At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam最新文献

筛选
英文 中文
TRADISI PERKAWINAN SANDUNG WATANG PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Banjarkulon Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara)
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.59579/ath.v1i2.4017
Tri Setiyo Karimurrouf, Akrom Auladi
{"title":"TRADISI PERKAWINAN SANDUNG WATANG PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Banjarkulon Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara)","authors":"Tri Setiyo Karimurrouf, Akrom Auladi","doi":"10.59579/ath.v1i2.4017","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i2.4017","url":null,"abstract":"Sandung watang secara bahasa terdiri dari kata “sandung” yang artinya kesandung dan “watang” artinya halangan. Perkawinan sandung watang adalah perkawinan yang disebabkan oleh suatu halangan yaitu meninggalnya orang tua calon mempelai di antara waktu khitbah/lamaran sampai hari pelaksanaan yang sudah disepakati ketika khitbah. Dalam prakteknya, perkawinan sandung watang adalah perkawinan yang dilaksanakan di depan jenazah salah satu orang tua calon mempelai yang meninggal sebelum waktu yang disepakati pada saat khitbah/lamaran untuk melaksanakan perkawinan. Orang yang terkena tradisi sandung watang diharuskan untuk memilih antara menikah langsung di depan jenazah orang tuanya atau menikah namun harus menunggu setahun selepas meninggalnya orang tuanya. Jadi ketika pilihan yang pertama tidak dilaksanakan berarti diharuskan untuk menunggu setahun setelah kematian orang tuanya. Untuk  melakukan pilihan yang pertama berarti harus menunda prosesi pemakaman orang tuanya sampai akad nikah selesai. Orang yang tidak mematuhi aturan tersebut, masyarakat Desa Banjarkulon Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara mempercayai bahwa akan ada bala/musibah dikemudian hari dengan urusan rumah tangganya. Penelitian merupakan penelitian lapangan (field reasearch). Untuk mempermudah mencari data penelitian, penyusun menggunakan metode observasi, interview dan dokumentasi. Sehingga dengan metode tersebut, penelitian ini diharapkan mempunyai data-data yang akurat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dimana dengan menggunakan pendekatan urf sebagai pisau analisisnya. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa pelaksanaan perkawinan sandung watang tidak selaras dengan qaidah fiqh dan termasuk ke dalam kategori „urf fasid karena tradisi perkawinan sandung watang bertentangan dengan QS. An Nissa : 19, An Nissa : 59, An Nuur : 33, Al Baqarah : 233.","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123700730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SISTEM PEMBAGIAN HARTA WARIS 2:1 ANTARA ANAK LAKI-LAKI DAN ANAK PEREMPUAN (Studi Komperatif Pemikiran Muhammad Syahrur dan M. Quraish Shihab) 男孩和女孩2 - 1的财产分割制度(默罕默德·沙鲁和M·古拉伊什·希哈思想的共同研究)
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.59579/ath.v1i2.4018
Tri Atik Muthmainnah, Lutfan Muntaqo
{"title":"SISTEM PEMBAGIAN HARTA WARIS 2:1 ANTARA ANAK LAKI-LAKI DAN ANAK PEREMPUAN (Studi Komperatif Pemikiran Muhammad Syahrur dan M. Quraish Shihab)","authors":"Tri Atik Muthmainnah, Lutfan Muntaqo","doi":"10.59579/ath.v1i2.4018","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i2.4018","url":null,"abstract":"Hukum kewarisan Islam telah diatur sangat rinci dan sistematis. Hukum waris Islam mengatur siapa pewaris dan ahli waris, dan apa saja yang diwariskan pewaris dan bagian masing-masing ahli waris secara detail. Asas hukum dalam kewarisan Islam, tidak memandang perbedaan antara laki-laki. Semua ahli waris, baik itu laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama, meskipun porsi haknya berbeda. Karena yang ditekankan dalam hukum waris Islam adalah keadilan berimbang, bukan keadilan sama rata. Prinsip tersebut sering kali memicu polemik dan tidak lepas dari kritik, karena adanya diskriminasi pembagian harta warisan antara laki-laki dan perempuan. Dan yang sering mendapat perhatian khusus adalah pembagian harta waris 2:1 antara anak laki-laki dan anak perempuan. Hingga akhirnya Muhammad Syahrur dan M. Quraish Shihab menawarkan produk hukum waris berkeadilan gender. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research) yaitu dengan mengadakan telaah terhadap dua sumber diantaranya sumber data primer dan sumber data sekunder. Data yang penulis gunakan dalam skripsi ini menggunakan data kualitatif, sedangkan dalam menganalisis penelitian ini penulis menggunakan deskriptif analitik. