JURNAL EKOLOGI KESEHATAN最新文献

筛选
英文 中文
OPEN BURNING OF HOUSEHOLD SOLID WASTE AND CHILD RESPIRATORY HEALTH: EVIDENCE FROM INDONESIA 露天焚烧家庭固体废物与儿童呼吸道健康:来自印度尼西亚的证据
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2019-03-11 DOI: 10.22435/jek.17.3.996.123-134
S. Irianti, Puguh Prasetyoputra
{"title":"OPEN BURNING OF HOUSEHOLD SOLID WASTE AND CHILD RESPIRATORY HEALTH: EVIDENCE FROM INDONESIA","authors":"S. Irianti, Puguh Prasetyoputra","doi":"10.22435/jek.17.3.996.123-134","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.17.3.996.123-134","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pembakaran sampah rumah tangga yang tidak terkendali menciptakan banyak polutan berbahaya. Menurut Riskesdas 2013, satu dari dua rumah tangga Indonesia dilaporkan membakar sampah mereka di tempat terbuka. Oleh karena itu, analisis ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pembakaran terbuka limbah padat rumah tangga dan pengalaman ISPA pada anak-anak di Indonesia dari sumber data yang sama. Kami memasang model regresi logistik sederhana dan multivariabel untuk menguji hubungan antara paparan pembakaran terbuka limbah padat rumah tangga dan pengalaman ISPA pada anak di bawah 5 tahun dari data Riskesdas 2013. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara pembakaran terbuka limbah rumah tangga dan pengalaman ISPA pada anak-anak Indonesia. Secara khusus, kami menemukan proporsi yang lebih tinggi dari pembakaran terbuka di area ini terkait dengan risiko ISPA yang lebih tinggi. Hubungan ini tetap signifikan secara statistik setelah variabel penjelas lainnya dimasukkan. Namun, kami tidak menemukan hubungan yang signifikan antara pembakaran terbuka di tingkat rumah tangga. Temuan ini mengindikasikan bahwa anak-anak juga dapat terkena polusi udara luar ruangan selain dari polusi udara dalam ruangan yang berasal dari penggunaan bahan bakar memasak yang tidak aman. Dengan temuan ini, kami merekomendasikan semua pemangku kepentingan termasuk masyarakat untuk mengatasi praktik umum pembakaran sampah secara terbuka. \u0000 Kata kunci: Riskesdas 2013, pembakaran sampah terbuka, pencemaran udara, ISPA \u0000  \u0000ABSTRACT \u0000Uncontrolled burning of household solid waste creates many harmful pollutants. The Basic Health Research (Riskesdas) 2013 found that one in two Indonesian households burned their solid waste in the open. Therefore, the study is aimed at examining the relationship between open burning of household solid waste and experience of ARI among under-5 children in Indonesia using the same source of data.We fitted simple and multivariable logistic regression models to the 2013 Riskesdas to examine the association between exposure to open burning of household solid waste and ARI experience among U-5 children.The results showed a significant association between open burning of household waste and ARI experience among Indonesian children. Specifically, we found a higher proportion of open burning in the area is associated with a higher risk of ARI. This relationship remains statistically significant after the other covariates were included. We did not observe, however, a significant association between open burning at the household level.These findings imply that children may also be exposed to outdoor air pollution besides from indoor air pollution emanating from the use of unsafe cooking fuel. Given these findings, we urge all stakeholders including the community to tackle the prevalent practice of open burning. \u0000Keywords: Riskesdas 2013, household solid waste, open burning, air pollution, ARI","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132101258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN BATURAJA LAMA DAN SEKAR JAYA, KECAMATAN BATURAJA TIMUR, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (OKU), PROVINSI SUMATERA SELATAN
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2018-10-24 DOI: 10.22435/jek.16.2.360.82-92
Jek Managerxot, Milana Salim, Yahya Yahya, Tri Wurisastuti, Rizki Nurmaliani
