J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-11-04DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2684
Saijo Saijo
{"title":"Teknologi Peningkatan Kualitas Hasil Panen Jagung (Zea mays L.) Di Lahan Berpasir","authors":"Saijo Saijo","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2684","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2684","url":null,"abstract":"Tanah berpasir merupakan salah satu jenis tanah sebagai media tanam budidaya, tetapi mempunyai sifat fisik, kimia dan biologi yang kurang menguntungkan dikarenakan tingkat kesuburan dan ketersediaan unsur hara yang rendah. Memperhatikan beberapa kendala pada tanah berpasir, maka perlu dilakukan perbaikan sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologinya. Upaya yang dilakukan diantaranya memberikan kapur pertanian dan pupuk organik. Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dari bulan Agustus-November 2021. Hasil penelitian terhadap fase vegetatif berupa tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang berpengaruh nyata. Hasil pengamatan fase generatif baik bobot kering tongkol tanpa klobot, bobot pipilan kering biji perlakuan yang diberikan berpengaruh sangat terhadap hasil panen. Hasil panen jagung terbaik yaitu menggunakan kombinasi perlakuan kapur dolomit dosis 6 t ha-1 dan pupuk kandang sapi dosis 30 t ha-1 yang menghasilkan bobot kering tongkol seberat 246,2 g tongkol-1 dan bobot pipilan kering seberat 190,0 g per 100 biji.","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130192556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-11-04DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2725
Septiana Septiana, Siti Novridha Andini, Miranda Ferwita Sari
{"title":"Pola Infestasi Serangan Hama Pada Tanaman Mutan Kedelai Hitam Detam 4 Prida Generasi Tiga (M3)","authors":"Septiana Septiana, Siti Novridha Andini, Miranda Ferwita Sari","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2725","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2725","url":null,"abstract":"Tanaman kedelai hitam merupakan salah satu tanaman pangan yang keberadaanya sangat diperlukan bagi konsumsi penduduk di Indonesia. Masyarakat Indonesia gemar sekali mengkonsumsi makanan dengan diberi perasa manis, namun tidak ingin membuat resiko penyakit diabetes. Kedelai hitam selain sebagai bahan utama pembuatan kecap manis, juga memiliki manfaat bagi ibu yang sedang menyusui karena kandungan nutrisi yang kaya manfaat untuk tumbuh kembang sang bayi. Dikarenakan tingginya kebutuhan kedelai hitam, maka pemerintah mendorong petani untuk lebih meningkatkan produksi kedelai hitam. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan melepas varietas Detam Prida 3 dan Detam 4. Namun dalam upaya produksi tersebut, ada kendala penurunan kualitas dan kuantitas produksi yang disebabkan oleh serangan hama tanaman kedelai hitam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola infestasi serangan hama pada tanaman kedelai baik pada fase vegetatif dan fase generatif. Pada penelitian ini menggunakan kedelai varietas Detam Prida 4, pengamatan dilakukan setiap hari dari fase vegetatif sampai dengan fase generatif. Pengamatan dilakukan setiap hari setelah tanam kedelai hitam. Pengamatan yang dilakukan adalah menentukan pola infestasi serangan yaitu tidak membahayakan pada kondisi saat itu (+), membahayakan pada kondisi saat itu (++), dan sangat membahayakan pada kondisi saat itu (+++). Dari hasil penelitian ini hama yang menyerang tanaman kedelai hitam di fase vegetatif yaitu lalat bibit, ulat grayak, dan kutu daun yang menyerang dari hari ke tujuh setelah tanam dan hama yang menyerang tanaman kedelai hitam di fase generatif yaitu ulat penggulung daun dan kepik hijau yang menyerang 30 hari setelah tanam.","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123685818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-11-02DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2676
Bambang Gunawan, Arsi Arsi, Indah Anisyatulusna
