{"title":"IDENTIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DI SUNGAI TERAP KABUPATEN MERANGIN PROPINSI JAMBI","authors":"Arpiagam Arpiagam, Rini Hertati, B. Budiyono","doi":"10.36355/semahjpsp.v1i2.153","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i2.153","url":null,"abstract":"Hasil Survey pendahuluan Sungai Terap berfungsi bagi masyarakat untuk : MCK, Irigasi, di 3 Stasiun lokasi penelitian menandakan bahwa ada beberapa jenis ikan seperti, Ikan Semah, Sebarau, Belida Tapah, Gabus dan jenis ekonomis penting lokal lainnya, telah sulit di temukan. Tujuan penelitian ini adalah : 1). Identifikasi jenis ikan yang tertangkap di wilayah Sungai Terap. 2). Analisis Indeks Keanekaragaman jenis ikan, Kepadatan Populasi, Kepadatan Relatif dan Frekuensi Kehadiran. Penelitian dan pengamatan pada bulan Mei-November 2016. Pemilihan stasiun pengamatan secara terpilih (purposive sampling). Hasil Penelitian terdapat 21 jenis dari 4 Ordo 7 Famili dan 13 Genus dari ikan yang berhasil di kumpulkan berjumlah 817 dengan menggunakan tiga Alat tangkap, yaitu: Jaring Insang (Gillnet), Jala Lempar (Filling gear), dan Tembak Ikan atau sering disebut Senapan Ikan. Kepadatan Populasi tertinggi ditemukan 4 Jenis Ikan diantaranya adalah : Seperas Puntius tawerensis(n.sp) sebesar 0,018000 (individu) / , Baung Macrones nemurus (C.V.) sebesar 0,010714 (individu) / , Batu, Siben Choerodon oligantus (Blkr) sebesar 0,013000(individu) / , kemudian disusul oleh jenis Ikan Lanli,Leungli Botia hymenophysa (Blkr) sebesar 0,012200 (individu). Untuk Kepadatan Relatif paling tinggi terdapat pada ikan Seperas Puntius tawerensis(n. sp) sebesar 0,18 % Frekuensi Kehadiran tertinggi yakni : Seperas Puntius tawerensis(n.sp) Baung Macrones nemurus (C.V.), Batu, Siben Choerodon oligantus (Blkr) Lanli,Leungli Botia hymenophysa (Blkr), dan 17 jenis ikan lainnya masing – masing 39%. Sebaliknya Frekuensi Kehadiran terendah di temukan pada beberapa jenis ikan yaitu, Baung Murai / Hinur Ikan Tali-tali, Acanthopthalmus Kuhli (CV).","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114258615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA PERIKANAN DI KECAMATAN MUKO-MUKO BATHIN VII KABUPATEN BUNGO","authors":"Yuddi Yuddi","doi":"10.36355/semahjpsp.v1i2.158","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i2.158","url":null,"abstract":"Salah satu kesalahan dalam pengembangan budidaya perikanan adalahdimanfaatkannya lingkungan perairan yang tidak cocok. Agar budidaya dapatberkembang dengan baik diperlukan kondisi perairan yang sesuai dengan spesies ikanyang akan dibudidayakan. Pengelolaan sumberdaya perairan yang tepat, mengharapkankesesuaian yang cocok untuk setiap tujuan penggunaan sumberdaya tersebut. karena itu,pengemasan dan pengaturan perlu dilakukan (Zonneveld et al, 1991). Sehubungan denganpemanfaatan sumberdaya perairan untuk kepentingan usaha budidaya perikanan, makadiperlukan suatu studi penentuan pemanfaatan perairan yang sesuai bagi peruntukanpengembangan budidaya perikanan di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Berdasarkanlatar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang studi identifikasikesesuaian lahan perairan untuk budidaya perikanan di Kecamatan Tanah Tumbuhberdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi perairan.Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi lahan perairan untuk budidayaperikanan berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi di Kecamatan Muko-MukoBathin VII Kabupaten Bungo.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Muko-Muko Bathin VII yang merupakansalah satu sentra budidaya perikanan Kabupaten Bungo. Waktu penelitian dilaksanakanselama 3 (tiga) bulan, tahap persiapan dan survei dilakukan bulan Agustus-September2013 dan dilanjutkan dengan pengolahan data dan pembuatan laporan bulan Oktober2013.","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"248 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132484401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Sudarmawan, Djunaidi Djunaidi, Syafrialdi Syafrialdi