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: Pembagian harta waris 2:1 menurut Syahrur dan Quraish menekankan bahwa bagian perempuan menjadi tolak ukur bagian anak laki-laki. Menurut Syahrur, bagian laki-laki merupakan batas maksimal dan bagian perempuan merupakan batas minimal dalam hukum waris, dan bagian tersebut bisa berubah sesuai dengan kondisi obyektif yang melingkupinya. Sedangkan menurut Quraish, pembagian harta waris 2:1 adalah ketetapan Allah yang telah disesuaikan dengan kodrat, fungsi, dan tugas yang dibebankan kepada laki-laki dan perempuan. Pembagian harta waris tersebut bisa berubah sesuai dengan kehendak dan kesepakatan dari semua pihak ahli waris, dengan syarat bahwa berubahnya pembagian tersebut bukan karena ketetapan Allah itu tidak adil.","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125284265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PENIPUAN PERNIKAHAN SAH TANPA WALI MENURUT PERSPEKKTIF HUKUM ISLAM 伊斯兰法律对婚姻欺诈行为的婚姻无效分析
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.59579/ath.v1i2.4016
Khusni Alfiyan
{"title":"ANALISIS PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA PENIPUAN PERNIKAHAN SAH TANPA WALI MENURUT PERSPEKKTIF HUKUM ISLAM","authors":"Khusni Alfiyan","doi":"10.59579/ath.v1i2.4016","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i2.4016","url":null,"abstract":"Perkawinan adalah sesuatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia karena sebagai makhluk hidup manusia diciptakan dengan berpasang-pasangan. Di dalam agama Islam pernikahan mempunyai makna sebagai wujud beribadah kepada Allah dan sebagai wujud untuk mengikuti sunnah Rasul. Hukum Islam memiliki kedudukan yang sangat penting karena mengatur hukum tentang perkawinan, yaitu mengatur tentang tata cara dalam berkeluarga yangmana merupakan tujuan dari berkehidupan bermasyarakat. Hukum perkawinan merupakan bagian dari ajaran agama yang wajib ditaati dan dilaksanakan sesuai ketentuan-ketentuang yang telah ada di dalam al-Qur’an dan hadits. Akan tetapi pada kenyataanya hukum Islam masih banyak yang dilanggar salah satunya dalam hal perkawinan yang menyebabkan perkawinan menjadi cacat atau rusak seperti pada kasus Putusan Pengadilan Agama Kendal Nomor 2389/Pdt.G/2020/PA.Kdl. yang memutuskan pembatalan perkawinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatatif dengan cara pengumpulan data memalui data primer yaitu putusan dan wawancara dengan informan selanjutnya dianalisis dengan hukum Islam. Penelitian menghasilkan bahwa perkawinan tersebut tidak sah karena tidak memenuhi salah satu rukun pernikahan yaitu tanpa adanya wali nikah, sehingga menurut hukum Islam sehingga perkawinan dapat dibatalkan.","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130520057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
RELASI PENCEGAHAN STUNTING DAN UPAYA MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH (Studi Kasus Di Balai Penyuluh Keluarga Berencana (Kb) Kecamatan Mojotengah) 防止特技的关系和实现SAKINAH家庭的努力(计划家庭推广大厅的案例研究(Kb) mojo中期街道)
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.59579/ath.v1i2.4015
A. Indriyani, Mutho’am Mutho’am
{"title":"RELASI PENCEGAHAN STUNTING DAN UPAYA MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH (Studi Kasus Di Balai Penyuluh Keluarga Berencana (Kb) Kecamatan Mojotengah)","authors":"A. Indriyani, Mutho’am Mutho’am","doi":"10.59579/ath.v1i2.4015","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i2.4015","url":null,"abstract":"Salah satu tujuan dari pernikahan adalah dalam rangka menciptakan keturunan yang baik dan berkualitas. Dalam hal ini, kesiapan para pihak merupakan sebuah keniscayaan, termasuk dalam upaya pencegahan lahirnya balita stunting. Lahirnya balita stunting itu memiliki dampak negatif baik pada balita tersebut seperti kondisi kesehatan anak yang rawan terkena penyakit, kecerdasan anak yang rendah maupun dampak pada keluarganya seperti halnya siklus kemiskinan yang berkepanjangan. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk mengetahui langkah pencegahan stunting di Desa Slukatan oleh Balai Penyuluh Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Mojotengah dan relasinya dengan upaya mewujudkan keluarga sakinah. Penelitian lapangan ini dengan menggunakan metode kualitatif. Data yang diperoleh yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian diuraikan dan disimpulkan dengan cara induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencegahan Stunting di Desa Slukatan oleh Balai Penyuluh Keluarga Berencana KB Kecamatan Mojotengah dilakukan secara insidental dan dilakukan dalam 3 tahap yaitu tahap penyadaran, tahap kecakapan keterampilan, tahap peningkatan intelektualitas. Upaya pencegahan stunting seperti halnya pembinaan calon pengantin, kegiatan pendampingan ibu hamil, kegiatan pemahaman gizi 1000 HPK dan pemberian MPASI yang berkaitan dengan pemberian makanan halal dan thayyib untuk anak, dan penerapan pola hidup sehat memiliki keterkaitan dalam menciptakan keluarga sakinah yang mengidealkan ketentraman dan kenyamanan sebuah hubungan","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117222425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KETAHANAN KELUARGA DI MASA PANDEMI COVID-19 MASYARAKAT DESA CISUMUR PRESPEKTIF SAKINAH 家庭在COVID-19大流行期间的恢复