{"title":"PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN BATURAJA LAMA DAN SEKAR JAYA, KECAMATAN BATURAJA TIMUR, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (OKU), PROVINSI SUMATERA SELATAN","authors":"Jek Managerxot, Milana Salim, Yahya Yahya, Tri Wurisastuti, Rizki Nurmaliani","doi":"10.22435/jek.16.2.360.82-92","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.16.2.360.82-92","url":null,"abstract":"Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) merupakan salah satu wilayah endemis DBD di Provinsi SumateraSelatan. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penularan DBD adalah dengan melakukanpengendalian vektor nyamuk pada tingkat jentik. Penggunaan insektisida dalam pengendalian vektor DBD,selain dapat menimbulkan resistensi, juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan lingkungan. Saat inipengendalian vektor DBD di Kabupaten OKU dilakukan secara hayati (biological control), yaitu denganmenggunakan ikan pemakan jentik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat partisipasimasyarakat dalam pengendalian vektor DBD menggunakan ikan pemakan jentik. Lokasi penelitian beradadi Kelurahan Baturaja Lama dan Kelurahan Sekar Jaya. Populasi adalah seluruh rumah tangga di keduakelurahan tersebut. Jumlah sampel ditentukan dengan mengacu pada ketentuan WHO mengenai standarminimal sampel survei entomologi DBD yaitu 100 rumah. Jumlah sampel rumah tangga yang berhasildidapatkan sebanyak 217 yang dipilih dengan cara acak. Hasil perhitungan indeks jentik menunjukkanangka HI di Kelurahan Baturaja Lama sebesar 42,1% dan di Kelurahan Sekar Jaya sebesar 48,2%. AngkaCI di Kelurahan Baturaja Lama sebesar 19,2% dan Sekar Jaya sebesar 16,2%. Angka BI di KelurahanBaturaja Lama sebesar 51,4% dan Sekar Jaya sebesar 75,5%. Analisis statistik terhadap perilakumemelihara ikan menunjukkan hubungan bermakna terhadap keberadaan jentik, namun persentase jumlahrumah tangga yang memelihara ikan pada kedua kelurahan masih tergolong rendah yakni kurang dari 10%.Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan pengembangan potensi jenisikan pemakan jentik dalam upaya pengendalian DBD.","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126363793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
SITUASI FILARIASIS SETELAH PENGOBATAN MASSAL TAHUN KETIGA DI KABUPATEN MAMUJU UTARA 北MAMUJU区第三年大规模治疗后的FILARIASIS情况
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2018-10-24 DOI: 10.22435/JEK.V16I2.4926.93-103
Made Agus Nurjana, Sitti Chadijah, Ni Nyoman Veridiana, Octaviani Octaviani, Hayani Anastasia, Rosmini Rosmini, Mujiyanto Mujiyanto, L. Lobo
{"title":"SITUASI FILARIASIS SETELAH PENGOBATAN MASSAL TAHUN KETIGA DI KABUPATEN MAMUJU UTARA","authors":"Made Agus Nurjana, Sitti Chadijah, Ni Nyoman Veridiana, Octaviani Octaviani, Hayani Anastasia, Rosmini Rosmini, Mujiyanto Mujiyanto, L. Lobo","doi":"10.22435/JEK.V16I2.4926.93-103","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.V16I2.4926.93-103","url":null,"abstract":"Program pengobatan massal filariasis telah dilakukan selama tiga tahun berturut-turut di KabupatenMamuju Utara, namun penilaian terhadap keberhasilan pelaksanaan pengobatan tersebut belum pernahdilakukan. Untuk mengetahui perubahan situasi filariasis serta perubahan pengetahuan, sikap dan perilakumasyarakat pasca tiga tahun pelaksanaan pengobatan massal, telah dilakukan Survei Darah Jari (SDJ) danwawancara pada masyarakat setempat dari bulan Maret sampai dengan November 2015. Survei darah jaridilakukan di dua desa terpilih pada masyarakat yang berusia lima tahun keatas (≥ 5 tahun), dan wawancaradilakukan pada masyarakat di 30 desa terpilih yang berusia lima belas tahun keatas (≥ 15 tahun). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa angka microfilaria rate di Kabupaten Mamuju Utara sebesar 1,39%, dengan spesies Brugia malayi. Hasil wawancara terhadap 1.586 responden menunjukkan bahwapengetahuan tentang penyakit filariasis dan kegiatan pengobatan massal masih rendah, demikian halnyadengan perilaku masyarakat terkait pencegahan dan konsumsi obat massal. Sebaliknya masyarakatcenderung bersikap positif terhadap kegiatan pencegahan, pengendalian dan pengobatan filariasis. Angkamicrofilaria rate yang masih diatas 1% (≥1%), serta pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang penyakitfilariasis dan perilaku masyarakat terkait pencegahan dan konsumsi obat massal masih kurang, hal inimenunjukkan pelaksanaan POMP belum menunjukan hasil seperti yang diharapkan. Disarankan kegiatanpengobatan massal filariasis di Kabupaten Mamuju Utara masih perlu dilanjutkan sampai dengan limatahun, sesuai dengan prosedur dan dilakukan pemantauan yang ketat terhadap daerah dengan kasus kronisdan positif mikrofilaria.","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116458002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