{"title":"TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN LUBUK LARANGAN DI PERAIRAN BATANG ULEH KABUPATEN BUNGO","authors":"S. Sudarmawan, Djunaidi Djunaidi, Syafrialdi Syafrialdi","doi":"10.36355/semahjpsp.v1i2.155","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i2.155","url":null,"abstract":"Indonesia adalah Negara kaya akan budaya satu diantaranya kearifan lokal,kearifan lokal juga tidak lepas dari berbagai tantangan seperti bertambah jumlahpenduduk, teknologi moderen dan budaya luar, modal besar serta kemiskinan dankesenjangan. Permasalahan utama dalam rangka pengelolaan kearifan lokal LubukLarangan. Belum diketahuinya tingka partisipasi masyarakat, terhadap keberadaankearifan lokal Lubuk Larangan di Perairan Batang Uleh, Kecamatan Tanah Tumbuh.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertisipasimasyarakat terhadap keberadaan kearifan lokal Lubuk Larangan di Perairan BatangUleh.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung kelapangan untuk memperoleh data Primer maupun Sekunder, menggunakankuisioner dan wawancara, kemudian di analisis menggunakan metode SWOT tentangtingkat partisipasi masyarakat terhadap keberadaan kearifan lokal Lubuk Larangan.Hasil Penelitian menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat umumterhadap keberadaan kearifan lokal Lubuk Larangan di 4 Dusun/Stasiun di PerairanBatang Uleh untuk masyarakat umum pada kategori Sedang, dan pemangkukepentingan juga pada kategori Sedang.Analsis SWOT faktor Internal dan Eksternal terdapat 8 faktor Internal terdiri 5indikator Kekuatan (S), 3 indikator Kelemahan (W) dan terdapat 5 faktor Eksternalterdiri dari 3 indikator Peluang Peluang (O), 2 indikator Ancaman(T).Kata Kunci : Kearifan lokal Lubuk Larangan Batang Uleh Partisipasi","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115026251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI KONSTRUKSI ALAT TANGKAP BUBU LIPAT ( Traps ) DAN JENIS – JENIS KEPITING YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN MUARA SUNGAI JENGGALU PROVINSI BENGKULU","authors":"Teddy Hariadi, Syafrialdi Syafrialdi, Yuddi Yuddi","doi":"10.36355/semahjpsp.v1i2.159","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i2.159","url":null,"abstract":"Kecamatan Kampung Melayu adalah salah satu kecamatan yang terdapat di KotaBengkulu dengan luas wilayah ± 38,38 dengan jumlah penduduk sebanyak 33.945jiwa yang masing-masing mempunyai potensi yang berbeda baik dari segi luaswilayahnya, sumberdaya alamnya, maupun sumberdaya manusianya. Alat tangkap yangdigunakan masyarakat sekitar untuk menangkap kepiting bakau adalah bubu lipat.Penelitian ini dilaksanakan di perairan Muara Sungai Jenggalu dimulai daribulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Penelitian bertujuan untukmengetahui konstruksi alat tangkap bubu lipat dan jenis kepiting hasil tangkapan.Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survey yaitumelakukan pengamatan langsung kelapangan guna untuk mendapatkan konstruksi alattangkap bubu lipat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primermeliputi jumlah alat tangkap bubu lipat yang masih beroperasi di perairan Muara SungaiJenggalu, spesifikasi alat tangkap, metoda pengoperasian alat tangkap, daerahpenangkapan, jenis kepiting hasil tangkapan. Sedangkan data sekunder adalah data yangberhubungan dengan tujuan penelitian ini yang digunakan sebagai data pendukung dandiperoleh dari studi pustaka dan instansi yang terkait.