{"title":"Urgensi Pluralisme Dalam Beragama Bagi Masyarakat Indonesia","authors":"Amanan Soleman Saumur","doi":"10.46339/foramadiahi.v11i1.149","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v11i1.149","url":null,"abstract":"Sebagai Negara yang sangat majemuk di Dunia, Negara Indonesia dihuni oleh berbagai suku bangsa dan berbagai agama yang hingga kini tetap eksisis dan menjadi contoh bagi semua Negara di Dunia sebagai Negara yang memiliki banyak perbedaan seperti telah dijelaskan di atas, akan tetapi mereka tetap hidup dalam kebersamaan dan tetap rukun. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa potensi konflik pasti tetap ada di tengah-tengah masyarakat yang memiliki banyak perbedaan tersebut, konflik Ambon, Poso, bahkan konflik yang pernah terjadi di Maluku Utara pada tahun 1999 termasuk terakhir yang terjadi di Tolikara Papua merupakan bukti bahwa potensi konflik tersebut harus diwaspadai. Untuk memberikan pemehaman yang komprehensif kepada masyarakat tentang bagaimana menyikapi perbedaan-perbedaan yang ada, maka konsep pluralism seyogiyanya diperkenalkan kepada masyarakat sejak dini. Konsep pluralism hendaknya didialogakn antar ummat beragama yang ada. Forum kerukunan ummat beragama harus seacar intensif dan berkala melakukan pertemuan-pertemuan untuk membicarakan sedetail mungkin bagaimana mengajarakan masing-masing ummat tentang keberagaman dan perbedaan yang mesti dipahami oleh masing-masing penganut agama yang ada. Beberapa konflik yang pernah terjadi termasuk di Maluku Utara merupakan pelajaran yang berharga untuk kita semua, bahwa dampak dari konflik tersebut hanya merugikan semua pihak. Korban nyawa harta serta hubungan baik antar ummat beragama menjadi rusak, dengan konflik tersebut hendaknya membuat kita semakin saling memahami satu sama lain perbedaan itu sebuah rahmat bagi kita.","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133799081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"REKONSTRUKSI PENDIDIKAN MODEL SAIAD NURSI MENUJU PUNCAK PERDABAN UMAT ISLAM","authors":"Mustamin Giling","doi":"10.46339/foramadiahi.v11i1.145","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v11i1.145","url":null,"abstract":"Said Nursi tokoh Muslim Turki terkemuka era transisi, menyaksikan dan mengalami langsung perubahan radikal yang terjadi dalam kehidupan Muslim, jatuhnya Khalifah Islamiyah yang terakhir (Dinasti Utsmani) hingga terbentuknya Republik Turki Modern. Pemikiran-pemikirannya bersifat modern dan moderat, dalam perjalanan intelektualnya, Said Nursi telah mewariskan ide-ide dan konsep yang mengintegrasikan antara pendidikan agama dan sains (unifikasi ilmu pengetahuan).Pemabahruan pemikiran Said Nursi dalam konteks pendidikan adalah meintegrasikan etos agama dan sains modern. yang berbeda dalam paham sekularisme.Keseluruhan pandangan serta landasan teori tentang konsep pendidikan Said Nursi sesungguhnya bukan dikotomik dalam upaya untuk menghilangkan image bahwa ternyata selama ini pendidikan agama dan umum tidak boleh disatuatapkan Tegasnya bahwa antara pendidikan agama dan Umum harus diintegrasikan menuju puncak-puncak kemajuan Islam, seperti pada zaman keemasan Islam (golden age)","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130676747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP SOSIOLOGI PENDIDIKAN (Analisis Makro, Meso dan Mikro Sosiologi Pendidikan)","authors":"Mubin Noho, Iswar Ismail Ohoitenan","doi":"10.46339/foramadiahi.v11i1.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v11i1.148","url":null,"abstract":"Sosiologi pendidikan adalah membahas dan diterapkan dalam menyelesaikan semua masalah yang ada dalam pendidikan, khususnya dalam interaksi sosial antara siswa dengan lingkungan, guru, dan lainnya, serta dalam pandangan fenomena sosial yang berkembang dalam sistem pendidikan , sehingga aspek-aspek sosiologi itu bisa ada pijakan dalam merumuskan semua hal yang berkaitan dengan pendidikan, agar dapat mencapai kemajuan di bidang pendidikan.","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127173348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEMAMPUAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA","authors":"Radjiman