INDIKATOR ENTOMOLOGI DALAM PENGENDALIAN VEKTOR TERPADU (PVT) MENUJU ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN NUNUKAN, KALIMANTAN UTARA
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2018-10-16 DOI: 10.22435/JEK.17.2.148.114-122
S. Sugiarto, U. K. Hadi, Susi Soviana, Lukman Hakim, Jusniar Ariati
{"title":"INDIKATOR ENTOMOLOGI DALAM PENGENDALIAN VEKTOR TERPADU (PVT) MENUJU ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN NUNUKAN, KALIMANTAN UTARA","authors":"S. Sugiarto, U. K. Hadi, Susi Soviana, Lukman Hakim, Jusniar Ariati","doi":"10.22435/JEK.17.2.148.114-122","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.17.2.148.114-122","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Nunukan Regency is one of the malaria endemic areas in North Kalimantan Province. This study aims to identify the entomology indicators in integrated vector management in Nunukan District to further be considered in achieving malaria elimination in the region. The study was carried out on Sebatik Island, Nunukan Regency, North Kalimantan Province. Data analysis was carried out descriptively. The results showed that the value of vectorial capacity (VC) calculation for An. peditaeniatus (0.008) and An. sundaicus (0.057). Entomological inoculation rate (EIR) An. peditaeniatus and An. sundaicus is 0.08 (~ 28 infective bites / person / year). It can be concluded that vectorial capacity and entomological inoculation rate can be used as an indicator of entomology of malaria transmission and malaria transmission patterns in Sungai Nyamuk Village. Intensification of vector control in an integrated manner is needed in order to accelerate malaria elimination in Nunukan District. Integrated Vector Managemen (IVM) on Sebatik Island involves cross-sectoral participation, namely from the Health Office, the Public Works Agency, the Agriculture and Livestock Services Office, the Plantation Service Office, and the active community participation approach. \u0000Keywords: Malaria, Anopheles sp, integrated vector manajemen \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Kabupaten Nunukan merupakan satu di antara daerah endemis malaria di Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator entomologi   dalam pengendalian vektor terpadu di Kabupaten Nunukan, selanjutnya menjadi bahan pertimbangan dalam tercapainya eliminasi malaria di wilayah tersebut. Penelitian dilaksanakan di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan-Kalimantan Utara. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai penghitungan vectorial capacity (VC) untuk An. peditaeniatus (0,008) dan An. sundaicus (0,057). Nilai entomological inoculation rate (EIR) An. peditaeniatus dan An. sundaicus adalah 0.08 (~28 gigitan infektif /orang/tahun). Dapat disimpulkan bahwa  vectorial capacity dan entomological inoculation rate dapat digunakan sebagai indikator entomologi penularan malaria dan pola penularan malaria di Desa Sungai Nyamuk. Intensifikasi pengendalian vektor secara terpadu sangat diperlukan dalam rangka akselerasi eliminasi malaria di Kabupaten Nunukan. Pengendalian Vektor Terpadu (PVT) di Pulau Sebatik  melibatkan peran serta lintas sektor yaitu dari Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perkebunan serta pendekatan partisipasi aktif masyarakat. \u0000Kata kunci: Malaria, Anopheles sp, V.C., E.I.R., pengendalian  vektor terpadu","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115226735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
DETERMINAN EKSES IODIUM PADA ANAK SEKOLAH DI WILAYAH DENGAN RIWAYAT EKSES IODIUM DI INDONESIA