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 12 unit alat tangkap bubu lipat danbubu lipat kerucut 1 unit dengan mesh size 13/4 inci, alat tangkap bubu lipat memiliki 3bagian yaitu rangka (frame), badan (body), dan mulut (funel). Bagian rangka terbuatdari besi baja sedangkan badan dan mulut terbuat dari tali berbahan Polyethylen.Ada 2 jenis kepiting yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap bubulipat di antaranya kepiting bakau (Scylla serrata) dan kepiting selasi (Scyllaparamamosain).Kata kunci : Konstruksi, Bubu Lipat, Kepiting, Rangka","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132944443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI PROTEIN IKAN KEMBUNG SEGAR DAN IKAN KEMBUNG ASIN (RASTRELLIGER SPP) DI PASAR BUNGUR KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI.","authors":"N. Nur, Rini Hertati, Djunaidi Jun","doi":"10.36355/semahjpsp.v1i1.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i1.99","url":null,"abstract":"Uji protein merupakan cara untuk menentukan berapa banyaknya kandungan protein yang terdapat pada ikan. Ikan kembung disukai karena bergizi tinggi, dagingnya lembut, mudah di peroleh, harga terjangkau dan tidak menimbulkan alergi (Santoso dkk. 1997). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar protein Ikan kembung segar dan ikan kembung asin (Rastrelliger spp) di Pasar Bungur Muara Bungo Provinsi Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Purposive Sampling yaitu, penentuan sampel di lakukan berdasarkan tujuan penelitian. Pengambilan sampel di lakukan 1 kali untuk ikan kembung segar dan ikan kembung asin dari 3 pedagang ikan segar dan 3 pedagang ikan asin di ambil secara acak untuk mengetahui kandungan protein. Hasil penelitian menunjukan bahwa uji kandungan protein pada ikan kembung segar dan ikan kembung asin (Rastrelliger spp) yang ada di Pasar Bungur Muara Bungo yaitu protein pada ikan kembung segar 25,32% % sedangkan protein pada ikan kembung asin 28,73%. Terjadinya perbedaan ini disebabkan oleh suhu , kadar garam, penangan penyimpanan dan bakteri atau mikroorganisme. Kata kunci : Ikan Kembung, Asin, Segar, Uji Protein,","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114527059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PANTAUAN KUALITAS PERAIRAN DANAU BABEKO KECAMATAN BATHIN II KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI UNTUK USAHA BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG","authors":"Rini Hertati","doi":"10.36355/semahjpsp.v1i1.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i1.102","url":null,"abstract":"ABSTRAKBeranekaragam aktivitas manusia di sekitar Danau Babeko secara langsung maupun tidak langsung membuat perairan tercemar sehingga dapat menyebabkan kualitas lingkungan perairan Danau Babeko mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan Danau Babeko Kecamatan Bathin II Kabupten Bungo Propinsi Jambi untuk usaha budidaya Keramba Jaring Apung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling untuk menentukan stasiun penelitian dan pengamatan parameter perairan yang dilakukan sebanyak dua kali ulangan diantaranya. Faktor Fisika, Kimia, biologi, Ph, Suhu, Zat padat terlarut TDS, TSS, DO, BOD5, COD, Besi (Fe), Fospat, Amonia (NH3-N). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan Metode STORET atau metode Indek Pencemaran (Dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan hidup Nomor 115 Tahun 2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran : PH: 5,8-6. Suhu: 25 – 27 ⁰ C Kecerahan: 68cm – 71cm. TDS: 34.89 – 103.42mg/l TSS: 4.65 – 26.81mg/l DO: 4.21-6.44mg/l BOD5: 2.5-2.96 mg/l COD: 14.20-46.70 mg/l Fe: 0.126- 0.34mg/l PO4-P: 0.107-0.258mg/l NH3-N: 0.116-0.605mg/l NO₃: 2.646-2.440mg/l NO₂: 0.0078- 0.0097mg/l Deterjen: 6.5- 12.8mg/l. Hasil uji STORET Danau Babeko sudah tercemar Sedang karena parameter Amonia sudah melewati ambang batas Baku Mutu Air KelasTiga dengan skor -20 pada setiap Stasiun. Dari Hasil uji STORET Danau Babeko di golongkan masih layak untuk usaha budidaya perikanan. Kata kunci : Kualitas Air, Danau Babeko, Budidaya, Keramba Jaring Apung","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121653387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI PRIKSIMAT ABON IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KECAMATAN RIMBO ULU KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI","authors":"Nur Nur, Djunaidi Jun, Syafrialdi Syaf","doi":"10.36355/semahjpsp.v1i1.