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.59579/ath.v1i2.4019
Annida Fathiyah Fauzan
{"title":"KETAHANAN KELUARGA DI MASA PANDEMI COVID-19 MASYARAKAT DESA CISUMUR PRESPEKTIF SAKINAH","authors":"Annida Fathiyah Fauzan","doi":"10.59579/ath.v1i2.4019","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i2.4019","url":null,"abstract":"Pandemi covid 19 merupakan bencana pandemi yang melanda seluruh dunia khususnya dinegara indonesia, kebijakan pemerintah  melakukan social distensing dan melakukan karantina wilayah secara persial untuk mengurangi pembatasan kegiatan diluar dan  meminimalisir tingkat penularan virus corona. Hal tersebut membuat situasi hampir disemua aspek kehidupan mengalami hal yang baru terutama pada perubahan pola rantai pasok pangan sehingga dampak dari pandemi juga menyebabkan perekonomian negara mengalami kontraksi yang sangat signifikan, banyak pekerja sektor formal yang terkena putus hubungan kerja (PHK), para pengusaha, perusahaan, bakhan pedagang kaki lima juga banyak yang mengalami gulung tikar. Seperti yang terjadi didaerah Cisumur Gandrungmangu ada sebagian wanita yang bekerja membantu suaminya untuk tetap mempertahankan keluarganya sehingga waktu bersama keluarga dan komunikasi antar keluarga juga berkurang.  Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai bagaimana kondisi masyarakat desa Cisumur dimasa pandemi dan apa upaya yang dilakukan masyarakat untuk menjaga  ketahanan keluarga. Untuk meneliti keadaan yang lebih lanjut peneliti melakukan wawancara langsung bersama masyarakat desa Cisumur guna mengetahui keadaan masyarakat desa tersebut. Pada kondisi seperti ini tentu sangat mempengaruhi keadaan keluarga terutama pada tingkat ekonomi, sehingga banyak terjadi kasus perceraian kekerasan dalam rumah tangga.  Salah satu upaya yang penting dilakukan adalah dengan memperkokoh resiliensi keluarga. Karena apabila pasangan suami dan istri tidak dapat memperkokoh  resiliensi keluarga maka akan timbul problem-problem dalam rumah tangga  yang semakin menjadi. Berikut definisi sakinah mawaddah warahmah sebagai bekal dalam keluarga.","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130593186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TRADISI KAWIN BOYONG PADA PERKAWINAN ADAT DI DUSUN BEDAHAN, PRINGAMBA KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA 班加罗尔内加拉县 Pandanarum 县 Pringamba 镇 Bedahan 村传统婚姻中的 Kawin Boyong 传统
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-04-16 DOI: 10.59579/ath.v1i1.3075
Ihwan Fahidin, Mutho'am Muth'oam
{"title":"TRADISI KAWIN BOYONG PADA PERKAWINAN ADAT DI DUSUN BEDAHAN, PRINGAMBA KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA","authors":"Ihwan Fahidin, Mutho'am Muth'oam","doi":"10.59579/ath.v1i1.3075","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i1.3075","url":null,"abstract":"Boyong marriage is a marriage carried out before the Ijab Qabul, where the groom moves to the bride's house. The procession is carried out at night, some during the day and in the evening, when the groom will move to the bride's house. Usually there will be a discussion between the two parties regarding the Boyong Marriage, after both parties have agreed, the groom will be escorted by his family from the house to the bride's house. The community's customs related to Kawin Boyong, have become an inherent culture since the first, brought by the ancestors to be made a tradition in the community of Bedahan hamlet, Pringamba Village, Pandanarum District, Banjarnegara Regency. There is an assumption that if these customs are not preserved, it will cause bad luck for the local community, because customs are like culture that are very closely held as beliefs and symbols of Java in the Bedahan Village community, Pringamba Village. But on the one hand, when the marriage has not been carried out legally, the groom stays at the bride's house, fears will occur that disobedience can even lead to a relationship that is prohibited by religion. Because the time for marriage is still waiting for the day while they are already living under the same roof. How did the tradition emerge, what is the background behind its emergence? And to what extent is the implementation of boyong marriage and its limitations, so that it becomes a tradition that needs to be preserved in the community.","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134455550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ISTRI BEKERJA DALAM RELASI SEKSUAL (Studi Pemikiran K.H. Husein Muhammad dalam Buku Fiqih Perempuan: Refleksi Kiai atas Tafsir Wacana Agama dan Gender) 妻子在性关系方面工作(《女性问题:Kiai对宗教和性别概念的反思》一书中研究穆罕默德·侯赛因的思想)