{"title":"Inventarisasi Arthropoda dan Tingkat Serangan Hama pada Teknik Budidaya Padi (Oryza sativa L.) di Desa Bumi Agung Kecamatan Lempuing","authors":"Bambang Gunawan, Arsi Arsi, Indah Anisyatulusna","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2676","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2676","url":null,"abstract":"Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya yang sangat penting karena merupakan tanaman pangan yang menghasilkan bahan makanan berupa beras dan telah menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia. Budidaya tanaman padi masih sering menghadapi kendala dalam mencapai produksi yang diharapkan. Salah satu penyebabnya ialah serangan hama tanaman padi yang menyebabkan kerusakan pada masa vegetatif maupun generatif yang dapat menurunkan hasil panen. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui cara budidaya tanaman padi, spesies arthropoda serta tingkat serangan hama di Desa Bumi Agung, Kecamatan Lempuing. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2021 dengan metode survei pada lima lahan sawah yang berbeda di Desa Bumi Agung dengan cara mewawancarai petani untuk mendapatkan informasi tentang perilaku petani dalam budidaya tanaman padi dan mengamati serangga hama yang ada di pertanaman padi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukannya tiga hama yang berada di tanaman padi antara lain Oxya chinensis, Acrida cinerea, dan Atherigona sp. Pengendalian yang dilakukan oleh petani dalam mengendalikan serangan hama berupa jajar legowo, kultur teknis seperti pengolahan lahan, pemupukan, penyiangan gulma dan lainnya yang termasuk ke dalam pengendalian hama terpadu (PHT). Hasil pengamatan yang dianalisis menunjukkan bahwa penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) terbukti menurunkan serangan hama di 5 lahan sawah yang dilakukan observasi, dan lahan ke-5 tidak ditemukan serangga hama dan gulma di persawahannya.","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130944064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-11-02DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2688
Bambang Purwanto, Reka Wahyuni, Ansyori Ansyori
{"title":"Respon Pertumbuhan Bibit Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Pada Lama Perendaman Bahan Setek dalam Larutan ZPT Atonik","authors":"Bambang Purwanto, Reka Wahyuni, Ansyori Ansyori","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2688","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2688","url":null,"abstract":"Kualitas bibit merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan budidaya tebu. Pembibitan bud chips adalah pembibitan tebu secara vegetatif menggunakan setek satu mata. Selain unsur hara pertumbuhan dan kualitas bibit dipengaruhi juga oleh zat pengatur tumbuh (ZPT). Atonik (auksin) mampu meningkatkan laju metabolisme sehingga perkembangan sel semakin meningkat dan bidang serap daun lebih yang mempengaruhi peningkatan luas daun, serta merangsang pertumbuhan akar tanaman, meningkatkan daya serap akar terhadap unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada lama perendaman bahan setek dalam larutan ZPT Atonik. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok 4 ulangan, dan 6 taraf lama perendaman setek tebu dalam larutan ZPT Atonik: P0 = control, P1 = 10 menit, P2 = 20 menit, P3 = 30 menit, P4 = 40 menit, dan P5 = 50 menit. Pengujian data dilakukan dengan uji ortogonal polinomial. Panjang bibit tebu meningkat 0,379 cm setiap pertambahan 10 menit lama perendaman setek tebu dalam larutan ZPT Atonik. Lama perendaman setek tebu satu mata tunas dalam larutan ZPT Atonik tidak menunjukan pengaruh terhadap persentase setek bertunas setek tebu, jumlah daun, diameter batang, dan berat basah bibit.\u0000 ","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116298265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-11-02DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2708
Gut Tianigut, Onny Chrisna Pandu Pradana, Miranda Ferwita Sari