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i1.100","url":null,"abstract":"ABSTRAK Uji proksimat merupakan suatu metoda analisis kimia yang bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia, diantaranya kadar air, abu, lemak, dan protein. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui komposisi kimia abon ikan adalah analisis proksimat. Hasil analisis Proksimat yang dilakukan dua kali uji yaitu pada minggu pertama awal penyimpanan dan pada minggu ketiga akhir penyimpanan terdapat varian Proksimat abon ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dimana terjadi peningkatan pada kadar Air dan penurunan pada kadar abu, kadar lemak, dan kadar protein. Pada minggu pertama abon ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) memiliki kandungan gizi yaitu kadar air 8,38%, kadar abu 3,27%, kadar lemak 27,70%, dan kadar protein 37,81%, sedangkan pada minggu ketiga kadar air 9,45%, kadar abu 3,01%, kadar lemak 27,22%, dan kadar protein 27,62%. Hal tersebut dapat terjadi karena disebabkan oleh faktor suhu dan lama penyimpanan.","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126305884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI BIOFISIK PERAIRAN UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BUNGO PROPINSI JAMBI","authors":"Djunaidi Jun","doi":"10.36355/semahjpsp.v1i1.101","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i1.101","url":null,"abstract":"ABSTRAK Salah satu kesalahan dalam pengembangan budidaya perikanan adalah dimanfaatkannya lingkungan perairan yang tidak cocok. Agar budidaya dapat berkembang dengan baik diperlukan kondisi perairan yang sesuai dengan spesies ikan yang akan dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi biofisik perairan dari sisi parameter fisika, kimia dan biologi untuk pengembangan budidaya perikanan pada zona pemanfaatan umum yang telah ada di Kabupaten Bungo dan sekitamya. Metode penelitian adalah metode qualitaitf yaitu mengevaluasi nilai parameter fisika, kimia dan biologi perairan yang kemudian dianalisis kelas kesesuaiannya mengacu pada Rekomendasi DKP (2002) dan Bakosurtanal (1996). Hasil penelitian dan pengujian terhadap parameter físika terdiri dari kedalaman sebesar 2.5 m – 4 m, kecerahan sebesar 2 m – 3.6 m, suhu perairan sebesar 27.6 ºC - 28.06 ºC, kecepatan arus sebesar 0.038 m/dt sampai 0.177 m/dt dan material dasar perairan mempunyai jenis antara lain : pasir berlumpur, lumpur sedikit berpasir dan pasir berlembung. Parameter kimia oksigen terlarut sebesar 6.35 ppm sampai 7.30 ppm pH sebesar 6.5 sampai 7.5 fosfat sebesar antara < 0.02 mg/l sampai 0.021 mg/l, dan nitrat sebesar 1.1 mg/l sampai 1.6 mg/l dan parameter biologi kelimpahan fitoplankton sebesar 157.000 sel/l sampai 221.033 sel/l. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis kesesuaian perairan bagi pengembangan ikan kolam pada stasiun 1 di Kecamatan Tanah Tumbuh adalah sangat sesuai (S1) dengan luas 21.45 ha dengan 3.25 ha yang sudah dimanfaatkan dan 18.2 ha dapat dijadikan potensi pengembangan lebih lanjut, Stasiun 2 di kecamatan Tanah Sepenggal dengan luas 11.87 ha dengan 2.8 ha yang sudah dimanfaatkan dan 9.07 ha dapat dijadikan potensi pengembangan lebih lanjut dan stasiun 3 di Kecamatan Bathin II Babeko berada pada kelas sesuai bersyarat (S3) dengan luas 22.64 ha dimana 1.82 ha sudah termanfaatkan dan 19.95 ha belum termanfaatkan. Kata Kunci : Identifikasi, Biofisik, Budidaya, Perairan","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131784945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH MUSIM TERHADAP KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR KOMUNITAS IKAN DI PERAIRAN BATANG BUNGO KABUPATEN