{"title":"IDENTIFIKASI ALAT TANGKAP IKAN RAMAH LINGKUNGAN YANG BEROPERASI DI PERAIRAN SUNGAI ALAI KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI","authors":"Yusuf Rohadi, Rini Hertati, M. N. Kholis","doi":"10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.459","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.459","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2020. Lokasi penelitian di perairan sungai alai Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi alat tangkap ikan yang beroperasi di sungai alai dan mengetahui tingkat keramah lingkungannya. Adapun pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, artinya pengambilan sampel penelitian diambil sesuai kebutuhan penelitian. Dari hasil identifikasi alat penangkapan ikan diperoleh 4 kelompok jenis alat penangkapan ikan yaitu terdiri dari: kelompok jenis alat tangkap perangkap (sruwo, ambat, bubu kawat), kelompok jenis alat tangkap jaring insang (jaring), kelompok jenis alat tangkap pancing (pancing lempar, pancing tajur, rawai), kelompok jenis alat tangkap penjepit dan melukai (tembak ikan). Dari 8 jenis alat penangkapan yang teridentifikasi, semuanya berkategori sangat ramah lingkungan. Kata Kunci : Alat Penangkapan Ikan, Identifikasi, Ramah Lingkungan, Sungai Alai, Jambi","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"176 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124361411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBUATAN VALUE ADDED PRODUCT EKADO IKAN KEMBUNG DARI DESA SUNGAI RAWA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU","authors":"B. Basri, Kurnia Sada, Nia Zuwandha","doi":"10.36355/semahjpsp.v4i2.576","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v4i2.576","url":null,"abstract":"Ikan kembung (Rastrelliger sp) merupakan ikan pelagis dengan volume produksi perikanan tangkap yang tinggi. Tingginya volume ikan kembung yang tertangkap mengharuskan nelayan maupun pedagang untuk menjaga mutu ikan. Pembuatan produk olahan lanjutan atau yang sering dikenal dengan sebutan value added product seperti pembuatan ekado ikan memiliki tujuan untuk memperpanjang daya awet dan masa simpan dari ikan. Ekado ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan cincang dengan penambahan tepung tapioka, telur dan bumbu-bumbu. Spesfikasi dari produk ini adalah adonan daging ikan dibungkus dengan kulit pangsit dan dibentuk seperti kantong yang diikat bagian atasnya dengan daun kucai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rendemen (hasil yang bisa dimanfaatkan) yang diperoleh sebesar 91,3 %, yang artinya banyak daging ikan kembung yang bisa dimanfaatkan. Proses pengolahan Ekado ikan terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu penerimaan bahan baku, penimbangan, pencucian, penggilingan, penambahan bumbu, pembentukan adonan, pengukusan, pengemasan dan pelabelan, serta pemasaran produk.Kata Kunci : Ekado Ikan, Ikan Kembung Kabupaten Siak, RiauABSTRACTMackerel (Rastrelliger sp) is a pelagic fish with a high volume of capture fisheries production. The high volume of mackerel caught requires fishermen and traders to maintain fish quality. The manufacture of advanced processed products or what is often known as value added products such as the manufacture of fish ekado has the aim of extending the shelf life and shelf life of fish. Fish ekado is a processed fish product made from minced fish meat with the addition of tapioca flour, eggs and spices. The specifications of this product are fish meat dough wrapped in wonton skin and shaped like a bag tied at the top with chives leaves. The results showed that the yield value (usable yield) obtained was 91.3%, which means that a lot of mackerel meat can be utilized. The process of processing fish Ekado has several stages that must be carried out, namely receiving raw materials, weighing, washing, grinding, adding spices, forming dough, steaming, packaging and labeling, as well as product marketing.Keywords : Fish Ekado, Puffed Fish, Siak Regency, Riau","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"259 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133070684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN