Nanan Nur'aeny, Dzulfikal Dl Hakim, F. S. Susilaningsih, D. M. Herawati
{"title":"Metilasi DNA dan Mukosa Mulut","authors":"Nanan Nur'aeny, Dzulfikal Dl Hakim, F. S. Susilaningsih, D. M. Herawati","doi":"10.32539/SJM.V2I2.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.63","url":null,"abstract":"Pengaruh lingkungan eksternal pada gen manusia akan berpengaruh pada patogenesis penyakit, dan hal ini dapat diturunkan. Studi tentang perubahan gen fenotip yang diwariskan yang tidak disebabkan oleh perubahan urutan DNA disebut epigenetik. Salah satu mekanisme epigenetik adalah metilasi DNA yang penting dalam mengatur ekspresi gen. Ulasan ini akan menjelaskan studi tentang metilasi DNA pada mukosa mulut. Metode pencarian sistematis Google Scholar dan Pubmed dilakukan untuk semua studi dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil pencarian mendapatkan sebanyak tujuh artikel dengan ukuran sampel yang bervariasi, 16 hingga 177 sampel, sebagian besar studi kasus-kontrol padaoral premalignan lesions (OPL), oral lichenoid disease (OLD), mucositis oral pada acute lymphoblactic leukemia (ALL), dan oral squamous cell carcinoma (OSCC). Metilasi DNA pada kanker mulut menunjukkan bahwa terdapat hipermetilasi beberapa gen, walaupun status metilasi DNA dalam beberapa kasus belum menunjukkan perbedaan yang signifikan antara gen yang diperiksa. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara metilasi DNA dan perkembangan mukositis oral pada ALL yang menerima terapi metotreksat (MTX). Mekanisme metilasi DNA pada sel malignanadalah dengan menambahkan gugus metil ke sitosin dinukleotida di CpG (cytosine phosphate guanine) pada daerah promoter oleh enzim DNA methyltransferase sehingga dapat menghambat ekspresi beberapa gen terkait pertumbuhan sel, perbaikan DNA, dan penghambat metastasis. Metilasi DNA adalah biomarker penting dalam perkembangan penyakit mukosa mulut.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130692788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Phey Liana, V. Larasati, Kemas M Yakub, Berliana Agustin
{"title":"Korelasi Hitung Leukosit dan Neutrofil dengan Kadar Neutrophil Extracellular Traps (NETs) Pada Pasien Keganasan dengan Demam Neutropenia","authors":"Phey Liana, V. Larasati, Kemas M Yakub, Berliana Agustin","doi":"10.32539/SJM.V2I2.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.56","url":null,"abstract":"Keganasan adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal yang berlebihandan menyebar ke organ tubuh lain. Demam neutropenia merupakan salah satu komplikasi pada keganasan karena mekanisme dasar penyakit tersebut dan efek samping dari kemoterapi. Leukosit, neutrofil dan neutrophil extracellular traps (NETs)berperan penting dalam proses keganasan dan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi hitung leukosit dan neutrofil dengan kadarneutrophil extracellular traps (NETs) pada pasien keganasan dengan demam neutropenia.Penelitian ini adalah penelitian analitik observasionaldengan desain cross sectional. Pasien keganasan dengan demam neutropenia yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 30 pasien pada bulan Maret-Agustus 2018 di Ruang Perawatan Departemen Kesehatan Anak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang diambil sebagai sampel dengan teknik consecutive sampling. Hitung leukosit dan neutrofil diambil dari data sekunder pasien, dan kadar NETs diukur dengan menggunakan ELISA. Analisis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman, hasil bermakna apabila p<0,05.Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat korelasi signifikan antara hitung leukosit (p=0,207;r=0,273) dan neutrofil (p=0,388;r=189) dengan kadar neutrophil extracellular traps (NETs) pada pasien keganasan dengan demam neutropenia.Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara hitung leukosit dan neutrofil dengan kadar neutrophil extracellular traps (NETs) pada pasien keganasan dengan demam neutropenia.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120947938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Prevalensi, Insidensi, dan Karakteristik Klinikohistopatologi Fibrocystic Change","authors":"Vindy Cesariana, C. Dewi, Dalilah Dalilah","doi":"10.32539/SJM.V2I2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.65","url":null,"abstract":"Fibrocystic change (FCC) meliputi suatu perubahan histologi payudara yang ditandai dengan kombinasi kista yang bervariasi, pertumbuhan fibrosa, dan proliferasi epitel. Kelainan ini berhubungan dengan dengan perubahan hormonal selama siklus menstruasi, sering terjadi pada usia 20-50 tahun dengan gejala klinis payudara terasa seperti benjolan saat diraba. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi, insidensi, dan karakteristik klinikohistopatologi FCC yang diperiksa secara histopatologi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang dan pengumpulan data sekunder diperoleh dari rekam medik pasien. Subjek penelitian adalah seluruh pasien yang menjalani pemeriksaan histopatologi jaringan payudara dan memenuhi kriteria inklusi. Prevalensi FCC yaitu sebesar 24,29%. Rentang usia pasien berkisar antara 13-68 tahun. Perbandingan antara perempuan dan laki-laki yang menderita FCC adalah 46,2:1. Lokasi lesi terbanyak pada payudara kiri. Keberadaan FCC dengan lesi penyerta lebih sering ditemui daripada lesi FCC tunggal. Temuan lesi penyerta dikelompokkan menjadi satu hingga empat lesi penyerta yang ditemui bersamaan diagnosis FCC. Insidensi FCC terbanyak pada kelompok usia 26-45 tahun. Mayoritas penderita adalah perempuan. Keberadaan kelompok lesi penyerta tunggal terbanyak ditemui berupa ductal hyperplasia diikuti kelompok dua lesi penyerta terbanyak yaitu ductal hyperplasia dan FAM.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"260 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132333982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yusdela Trisa, Abarham Martadiansyah, Riana Sari Puspita Rasyid
{"title":"Prevalensi dan Faktor Risiko Persalinan Preterm di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang","authors":"Yusdela Trisa, Abarham Martadiansyah, Riana Sari Puspita Rasyid","doi":"10.32539/SJM.V2I2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.58","url":null,"abstract":"Persalinan preterm adalah persalinan kurang dari 37 minggu usia kehamilan. Preterm menyumbang sekitar 50% dari semua kematian neonatal. Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang persalinan preterm terbanyak pada tahun 2010. Penyebab persalinan preterm adalah kombinasi dari berbagai macam keadaan, seperti obstetrik, sosiodemografi, dan faktor medik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan faktor risiko dengan persalinan preterm di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional. Sebanyak 505 sampel ibu bersalin diambil dengan teknik simple random sampling. Data dicatat dan diobservasi dari rekam medik berupa usia, jarak kehamilan, riwayat persalinan preterm, tingkat pendidikan, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan riwayat perdarahan antepartum. Lalu data dianalisis dengan uji chi square. Pada penelitian ini dijumpai angka kejadian persalinan preterm sebanyak 497 (20,7%) ditahun 2015, 687 (29,4%) ditahun 2016, dan 578 (26,9%) ditahun 2017. Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat persalinan preterm, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan perdarahan antepartum (p <0,05). Sedangkan variabel usia, jarak kehamilan, dan tingkat pendidikan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian persalinan preterm. Dari analisis mutivariat didapatkan variabel yang paling berpengaruh adalah kehamilan multipel. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel riwayat persalinan preterm sebelumnya, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan perdarahan antepartum dengan kejadian persalinan preterm.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129739647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Promosi Kesehatan melalui Media Audiovisual dan Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Anak SD mengenai Penyakit TB Paru","authors":"Mariatul Fadilah, Rizma Adlia Syakurah, M. Fikri","doi":"10.32539/SJM.V2I2.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.67","url":null,"abstract":"Tuberkulosis merupakan penyebab utama dari sembilan kematian di seluruh dunia dan penyebab utama dari agen infeksius. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua di dunia setelah India. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas dari metode ceramah maupun media audiovisual terkait tingkat pengetahuan anak mengenai penyakit TB. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experimental. Teknik nonequivalent pretest-posttest design dilakukan dengan cara memberikan dua perlakuan berbeda pada dua kelompok populasi untuk melihat pengaruh dari intervensi yang diberikan. Penelitian ini menggunakan populasi anak-anak SD kelas 6 SD Negeri 205 Palembang dan Swasta YWKA Palembang. Hasil analisis menunjukkan bahwapengetahuan anak mengenai penyakit TB paru lebih meningkat pada metode promosi kesehatan audiovisual dibandingkan dengan ceramah di SD Swasta (p=0,006) dan di SD Negeri (p=0,002). Setelah dilakukan tes signifikansi terhadap tingkat pemahaman murid mengenai penyakit TB didapatkan pada SD Swasta dari posttest yang dilakukan baik pada kelompok media audiovisual dan metode ceramah, terjadi peningkatan nilai pretest yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD Negeri (p=0,00). Dari hasil yang diperoleh dari kedua kelompok dapat disimpulkan bahwa metode audiovisual dan metode ceramah sama-sama efektif dengan nilai efektivitas pada kelompok media audiovisual lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah (p=0,00).","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127233001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ajeng Mutia Oktrinalida, Abdullah Sahab, P. Suryani