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2018-10-16 DOI: 10.22435/JEK.17.2.173.75-84
Ina Kusrini, Muhamad Samsudin, Muhamad Arif Musoddaq, Sidiq Purwoko, Basuki Budiman
{"title":"DETERMINAN EKSES IODIUM PADA ANAK SEKOLAH DI WILAYAH DENGAN RIWAYAT EKSES IODIUM DI INDONESIA","authors":"Ina Kusrini, Muhamad Samsudin, Muhamad Arif Musoddaq, Sidiq Purwoko, Basuki Budiman","doi":"10.22435/JEK.17.2.173.75-84","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.17.2.173.75-84","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Iodine is the micronutrient needed for synthesis of thyroid hormones. Excess or lack of iodine will cause disruption of thyroid function. The results of previous studies indicate that there is an increased prevalence of excess iodine in school-age children. The purpose of this study was to determine the determinants of excess iodine in school-age children aged 6 to 12 years in Demak, Grobogan, and Dharmasraya Regencies. The number of sample of school-age children was 750 in three district, with the inclusion criteria for length of stay in the study area was >6 months, and the exclusion criteria was they did not have severe illness. The status of iodine was measured through iodine content in urine using spectrophotometric methods. To determine iodine intake, iodine levels were measured in salt and in water, and the interview used food frequency questionaire (FFQ). The results showed that the iodine status of respondents in Dharmasraya Regency was at the optimal category (EIU: 225 µg / l, whereas in Demak and Grobogan districts the iodine were at excess category (EIU: 446  /l and 453µg / l) with the intake source came from drinking water and noodles (more than 10 ppb). It can be concluded that the determinants of excess iodine in three locations were iodine levels in drinking water, and noodles with consumption >3 times per week. It is recommended that the iodized salt program in the three research locations needs to be reconsidered. \u0000Keywords: Determinant, iodine, excess \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Iodium adalah mikronutrien  yang diperlukan untuk sintesa hormon tiroid. Kelebihan maupun kekurangan  iodium akan menyebabkan gangguan fungsi tiroid. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prevalensi ekses iodium pada anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan ekses iodium pada anak usia sekolah 6 sampai dengan 12 tahun di Kabupaten Demak, Grobogan dan Dharmasraya. Jumlah sampel anak sekolah sebanyak 750 anak usia sekolah di tiga kabupaten tersebut, dengan kriteria inklusi lama tinggal  di wilayah penelitian lebih atau sama dengan  6 bulan, dan kriteria ekslusi tidak memiliki sakit berat. Status iodium diukur melalui kadar iodium dalam urin  menggunakan metode spektrofotometri. Untuk mengetahui intake iodium, dilakukan pengukuran kadar iodium dalam garam dan dalam air dan wawancara menggunakann food frequency questionaire (FFQ). Hasil menunjukkan bahwa status iodium responden di Kabupaten Dharmasraya dalam kategori optimal (EIU: 225 µg/l, sedangkan di Kabupaten Demak  dan Grobogan dalam kategori ekses iodium (EIU: 446 µg/l dan 453 µg/l) dengan sumber intake berasal dari air minum dan mie (lebih dari 10 ppb). Dapat disimpulkan bahwa determinan ekses iodium di tiga lokasi  adalah kadar iodium dalam air minum dan mie dengan konsumsi lebih dari 3 kali per minggu. Disarankan pemberian garam beriodium di keitga lokasi penelitian perlu dipertimbangkan kembali. \u0000Kata kunci: Determinan, ekses, iodium","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121059151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TINGKAT PENULARAN KASUS DENGUE BERDASARKAN KARAKTERISTIK HABITAT LARVA Aedes sp DI KECAMATAN MUSTIKAJAYA, KOTA BEKASI
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2018-10-16 DOI: 10.22435/JEK.17.2.99.105-113
Rina Marina, Ema Hermawati
