{"title":"Problematika Guru Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pendidikan Inklusi","authors":"Lastaria Lastaria, Istiqlaliyah Istiqlaliyah","doi":"10.33084/jhm.v6i1.878","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/jhm.v6i1.878","url":null,"abstract":"Penelitian ini menitik beratkan pada problematika yang dihadapi guru dalam pembelajaran matematika pada pendidikan inklusi anak diskalkulia, serta cara guru dalam mengatasinya. Selain itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana problematika yang dihadapi guru dalam pembelajaran matematika pada pendidikan inklusi anak diskalkulia?, 2) bagaimana cara guru mengatasi problematika dalam pembelajaran matematika pada pendidikan inklusi anak diskalkulia? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru matematika dan guru anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pendukung dalam pengumpulan data penelitian. Selanjutnya data diabsahkan dengan triangulasi dan dianalisis dengan tiga tahap, yaitu data reduksi, data display, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian 1) problematika yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran matematika pada pendidikan inklusi anak diskalkulia adalah kurang mampu menepatkan metode pembelajaran untuk anak diskalkulia dikarenakan perbedaan latar pendidikan guru dan siswa yang tangani (kurang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah terkait kebutuhan anak-anak ABK yang ada di sekolahan umum sehingga menjadi problem bagi guru yang bidang keilmuannya berbeda dengan pendidikan ABK), kurangnya minat, interaksi, kemampuan anak diskalkulia, menganggap pelajaran matematika itu cukup sulit, jenuh, dan membosankan, pelajaran matematika diajarkan di siang hari, dan keterbatasan alokasi waktu (LW dan N), 2)","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132750512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Seniman Kaligrafi Dalam Mengikuti Lomba Hiasan Mushaf di Kota Palangka Raya","authors":"Asep Solikhin, Nur Rahmi","doi":"10.33084/JHM.V4I1.490","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/JHM.V4I1.490","url":null,"abstract":"Calligraphy or commonly known as khath is one of Islamic art which received great attention from the Muslim community, not least the Muslims in the city of Palangkaraya. In fact, the calligraphy is used as one of the branches that are contested in Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), namely Musabaqah Khattil Qur'an (MKQ). In MKQ divided into three (3) groups: group branches manuscript, ornamentations and decor. The ability of the artists of calligraphy in making ornamentations at the time of the race, would have a different strategy with the aim that the resulting work better and can be categorized as the best. \u0000Subject (source data) in this study consists of three (3) artists, calligraphy, calligraphic artist group three are ornamentations with a proven record in the race making ornamentations. \u0000The results showed that: first, the most supportive factor in implementing strategies make decorations Manuscripts at the time of the race, there are two (2) factors: (a) Factors Psychic (Soul), which strengthen the spiritual self to God; (B) Physical factors (Physical), ie prior to the start of the race and to consume nutritious foods and regular breaks; second, the difficulties encountered in making the calligraphy artist ornamentations at the time of the race was the lack of preparation, drafting difficulties paragraph, and difficulties in the manufacture of trim and motifs.","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121838376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Unsur Supranatural Dalam Teks Lamut �Kerajaan Palinggam�","authors":"I. Cahyani","doi":"10.33084/jhm.v5i2.884","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/jhm.v5i2.884","url":null,"abstract":"Supernatural is above natural things, where supernatural is more aimed at natural phenomenon and is kebatinan culture / world. While the lamut is an oral literature performed by a single player (palanutan). The single player brings a certain story through the speech which in certain parts of his speech accompanied by a wasp of tarbanglamut. In this study, researchers examined the supernatural element in the text of the lamut \"Palinggam Kingdom.