BUNGO, PROPINSI JAMBI","authors":"Syafrialdi Syaf","doi":"10.36355/semahjpsp.v1i1.103","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v1i1.103","url":null,"abstract":"ABSTRAK Sungai Batang Bungo merupakan perairan terbuka dengan tingkat pemanfaaatan relative tinggi. Kondisi ini di duga juga akan menyebabkan keanekaragaman ikan dan kualitas perairan akan terdegradasi. Keberlanjutan sumber perikanan dari ancaman turunnya komposisi jenis dan keanekaragaman ikan sangat perlu diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musim terhadap terhadap komposisi jenis, struktur komunitas dan faktor lingkungan perairan yang pengaruhi keanekaragaman ikan pada sungai Batang Bungo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Musim berpengaruh pada komposisi ikan dengan nilai keanekaraman dan keseragaman ikan sungai Batang Bungo berkategori rendah dan mengindikasikan ada tekanan lingkungan. Faktor lingkungan kuat pengaruhi keanekaragaman ikan adalah TSS, DO bernilai negatif sedangkan kecerahan dan pH bernilai positip terhadap keanekaragaman ikan di sungai Batang Bungo. Kata kunci. Komposisi jenis, Keaneka ragaman ikan, musim sungai Batangn Bungo.","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134643991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI IDENTIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DI DANAU BARU SEPUNGGUR KECAMATAN BATHIN II BABEKO KABUPATEN BUNGO PROPINSI JAMBI","authors":"Yuddi Yuddi","doi":"10.36355/semahjpsp.v2i1.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v2i1.165","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 November 2014 – 20 Desember2014, yang bertempat di Danau Baru Sepunggur Kecamatan Bathin II BabekoKabupaten Bungo. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel di 3 (Tiga) stasiunyang telah ditentukan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui jenis-jenis ikanyang tertangkap, untuk mengetahui deskripsi ikan yang tertangkap dan untukmengetahui Indeks Keanekaragaman jenis ikan yang tertangkap.Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara observasi langsungkelapangan dan data primer yang diperoleh dengan cara menangkap ikan secaralangsung di Danau Baru Sepunggur di setiap stasiun.Stasiun I merupakan sumber masuknya air ke Danau Baru Sepunggur yang berasal dari aliran Sungai Batang Tebo, StasiunII terdapat aktivitas Keramba Jaring Apung (KJA) milik kelompok tani masyarakatsetempat dan Stasiun III berada di bagian hilir Danau Baru Sepunggur yang merupakansalah satu pintu keluarnya air dari Danau Baru Sepunggur yang mengalir ke SungaiBatang Sepunggur.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan data yang di dapat daripenelitian terdapat 13 jenis ikan, 5 famili dan 2 ordo. Stasiun 1 dengan nilai indeks Hi =1,40 nits/ind termasuk dalam keanekaragaman sedang serta memiliki produktifitas yangcukup, kondisi ekosistem cukup seimbang dan tekanan ekologis sedang. Stasiun 2dengan nilai indeks Hi = 1,57 nits/ind termasuk dalam keanekaragaman sedang sertamemiliki produktifitas yang cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang dan tekananekologis sedang. Stasiun 3 dengan nilai indeks Hi = 1,29 nits/ind termasuk dalamkeanekaragaman sedang serta memiliki produktifitas yang cukup, kondisi ekosistemcukup seimbang dan tekanan ekologis sedang dan Kepadatan Populasi (KP) tertinggidari tiga stasiun yaitu : Lambak (Thynnicthysthynnoides) sebesar 0,185 (individu)/ .Frekuensi Kehadiran (FK) tertinggi sebesar 100% yaitu Tambakan (Helostomatemmincki), Lais (Cryptopterus limpok), Lampam (Puntius schwanepeldi), Lambak(Thynnicthysthynnoides), Seluang (Chela oxygastroides), Gurami (Osphronemusgouramy), Betok (Anabas testudineus (BI)) dan Sepat (Trichogaster trichopterus).Kata kunci : Identifikasi dan Keanekaragaman jenis jenis Ikan","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127503060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}