{"title":"TINGKAT PENULARAN KASUS DENGUE BERDASARKAN KARAKTERISTIK HABITAT LARVA Aedes sp DI KECAMATAN MUSTIKAJAYA, KOTA BEKASI","authors":"Rina Marina, Ema Hermawati","doi":"10.22435/JEK.17.2.99.105-113","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.17.2.99.105-113","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The cycle of dengue virus transmission is influenced by the interaction between humans, dengue virus, vector (mosquito), and the environment. Density of Aedes sp. larvae can affect the transmission status of DHF cases. The research was conducted to determine the relationship between the characteristics of the larval density of Aedes sp. This is an observational with a cross sectional study design, with a total sample of 280 households. The results showed that for regions with high DHF transmission, entomology indices showed House Index (HI), Container Index (CI), Bretau Index (BI) and Density Figure (DF) respectively were 36%, 20%, 54 with density figures at high risk of transmission. In areas with low DHF transmission, the figure is 19%, 8%, 24, and the density figures at moderate risk of transmission. Characteristic factors of containers in areas with high transmission status that can affect the presence of Aedes sp. larvae are species (p = 0.00; OR = 12.26), location (p = 0.00; OR = 5.05) and ingredients (p = 0.00; OR = 2.9), whereas in the low transmission region are types (p = 0.01; OR = 15.15), color (p = 0.00; OR = 4.29) and ingredients (p = 0.00; OR = 4.05). It can be concluded that abandoned containers have a great chance to become habitat for Aedes sp. larvae which can contribute to the transmission of dengue virus. There is a need for community participation, which is supported by community leaders and cross-sectoral officers, to properly manage outdoors and neglected containers so they do not have the chance to become larval habitats. \u0000Keywords: Dengue, larvae, habitat, Aedes sp. \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Siklus penularan virus dengue dipengaruhi oleh interaksi antara manusia, virus dengue, vektor (nyamuk), dan lingkungan. Kepadatan dari larva Aedes sp. dapat mempengaruhi status transmisi kasus DBD. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dengan kepadatan larva Aedes sp. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi potong lintang, dengan total sampel sebanyak 280 rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan untuk wilayah dengan transmisi DBD tinggi, indeks entomologi berturut-turut menunjukkan House Indeks (HI), Container Index (CI), Bretau Index (BI) dan Density Figure(DF) adalah 36%, 20%, 54 dengan kategori density figure pada risiko penularan tinggi. Pada wilayah dengan transmisi DBD rendah menunjukkan angka 19%, 8%, 24, dan density figure pada risiko penularan sedang. Faktor-faktor karakteristik dari kontainer pada wilayah dengan status transmisi tinggi yang dapat mempengaruhi keberadaan larva Aedes sp. adalah jenis (p=0,00; OR=12,26), letak (p=0,00; OR=5,05) dan bahan (p=0,00; OR=2,9), sedangkan pada wilayah transmisi rendah adalah jenis (p=0,01; OR=15,15), warna (p=0,00; OR=4,29) dan bahan (p=0,00; OR=4,05). Dapat disimpulkan bahwa kontainer yang terbengkalai berpeluang besar menjadi habitat larva Aedes sp. yang dapat berkontribusi terjadinya transmisi virus dengue. Diperluk","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129885433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
PENGGUNAAN LEM SEPATU DAN GANGGUAN KESEHATAN PEKERJA INDUSTRI SEPATU DI CIOMAS, BOGOR 鞋胶的使用和鞋业工人的健康状况
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2018-10-16 DOI: 10.22435/JEK.17.2.150.85-95
E. Laelasari, Dewi Kristanti, B. Rahmat
{"title":"PENGGUNAAN LEM SEPATU DAN GANGGUAN KESEHATAN PEKERJA INDUSTRI SEPATU DI CIOMAS, BOGOR","authors":"E. Laelasari, Dewi Kristanti, B. Rahmat","doi":"10.22435/JEK.17.2.150.85-95","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.17.2.150.85-95","url":null,"abstract":"ABSTRACT  \u0000The use of glue in shoe manufactures may cause health impacts among workers due to hazardous chemical exposure in glue such as benzene and toluene. The government has issued policies to prevent the workers from occupational illness by reducing the hazardous chemical exposure in the workplace. This study was conducted to find out health impacts due to benzenae and toluene exposure from the use of glue in the workplace of shoe manufactures in Ciomas, Bogor in 2017. Design of the