Pangkaja: Jurnal Agama Hindu最新文献

KONSEP SIWAISME DALAM TEKS TATTWA JNANA Tattwa Jnana 经文中的湿婆教概念

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2693

I. K. Swidana

引用次数: 0

TARI WALI BARIS BUGBUG DI PURA DALEM GEDE SELAUNGAN KECAMATAN BANGLI KABUPATEN BANGLI 在班吉省班吉市的一个小村庄里发现了虫子。

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2685

Ida Bagus Ketut Suarjata

{"title":"TARI WALI BARIS BUGBUG DI PURA DALEM GEDE SELAUNGAN KECAMATAN BANGLI KABUPATEN BANGLI","authors":"Ida Bagus Ketut Suarjata","doi":"10.25078/pjah.v26i2.2685","DOIUrl":"https://doi.org/10.25078/pjah.v26i2.2685","url":null,"abstract":"Tari wali Baris Bugbug ini berbeda dengan tari Baris pada umumnya, dimana secara umum tari Baris sebagai pelengkap sebuah ritual, namun keunikan tari wali Baris Bugbug ini adalah sebagai bagian dari rangkaian kegiatan upacara piodalan di Pura Dalem Gede Selaungan. Tari wali Baris Bugbug merupakan simbol dari Gandharwa-gandharwi sebagai pasukan atau rencangan Ida Bhatara yang turun bersama Ida Bhatara ketika upacara piodalan. Sebelum Baris bugbug selesai ditarikan, maka kegiatan ritual piodalan lainnya tidak dapat dilanjutkan, dimana setelah tarian Baris Bugbug akan dilanjukan dengan ritual ngayab banten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pementasan dan kegiatan piodalan di Pura Dalem Gede Selaungan. Penelitian ini menggunakan model kualitatif, dengan sumber data dihimpun berdasarkan hasil observasi, studi kepustakaan dan wawancara dengan narasumber yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Kesimpulan dari penelitian ini dari rumusan masalah keberadaan tari wali Baris Bugbug, yaitu keseluruhan ragam gerak dan pola lantai tari wali Baris Bugbug memiliki makna proses penyucian alam semesta sebagai turunnya energi suci Ida Bhatara ketika upacara piodalan. Dari rumusan masalah pementasan Baris Bugbug didapatkan bahwa tahapan sebelum pementasan sebagai penguatan mental dan kesungguhan untuk melaksanakan upacara yadnya, tahapan pementasan merupakan bagian dari proses penyucian diri dan jnana kanda kepada Ida Sang Hyang Widhi. Dan tahapan selesai pementasan merupakan proses pelepasan energi negatif dan menyambut energi positif dalam diri manusia. Pada rumusan masalah tahapan sakralisasi didapatkan hasil berupa proses sakralisasi dilakukan kepada penari sebagai media turunnya energi Ida Bhatara, serta tombak dan gelungan merupakan tempat turunnya energi kesucian Ida Bhatara.","PeriodicalId":284712,"journal":{"name":"Pangkaja: Jurnal Agama Hindu","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139332265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

引用次数: 0

HUBUNGAN ANTARA JIWA DAN REINKARNASI DALAM AGAMA HINDU 印度教中灵魂与转世的关系

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2394

Himmah Nabilah

引用次数: 0

NILAI TEOLOGI DALAM TRADISI NGINTAR DI DESA ADAT LEGIAN KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG 巴东县库塔分区莱吉安传统村落中的宁塔传统神学价值

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2735

I. Made, Renarta Kusuma

{"title":"NILAI TEOLOGI DALAM TRADISI NGINTAR DI DESA ADAT LEGIAN KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG","authors":"I. Made, Renarta Kusuma","doi":"10.25078/pjah.v26i2.2735","DOIUrl":"https://doi.org/10.25078/pjah.v26i2.2735","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan budaya, suku, adat-istiadat dan tradisi yang diwarisi secara turun-temurun. Salah satu suku bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya yaitu suku Bali yang merupakan suatu kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan kebudayaannya, dan kesadaran itu diperkuat oleh adanya bahasa yang sama. Desa Adat Legian memiliki tradisi yang unik yaitu Tradisi Ngintar yang dilaksanakan selama 3 (tiga) kali sebelum pelaksanaan Melasti serangkaian hari raya Nyepi tepatnya pada hari Kajeng Kliwon pada Kalender Bali. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Data disajikan secara deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan proses Ngintar melalui 2 tahapan yaitu: (1) Tahap persiapan, meliputi: Mepengarah, Pembuatan Banten, Menghaturkan Banten Pejati, Menghias Pelawatan Ida Ratu Ayu lan Rangda Tiga; (2) Proses pelaksanaan Ngintar. Tradisi ini bertujuan sebagai mencegah terjadinya bencana atau penolak bala. Fungsi tradisi Ngintar di Desa Adat Legian yaitu terdiri dari (1) fungsi religius, (2) fungsi keharmonisan, (3) fungsi sosial, dan (4) fungsi pelestarian budaya. Nilai yang terkandung yaitu (1) nilai pendidikan Tattwa, (2) nilai etika/susila, (3) nilai upacara, dan (4) nilai estetika.","PeriodicalId":284712,"journal":{"name":"Pangkaja: Jurnal Agama Hindu","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139332024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

引用次数: 0

TEKS DHARMA PEWAYANGAN SEBAGAI DASAR MENJADI SEORANG DALANG 成为木偶匠的基础--达摩祖师文集

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2605

Komang Candra Gita

引用次数: 0

TRI UPASTAMBHA: FORMULASI PENGUAT KESEHATAN DI ERA NEW NORMAL 特里普-乌帕斯坦布哈：新常态时代的国家政策制定者

