Hukum Keikutsertaan Warga Dayak Ngaju Muslim Dalam Pelaksanaan Upacara Tiwah

Sanawiah Sanawiah, Muhammad Raymon Abdalla
{"title":"Hukum Keikutsertaan Warga Dayak Ngaju Muslim Dalam Pelaksanaan Upacara Tiwah","authors":"Sanawiah Sanawiah, Muhammad Raymon Abdalla","doi":"10.33084/jhm.v5i2.883","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kehadiran masyarakat muslim dayak ngaju dalam pelaksanan upacara tewah, yaitu Upacara Tiwah adalah upacara terbesar yang hanya dilakukan oleh masyarakat Hindu Kaharingan, namun seiring berkembangnya potensi daerah dan keragaman beragama, agama Islam mulai menyebar dengan cepat dan menjadi salah satu agama terbesar di Palangka Raya, baik karena kesadaran maupun perkawinan. Hal ini pula yang menjadi sebuah fenomena yang sering ditemukan di daerah kota Palangka Raya, Upacara Tiwah yang dilaksanakan oleh masyarakat beragama Hindu Kaharingan sebagai upacara keagamaan yang juga masih dilaksanakan oleh warga dayak muslim. Inilah yang diangkat menjadi sebuah topik penelitian, tentang Hukum Keikutsertaan Warga Dayak Ngaju Muslim dalam Pelaksanaan Upacara Tiwah (Perspektif Ulama Kota Palangka Raya). \nPenelitianini menggunakan metode fenomologis di mana penelitian ini terjadi sesuai dengan keadaan serta apa adanya yang terjadi di lapangan dan dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya serta menekankan pada deskripsi secara alami. Strategi yang digunakan menggunakan wawanca rasemi struktural, yakni peneliti pada awalnya menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah dibuat secara terstruktur. \nKemudian satu persatu dari pertanyaan tersebut diperdalam kembali untuk menggali keterangan yang lebih lanjut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara (interview). Subjek penelitian ini terdiri dari 4 (empat) ulama kota Palangka Raya yang dipilihpenelitimenggunakanteknik purposive sampling yaitupenelitimenentukanataumemilihsubjekpenelitianberdasarkankriteria yang telahditentukan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa seluruh subjek penelitian menyatakan tidak memperbolehkan masyarakat dayak muslim mengikuti upacara Tiwah karena upacara tersebut berhubungan dengan masalah akidah dan bisa menyebabkan masyarakat dayak muslim berbuat kemusyrikan.","PeriodicalId":275740,"journal":{"name":"Jurnal Hadratul Madaniyah","volume":"459 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hadratul Madaniyah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33084/jhm.v5i2.883","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Kehadiran masyarakat muslim dayak ngaju dalam pelaksanan upacara tewah, yaitu Upacara Tiwah adalah upacara terbesar yang hanya dilakukan oleh masyarakat Hindu Kaharingan, namun seiring berkembangnya potensi daerah dan keragaman beragama, agama Islam mulai menyebar dengan cepat dan menjadi salah satu agama terbesar di Palangka Raya, baik karena kesadaran maupun perkawinan. Hal ini pula yang menjadi sebuah fenomena yang sering ditemukan di daerah kota Palangka Raya, Upacara Tiwah yang dilaksanakan oleh masyarakat beragama Hindu Kaharingan sebagai upacara keagamaan yang juga masih dilaksanakan oleh warga dayak muslim. Inilah yang diangkat menjadi sebuah topik penelitian, tentang Hukum Keikutsertaan Warga Dayak Ngaju Muslim dalam Pelaksanaan Upacara Tiwah (Perspektif Ulama Kota Palangka Raya). Penelitianini menggunakan metode fenomologis di mana penelitian ini terjadi sesuai dengan keadaan serta apa adanya yang terjadi di lapangan dan dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya serta menekankan pada deskripsi secara alami. Strategi yang digunakan menggunakan wawanca rasemi struktural, yakni peneliti pada awalnya menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah dibuat secara terstruktur. Kemudian satu persatu dari pertanyaan tersebut diperdalam kembali untuk menggali keterangan yang lebih lanjut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara (interview). Subjek penelitian ini terdiri dari 4 (empat) ulama kota Palangka Raya yang dipilihpenelitimenggunakanteknik purposive sampling yaitupenelitimenentukanataumemilihsubjekpenelitianberdasarkankriteria yang telahditentukan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa seluruh subjek penelitian menyatakan tidak memperbolehkan masyarakat dayak muslim mengikuti upacara Tiwah karena upacara tersebut berhubungan dengan masalah akidah dan bisa menyebabkan masyarakat dayak muslim berbuat kemusyrikan.
法律允许Dayak Ngaju穆斯林参加Tiwah仪式
伊斯兰教的存在,也就是提瓦教,是印度教中最伟大的提瓦教仪式,但随着地区和宗教多样性的发展,伊斯兰教开始迅速传播,并成为伊斯兰教最大的宗教之一,无论是意识还是婚姻。这也成为一种现象,经常出现在帕罗亚州。在帕罗亚州,印度教宗教团体卡朗朗(Kaharingan)举行的蒂瓦仪式是穆斯林达雅克人仍然在进行的宗教仪式。这被认为是一个研究课题,关于Dayak Ngaju穆斯林参与Tiwah仪式。这项研究采用的是一种表型方法,该研究是根据当时的环境和环境而发生的,在不受自然环境和条件影响的正常情况下发生的。研究人员最初对一系列结构性问题进行采访的策略提出了一系列结构性问题。然后这些问题一个接一个地得到进一步的研究。所使用的数据收集技术是观察和访谈。该研究对象由4名(4)城市名物学家组成,他们选择了大量的研究方法,利用现有的标准来决定或选择研究对象。至于这项研究的结果,该研究的所有研究对象都认为,不允许达亚克穆斯林社会参加提瓦仪式,因为它与阿基达问题有关,可能会使穆斯林达亚克社会产生一种不可能的想法。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信