{"title":"Efek Antidiabetik Ekstrak Etanol Daun Senggani (Malestoma polyanthum Bl.) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Yang Diinduksi Streptozotocin","authors":"Karmilah Karmilah","doi":"10.35311/JMPI.V4I1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/JMPI.V4I1.21","url":null,"abstract":"Tanaman daun senggani mengandung senyawa flavonoid dimana flavonoid bekerja dengan cara menstimulasi sel-sel beta dari pulau Langerhans, sehingga sekresi insulin dapat ditingkatkan. Sedangkan senyawa tannin dapat menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan transport glukosa dengan mengaktifasi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun senggani (Malestoma polyanthum BL.) memiliki efek antidiabetik pada mencit (Mus musculus). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dimana sebanyak 25 ekor mencit diinduksi dengan menggunakan Streptozotocin 0,11 g secara Intraperitonial. Kemudian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu ekstrak 180 mg/kg BB, 360 mg/kg BB, 720 mg/kg BB, sebagai kontrol positif Glibenklamid 5 mg dan kontrol negatif Na-CMC 0,5%. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA dan BNT (Beda Nyata Terkecil). Berdasarkan hasil penelitiaan menunjukkan bahwa pada Uji Anova (Analisis Of Varians) didapat nilai yang signifikan yang dinyatakan dengan nilai 0,00<0.05 yang berarti perlakuan tiap kelompok ekstrak yang diuji memiliki efek yang signifikan, dan dilanjutkan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) menunjukkan pada konsentrasi 360 mg/kg BB memberikan efek yang optimum.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"164 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115488886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Mahmudah, Nasyruddin Abdullah, Ayu Pratiwi, Muhammad Asrhah Hidayah, Rahmat Ismail
{"title":"Uji Efektifitas Ekstrak Etanol Pada Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Terhadap Mikroba Penyebab Sariawan (Stomatitis Aphtosa)","authors":"R. Mahmudah, Nasyruddin Abdullah, Ayu Pratiwi, Muhammad Asrhah Hidayah, Rahmat Ismail","doi":"10.35311/JMPI.V4I1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/JMPI.V4I1.23","url":null,"abstract":"Ketepeng cina Casia alata L. merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional dimana berfungsi mengobati panu, kadas, kurap, cacingan, sembelit, dan sariawan. Adapun kandungan dari daun ini yaitu alkaloid, tanin, asam krisofanat, senyawa glikosida, aloeemodina, zat pahit, zat samak, dan flavonoid. Dalam hal ini kita meneliti kandungan flavonoid dari daun Ketepeng Cina sebagai obat sariawan. Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun kelompok. Sariawan dapat disebabkan oleh luka tergigit, mengkonsumsi air dingin atau air panas, alergi, stress, kekurangan vitamin C, vitamin B dan zat besi. Pada luka yang telah terbentuk di mukosa mulut ini, akan terdapat jamur Candida albicans. Untuk mengetahui kandungan flavonoid dilakukan percobaan pada daun Ketepeng Cina dengan cara perkolasi dimana daun Ketepeng Cina dirajang terlebih dahulu kemudian diperkolasi dengan menggunakan pelarut etanol setelah itu diidentifikasi flavanoidnya. Flavanoid menurut beberapa literatur berfungsi sebagai obat sariawan. Oleh karena itu obat sariawan yang didapatkan dari penyarian daun ketepeng cina sebagai bahan alam kedepan sangat penting peranannya Karena kebanyakan obat-obat sariawan yang beredar dimasyarakat sekarang ini kebanyakan dari bahan-bahan kimia yang cenderung jauh lebih banyak efek sampingnya jika dibandingkan dengan bahan alam. Selain itu bahan alam ini mudah didapatkan dan relatif membutuhkan sedikit pengeluaran dari segi financial. Ekstrak etanol yang telah diperole selanjutnya diuji efektifitasnya terhadap bakteri penyebab sariawan. Dari pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa flavonoida yang terdapat dalam ekstrak etanol daun ketepeng cina (Cassia alata L.) mampu untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab sariawan, yang ditandai dengan penurunan jumlah koloni. Semakain tinggi konsentrasi ekstrak, maka jumlah koloni bakteri penyebab sariawan semakin berkurang.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133913911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Karakteristik Pasien Dengan Terjadinya Adverse Drug Reaction (ADR) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap Di Rsud Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin","authors":"Nazhipah Isnani, Muliyani Muliyani","doi":"10.35311/jmpi.v4i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.35311/jmpi.v4i1.16","url":null,"abstract":"gejala metabolik yang timbul pada diri seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan glukosa darah akibat rusaknya sekresi insulin atau resistensi terhadap insulin atau keduanya. Di Indonesia, jumlah penyandang DM semakin tahun juga semakin menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi. Pada tahun 2000, jumlah penderita DM di Indonesia sebanyak 8,4 juta jiwa dan diperkirakan akan mencapai angka 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 nanti. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui obat antidiabetes diabetes melitus tipe 2 pada pasien rawat inap di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dan untuk mengetahui karakteristik pasien yang mempengaruhi kejadian ADR pada pasien rawat inap yang menggunakan obat antidiabetes diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien dengan jenis kelamin perempuan paling banyak menderita DM tipe II sebanyak 18 orang ( 90%) sedangkan usia ≥55 tahun paling banyak menderita DM tipe II sebanyak 11 orang (55%). Berdasarkan analisis karakteristik pasien terhadap terjadinya ADR terdapat perbedaan nilai yang signifikan pada jenis kelamin yaitu sebesar 0,008. Hal ini berarti bahwa jenis kelamin mempengaruhi terjadinya ADR.","PeriodicalId":308425,"journal":{"name":"Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123643314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}