Buah Semangka dibuat dengan variasi konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm.. Aktivitas enzim diukur berdasarkan hasil absorbansi p-Nitrofenol yang absorbansinya terukur pada panjang gelombang 410 nm menggunakan microplate reader. Hasil pengujian inhibitor ekstrak Kulit Buah Semangka konsentrasi 20 ppm. 40 ppm, 60 ppm dan 80 ppm terhadap enzim alfa-glukosidase menunjukkan rata-rata persen inhibisi 7,904 %, 17,937 %, 24,757 %, 32, 894 % dan 41,840 % sedangkan baku Akarbose diperoleh persen inhibisi 50,115 %, 60,000 %, 69,152 %, 73,837 % dan 79,179 %. Nilai IC50 ekstrak Kulit Buah Semangka 120,212 ppm dan baku Akarbose 13,055 ppm, Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak Kulit Buah Semangka dapat memberikan efek penghambatan (inhibitor) terhadap enzim alfa-glukosidase.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"161 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115130226","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formulasi Lulur Eksfoliasi Bekas Cacar Kombinasi Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan Pare (Momordica charantia L.)","authors":"Tuti Handayani Zainal, Michrun Nisa","doi":"10.35311/jmpi.v8i2.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.241","url":null,"abstract":"Varisella zooster, virus yang mengikfeksi kulit mengakibatkan bintik kemerahan hingga gelembung berair pada kulit yang berakibat terjadinya luka atrofi seperti bopeng. Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) mengandung kurkumin dan vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan, mempercepat proliferasi sel dan sintesis kolagen. Tanaman pare (Momordica charantia L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yang membantu proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan memformulasi lulur eksfoliasi kombinasi rimpang kunyit dan daun pare yang berkhasiat sebagai penghilang bekas cacar dan memperoleh formula yang aman terhadap kulit. Penelitian ini dilakukan dengan mengeringkan rimpang kunyit kemudian diayak menggunakan mesh 30/40 sehingga diperoleh serbuk kunyit. Simplisia daun pare diekstraksi dengan pelarut etanol 96%. Lulur diformulasikan dengan memvariasikan konsentrasi rimpang kunyit dan ekstrak daun pare berturut-turut F1 (7%:3%), F2 (10%:5%), dan F3 (10%:10%). Evaluasi mutu fisik terhadap lulur meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas serta uji stabilitas dipercepat. Hasil penelitian setelah penyimpanan dipercepat diperoleh F1 memiliki warna hijau, bau khas kunyit, tipe krim M/A, daya sebar 3,8 cm, viskositas 32000 cPs, pH 7,12, daya lekat 72,25 detik. Hasil pengujian iritasi diperoleh indeks iritasi primer (0) yang menunjukkan sediaan lulur eksfoliasi aman digunakan pada kulit. Dapat dismpulkan bahwa konsentrasi yang paling baik dan aman lulur kombinasi rimpang kunyit dan daun pare adalah 7% : 3%.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121758127","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis Hassk) Sebagai Antibakteri dan Antijamur Terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans","authors":"Chaerul Fadly Mochtar, Lysa Oktaviani Saleh, H. Hamzah, Nita Magfirah Ilyas","doi":"10.35311/jmpi.v8i2.212","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.212","url":null,"abstract":"Bajakah Tampala merupakan tanaman asli Kalimantan Timur yang mempunyai aktivitas antibakteri, tetapi hingga saat ini aktivitas antibakteri dan antijamurnya terhadap S. aureus dan C. albicans belum ada yang melaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bajakah tampala sebagai antibakteri terhadap S. aureus dan antijamur C. albicans. Efektivitas antibakteri bajakah tampala terhadap S. aureus dan antijamur C. albicans dilakukan menggunakan metode microbroth dilution dengan melihat nilai minimal inhibitory concentration (MIC50). Ekstrak etanol kulit bajakah tampala mempunyai senyawa flavonoid, alkaloid dan terpenoid. Ekstrak etanol bajakah tampala mempunyai aktivitas terhadap antibakteri S. aureus serta antijamur C. albicans. Oleh karena itu, etanol kulit bajakah tampala dapat dikembangkan menjadi kandidat agen antibakteri dan atijamur terhadap S. aureus dan C. albicans.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127605194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