{"title":"Kualitas Hidup Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang","authors":"Ajeng Mutia Oktrinalida, Abdullah Sahab, P. Suryani","doi":"10.32539/SJM.V2I2.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.57","url":null,"abstract":"Skizofrenia merupakan psikosis kronis yang mempengaruhi pasien dalam beberapa cara, persepsi pasien, pemahaman, dan kepatuhan terhadap regimen medis yang tidak biasa, dan kapasitas pasien untuk bekerja dan bersosialisasi yang mungkin menurun. Hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup pasien skizofrenia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas hidup pasien skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 93 pasien skizofrenia yang datang ke Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang selama bulan Oktober 2016 untuk pemeriksaan rutin. Subjek penelitian diambil dengan cara consecutive sampling yaitu semua pasien yang datang ke Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembangdan memenuhi kriteria inklusidimasukkan dalam penelitian. Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara dengan responden berdasarkan kuesioner WHOQOL-BREF (World HealthOrganizationQualityof Life BREF) yang terdiri dari 26 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan kualitas hidup dari 93 pasien skizofrenia yang diukur dengan kuesioner WHOQOL-BREF yaitu 18,3% memiliki kualitas hidup rendah, 65,6% memiliki kualitas hidup sedang, dan hanya 16,1% yang memiliki kualitas hidup tinggi. Pasien skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang paling banyak memiliki kualitas hidup sedang.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128950693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Antimicrobial peptide (AMP) pada kusta","authors":"F. Argentina, R. Rusmawardiana, Febrina Andarini","doi":"10.32539/SJM.V2I2.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.61","url":null,"abstract":"Antimicrobial peptides (AMP) berfungsi sebagai sistem pertahanan innate tubuh pada banyak organisme. Antimicrobial peptide ini memiliki peran dalam respon sistem imunitas dengan cara menjadi garis depan sistem pertahanan melawan infeksi. Ditemukan ada beberapa AMP pada manusia dan mamalia. Namun pada pembahasan makalah ini akan difokuskan pada cathelicidin (LL-37) dan human β-defensin-1 (HBD-1), HBD-2, HBD-3, yang merupakan AMP paling banyak pada manusia. Peran AMP penting terutama terhadap penyakit infeksi. Pada penelitian terbaru ditemukan berbagai peran AMP terhadap penyakit kusta. Antimicrobial peptides dapat juga mengaktifkan dan mengerahkan sel imun, sehingga mengakibatkan penghancuran mikroba dan/atau mengontrol inflamasi. Antimicrobial peptide berperan dalam membunuh mikobakteri pada lesi kusta dan sehingga dapat dihubungkan dengan bentuk klinis penyakit tersebut, namun mekanisme kerja AMP masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Kusta ditandai dengan spektrum klinis luas berdasarkan respon imunitas seluler host. Manifestasi klinis dan klasifikasi kusta berhubungan dengan tipe respon imun yang terjadi. Pola ekspresi dan regulasi AMP spesifik pada setiap tipe sel pada masing-masing organ. Telah banyak penelitian mengenai AMP pada berbagai kondisi kulit. Pada keadaaan infeksi, sangat penting untuk mengaktifkan respon imun guna menarik sel imun lain dan juga mengontrol inflamasi.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127164784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Minyak Ikan Toman (Channa micropeltes) Terhadap Fungsi Kognitif Mencit Putih (Mus musculus L.) Galur Swiss Webster Jantan","authors":"Eka Febri Zulissetiana, Ariefqi Naufaldi Cahyaputra, Sadakata Sinulingga","doi":"10.32539/SJM.V2I2.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.71","url":null,"abstract":"Salah satu faktor utama yang memengaruhi fungsi kognitif adalah asupan zat gizi. Asupan zat gizi yang harus diperhatikan antara lain asam lemak omega-6, asam lemak omega-3 seperti Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) dan asam lemak tak jenuh. Omega-3 banyak dikandung pada ikan salah satunya ikan toman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak ikan toman (Channa micropeltes) terhadap fungsi kognitif mencit putih (Mus musculus L.) galur Swiss Webster jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre-posttest with control group design. Subjek penelitian adalah 30 ekor mencit putih (Mus musculus L.) galur Swiss Webster jantan, umur 4-10 minggu, berat badan 20-35 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok: kontrol positif (K1), kelompok kontrol