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2707

M.Marsa Arsana

{"title":"TRI UPASTAMBHA: FORMULASI PENGUAT KESEHATAN DI ERA NEW NORMAL","authors":"M.Marsa Arsana","doi":"10.25078/pjah.v26i2.2707","DOIUrl":"https://doi.org/10.25078/pjah.v26i2.2707","url":null,"abstract":"Pandemi Covid 19 telah memantik berbagai problem kompleks dalam kehidupan manusia, sehingga memerlukan tindakan preventif untuk memutus rantai penyebarannya. Saat ini telah masuk pada era new normal yang merupakan pembiasaan baru pasca dilanda pandemi. Menjaga kesehatan tetap menjadi salah satu tindakan penting yang harus dibudayakan di untuk mencegah penyebaran Covid 19, meski dalam kebiasaan baru. Tulisan ini menganalisis tentang Tri Upastambha sebagai formulasi penguat kesehatan dalam perspektif Ayurveda, yang dapat menjadi solusi menjaga stabilitas kesehatan di era Covid 19. Data dalam tulisan ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Secara konseptual Tri Upastambha adalah tiga pilar utama yang dapat dijadikan habitus untuk memperkuat kesehatan dalam pandangan Ayurveda yakni, Ahara, Nidra, dan Brahmacharya. Ahara menekankan tentang pentingnya sajian makanan segar, untuk menguatkan energy Prana dalam tubuh. Nidra menitik beratkan tentang tidur berkualitas untuk menyeimbangkan unsur Tri Dosha dalam tubuh. Brahmacharya mengedepankan tentang pengendalian seksual dan nutrisi pengetahuan menuju Ojakshaya (kekebalan tubuh). Ulasan tentang Tri Upastambha, diharapkan dapat berkontribusi bagi upaya membangun hidup sehat sebagai salah satu kunci desiplin mencegah penularan Covid 19 terjadi kembali.","PeriodicalId":284712,"journal":{"name":"Pangkaja: Jurnal Agama Hindu","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139332049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

引用次数: 0

WACANA TEODISE: MENELISIK PROBLEM KEJAHATAN DAN PENDERITAAN SERTA KEADILAN TUHAN DALAM PERSPEKTIF HINDU 神论的论述：从印度教的视角审视邪恶与苦难问题以及上帝的正义

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2495

Gede Agus Siswadi

引用次数: 0

EKSISTENSI UPACARA KEAGAMAAN DI CANDI CETHO, KECAMATAN JENAWI, KABUPATEN KARANGANYAR 卡兰加亚尔地区杰纳维分区坎迪切托存在的宗教仪式

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2578

Heri Purwanto

引用次数: 0

INTI AJARAN DALAM TEKS ĀTMABODHA: PERSPEKTIF TEOLOGI HINDU 阿含经中的核心教义：印度神学视角

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2200

Endy Gupta

引用次数: 0

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI SIKAP RELIGIUS DAN SEKSUALITAS 从宗教态度和性行为角度看婚姻满意度

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2023-09-30 DOI: 10.25078/pjah.v26i2.2444

Ni Luh Ratna Sari

{"title":"KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI SIKAP RELIGIUS DAN SEKSUALITAS","authors":"Ni Luh Ratna Sari","doi":"10.25078/pjah.v26i2.2444","DOIUrl":"https://doi.org/10.25078/pjah.v26i2.2444","url":null,"abstract":"Pernikahan adalah salah satu peristiwa yang sangat penting dalam siklus kehidupan umat manusia. sebab pernikahan itu tidak hanya menyangkut wanita dan pria bakal mempelai saja, tetapi orang tua kedua belah pihak, saudara-saudarannya bahkan keluarganya masing-masing. Dalam pernikahan terdapat tiga aspek penting, yakni aspek sosial, aspek agama, dan aspek hukum. Manava Dharma Sastra menyatakan bahwa pernikahan memiliki tiga tujuan, yaitu (1) dharma sampati yang artinya bersama-sama suami istri mewujudkan pelaksanaan dharma, (2) Praja yang artinya melahirkan keturunan, dan (3) Rati yang artinya menikmati kehidupan seksual dan kepuasan lainnya. Keberhasilan dalam sebuah pernikahan merupakan harapan serta dambaan dari setiap pasangan suami istri. Ada beberapa kriteria yang dicetuskan oleh para ahli dalam mengukur keberhasilan pernikahan. Kriteria itu antara lain; awetnya suatu pernikahan, kebahagiaan suami dan istri, kepuasan pernikahan, penyesuaian seksual, penyesuaian pernikahan, dan kesatuan pasangan (Burgess dan Locke, 1960). Kepuasan pernikahan menjadi faktor pennting dalam keberhasilan suatu pernikahan. Kegagalan pernikahana datang ketika salah satu atau lebih anggota keluarga merasa tidak puas. Secara umum kepuasan pernikahan akan lebih tinggi diantara orang-orang religius daripada orang-orang dengan religiusitas rendah. Hal ini terutama berlaku untuk perempuan. Agama seringkali menjadi kompensasi dari rendahnya kepuasan seksual. Bagi wanita, religiusitas membuat pernikahan lebih memuaskan, namun tidak sepenuhnya benar untuk laki-laki.","PeriodicalId":284712,"journal":{"name":"Pangkaja: Jurnal Agama Hindu","volume":"232 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139333193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

引用次数: 0