{"title":"Aplikasi Paclobutrazol untuk Optimalisasi Pertumbuhan Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)","authors":"Gut Tianigut, Onny Chrisna Pandu Pradana, Miranda Ferwita Sari","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2708","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2708","url":null,"abstract":"Jahe merah merupakan salah satu tanaman herbal yang banyak digunakan di seluruh dunia dan dapat digunakan sebagai bumbu, bahan baku industri obat tradisional, fitofarmaka, makanan dan minuman sehat, serta produk kosmetik dan perawatan tubuh. Dari tahun 2014—2018 produksi jahe di Indonesia berfluktuasi dengan laju pertumbuhan sebesar -36,36% pada tahun 2018. Aplikasi zat pengatur tumbuh pada budidaya jahe dapat menjadi salah satu alternatif dalam mendorong peningkatan produktivitas dan perbaikan mutu jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan jahe merah pada berbagai konsentrasi paclobutrazol dan untuk mendapatkan konsentrasi paclobutrazol yang optimum dalam merangsang pertumbuhan jahe merah. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung pada bulan Juni sampai Oktober 2020. Perlakuan disusun secara tunggal dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan, setiap ulangan terdiri dari dua sampel, dan setiap sampel terdiri dari dua sub sampel. Perlakuan yang diuji adalah lima kadar paclobutrazol sebagai zat pengatur tumbuh (0 ml.l-1, 2 ml.l-1, 4 ml.l-1, 6 ml.l-1, dan 8 ml.l-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon pertumbuhan jahe merah terbaik diperoleh pada aplikasi paclobutrazol 4 ml.l-1. \u0000Kata kunci: jahe merah, paclobutrazol, polinomial ortogonal","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114724845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-11-02DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2682
A. Wahyuni, N. Hakim, Ria Putri, Tera Feronica
{"title":"Respons Pertumbuhan Kedelai (Glycine max L. Merr.) terhadap Seed Treatment Matriconditioning dan Aplikasi Pemupukan yang Berbeda","authors":"A. Wahyuni, N. Hakim, Ria Putri, Tera Feronica","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2682","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2682","url":null,"abstract":"Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam produksi tanaman adalah penggunaan benih bermutu. Ketersediaan benih bermutu berpengaruh terhadap kualitas dan produksi yang dihasilkan. Kenyataan di lapangan diketahui bahwa benih kedelai yang dijual oleh toko-toko penyalur benih adalah benih-benih yang telah melewati masa simpan dan disimpan pada kondisi tempat yang tidak baik sehingga menyebabkan mutu benih menurun. Agar tetap dapat digunakan untuk pertanaman diperlukan suatu teknik peningkatan performa benih kedelai melalui matriconditioning dan pemupukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan matriconditioning dan pemupukan terhadap peningkatkan pertumbuhan benih kedelai yang telah disimpan selama dua bulan. Penelitian ini menggunkan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor dengan 3 ulangan, faktor pertama media matriconditioning (tanpa matriconditioning, serbuk gergaji dan arang sekam) dan faktor kedua pemupukan (tanpa aplikasi pupuk organik dan pupuk anorganik), 100% pupuk organik, 100% pupuk anorganik, serta 100% pupuk organik + 50% pupuk anorganik). Data selanjutnya diuji lanjut menggunakan BNT 5%. Variabel pengamatan yang dilakukan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering daun, bobot kering batang, bobot kering akar dan jumlah bintil akar. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara media matriconditioning dan pemupukan terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman, bobot kering daun, perlakuan matriconditioning tunggal memberikan pengaruh terhadap variabel pengamatan bobot kering akar dan jumlah bintil akar dalam peningkatan mutu dan pertumbuhan benih.\u0000Kata kunci : kedelai, mutu, matriconditioning, pemupukan","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130217210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-11-02DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2675
Arsi Arsi, Amril Dwi Tama, Abu Umayah, Bambang Gunawan
