KONSEP NASHIH ULWAN TENTANG PENDIDIKAN ANAK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAUD

Nursin Sapil, Chairunnisa Chairunnisa
{"title":"KONSEP NASHIH ULWAN TENTANG PENDIDIKAN ANAK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAUD","authors":"Nursin Sapil, Chairunnisa Chairunnisa","doi":"10.46339/foramadiahi.v10i1.108","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada saat setiap orang tua muslim mulai khawatir dengan keimanan dan moral anaknya, para pendidik mencemaskan perkembangan kepribadian peserta didiknya, patutlah ditengok kembali bagaimana Rasulullah memberikan contoh peletakan pondasi keimanan yang kokoh kepada seorang sahabat, sekalipun sepupu beliau yang masih kecil waktu itu, yaitu Ibnu Abbas ra. dalam arti Pendidikan yng luas bermakna merubah dan memindahkan kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat. Pengertian tentang pendidikan ini dapat di ketahui bahwa pendidikan itu dapat melalui bermacam-macam proses ,tetapi pada dasarnya adalah proses pemindahan nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada didalamnya. Proses pendidikan terhadap anak-anak merupakan fondasi bagi tahap selanjutnya, pondasi yang kuat untuk mempersiapkan pribadi yang shaleh dan yang bertanggung jawab atas segala persoalan dan tugas hidupnya. Pada masa kecil anak hidup dalam buaian orang tua dan pada masa usia belajar dan pendidikan. Menurut Nashih Ulwan hendaknya orang tua dan pendidik mempunyai metode untuk memperbaiki, meluruskan kepincangan dalam mendidik akhlaknya. Islam mengajarkan metode atau cara yang spesifik, yaitu jika cukup dengan nasehat yang lemah lembut maka pendidik tidak diperkenenkan beralih kepada cara lainseperti meninggalkan atau memboikotnya apalagi sampai memukulnya.Pemukulan dengan tanpa melukai baru diperkenankan jika dengan nasehat dan boikot tidak mempan lagi dan dengan pemukulan tersebut diharapkan dapat memperbaiki anak didik tersebut.","PeriodicalId":241358,"journal":{"name":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46339/foramadiahi.v10i1.108","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pada saat setiap orang tua muslim mulai khawatir dengan keimanan dan moral anaknya, para pendidik mencemaskan perkembangan kepribadian peserta didiknya, patutlah ditengok kembali bagaimana Rasulullah memberikan contoh peletakan pondasi keimanan yang kokoh kepada seorang sahabat, sekalipun sepupu beliau yang masih kecil waktu itu, yaitu Ibnu Abbas ra. dalam arti Pendidikan yng luas bermakna merubah dan memindahkan kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat. Pengertian tentang pendidikan ini dapat di ketahui bahwa pendidikan itu dapat melalui bermacam-macam proses ,tetapi pada dasarnya adalah proses pemindahan nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada didalamnya. Proses pendidikan terhadap anak-anak merupakan fondasi bagi tahap selanjutnya, pondasi yang kuat untuk mempersiapkan pribadi yang shaleh dan yang bertanggung jawab atas segala persoalan dan tugas hidupnya. Pada masa kecil anak hidup dalam buaian orang tua dan pada masa usia belajar dan pendidikan. Menurut Nashih Ulwan hendaknya orang tua dan pendidik mempunyai metode untuk memperbaiki, meluruskan kepincangan dalam mendidik akhlaknya. Islam mengajarkan metode atau cara yang spesifik, yaitu jika cukup dengan nasehat yang lemah lembut maka pendidik tidak diperkenenkan beralih kepada cara lainseperti meninggalkan atau memboikotnya apalagi sampai memukulnya.Pemukulan dengan tanpa melukai baru diperkenankan jika dengan nasehat dan boikot tidak mempan lagi dan dengan pemukulan tersebut diharapkan dapat memperbaiki anak didik tersebut.
当每一位穆斯林父母都开始关心孩子的信仰和道德时,教育工作者就会担心参与者的人格发展,再看看先知是如何为朋友树立一个坚实的信仰基础的榜样的。在教育的意义上,它意味着将文化转化为社会中的每一个个体。这种教育的概念可以通过各种各样的过程来了解,但本质上是社会的价值观向社会中的每一个人传递的过程。儿童的教育过程为下一阶段奠定了基础,为一个负责他一生中所有事情和责任的正直、正直的人做好准备的坚实基础。孩子的童年是父母的摇篮,是学习和教育的年龄。Nashih Ulwan认为父母和教育工作者应该有纠正、纠正其基本教育目的的方法。伊斯兰教教授的是一种具体的方法或方法,即如果有足够的温和的建议,教育工作者不应该求助于其他方法,比如离开或抵制它,更不用说抵制它。只有在建议和抵制失败的情况下,才可以不受伤害地殴打,并希望用殴打来纠正这个孩子。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信