B. Priambudi, Samuel Budi Harsono, Inaratul Rhizky Hanifah
{"title":"Hubungan Interaksi Obat Antibiotik dengan Length of Stay Pasien Pneumonia di Rumah Sakit “X” Ponorogo","authors":"B. Priambudi, Samuel Budi Harsono, Inaratul Rhizky Hanifah","doi":"10.35311/jmpi.v8i2.191","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.191","url":null,"abstract":"Pneumonia adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah yang merupakan penyebab kematian terbanyak di negara-negara berkembang. Prevalensi penyakit pneumonia di Indonesia tahun 2018 sebanyak 1.017.290 jiwa. Pengobatan pneumonia terdiri dari kombinasi antibiotik dan atau terapi suportif yang apabila digunakan secara bersamaan akan berpotensi terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi interaksi obat antibiotik dalam pengobatan pasien pneumonia dan menganalisis hubungannya dengan Length of Stay (LOS). Penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan rancangan deskriptif dan data diambil secara retrospektif. Analisis data secara deskriptif menggunakan aplikasi Lexicomp Reference, Medscape Reference dan buku Stokley’s Drug Interaction serta analisis dengan metode Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara kejadian interaksi obat dengan LOS.\u0000Dari total 73 sampel pada periode Januari- Desember tahun 2021 menunjukkan karakteristik pasien didominasi oleh laki- laki sebesar 43 pasien (58,9%), usia diatas 46 tahun sebanyak 56,2%. Penggunaan antibiotik tunggal terbanyak adalah levofloxacin sebesar 50,8% dan antibiotik kombinasi azithromycin+ levofloxacin sebesar 43,5%. Interaksi obat ditemukan pada 54 pasien dengan mekanisme interaksi farmakodinamik, farmakokinetik dan mekanisme tidak diketahui masing-masing sebesar 72,5%, 18,1%, dan 9,3%. Interaksi berdasarkan tingkat keparahan minor, moderate dan major masing-masing sebesar 5,2%, 74,3%, dan 20,5%. Potensi interaksi obat antibiotik tidak memiliki hubungan dengan lama rawat inap pasien (nilai signifikansi >0,05).","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132467153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formulasi Sediaan Balsem Stik Dari Lada Putih (Piper album)","authors":"J. Jumriani, Santi Sinala, Ismail Ibrahim","doi":"10.35311/jmpi.v8i2.202","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.202","url":null,"abstract":"Lada putih atau merica (Piper album) dapat digunakan sebagai analgetik dan anti inflamasi pada asam urat. Asam urat (artritis gout) merupakan suatu penyakit dengan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi dimana terjadi penumpukan kristal pada daerah sendi sehingga menyebabkan adanya nyeri, kerusakan sendi, dan kehilangan fungsi pada sendi. Untuk itu dicari penemuan baru ekstrak yang dapat mengurangi nyeri dan inflamasi serta stabil apabila dibuat sediaan topikal atau balsem. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kestabilan fisik dari sediaan balsem stik lada putih (Piper album). Sediaan balsem stik dari ekstrak biji lada putih (Piper album) ini dilakukan beberapa pengujian mutu fisik yakni uji organoleptis, uji homogenitas, pengukuran pH, uji daya oles, uji daya sebar, uji iritasi dan uji hedonik. Formulasi sediaan balsem stik dari ekstrak biji lada putih (Piper album) dibuat dengan variasi tiga formula. Hasil dari pengujian mutu fisik sediaan balsem stik diperoleh semua sediaan memenuhi syarat. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sediaan balsem ekstrak Lada putih (Piper album) dengan tiga variasi formula memiliki kestabilan mutu fisik sediaan yang baik dan memenuhi syarat.