negatif (K2), kelompok mencit yang diberikan dosis minyak ikan toman sebanyak 5% (K3), kelompok mencit yang diberikan dosis minyak ikan toman sebanyak 10% (K4) dan kelompok mencit yang diberikan dosis minyak ikan toman sebanyak 20% (K5) masing-masing sebanyak 6 ekor mencit. Fungsi kognitif dinilai menggunakan Uji MWM yang dilakukan sebanyak 2 kali. Pemberian minyak ikan toman selama 14 hari (p<0,05) mengurangi waktu latensi pada dosis tinggi (20%). Sementara itu, kelompok dengan dosis rendah dan sedang (5% dan 10%) tidak menunjukkan adanya pengaruh pemberian minyak ikan toman terhadap waktu latensi. Minyak ikan toman (Channa micropeltes), dosis 20% meningkatkan fungsi kognitif mencit putih (Mus Musculus L.) galur Swiss Webster jantan.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133599734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Fahmi, Henry Sugiharto, Mutiara Budi Azhar
{"title":"Prevalensi dan faktor risiko nyeri kepala primer pada residen di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang","authors":"Muhammad Fahmi, Henry Sugiharto, Mutiara Budi Azhar","doi":"10.32539/SJM.V2I2.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.50","url":null,"abstract":"Kriteria International Headache Society (IHS) mengelompokkan beberapa faktor kausatif yang berperan dalam terjadinya nyeri kepala primer, yaitu; disfungsi oromandibular, stres psikososial, ansietas, depresi, dan stres otot.Residen adalah dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis (PPDS/PPDGS). Stres yangtinggi pada residenmerupakan faktor risiko terjadinya nyeri kepala primer pada residen.Penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain studi potong lintang.Tujuan penelitian ini adalah untuk melaporkan distribusi pasien dan faktor risiko nyeri kepala primer di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang.Hubungan departemen dengan kejadian nyeri kepala primer pada residen di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2017mendapatkan nilai psebesar 0.930 (p>0.05). Nilai pyang didapatkan dari analisis hubungan jenjang pendidikan dengan kejadian nyeri kepala mendapatkan nilai 0.253 (p>0.05).Untuk hubungan jenis kelamin residen dengan kejadian nyeri kepala primer, nilai pyang didapatkan berdasarkan hasil uji Chi-square sebesar 0.159 (p>0.05). Hubungan rata-rata lama waktu tidur pada residen dengan kejadian nyeri kepala primer mendapat nilai psebesar 0.786 (p>0.05). Hubungan frekuensi jaga/shift malam pada residen dengan kejadian nyeri kepala primer pada residen di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2017mendapatkan nilai p sebesar 0.006 (p<0.05).Sedangkanhasil uji Chi-square sebesar 0.040 (p<0.05untuk hubungan stres dengan kejadian nyeri kepala primer).Stres dan lama waktu tidur merupakan faktor risko kejadian nyeri kepala primer pada residen di RSUP DR. Mohammad Hoesin Palembang.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"105 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113970580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Pertambahan Berat Badan selama Kehamilan dengan Berat Badan Lahir Bayi","authors":"Minerva Riani Kadir","doi":"10.32539/sjm.v2i1.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.32539/sjm.v2i1.42","url":null,"abstract":"Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014, Kota Palembang memiliki kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) terbanyak yaitu 319 kasus. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi berat badan bayi lahir adalah status gizi ibu hamil. Ada beberapa metode yang akurat untuk mendeteksi ibu hamil yang berisiko melahirkan BBLR yaitu dengan menilai status gizinya berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan ukuran LILA dan pertambahan berat badan selama kehamilan dengan berat badan bayi lahir.Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain potong lintang. Sampel penelitian ini berjumlah 125 ibu hamil yang menjalani pemeriksaan kehamilan dan kunjungan neonatal pertama (KN-1) di Puskesmas Dempo, Puskesmas Sekip dan Puskesmas 7 Ulu Palembang pada Juni 2015-Juni 2016. Data dianalisis menggunakan uji chi squaredan regresi logistik ganda.Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara pendapatan (p = 0,000;OR = 25,636), ukuran LILA ibu hamil (p = 0,000; OR = 15,333) dan pertambahan berat badan selama kehamilan (p=0,000; OR = 47,400) dengan berat badan bayi lahir. Pertambahan berat badan ibu selama kehamilan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap berat badan lahir. Setiap pertambahan 1 cm ukuran LILA ibu hamil akan menambah berat bayi lahir sebesar 61-gram dan setiap pertambahan 1 kg berat badan ibu selama hamil akan menambah berat bayi lahir sebesar 77-gram.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133214001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}