{"title":"Populasi dan Intensitas Serangan Hama Setothosea asigna pada Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Desa Gunung Cahya Kematan Buay Rawan Kabupaten Oku Selatan","authors":"Arsi Arsi, Amril Dwi Tama, Abu Umayah, Bambang Gunawan","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2675","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2675","url":null,"abstract":"Tanaman Kelapa Sawit (Elaies guineensis Jacq.) termasuk kedalam golongan palma yang menghasilkan minyak dan sebagai bahan baku industri makanan maupun kosmetik sehingga kelapa sawit menduduki posisi penting di Indonesia. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit ini salah satunya adalah serangan organisme penganggu tanaman. Salah satunya adalah adanya serangan hama. Hama penting pada tanaman kelapa sawit salah satunya adalah ulat pemakan daun yaitu ulat api (Setothosea asigna). Setothosea asigna dapat mengakibatkan tanaman kelapa sawit mengalami kerusakan daun hingga mencapai 50%. Sehingga dapat menyebabkan tanaman kelapa sawit dapat kehilangan produksinya mencapai 78% pada tahun pertama setelah serangan hama dan 40% pada tahun kedua setelah serangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan populasi dan intensitas serangan hama pada dua lahan kelapa sawit dengan umur tanaman yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gunung Cahya Kecamatan Buay Rawan Kabupaten OKU Selatan. Pengamatan dilakukan dengan metode survey dan metode pengamatan langsung (Scan sampling) dengan menghitung jumlah populasi dan menentukan intensitas serangan hama. Kemudian tanaman kelapa sawit diamati sebanyak 30 tanaman/lahan dan data yang didapat dilakukan uji t. Hasil pengamatan didapatkan bahwasanya populasi dan intenseitas serangan Setothosea asigna lahan 1 lebih rendah dibandingkan di lahan 2. Lahan 1 tanaman kelapa sawit sudah menghasilkan buah yang baik, sehingga perawatan seperti pemupukan dan pembersihan lahan sudah rutin dilakukan. Sedangkan pada lahan 2 kelapa sawit belum dilakukan perawatan dengan baik karena tanaman dalam masa pertumbuhan atau TBM (Tanaman belum menghasilkan) dan selama masa pertumbuhannya di sela tanaman masih ditanam tanaman jagung","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129056905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-06-22DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2509
Sumini Sumini
{"title":"Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleracea L) dengan Pemberian Berbagai Dosis dan Frekuensi Aplikasi Bio-Urin","authors":"Sumini Sumini","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2509","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2509","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respon pertumbuhan dan produksi tanaman kailan (Brassica oleracea L) dengan pemberian berbagai dosis dan frekuensi aplikasi biourin. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas pada bulan April – Juli 2021. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, dengan 2 perlakuan yaitu: Perlakuan Pertama Dosis Bio-Urin (D) yaitu : D1 = Dosis 50 ml/L air, D2 = Dosis 100 ml/L air dan D3 = Dosis 150 ml/L air. Perlakuan Ke dua Frekuensi Aplikasi (F) yaitu : F1 = Aplikasi 2 kali pada umur 7 dan 14 HST, F2 = Aplikasi 3 kali pada umur 7, 14 dan 21 HST, dan F3 = Aplikasi 4 kali pada umur 7, 14, 21 dan 28 HST. Aplikasi biourin dilakukan sesuai perlakuan dan disiramkan pada media tanam dan dilakukan pada pagi hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dosis bio-urin yang diaplikasikan berpengaruh sangat nyata pada peubah jumlah daun, panjang akar dan berat segar tanaman. Pada perlakuan frekuensi aplikasi bio-urin berpengaruh sangat nyata hanya pada peubah jumlah daun sedangkan interasi ke dua perlakuan berpengaruh tidak nyata pada semua peubah. Hasil penelitian pada perlakuan dosis bio-urin menunjukan bahwa D2 = Dosis 100 ml/L air mempunyai hasil terbaik pada peubah jumlah daun dan berat segar tanaman dan pada perlakuan frekuensi aplikasi bio-urin ditunjukan pada F2 = Aplikasi 3 kali pada umur 7, 14 dan 21 HST yaitu pada tinggi tanaman, panjang akar dan berat segar. Sedangkan pada interaksi ke dua perlakuan tertinggi pada perlakuan D2F2. \u0000 \u0000Kata Kunci : Kailan, Bio-urin, Frekuensi","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131713412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-06-21DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2518
R. Dewi, A. Wahyuni, H. Basri