\" \u0000This analysis yields the conclusion that the characters in the lamut text \"Palinggam Kingdom\" have supernatural powers, among others: 1) can transform themselves into birds, white walut, snakes, parents, mountains, beetles, and children; 2) can fly; 3) can make a very large boat of Balimbur Dragon; 4) can turn hair into arrows; 5) can stop the winds; 6) can make the god fall in the palm of the hand; 7) may disappear; 8) can rule the eagle; 9) can fight dragons, and 10) can kill giants. \u0000","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114662571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manajemen Rekrutmen Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo","authors":"S. Supriadi","doi":"10.33084/jhm.v5i2.887","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/jhm.v5i2.887","url":null,"abstract":"Rekrutmen guru merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan suatu lembaga pendidikan.Rekrutmen yang dilakukan tidak hanya sekedar mengisi kekosongan pegawai atau sekedar mendapatkan guru, tetapi rekrutmen diharapkan bisa mendapatkan guru berdedikasi dibidangnya, sehingga dapat meningkatkan mutu.Pendidikan sekolah tersebut. Guru yang berkualitas bisa diperolch melalui proses rekrutmen yang baik. Dalam kondisi tersebut tim rekrutmen di SMAIT Nur Hidayah Surakarta. Kecarnatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo berusaha untuk menghasilkan guru yang berkualitas bagus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen rekrutmen guru di SMAIT Nur Hidayah Surakarta Kecarnatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo yang menghasilkan guru berkualitas bagus. \u0000Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Pelaksanaan penelitian selama 4 bulan dimulai dari bulan Januari sampai April tahun 2014.Tempat penelitian di sekolah SMAIT Nur Hidayah Surakarta. Subjek penelitian adalah tim rekrutmen, diantaranya ketua rekrutmen, wakil ketua rekrutmen, dan penguji calon guru baru Sedangkan informan penelitian ini adalah ketua yayasan, kepala sekolah, guru, dan pegawai administrasi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber. Teknik analisa data menggunakan model interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi.","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134032823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tindak Pidana Pelaku Eksploitasi Seksual Pada Anak Di Tinjau Dari Hukum Positif","authors":"Ariyadi Ariyadi","doi":"10.33084/jhm.v5i2.888","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/jhm.v5i2.888","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertanyaan bagaimana ketentuan hukum tindak pidana eksploitasi seksual pada anak menurut hukum positif? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan hukum tindak pidana eksploitasi seksual pada anak menurut hukum positif yang meliputi bentuk, unsur dan sanksi hukumnya. \u0000Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian hukum normatif, yaitu dengan mengkaji beberapa bahan hukum, baik bahan hukum primer, sekunder maupun tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan survey kepustakaan dan studi literatur. Bahan hukum yang diperoleh kemudian diolah dengan teknik editing dan interpretasi data. Kemudian untuk memperoleh hasilnya dilakukan analisis komparatif yang bersifat deskriptif, di mana seluruh bahan yang diperoleh diuraikan terlebih dahulu berdasarkan sistematika yang telah penulis tetapkan, kemudian membandingkan bahan-bahan tersebut untuk merumuskan suatu kesimpulan. \u0000Melalui teknik analisis ini, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan: Pertama, Tindak pidana pelaku eksploitasi seksual pada anak menurut hukum positif tindak pidana eksploitasi seksual pada anak tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu tindakan memanfaatkan tubuh anak untuk dijadikan pekerja seksual. Kedua, hukum positif terletak pada unsur-unsur tindakan eksploitasi seksual, hukum positif mempunyai persamaan bahwa pelaku tindakan eksploitasi seksual akan dikenakan sanksi, dan di antara keduanya sama-sama tidak menginginkan terjadinya tindak pidana eksploitasi seksual pada anak. karena tindakan eksploitasi seksual dapat menghilangkan hak-hak yang semestinya wajib dilindungi. Ketiga, hukum positif terletak pada sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku. Sanksi dalam hukum positif yaitu diatur dalam Pasal 88 Undang-Undang tentang Perlindungan Anak yaitu pelaku dijatuhi penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124553219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Cerai Paksa Akibat Campur Tangan Pihak Ketiga Perspektif Teori Konflik","authors":"Muhammad Dlaifurrahman","doi":"10.33084/jhm.v5i2.885","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/jhm.v5i2.885","url":null,"abstract":"Di Kota Banjarmasin kasus perceraian tiap tahunnya semakin meningkat dan kasus perceraian akibat kehadiran pihak ketiga menduduki peringkat