Yusdela Trisa, Abarham Martadiansyah, Riana Sari Puspita Rasyid
{"title":"Prevalensi dan Faktor Risiko Persalinan Preterm di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang","authors":"Yusdela Trisa, Abarham Martadiansyah, Riana Sari Puspita Rasyid","doi":"10.32539/SJM.V2I2.58","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Persalinan preterm adalah persalinan kurang dari 37 minggu usia kehamilan. Preterm menyumbang sekitar 50% dari semua kematian neonatal. Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang persalinan preterm terbanyak pada tahun 2010. Penyebab persalinan preterm adalah kombinasi dari berbagai macam keadaan, seperti obstetrik, sosiodemografi, dan faktor medik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan faktor risiko dengan persalinan preterm di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional. Sebanyak 505 sampel ibu bersalin diambil dengan teknik simple random sampling. Data dicatat dan diobservasi dari rekam medik berupa usia, jarak kehamilan, riwayat persalinan preterm, tingkat pendidikan, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan riwayat perdarahan antepartum. Lalu data dianalisis dengan uji chi square. Pada penelitian ini dijumpai angka kejadian persalinan preterm sebanyak 497 (20,7%) ditahun 2015, 687 (29,4%) ditahun 2016, dan 578 (26,9%) ditahun 2017. Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat persalinan preterm, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan perdarahan antepartum (p <0,05). Sedangkan variabel usia, jarak kehamilan, dan tingkat pendidikan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian persalinan preterm. Dari analisis mutivariat didapatkan variabel yang paling berpengaruh adalah kehamilan multipel. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel riwayat persalinan preterm sebelumnya, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan perdarahan antepartum dengan kejadian persalinan preterm.","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sriwijaya Journal of Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.58","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
preterm是分娩年龄小于37周妊娠分娩。Preterm捐款大约50%的所有新生儿死亡。印尼是2010年分娩捐款人preterm最多的国家之一。preterm分娩的原因是各种各样的组合,如产科sosiodemografi状态,医务人员的因素。本研究旨在探讨与分娩的患病率和风险因素关系preterm在Palembang RSUP Mohammad Hoesin博士。这是研究分析观测。共有505产妈妈用简单随机抽样技术拍摄的样本。医疗记录的记录和观察数据年龄、怀孕、分娩史preterm距离教育水平,多发性硬化症,怀孕早期羊膜破裂,出血antepartum记录。然后与chi广场试验分析数据。在这个研究发现数字创世纪preterm共有497分娩20,7%)2015年,687(578(26,9% 29,4%)2016年,2017年)。在统计学上有显著的关系preterm分娩史,怀孕硬化症早期羊膜破裂,出血antepartum (p < 0。05)。而怀孕年龄变量,距离,教育水平也有显著的关系事件preterm分娩。怀孕mutivariat得到分析的变量是最有影响力的硬化症。历史有重要的变量之间的关系,先前怀孕,分娩preterm硬化症早期羊膜破裂,出血发生的antepartum preterm分娩。
Prevalensi dan Faktor Risiko Persalinan Preterm di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Persalinan preterm adalah persalinan kurang dari 37 minggu usia kehamilan. Preterm menyumbang sekitar 50% dari semua kematian neonatal. Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang persalinan preterm terbanyak pada tahun 2010. Penyebab persalinan preterm adalah kombinasi dari berbagai macam keadaan, seperti obstetrik, sosiodemografi, dan faktor medik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan faktor risiko dengan persalinan preterm di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional. Sebanyak 505 sampel ibu bersalin diambil dengan teknik simple random sampling. Data dicatat dan diobservasi dari rekam medik berupa usia, jarak kehamilan, riwayat persalinan preterm, tingkat pendidikan, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan riwayat perdarahan antepartum. Lalu data dianalisis dengan uji chi square. Pada penelitian ini dijumpai angka kejadian persalinan preterm sebanyak 497 (20,7%) ditahun 2015, 687 (29,4%) ditahun 2016, dan 578 (26,9%) ditahun 2017. Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat persalinan preterm, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan perdarahan antepartum (p <0,05). Sedangkan variabel usia, jarak kehamilan, dan tingkat pendidikan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian persalinan preterm. Dari analisis mutivariat didapatkan variabel yang paling berpengaruh adalah kehamilan multipel. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel riwayat persalinan preterm sebelumnya, kehamilan multipel, ketuban pecah dini, dan perdarahan antepartum dengan kejadian persalinan preterm.