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"179 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131136282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formulasi dan Evaluasi Sediaan Tablet Hisap Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dengan Perbandingan Manitol-Sukrosa","authors":"Nina Dwi Stiyani, Desy Nawangsari, Galih Samodra","doi":"10.35311/jmpi.v8i2.250","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.250","url":null,"abstract":"Bunga telang (Clitoria ternatea L.) dikenal secara tradisional dimanfaatkan untuk pengobatan karena memiliki efek farmakologi sebagai antioksidan. Penelitian ini menetapkan sediaan tablet hisap karena memiliki rasa yang manis dan penggunaanya mudah. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perbandingan manitol-sukrosa pada sifat fisik tablet hisap ekstrak bunga telang yang baik. Metode penelitian yang digunakan yaitu granulasi basah dengan perbandingan bahan tambahan manitol-sukrosa dari ketiga formula yaitu Formula 1 3:1, Formula II 1:1 dan Formula III 1:3. Granul diuji laju alir, sudut diam dan kompresibilitas dilanjutkan dengan evaluasi tablet hisap yang meliputi pengujian organoleptik, uji keseragaman bobot, pengujian keseragaman ukuran, pengujian waktu hancur, pengujian kerapuhan dan pengujian kekerasan. Hasil pada penelitian perbandingan manitol dan sukrosa 3:1, 1:1 dan 1:3 menghasilkan perbandingan bahan tambahan yang baik. Berdasarkan hasil evaluasi sifat fisik sediaan tablet hisap dipilih Formula I dengan perbandingan manitol dan sukrosa 3:1 menjadi Formula terbaik memiliki nilai rata-rata keseragaman bobot 520±2,80 mg, keseragaman ukuran diameter 1,22±0 cm, tebal 0,438±0,002 cm, waktu hancur 11,95±0,73 menit, kerapuhan 0,52±0,32% dan kekerasan 10,76±0,60 Kg. Berdasarkan uji analisis One Way ANOVA pada keseragaman bobot, tebal dan waktu hancur terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) dari penggunaan perbandingan manitol- sukrosa dalam tablet hisap.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128157874","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jastria Pusmarani, Ulfa Ulfa, C. Dewi, Nur Herlina Nasir
{"title":"Aktivitas Antioksidan Fraksi Air, Etil Asetat dan N-Heksan Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. Sapientum)","authors":"Jastria Pusmarani, Ulfa Ulfa, C. Dewi, Nur Herlina Nasir","doi":"10.35311/jmpi.v8i2.252","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.252","url":null,"abstract":"Radikal bebas merupakan salah satu penginduksi patogenesis seluler dan jaringan yang menyebabkan beberapa penyakit seperti diabetes, kanker dan kardiovaskular. Oleh karena itu, diperlukan suatu senyawa penangkal radikal bebas yaitu antioksidan. Kulit pisang raja (Musa paradiasiaca var. Sapientum) mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana ekstrak kulit pisang raja (Musa paradiasiaca var. Sapientum) dengan metode 2,2-diphenyl-1-picryl-hidrazilhidrat (DPPH). Kulit pisang dimaserasi dengan metanol. Selanjutnya ekstrak metanol kulit pisang dibuat menjadi fraksi air, etil asetat, dan n-heksana dengan metode partisi cair-cair. Semua fraksi ekstrak kulit pisang menggunakan 5 konsentrasi yaitu 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm dan asam askorbat sebagai pembanding. Absorbansi diukur dengan spektrofotometer UV-Visible pada 517 nm. Data dianalisis dengan menghitung nilai IC50 (inhibition concentration 50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai IC50 sebesar 139,498 ppm (antioksidan sedang). Fraksi n-heksana dan air kulit pisang raja memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 875,529 ppm (antioksidan lemah) dan 358,395 ppm (antioksidan lemah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua fraksi kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat kulit pisang raja.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126748388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}