{"title":"通过视听媒体和演讲方法对小学生的肺病知识水平的健康促进比较","authors":"Mariatul Fadilah, Rizma Adlia Syakurah, M. Fikri","doi":"10.32539/SJM.V2I2.67","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tuberkulosis merupakan penyebab utama dari sembilan kematian di seluruh dunia dan penyebab utama dari agen infeksius. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua di dunia setelah India. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas dari metode ceramah maupun media audiovisual terkait tingkat pengetahuan anak mengenai penyakit TB. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experimental. Teknik nonequivalent pretest-posttest design dilakukan dengan cara memberikan dua perlakuan berbeda pada dua kelompok populasi untuk melihat pengaruh dari intervensi yang diberikan. Penelitian ini menggunakan populasi anak-anak SD kelas 6 SD Negeri 205 Palembang dan Swasta YWKA Palembang. Hasil analisis menunjukkan bahwapengetahuan anak mengenai penyakit TB paru lebih meningkat pada metode promosi kesehatan audiovisual dibandingkan dengan ceramah di SD Swasta (p=0,006) dan di SD Negeri (p=0,002). Setelah dilakukan tes signifikansi terhadap tingkat pemahaman murid mengenai penyakit TB didapatkan pada SD Swasta dari posttest yang dilakukan baik pada kelompok media audiovisual dan metode ceramah, terjadi peningkatan nilai pretest yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD Negeri (p=0,00). Dari hasil yang diperoleh dari kedua kelompok dapat disimpulkan bahwa metode audiovisual dan metode ceramah sama-sama efektif dengan nilai efektivitas pada kelompok media audiovisual lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah (p=0,00).","PeriodicalId":252478,"journal":{"name":"Sriwijaya Journal of Medicine","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Perbandingan Promosi Kesehatan melalui Media Audiovisual dan Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Anak SD mengenai Penyakit TB Paru\",\"authors\":\"Mariatul Fadilah, Rizma Adlia Syakurah, M. Fikri\",\"doi\":\"10.32539/SJM.V2I2.67\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tuberkulosis merupakan penyebab utama dari sembilan kematian di seluruh dunia dan penyebab utama dari agen infeksius. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua di dunia setelah India. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas dari metode ceramah maupun media audiovisual terkait tingkat pengetahuan anak mengenai penyakit TB. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experimental. Teknik nonequivalent pretest-posttest design dilakukan dengan cara memberikan dua perlakuan berbeda pada dua kelompok populasi untuk melihat pengaruh dari intervensi yang diberikan. Penelitian ini menggunakan populasi anak-anak SD kelas 6 SD Negeri 205 Palembang dan Swasta YWKA Palembang. Hasil analisis menunjukkan bahwapengetahuan anak mengenai penyakit TB paru lebih meningkat pada metode promosi kesehatan audiovisual dibandingkan dengan ceramah di SD Swasta (p=0,006) dan di SD Negeri (p=0,002). Setelah dilakukan tes signifikansi terhadap tingkat pemahaman murid mengenai penyakit TB didapatkan pada SD Swasta dari posttest yang dilakukan baik pada kelompok media audiovisual dan metode ceramah, terjadi peningkatan nilai pretest yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD Negeri (p=0,00). Dari hasil yang diperoleh dari kedua kelompok dapat disimpulkan bahwa metode audiovisual dan metode ceramah sama-sama efektif dengan nilai efektivitas pada kelompok media audiovisual lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah (p=0,00).\",\"PeriodicalId\":252478,\"journal\":{\"name\":\"Sriwijaya Journal of Medicine\",\"volume\":\"48 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sriwijaya Journal of Medicine\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.67\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sriwijaya Journal of Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32539/SJM.V2I2.67","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perbandingan Promosi Kesehatan melalui Media Audiovisual dan Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Anak SD mengenai Penyakit TB Paru
Tuberkulosis merupakan penyebab utama dari sembilan kematian di seluruh dunia dan penyebab utama dari agen infeksius. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua di dunia setelah India. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas dari metode ceramah maupun media audiovisual terkait tingkat pengetahuan anak mengenai penyakit TB. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experimental. Teknik nonequivalent pretest-posttest design dilakukan dengan cara memberikan dua perlakuan berbeda pada dua kelompok populasi untuk melihat pengaruh dari intervensi yang diberikan. Penelitian ini menggunakan populasi anak-anak SD kelas 6 SD Negeri 205 Palembang dan Swasta YWKA Palembang. Hasil analisis menunjukkan bahwapengetahuan anak mengenai penyakit TB paru lebih meningkat pada metode promosi kesehatan audiovisual dibandingkan dengan ceramah di SD Swasta (p=0,006) dan di SD Negeri (p=0,002). Setelah dilakukan tes signifikansi terhadap tingkat pemahaman murid mengenai penyakit TB didapatkan pada SD Swasta dari posttest yang dilakukan baik pada kelompok media audiovisual dan metode ceramah, terjadi peningkatan nilai pretest yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD Negeri (p=0,00). Dari hasil yang diperoleh dari kedua kelompok dapat disimpulkan bahwa metode audiovisual dan metode ceramah sama-sama efektif dengan nilai efektivitas pada kelompok media audiovisual lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah (p=0,00).