Ismail","doi":"10.46339/foramadiahi.v11i2.226","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v11i2.226","url":null,"abstract":"Kemampuan seorang guru terhadap strategi pembelajaran merupakan faktor penting yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Diasumsikan bahwa pengetahuan yang baik memiliki efek yang baik terhadap pembelajaran yang baik. Sikap mengajar dan motivasi guru akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Terdapat keterkaitan yang positif antara pengetahuan guru, strategi pembelajaran, sikap mengajar dan motivasi guru yang berdampak pada hasil belajar siswas.","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132899314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU","authors":"Musa Marengke","doi":"10.46339/foramadiahi.v11i2.227","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v11i2.227","url":null,"abstract":"Fungsi dan peran guru Guru dalam proses pendidikan dan pengajaran sangat besar yang turut berpengaruh terhadap tingkat kualitas pendidikan di Inonesia. Guru kemudian dipersiapkan sebagai agen pembawa perubahan dan kemajuan pendidikan. Setiap perubahan sistem pendidikan atau terjadi perubahan paradigma pendidikan selalu dikaitkan dengan bagaimana penataan kompetensi guru, kompetensi guru berkaitan dengan aksi-aksi pendidkikan ditingkat konsep dan prasis operasional. Akan tetapi kompetensi guru sering menjadi permasalahan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Rendahnya kualitas guru telah menjadi agenda pemerintah untuk meningkatkan standar-standar kompetensi guru dari waktu-kewaktu","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"388 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133940799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ETOS KERJA GURU DALAM PERSPEKTIF SYEKH AL-ZARNUJI","authors":"Mubin Noho","doi":"10.46339/foramadiahi.v11i2.225","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v11i2.225","url":null,"abstract":"Posisi dan peran guru sangat penting. Jika guru adalah sumber nilai, tentu saja dia adalah orang yang harus selalu dapat ditaati dan diikuti sehingga guru dituntut bagaimana untuk selalu berusaha membekali dirinya agar dapat menjadi suri tauladan bagi anak-anak . Untuk menjadi orang yang pantas ditaati dan diikutu, tidaklah salah apabilă sebagai guru menengok kembali apa yang telah Sebaiknya dalam memilih seorang guru, pilihlah orang yang lebih Hanifahdan anaman di masa belajarnya memilih Syaekh Hamad bin Abi Sulaiman sebagai gurunya setelah beliau benar-benar merenung dan berpikir\".Syarat-syarat yang kemukakan al-Zarnuji merupakan syarat yång ideal, hal ini perlu dikaji.sebagai syarat menjadi seorang guru","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115708586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP NASHIH ULWAN TENTANG PENDIDIKAN ANAK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAUD","authors":"Nursin Sapil, Chairunnisa Chairunnisa","doi":"10.46339/foramadiahi.v10i1.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v10i1.108","url":null,"abstract":"Pada saat setiap orang tua muslim mulai khawatir dengan keimanan dan moral anaknya, para pendidik mencemaskan perkembangan kepribadian peserta didiknya, patutlah ditengok kembali bagaimana Rasulullah memberikan contoh peletakan pondasi keimanan yang kokoh kepada seorang sahabat, sekalipun sepupu beliau yang masih kecil waktu itu, yaitu Ibnu Abbas ra. dalam arti Pendidikan yng luas bermakna merubah dan memindahkan kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat. Pengertian tentang pendidikan ini dapat di ketahui bahwa pendidikan itu dapat melalui bermacam-macam proses ,tetapi pada dasarnya adalah proses pemindahan nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada didalamnya. Proses pendidikan terhadap anak-anak merupakan fondasi bagi tahap selanjutnya, pondasi yang kuat untuk mempersiapkan pribadi yang shaleh dan yang bertanggung jawab atas segala persoalan dan tugas hidupnya. Pada masa kecil anak hidup dalam buaian orang tua dan pada masa usia belajar dan pendidikan. Menurut Nashih Ulwan hendaknya orang tua dan pendidik mempunyai metode untuk memperbaiki, meluruskan kepincangan dalam mendidik akhlaknya. Islam mengajarkan metode atau cara yang spesifik, yaitu jika cukup dengan nasehat yang lemah lembut maka pendidik tidak diperkenenkan beralih kepada cara lainseperti meninggalkan atau memboikotnya apalagi sampai memukulnya.Pemukulan dengan tanpa melukai baru diperkenankan jika dengan nasehat dan boikot tidak mempan lagi dan dengan pemukulan tersebut diharapkan dapat memperbaiki anak didik tersebut.","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126624246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN IMAN PADA ANAK USIA DINI","authors":"Sumanti m Saleh, Chairunnisa Chairunnisa","doi":"10.46339/foramadiahi.v10i1.