LAJU EKSPLOITASI HASIL TANGKAPAN DI SEKITAR KAWASAN TAMAN WISATA PERAIRAN (TWP) PULAU PIEH","authors":"Defra Monika, Arlius Arlius, Masrizal Masrizal","doi":"10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.481","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.481","url":null,"abstract":"The study is done at October to December 2018 in Tourist Waters Park Area Pieh Island.Choice of location for the Marine Park Area Pieh Island and the sea all around, located in two cities is Padang City and Pariaman city and one district Padang Pariaman doing by deliberately (purposive sampling). Research aims to known the exploitation of fish and aimed to know the state of resources fish in Marine Park Area Pieh Island.The research results show that the rate of the exploits of fish in Marine Park Area Pieh Island the longest wait with an average value of the the exploits of 0,75731 , the rate of the exploits of has the highest poverty rate is found in species of Stolephorus sp , Euthynnus sp, Rastrelliger spp, Sardinella spp, Selaroides sp, Leiognathus spp, Scomberoides sp, Caranx sp, Alectis sp, Sphyraena sp, Acanthocybium sp, Lutjanus sp, Trihiurusavala sp, Katsuwonus sp, Epinephelus spp, Arius spp, Lolligo spp with the size of the taxes exploits of >0,5. The lowest exploitation is found in species of fish, Decapterus sp, Therapon spp , Thunnus sp still under the < 0,5, still can be used optimally. Instrument get used to have a low selektifitas where all of the size of fish arrested so that reduces the chance to the fish grow can indeed be resulted in excess catch (overfishing).Keyword : exploitation, Utilization, Marine Park Area Pieh IslandABSTRAK Kajian eksploitasi hasil tangkapan di sekitar Kawasan Taman Wisata Perairan Pulau Pieh berperan untuk mengetahui tingkatan eksploitasi. Tujuan penelitian ini adalahUntuk mengetahui Hasil Tangkapan ikan dan mengetahui hasil eksploitasi ikan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive sampling) yakni pada TPI Pasie Nan Tigo Kota Padang, TPI Karan Aur Kota Pariaman, TPI Pasar Ulakan Kabupaten Padang Pariaman dan PPI Pasir Baru Kabupaten Padang Pariaman.Hasil penelitian menunjukkan Tingkat eksploitasi ikan di TWP Pulau Pieh dengan rata – rata nilai eksploitasi 0,75731, laju eksploitasi tertinggi terdapat pada jenis ikan Teri, Tongkol Kembung, Sarden, Selar, Peperek, Talang – Talang, Kuwe, Barakuda, Tenggiri, Kakap, Layur, Cakalang, Kerapu, Gole – Gole, Manyung dan Cumi – Cumi dengan besaran eksploitasi > 0,5. Laju Eksploitasi Terendah terdapat pada jenis ikan Layang, Tuna dan Kerong – kerong yang masih dibawah angka ketetapan < 0,5, sehingga masih dapat dimanfaatkan secara optimal. Kondisi sumberdaya ikan di TWP Pulau Pieh sudah mengalami overfishing atau kelebihan tangkap dikarenakan tingginya laju eksploitasi penangkapan. Alat tangkap yang digunakan memiliki tingkat selektifitas yang rendah sehingga dapat mengakibatkan kelebihan tangkap. Kata Kunci: Eksploitasi, Pemanfaatan, TWP Pulau Pieh","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130747042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBEKUAN UDANG MERAH (Panaseus monodon) PRODUK HEAD LESS SKALA RUMAH TANGGA DI BAGANSIAPIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR","authors":"B. Basri, M. Suryono, Aji Sumantri Putra","doi":"10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.575","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.575","url":null,"abstract":"Udang merupakan hewan yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua genangan air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin. Udang Merah (Paneus monodon) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia dalam upaya menghasilkan devisa negara yang berasal dari kelompok non migas. Kondisi laut yang luas dan iklim tropis Indonesia mendukung pertumbuhan dan perkembangan udang merah (Paneus monodon). Pembekuan adalah proses penggunaan suhu rendah dibawah 0oC dimana selama proses pembekuan berlangsung, terjadi perpindahan panas dari tubuh udang yang bersuhu lebih tinggi ke refriferant yang bersuhu rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu melakukan pengamatan langsung dan aktif melakukan praktik langsung di lapangan pada objek-objek pendederan udang merah (Paneus monodon). Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam melakukan pengolahan pembekuan udang merah terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu penerimaan bahan baku, penimbangan, pencucian awal, pemotongan kepala, pencucian kedua, penimbangan, sortasi, penyusunan, pembekuan, dan pelabelan serta pemasaran produk. Desain kemasan yang baik dan benar harus memperhatikan pemilihan warna, font, ukuran dan bahan yang tepat dan sesuai. Selain itu di dalam label juga harus terdapat beberapa keterangan seperti nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukan pangan kedalam wilayah Indonesia baik tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsanya. Dilihat dari analisis usaha menunjukan bahwa pembekuan udang merah menguntungkan. Kata Kunci: Bagansiapi-api, Udang Merah, Paneus monodon, Pembekuan.Shrimp are animals that live in waters, especially rivers, seas, or lakes. Shrimp can be found in almost all large puddles of fresh water, brackish water, and salt water. Red Shrimp (Paneus monodon) is one of Indonesia's leading commodities in an effort to generate foreign exchange from the non-oil group. The vast sea conditions and tropical climate of Indonesia support the growth and development of red shrimp (Paneus monodon). Freezing is the process of using a low temperature below 0oC where during the freezing process, heat transfer occurs from the shrimp body with a higher temperature to a lower temperature refrigerant. The method used in this study is a survey method, namely direct observation and active direct practice in the field on nursery objects of red shrimp (Paneus monodon). The results showed that in processing red shrimp freezing there were several steps that must be carried out, namely receiving raw materials, weighing, initial washing, cutting heads, second washing, weighing, sorting, compiling, freezing, and labeling and marketing products. A good and correct packaging design must pay attention to the right and appropriate selection of colors, fonts, sizes and materials. In addition, the label must also contain several informatio","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126571229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN PENERAPAN SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURES (SSOP) DAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) PADA INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN PATIN(Pangasius sutchi) ASAP DI DESA KOTO MASJID KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR-RIAU","authors":"Sri Maryeni, Harry Sya'bandi","doi":"10.36355/semahjpsp.v4i2.455","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v4i2.455","url":null,"abstract":" Teknologi pengolahan ikan tradisional biasanya dicirikan dengan suatu gambaran yang kurang baik, keamanan pangannya tidak terjamin, usaha biasanya dikelola secara kekeluargaan dengan tingkat kemampuan manajemen yang kurang baik. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan cara pengolahan yang benar dan mengacu pada Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) dan mengacu pada Good Manufacturing Practices (GMP), melakukan rasionalisasi dan standarisasi mulai dari bahan baku, bahan pembantu, proses hingga produk akhir serta menerapkan prinsip sanitasi dan higienis yang baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa proses pengolahan ikan Patin (Pangasius sutchi) asap yang biasa dilakukan oleh pengolah serta menganalisa program kelayakan dasar (SSOP dan GMP) dan tingkat penerapannya di Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2018 sampai dengan Maret 2018 di Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriftif. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis kelayakan dasar di Unit Pengolahan Ikan UPTD Perikanan Kampar masih bersifat tradisional serta terdapat 6 tahapan titik kritis yaitu tahapan penerimaan bahan baku, penyiangan, pencucian, penirisan, penyusunan dan pengasapan. Kata Kunci : Ikan Patin (Pangasiussutchi), GMP, Kabupaten Kampar, Penerapan, SSOP","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132249815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Roni Asmala Dewi, M. N. Kholis, Syafrialdi Syafrialdi