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-04-16 DOI: 10.59579/ath.v1i1.3021
Fatikhatul Khasanah
{"title":"ISTRI BEKERJA DALAM RELASI SEKSUAL (Studi Pemikiran K.H. Husein Muhammad dalam Buku Fiqih Perempuan: Refleksi Kiai atas Tafsir Wacana Agama dan Gender)","authors":"Fatikhatul Khasanah","doi":"10.59579/ath.v1i1.3021","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i1.3021","url":null,"abstract":"Actually, the issue of living or working in general is something that has been agreed upon by the scholars besides that it has also been explained explicitly by the texts of the Qur'an and Sunnah. However, when the concept of living or working is faced with a society that is different from society, such as a wife who works outside the home or domestic space. This creates a difference of opinion among the scholars. One of them is the view of wives working in sexual relations which was initiated by contemporary feminist cleric, K.H. Hussein Muhammad. Based on the above background, the writer is interested in researching and retracing the thoughts of K.H. Husein Muhammad about wives working in sexual relations and how the relevance of wives working in sexual relations today. This research is a type of library research, namely by conducting a study of two sources including primary data sources and secondary data sources. The data that the writer uses in this thesis uses qualitative data, while in analyzing this research the writer uses descriptive analytic. Based on the analysis conducted, it can be concluded that: First: the wife works outside the home according to Kiai Husein is very dependent on the considerations of both parties. If the husband is willing his wife to work, the access to sex will be lost. Because issues related to living in sexual relations need to be developed democratic attitudes and the common good. Second: Regarding wives working in sexual relations, it is relevant to today's era, namely prioritizing contextual interpretations and based on equality, benefit, and justice. \u0000 ","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129548924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PRAKTIK PEMBAGIAN HARTA WARIS SEBELUM MUWARIS MENINGGAL DUNIA DI DUSUN BOGELAN DESA SUKOREJO KECAMATAN MOJOTENGAH
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-04-16 DOI: 10.59579/ath.v1i1.3022
Fajar Fitriyani
{"title":"PRAKTIK PEMBAGIAN HARTA WARIS SEBELUM MUWARIS MENINGGAL DUNIA DI DUSUN BOGELAN DESA SUKOREJO KECAMATAN MOJOTENGAH","authors":"Fajar Fitriyani","doi":"10.59579/ath.v1i1.3022","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i1.3022","url":null,"abstract":"Islam regulates all aspects of life, one of which is the issue of inheritance. In Islam, the division of inheritance is held with the aim that the property can be re-managed in order to bring benefits. In Islamic law inheritance is distributed after the muwaris dies, but in practice there is a mention of inheritance in the distribution of assets before the muwaris dies. It should be underlined that this is only a form of parental love for their children. Therefore, the authors conducted a study with the aim of knowing the practice of dividing inheritance before the inheritance died in Bogelan Hamlet, Sukorejo Village, Mojotengah District, Wonosobo Regency by being studied based on Islamic law. The data obtained are through observation, interviews, and documentation. After the data is collected then it is described and concluded in an inductive way. The results showed that most of the people of Bogelan Hamlet, Sukorejo Village, Mojotengah District, Wonosobo Regency did the distribution of inheritance to the heirs before the muwaris died this was done because of the culture in the village. The researcher selected 10 samples and it can be concluded that the practice of inheritance distribution using the principle of sepekol segendhongan is the same as the Islamic principle between men and women is 2:1. According to Islamic law, the practice is categorized as a grant or testament because the muwaris has not died while the inheritance is distributed when the muwaris have died. \u0000 ","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127367444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS MASLAHA MURSALAH TERHADAP SIBHUL IDDAH STUDI KASUS DI KUA KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-04-16 DOI: 10.59579/ath.v1i1.3019