kedua terbanyak di Kota Banjarmasin sesudah faktor ekonomi. Kehadiran pihak ketiga disini ialah orang tua, entah itu orang tua dari pihak suami atau dari pihak istri yang terlalu mencampuri kehidupan rumah tangga anaknya sehingga karena hal itu rumah tangga yang bermula baik-baik saja berubah menjadi perceraian yang tidak diinginkan oleh kedua belah pihak (suami istri). Padahal jika dilihat dari Undang-undang No 1 Tahun 1974 Pasal 39 (2): Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan bahwa suami istri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri. Jika memang ingin melakukan perceraian setidaknya sesuai dengan pasal tersebut dan atas keinginan kedua belah pasangan. \u0000Tujuan penelitian: Pertama, untuk mengetahui fenomena cerai paksa akibat campur tangan pihak ketiga di Kelurahan Alalak Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin. Kedua, untuk mengetahui pandangan tokoh masyarakat tentang cerai paksa akibat campur tangan pihak ketiga di Kelurahan Alalak Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin. Ketiga, untuk mengetahui fenomena cerai paksa akibat campur tangan pihak ketiga perspektif teori konflik di Kelurahan Alalak Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin. \u0000Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan sosiologis empiris yang mana dengan penulisan ini data-data yang dikumpulkan dapat berupa pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen untuk mengungkapkan masalah. \u0000Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa cerai paksa akibat campur tangan pihak ketiga itu terjadi karena tiga faktor: faktor ekonomi, status sosial dan perbedaan nasab, ketiga faktor itulah yang terjadi di masyarakat Banjar khususnya di Kecamatan Banjarmasin Utara Kelurahan Alalak Kota Banjarmasin. Sedangkan pandangan tokoh masyarakat dalam menyikapi hal tersebut ada tiga pandangan: larangan cerai paksa, peran orang tua dalam kehidupan rumah tangga anaknya dan memilih pasangan hendaknya dapat restu dari orang tua.","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126372033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hukum Keikutsertaan Warga Dayak Ngaju Muslim Dalam Pelaksanaan Upacara Tiwah","authors":"Sanawiah Sanawiah, Muhammad Raymon Abdalla","doi":"10.33084/jhm.v5i2.883","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/jhm.v5i2.883","url":null,"abstract":"Kehadiran masyarakat muslim dayak ngaju dalam pelaksanan upacara tewah, yaitu Upacara Tiwah adalah upacara terbesar yang hanya dilakukan oleh masyarakat Hindu Kaharingan, namun seiring berkembangnya potensi daerah dan keragaman beragama, agama Islam mulai menyebar dengan cepat dan menjadi salah satu agama terbesar di Palangka Raya, baik karena kesadaran maupun perkawinan. Hal ini pula yang menjadi sebuah fenomena yang sering ditemukan di daerah kota Palangka Raya, Upacara Tiwah yang dilaksanakan oleh masyarakat beragama Hindu Kaharingan sebagai upacara keagamaan yang juga masih dilaksanakan oleh warga dayak muslim. Inilah yang diangkat menjadi sebuah topik penelitian, tentang Hukum Keikutsertaan Warga Dayak Ngaju Muslim dalam Pelaksanaan Upacara Tiwah (Perspektif Ulama Kota Palangka Raya). \u0000Penelitianini menggunakan metode fenomologis di mana penelitian ini terjadi sesuai dengan keadaan serta apa adanya yang terjadi di lapangan dan dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya serta menekankan pada deskripsi secara alami. Strategi yang digunakan menggunakan wawanca rasemi struktural, yakni peneliti pada awalnya menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah dibuat secara terstruktur. \u0000Kemudian satu persatu dari pertanyaan tersebut diperdalam kembali untuk menggali keterangan yang lebih lanjut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara (interview). Subjek penelitian ini terdiri dari 4 (empat) ulama kota Palangka Raya yang dipilihpenelitimenggunakanteknik purposive sampling yaitupenelitimenentukanataumemilihsubjekpenelitianberdasarkankriteria yang telahditentukan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa seluruh subjek penelitian menyatakan tidak memperbolehkan masyarakat dayak muslim mengikuti upacara Tiwah karena upacara tersebut berhubungan dengan masalah akidah dan bisa menyebabkan masyarakat dayak muslim berbuat kemusyrikan.","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"459 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115296575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manajemen Kelas MIN 1 Palangka Raya","authors":"Muhammad Tri Ramdhani, Widya Widya","doi":"10.33084/JHM.V5I1.