{"title":"Kandungan β-Karoten dan Produksi Plasma Nutfah Ubi Jalar Lokal Lampung pada Umur Panen yang Berbeda","authors":"R. Dewi, A. Wahyuni, H. Basri","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2518","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2518","url":null,"abstract":"Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) berdaging oranye banyak mengandung β-karoten,makanan kaya vitamin A yang dapat membantu memerangi kekurangan vitamin A dankekurangan gizi terutama pada masyarakat di negara berkembang. Tujuan penelitian inimenyeleksi ubi jalar lokal Lampung yang memiliki kandungan β-karoten dan mengetahuiumur panen yang tepat untuk mendapatkan kandungan β-karoten dan produksi yangtinggi. Penelitian dilakukan di lahan Politeknik Negeri Lampung menggunakanrancangan acak kelompok (RAK) diulang 2 kali. Perlakuan terdiri dari 30 genotipeplasma nutfah ubi jalar dan 2 waktu umur panen (3 bulan setelah tanam dan 4 bulansetelah tanam). 30 genotipe tersebut dilakukan seleksi berdasarkan warna daging (kuningsampai oranye tua), selanjutnya di uji kandungan β-karoten dan produksinya pada umurpanen panen 3 bulan dan panen 4 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30genotipe, terdapat 16 genotipe yang memiliki warna daging kuning sampai oranye tua.Kandungan β-karoten, berat umbi per tanaman, dan jumlah umbi per tanaman lebih tinggipada panen 4 bulan dibandingkan panen 3 bulan. Genotipe LPG-01 (lokal Lampung) padapanen 3 bulan memiliki kandungan β-karoten lebih tinggi dibandingkan dengan genotipelainnya yakni 1.902 µg/100g, sedangkan pada umur 4 bulan memiliki kandungan βkaroten \u0000hampir setara dengan genotipe Beta-1, namun lebih tinggi jika dibandingkandengan genotipe lainnya, yakni 40.493 µg/100g. Genotipe LPG 01 memiliki berat umbi(1.191,90 g per tanaman), dan jumlah umbi (5,63 umbi per tanaman) lebih tinggidibandingkan dengan genotipe lainnya. Key words: β-karoten, produksi, ubi jalar, umur panen. \u0000 ","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"14 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124620348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J-PlantasimbiosaPub Date : 2022-06-14DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2538
H. Hermanto
{"title":"Respon Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) terhadap Perlakuan Pengolahan Tanah dan Jarak Tanam di Lahan Sawah Irigasi Teknis","authors":"H. Hermanto","doi":"10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2538","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2538","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L) merrill) terhadap perlakuan pengolahan tanah dan jarak tanam. Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah irigasi di Desa Ketuan Jaya Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut (mdpl). Penelitian dan kaji terap ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot), yang disusun secara faktorial yang terdiri dari perlakukan pengolahan tanah sebagai petak utama dan jarak tanam sebagai anak petak. Adapun faktor yang dicobakan sebagai berikut : Perlakuan pertama adalah pengolahan tanah (P) sebagai petak utama terdiri dari 3 faktor: P1 =Tanpa Olah Tanah (TOT), P2 = minimum (minimum tillage) dan P3 = maximum (maksimum tillage). Perlakuan kedua adalah jarak tanam (J) sebagai anak petak yang terdiri dari : J1 = 30 cm x 10 cm, J2 = 30 cm x 20 cm dan J3 = 30 cm x 30 cm. Pada penelitian ini terdapat sembilan kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang tiga kali sehingga didapat ke 27 unit percobaan. Hasil penelitian ini adalah ; Perlakuan pengolahan tanah maximum (P3) memberikan hasil terbaik pada peubah jumlah polong, berat 1000 butir, produksi perpetak, berat berangkasan basah dan berat berangkasan kering. Perlakuan jarak tanam 30 x 20 cm (J2) memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, berat berangkasan basah, dan berat berangkasan kering tanaman, sedangkan untuk peubah produksi yang terbaik adalah jarak tanam 30 x 30 cm, dan Kombinasi perlakuan P3J2 memberikan hasil terbaik pada jumlah cabang, jumlah polong, berat 1000 butir dan produksi perpetak. \u0000Kata kunci :Tanpa olah tanah (TOT),respon, pengolahan tanah, polong","PeriodicalId":246730,"journal":{"name":"J-Plantasimbiosa","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117171987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}