{"title":"ESTIMASI SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP PANCING DI SUNGAI NILO KECAMATAN MUARA SIAU KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI","authors":"Roni Asmala Dewi, M. N. Kholis, Syafrialdi Syafrialdi","doi":"10.36355/semahjpsp.v4i2.456","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v4i2.456","url":null,"abstract":"Selektivitas merupakan salah satu indikator alat penangkapan ikan ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengestimasi selektivitas alat tangkap pancing yang dioperasikan di sungai nilo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data diambil dengan cara observasi langsung kelapangan menggunakan teknik eksperimental fishing. Semua ikan yang tertangkap dianalisis dengan menggunakan formula selektivitas Sparre and Venema (1999). Hasil penelitian menunjukan bahwa pancing yang dioperasikan di sungai nilo memiliki estimasi nilai selektivitas terhadap ikan ukuran mata pancing no. 1 pada panjang 16,537 cm dan ukuran mata pancing no. 3 pada panjang 20,691 cm. Panjang ikan hasil tangkapan yang memiliki panjang terluar di bawah dan diatas nilai perkiraan selektivitas kemungkinan tidak akan memakan umpan karena size ukuran mata pancing lebih besar dan lebih kecil dari bukaan mulut ikan. Kata Kunci : Estimasi Selektivitas, Jambi, Muara Siau, Pancing, Sungai Nilo","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126081325","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beby J aga Paramudita, Rini Hertati, Syafrialdi Syafrialdi
{"title":"STUDI BIODIVERSITAS IKAN DI PERAIRAN SUNGAI BATANGHARI DESA BEDARO RAMPAK KECAMATAN TEBO TENGAH KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI","authors":"Beby J aga Paramudita, Rini Hertati, Syafrialdi Syafrialdi","doi":"10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.458","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.458","url":null,"abstract":"Biodiversitas suatu spesies di habitatnya merupakan sumber plasma nutfah yang sangat berharga. Salah satu sumberdaya hayati perairan yang penting adalah jenis–jenis ikan. Sungai batanghari merupakan salah satu sungai besar yang terdapat di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekayaan jenis-jenis ikan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominasi sungai batanghari desa bedaro rampak Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Pengambilan sampel ikan dilakukan selama Bulan Januari 2020 pada tiga stasiun pengamatan berbeda, dengan menggunakan alat tangkap jaring insang, jala tebar, dan pancing. Hasil penelitian didapatkan ikan berjumlah 226 dengan 24 species yang teridentifikasi. Indeks keseragaman 0,06 - 0,09, ikan yang mendominasi perairan sungai batanghari desa bedaro rampak yaitu ikan kepiat (pentus belinka blkr) dengan nilai indeks dominasi 0,0459 dan 0,0561 dan ikan limbat/lele (Clarias nieuhofii) dengan nilai indeks dominasi 0,0548 yang dikategorikan sebagai kategori dominasi sedang. Kata Kunci : Biodiversitas, Jambi, Kabupaten Tebo, Sungai Batanghari","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122695417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI IKAN LIMBAT (Clarias nieuhofii ) YANG TERTANGKAP PADA BUBU KAWAT DI PERAIRAN RAWA RIMBO ULU KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI","authors":"Yudha Maulana Syuhada, Rini Hertati, M. N. Kholis","doi":"10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.457","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/SEMAHJPSP.V4I2.457","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni sampai Agustus 2020 di perairan rawa desa sukamaju. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola pertumbuhan dan faktor kondisi ikan limbat (Clarias nieuhofii ) yang tertangkap pada bubu kawat di perairan rawa desa sukamaju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik ekperimental fishing. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan limbat (Clarias nieuhofii) memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif, dimana pertumbuhan panjang lebih cepat dari pada pertumbuhan berat. Sedangkan faktor kondisi didapatkan nilai K= 1,01 yang artinya ikan limbat yang tertangkap dalam kondisi baik.Kata Kunci : Faktor Kondisi, Ikan Limbat, Jambi, Pola Pertumbuhan, Rimbo Ulu","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124747209","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI BATANG PELEPAT KABUPATEN BUNGO PROPINSI JAMBI","authors":"T. Sari, Rini Hertati, Syafrialdi Syafrialdi","doi":"10.36355/SEMAHJPSP.V4I1.338","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/SEMAHJPSP.V4I1.338","url":null,"abstract":"Keanekaragaman sumberdaya perikanan memiliki potensi yang besar, namun rentan terhadap aktifitas antropogenik (aktivitas manusia) dan penangkapan ikan secara besar-besaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Batang Pelepat Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dan mengetahui tingkat indeks keanekaragaman jenis ikan, Indeks keseragaman dan indeks dominasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2019 di Sungai Batang Pelepat Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan yang tertangkap berjumlah 120 ekor, terdiri dari 9 jenis yang mewakili 3 famili. Indeks keanekaragaman tertinggi di jumpai pada Stasiun III dengan nilai 2,11 serta terendah terdapat pada Stasiun I dengan nilai sebesar 2,07. Nilai indeks dominansi tertinggi terdapat pada stasiun 1 dan II dengan masing-masing nilai 0,29 dan terendah terdapat pada stasiun III dengan nilai 0,23. Nilai indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 0,91 dan terendah ditemukan pada stasiun I dan stasiun II dimana nilai masing-masing yaitu 0,90. Kata Kunci: Keanekaragaman, Jenis Ikan, Sungai Batang Pelepat, Muara Bungo","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130137856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Muhammad, Syafrialdi Syafrialdi, Rini Hertati
{"title":"KEANEKARAGAMAN JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI TEMBESI KECAMATAN BATHIN VIII KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI","authors":"Muhammad Muhammad, Syafrialdi Syafrialdi, Rini Hertati","doi":"10.36355/semahjpsp.v4i1.339","DOIUrl":"https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v4i1.339","url":null,"abstract":"Salah Satu Sungai yang terdapat di Kabupaten Sarolangun yaitu Sungai tembesi. Sungai ini merupakan sumber daya alam yang memliki potensi ikan yang besar dan ekologi sebagai media bagi organisme aquatik.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap, indeks keanekaragaman jenis ikan, kepadatan populasi, kepadatan relatif dan frekuensi kehadiran di Sungai tembesi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis ikan yang terdapat di Sungai tembesi terdiri dari jenis ikan baung (Mystus nemurus), dalum (Bagarius yarelli), lais (Criptopterus limpok), belang muju (Ostechilus haselti), simancung (Schismatorhichus heterorhynchus), lampam (B.schwanenfeldi), semuruk (Osteochilus melanopleura), kebarau (Hampala macrolepidato), seluang (Rasbora argyrotaenia). Indeks keanekaragaman tertinggi di jumpai di Stasiun III Dusun Dalam dengan indeks 2.18 dan terendah terdapat pada Stasiun I di Dusun Limbur Tembesi dengan indeks 2.01. Nilai indeks dominansi (D) tertinggi pada stasiun 1 yaitu 0.14 dan terendah terdapat pada stasiun III dengan nilai 0.11. Nilai indeks keseragaman (E) tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 1.05 dan terendah pada stasiun I 0.96. Kepadatan Populasi (KP) tertinggi ditemukan pada jenis ikan seluang (Rasbora argyrotaenia), dalum (Bagarius yarelli), lampam (B.schwanenfeldi), lais (Criptopterus limpok) dan belang muju (Ostechilus haselti). Kepadatan Relatif (KR) tertinggi terdapat pada ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) dan terendah pada ikan kebarau (Hampala macrolepidato). Frekuensi Kehadiran (FK%) jenis ikan di Sungai tembesi Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi dapat dikatakan dengan kehadiran sedang yaitu 77.77 %. Kata Kunci: Keanekaragaman, Jenis Ikan, Sungai Tembesi, Sarolangun","PeriodicalId":305059,"journal":{"name":"SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122659246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}