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v10i1.114","url":null,"abstract":"Diantara tanggung jawab besar yang jelas diperhatikan dan disoroti oleh islam juga oleh penalaran logika, adalah tanggung jawab seorang pendidik terhadap orang-orang yang berada dipundaknnya berupa tanggung jawab pengajaran dan pendidikan iman. Ini sesungguhnya bukan tanggung jawab kecil dan ringan, karena tanggung jawab ini telah dituntut sejak seorang anak dilahirkan hingga ia mencapai usia remaja, bahkan sampai ia menginjak dewasa yang sempurna. Tanggung jawab pendidikan iman adalah meningkat anak-anak dengan dasar-dasar keimanan sejak ia mengerti, membiasakan dengan rukun iman dan rukun islam sejak ia memahami dan mengajarkan kepadanya dasar-dasar syariat sejak usia tamyiz. Menumbuhkan dasar-dsar pendidikan iman dan ajaran islam sehingga anak akan terikat dengan Islam baik aqidah atau ibadahnya.","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122434303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGATASI STRES SISWA DI SEKOLAH","authors":"Suryani Hi.Umar, Hermida Hermida","doi":"10.46339/foramadiahi.v10i2.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v10i2.119","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Stres merupakan salah satu masalah yang berhubungan dengan gangguan psikologis, dan penyebab gangguan psikologis sering dijumpai oleh siapa saja tanpa mengetahui atau melihat status sosial ekonomi seseorang. Orang yang sering menjalani aktivitas tinggi, sebagai pekerja, bahkan tidak memiliki pekerjaanpun sering mengalami stres tinggi. Begitu pula dengan orang yang menekuni pendidikan, terutama para siswa. Siswa yang mengalami stres psikologis mengakibatkan stres yang disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya ingin bersaing untuk meraih prestasi, harapan orang tua atau menghadapi tugas yang sangat berat. Untuk mengatasi gangguan stres siswa, penerapan kecerdasan emosi harus diberikan kepada siswa sedini mungkin, sehingga siswa diharapkan untuk dapat mengatur dan mengendalikan emosinya saat menghadapi masalah psikologis yang mengganggu, setidaknya adalah mengurangi tekanan psikologis yang mengarah pada tingkat stres yang parah.","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122847938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KELUARGA SEBAGAI MADRASAH PERTAMA DAN MEDIA OPTIMALISASI FUNGSI EDUKATIF","authors":"Rinelsa R Husain, Faradila Takdir","doi":"10.46339/foramadiahi.v10i1.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v10i1.113","url":null,"abstract":" Kelurga sangat besar pengaruhnya bagi pendidikan islam dalam hal pembentukkan kepribadian anak didik, karna itu suasana pendidikan yang pertama tersebut akan selalu menjadi kenangan sepanjang masa hidupnya. Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama, tempat anak didik pertama tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau anggota keluarga lainnya. Disamping ibu dan bapak sebagai pendidik kodrati biasanya juga terdapat kakek, nenek, paman, tante, bahkan mungkin kakak sebagai orang dewasa yang langsung dan tidak langsung menjalankan peran sebagai pendidik didalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh dari pendidiknya (orang tua dan anggota yang lain). Dalam ajaran islampun telah dinyatakan oleh nabi Muhammad SAW. Dalam sabdanya yang berbunyi: “setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka sesungguhnya kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia madjusi, yahudi, atau nasrani.”","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"3 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132026695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}