Khoirun Dziya’
{"title":"ANALISIS MASLAHA MURSALAH TERHADAP SIBHUL IDDAH STUDI KASUS DI KUA KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG","authors":"Khoirun Dziya’","doi":"10.59579/ath.v1i1.3019","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i1.3019","url":null,"abstract":"This study aims to find out Maslahah Mursalah about sibhul iddah or a husband who has just divorced from his wife is prohibited from marrying again before his ex-wife's iddah period is over. The KUA allows remarriage for husbands during the ex-wife's iddah, on condition that they obtain a determination from the Religious Court to remarry during the ex-wife's iddah period. Islamic law only stipulates the iddah for the wife, but there is a “new ijtihad” conducted at the KUA, Candiroto District, Temanggung Regency, which stipulates the iddah for the husband. The method used in this research is to use a qualitative research methodology with a descriptive approach, namely by using research that produces descriptive data in the form of written or spoken words. By choosing this qualitative method, the authors can obtain accurate data. Judging from the nature of the data presentation, descriptive method is a research that does not seek or explain relationships, does not test hypotheses or predictions. In the application of this research, the author uses the maslahah mursalah method to see the extent of the sibhul iddah. From the results of this study the authors can conclude that there must be several things to consider, such as: The principle of forming a happy and eternal family. The principle of the validity of marriage is based on religious law and belief for the party carrying out the marriage, and must be recorded by the authorized officer. The principle of open monogamy. That is, if the husband is not able to do justice to the rights of the wife, if there is more than one wife, then only one wife is enough. The principle of prospective husbands and prospective wives who have matured their bodies and souls can carry out marriages, in order to realize the purpose of marriage in a good and healthy manner, so that they do not think about divorce. The principle complicates the occurrence of divorce. The principle of the balance of rights and obligations between husband and wife, both in the household and in society. The principle of marriage registration. Marriage registrar makes it easier to know people who are married or have a marriage bond","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133790716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
RELASI HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI UPAYA MEWUJUDKAN KETAHANAN KELUARGA PADA MASA PANDEMI (Di Desa Bondolharjo Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara)
At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam Pub Date : 2022-04-16 DOI: 10.59579/ath.v1i1.3018
M. Abidin
{"title":"RELASI HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI UPAYA MEWUJUDKAN KETAHANAN KELUARGA PADA MASA PANDEMI (Di Desa Bondolharjo Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara)","authors":"M. Abidin","doi":"10.59579/ath.v1i1.3018","DOIUrl":"https://doi.org/10.59579/ath.v1i1.3018","url":null,"abstract":"The relationship of husband and wife rights and obligations is a mutually supportive relationship because of the love to continue their domestic life. One of the factors that affect family resilience is related to economic income. In normal times, resilience goes on as usual, but during a pandemic, the income side of the economy undergoes changes that can cause maintaining a family to shift. Families of casual daily workers in Bondolharjo village, Punggelan sub-district, Banjarnegara district during the pandemic are trying to focus on building their family's resilience during the pandemic. With the aim that his family is resilient and able to fight in facing the challenges that occur today. The analysis of the rights and obligations of husband and wife for families of casual daily workers in Bondolharjo village in an effort to realize family resilience during the pandemic has led to an equal direction, sharing work and one party does not govern or adapt to his desires and needs to win on his own. Married couples agree to share work and daily activities, take responsibility for their respective jobs and obligations, and fulfill responsibilities together. \u0000  \u0000 ","PeriodicalId":307799,"journal":{"name":"At-Ta'aruf : Jurnal Hukum Keluarga Islam","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127773048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信