study was cross sectional with variables of benzene and toluene content in indoor workspace, consentration of urinary S-PMA, and perceived health symptoms of workers. Samples of 34 respondents were obtained from 5 selected workshop. Analysis of the data was carried out descriptively. It was found that the content of benzene and toluene in glue are 0.1% and 55% respectively, indoor benzene vapor was below detection limit of the instrument (undetected), and concentration of urinary S-PMA was 0.24 µg/g creatinine. There was no benzene exposure to the workers in this study. High percentage of worker risk behavior were smoking, the use of PPE, and hand washing. Perceived symptoms of workers (more than 60%) were fatigue, headache, tingling. It is necessary to improve workplace with healthier and more conducive environment, and educate workers to use the PPE. \u0000Keywords: Shoe glue, benzene, toluene, exposure,  small scale shoe manufacture \u0000  \u0000ABSTRAK  \u0000Penggunaan lem pada industri sepatu kemungkinan memberikan dampak kesehatan terhadap pekerja karena lem biasanya mengandung bahan berbahaya, seperti benzena dan toluena. Pemerintah sudah berupaya membuat kebijakan untuk mengendalikan penyakit akibat kerja, salah satunya adalah mengurangi pajanan bahan kimia berbahaya.  Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui dampak kesehatan akibat pajanan benzena dan toluena yang berasal dari penggunaan lem di tempat kerja di sentra industri sepatu Ciomas, Bogor pada tahun 2017. Desain penelitian adalah potong lintang dengan variabel kandungan benzena dan toluena di udara ruang kerja, kandungan S-PMA dalam urin, dan gangguan kesehatan yang dialami oleh pekerja. Jumlah sampel pekerja sebanyak 34 orang yang berasal dari 5 bengkel kerja. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar benzena dan toluena dalam lem masing-masing adalah 0,1% dan 55%, kadar uap benzena di udara ruang kerja berada di bawah limit deteksi alat (tidak terdeteksi), dan rerata kandungan S-PMA dalam urin adalah 0,24 µg/g kreatinin. Tidak terjadi pajanan benzena  terhadap pekerja industri sepatu di lokasi penelitian. Perilaku berisiko pekerja dengan persentase cukup tinggi adalah merokok, penggunaan APD, dan cuci tangan. Keluhan/gangguan kesehatan yang dirasakan (lebih dari 60%) adalah cepat lelah, sakit kepala, kesemutan. Perlu perbaikan lingkungan kerja yang lebih sehat dan nyaman, dan mengedukasi pekerja untuk menggunakan APD. \u0000Kata kunci: Lem sepatu, benzena, toluena, pajanan,","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125622251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
PENGARUH KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI INDONESIA 环境和社会经济状况对印尼心理健康的影响
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2018-10-16 DOI: 10.22435/jek.17.2.149.64-74
I. Dharmayanti, Dwi Hapsari Tjandrarini, P. S. Hidayangsih, Olwin Nainggolan
{"title":"PENGARUH KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI INDONESIA","authors":"I. Dharmayanti, Dwi Hapsari Tjandrarini, P. S. Hidayangsih, Olwin Nainggolan","doi":"10.22435/jek.17.2.149.64-74","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.17.2.149.64-74","url":null,"abstract":"ABSTRACT  \u0000Conditions of housing and residential environment are one of the factors that cause mental emotional disorder. This is related to the quality of residential environment and socio-economic conditions of the community. Residential environment derived from variabels of healthy housing, overcrowding, and residence area. Social economy was a combination of economic quintile, housing ownership, subsidized rice for the poor programmed and healthcare for the poor. Family history of mental disorders and the search for medical treatment was also been studied.  