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/JHM.V5I1.161","url":null,"abstract":"Classroom management is a conscious effort to plan, organize, actualize, and implement supervision or supervision of programs and activities in the classroom so that the learning process can take place systematically, effectively, and efficiently, so that all potential learners can be optimized. Classroom management activities include two activities that outline consists of First learner settings, Both facility settings. Results from the observation of students in MIN 1 Palangkaraya students in class III amounted to 30-39 students so that class management is less effective, and students in the class are doing activities that interfere like chatting with friends so that in the learning process difficult to understand. And also the results of observation of facilities and infrastructure in MIN 1 Palangkaraya, for the facilities are still sufficient such as adequate building for learning process activities, then the absence of LCD facilities in the class tesebut. So less supportive in teaching and learning process. While the infrastructure in MIN 1 Palangkaraya such as yard, school park, the road to school is adequate. In addition, the techniques used in data collection are interviews, observation techniques, note notes, and documentation.","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115350282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Batasan Kedewasaan dan Kecakapan Hukum Pewasiat Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata","authors":"Sanawiah Sanawiah, M. Zainul","doi":"10.33084/JHM.V5I1.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/JHM.V5I1.157","url":null,"abstract":"Limitations of adulthood and lawfulness of the pewasiat both in terms of the position of limits and the ability of the pewasiat, the requirements of the pewasiat and the various limits of the age of the pewasiat according to different views and opinions among the Imam of the School in the determination of its law. The purpose of this study is to to assess the Limitations of adulthood and legal proficiency of pewasiat by Compilation of Islamic Law and Civil Code contained in the Compilation of Islamic Law Article 194 paragraph 1 and Book Civil Law Article 897. In Compilation of Islamic Law Article 194 paragraph 1 concerning the will specifies that the person who intends to reach the age of 21 full and sensible this is a requirement for mlekukan wills must reach the age that has been determined. The Civil Code states that in Article 897 it states that the person who intentions must reach the age of 18 full years, this is a condition of determination to perform the testament. Normative legal research methods analyze, related legislation presented through descriptive and deductive methods which are then analyzed to see the location of similarities and differences between the Compilation of Islamic Law and the Civil Code. The result of this research is the equation of Law Compilation of Compilation of Islamic Law and Civil Code which states the condition of the person having the will should be sensible, while in the determination of maturity 21 years based on article 330 Civil Code. As for the legal proof of Article 426 Civil Code aged 18 years.","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"412 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123091740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Bisnis Dalam Islam","authors":"Ariyadi Ariyadi","doi":"10.33084/JHM.V5I1.158","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/JHM.V5I1.158","url":null,"abstract":"Islam regulates all human activities including in doing muamalah by providing restrictions on what can be done and what is not allowed. In sharia business, the business must be based on sharia. All laws and rules are done to keep businessmen to get a lawful fortune and in ridhai by Allah SWT and the realization of equal distribution of welfare. Then ethics or rules about sharia business have an important role also in syari'ah-based business. The essence of business in Islam besides seeking material gain is also seeking immaterial benefits. The immaterial advantage is the profit and happiness of ukhrawi. It is in this context that the Qur'an offers an advantage with a business that never recognizes the harm which the Qur'an termed the \"lan tabura\". Because even if materially Muslim businessmen lose money, but in essence he remains lucky to get reward for his commitment in running a business in accordance with sharia.","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122601757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}