The aim of this analysis was to find the relationship between residential environment and economic status as well as family history of mental emotional condition and the pursuit for medical treatment among population aged 15 years old and over. To measure mental emotional was Self Reporting Questioner (SRQ) consisted of 20 items in Riskesdas 2013 instrument. The results showed the relationship between residential environment and economic status of individual mental health. A history of mental disorders in the family also contributes to improving mental health disorders. Housing environment is a dominant factor associated with mental disorders. People who has a mental illness family member has a risk of 4,5 times experiencing mental disorders. Therefore, government support was needed to provide a decent, affordable and healthy housing for the poor.   \u0000Keywords: Residential, economic status, mental emotional \u0000  \u0000ABSTRAK  \u0000Kondisi perumahan dan lingkungan permukiman merupakan salah satu faktor yang menyebabkan gangguan kesehatan mental emosional. Hal ini terkait dengan kualitas lingkungan permukiman dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi permukiman meliputi variabel rumah sehat, kepadatan hunian dan wilayah tempat tinggal. Sosial ekonomi merupakan kombinasi dari indeks kepemilikan, kepemilikan rumah, pemberian beras miskin dan fasilitas kesehatan gratis. Selain itu, riwayat keluarga yang memiliki gangguan jiwa dan upaya pencarian pengobatan untuk mengobati gangguan kesehatan mental yang diderita juga dianalisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kondisi lingkungan permukiman dan status sosial ekonomi serta riwayat keluarga dengan kesehatan mental emosional, dan upaya pencarian pengobatan gangguan mental penduduk usia 15 tahun ke atas  Pengukuran kesehatan mental menggunakan Self Reporting Questioner (SRQ) yang berisi 20 butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner Riskesdas 2013. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kondisi lingkungan permukiman dan status sosial ekonomi terhadap kesehatan mental individu. Lingkungan rumah merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan gangguan kesehatan mental. Seseorang yang tinggal bersama anggota rumah tangga yang mengalami gangguan jiwa berat mempunyai risiko 4,5 kali mengalami gangguan mental emosional. Oleh karena itu, perlu dukungan pemerintah untuk menyediakan permukiman yang layak, terjangkau d","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129833582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 11
KEJADIAN GASTROENTERITIS DAN FAKTOR PENYEBABNYA PADA SISWA SD DI KELURAHAN BEJI TIMUR, KOTA DEPOK 东拜基市德波克市发生肠炎事件及其原因
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2018-10-16 DOI: 10.22435/jek.17.2.377.96-104
Halimatussa’diah Halimatussa’diah, Zahra Zahra, Athena Anwar
{"title":"KEJADIAN GASTROENTERITIS DAN FAKTOR PENYEBABNYA PADA SISWA SD DI KELURAHAN BEJI TIMUR, KOTA DEPOK","authors":"Halimatussa’diah Halimatussa’diah, Zahra Zahra, Athena Anwar","doi":"10.22435/jek.17.2.377.96-104","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.17.2.377.96-104","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Gastroenteritis is an inflammation of the mucous membranes of the digestive tract which is characterized by diarrhea or vomiting. One of the causes is the consumption of unhygienic food. This study aims to determine the incidence of gastroenteritis in elementary students in Beji Timur Village, Depok City and its determinant factors. The study design was cross-sectional. The data collected included the incidence of gastroenteritis obtained by interviewing 120 students from two elementary schools, the content of Salmonella sp. bacteria in 46 types of school snacks (PJAS), students' hygienic behavior and PJAS handlers / sellers. The results showed that 11.5% of students experienced gastroenteritis and 4% of PJAS contained Salmonella sp.. Bivariate analysis of several risk factor variables showed contamination of Salmonella sp bacteria in snack foods had the highest risk of gastroenteritis in elementary students (OR 7.86 ; 95% CI: 2.07–29.86). It is recommended to improve supervision of PJAS and its handlers / sellers, and improve the public health promotion efforts, especially the habit of washing hands using soap and running water before consuming food or after defecation.  \u0000Keywords :  Gastroenteritis, elementary students,kids school snack \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Gastroenteritis adalah radang selaput lendir saluran pencernaan yang ditandai dengan diare atau muntah. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi pangan yang tidak higienis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian gastroenteritis pada siswa sekolah dasar (SD) di Kelurahan Beji Timur, Kota Depok dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Disain penelitian adalah cross-sectional. Data yang dikumpulkan meliputi kejadian gastroenteritis yang diperoleh dengan wawancara terhadap 120 siswa dari dua SD, kandungan bakteri Salmonella sp dalam 46 jenis pangan jajanan anak sekolah (PJAS), perilaku higienis siswa maupun penjamah/penjual PJAS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 11,5% siswa yang mengalami kejadian gastroenteritis, dan 4% PJAS mengandung Salmonella sp. Analisis bivariat terhadap beberapa variabel faktor risiko menunjukkan kontaminasi bakteri Salmonella sp dalam makanan jajanan memiliki risiko terhadap kejadian gastroenteritis pada siswa SD (OR 7,86 ; 95% CI: 2,07–29,86). Disarankan untuk meningkatkan pengawasan terhadap PJAS maupun penjamah/ penjualnya, dan meningkatkan upaya promosi kesehatan siswa khususnya kebiasaan cuci tangan memakai sabun dan air mengalir sebelum mengkonsumsi makanan maupun sesudah BAB. \u0000Kata kunci : Gastroenteritis, siswa SD, pangan jajanan anak sekolah","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132901372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
STUDI EFIKASI DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN KELAMBU BERINSEKTISIDA DI DESA SUNGAI NYAMUK, PULAU SEBATIK, KALIMANTAN UTARA 在加里曼丹北部的苏加迪克岛,蚊子村的蚊子村使用蚊帐的行为和拟人化的社会行为研究
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Pub Date : 2018-08-29 DOI: 10.22435/jek.v16i2.5967.104-111
S. Sugiarto, U. K. Hadi, Susi Soviana, Lukman Hakim
{"title":"STUDI EFIKASI DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN KELAMBU BERINSEKTISIDA DI DESA SUNGAI NYAMUK, PULAU SEBATIK, KALIMANTAN UTARA","authors":"S. Sugiarto, U. K. Hadi, Susi Soviana, Lukman Hakim","doi":"10.22435/jek.v16i2.5967.104-111","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.v16i2.5967.104-111","url":null,"abstract":"Dalam upaya melakukan eliminasi malaria, pemerintah berusaha mengendalikan vektor penyakit tersebutmelalui pembagian kelambu berinsektisida. Dalam proses penggunaannya, pengguna kelambu jenis iniperlu melakukan pemeliharaan untuk menjamin efektifitasnya. Penelitian ini dilakukan dengan maksuduntuk menganalisis efektifitas kelambu berinsektisida terhadap nyamuk Anopheles sp. dan mengetahuipengetahuan, sikap, perilaku masyarakat terhadap penggunaan dan pemeliharaan kelambu tersebut.Penelitian dilakukan di Desa Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan-Kalimantan Utaradengan desain cross sectional. Data efektivitas kelambu diperoleh dengan cara melakukan Bioassay ConeTest (uji efikasi) terhadap kelambu berinsektisida dan yang tidak berinsektisida di rumah tangga yang telahmenggunakan kelambu lebih dari 6 bulan. Data PSP masyarakat diperoleh dengan cara wawancaraterhadap responden terpilih dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan dan analisis data dilakukan secaraunivariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelambu berinsektisida yang paling efektifadalah kelambu telah digunakan selama 6 bulan. Kelambu yang telah digunakan 12-24 bulan sudah mulaitidak efektif. Seluruh responden (100%) setuju dengan pembagian kelambu berinsektisida, tetapi hanya87% yang menyatakan bersedia menggunakannya. Seluruh responden (100%) melakukan pemasangan kelambu dengan benar, dan belum pernah mencuci kelambu yang dibagikan. Dapat disimpulkan bahwakelambu berinsektisida yang telah digunakan lebih dari 12 bulan sudah mulai tidak efektif dalammengendalikan vektor nyamuk Anopheles sp. Hampir seluruh responden tidak merawat/melakukanpencucian kelambu berinsektisida yang dibagikan. Dalam rangka eliminasi malaria di Desa SungaiNyamuk perlu adanya peningkatan partisipasi aktif masyarakat (perawatan kelambu) dalam upayapengendalian vektor (Anopheles sp.).","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122540830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信