{"title":"PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN JEANS PADA PT. APAC INTI CORPORA MELALUI DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT NP","authors":"Trimono, Prismahardi Aji Riyantoko","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.43","url":null,"abstract":"Kualitas produk merupakan salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk. Agar kualitas selalu terjaga, produsen perlu untuk selalu melakukan pengendalian kualitas pada saat proses produksi. Salah satu cara untuk melakukan pengendalian kualitas adalah dengan diagram kontrol. Diagram kontrol merupakan alat yang dapat menunjukkan keadaan tak terkendali apabila satu atau beberapa titik jatuh di luar batas kendali atau apabila titik-titik dalam grafik menunjukkan pola yang tidak random. Studi kasus pada penelitian ini adalah produk kain jeans pada PT. Apac Inti Corpora, dengan variabel yang digunakan meliputi loom, preparation, dan spinning. Hasil pada diagram kontrol multivariat np menunjukkan terdapat 2 pengamatan yang out-of-control pada data kecatatan fase II (April 2015-Mei 2017) dengan menggunakan batas kendali data kecacatan fase I (Januari 2014-Maret 2015) yang sudah terkendali dengan nilai BKA sebesar 636.321,4","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121366504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Indriartiningtias, Hozik Wahyuningsih, dan Imron Kuswandi
{"title":"PENILAIAN KONTRIBUSI KOMPONEN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN POSISI DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEKNOMETRIK","authors":"R. Indriartiningtias, Hozik Wahyuningsih, dan Imron Kuswandi","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.37","url":null,"abstract":"Technology is a design for action aids in which to reduce uncertainty about cause-and-effect relationships to achieve something that is expected. This study discusses the assessment of the contribution of technology components to improve the competitive position of glass entrepreneurs in Arosbaya. These three small industries, namely MSME Serasi Art Glass, MSME Ismael Bidi and MSME Barokah are both glass arts businesses located in Arosbaya. Small industries such as MSME Serasi Art Glass can easily lose out to large industries and other small industries that already have better skills and work patterns. In taking measurements using the technometric method which consists of four technology components including technoware, humanware, infoware and orgaware which can map problems that can hinder the development of a small business and can provide solutions in the form of improvement strategies so that Serasi Art Glass SMEs can develop well. The contribution value shows the weakest components of Serasi Art Glass SMEs, namely humanware and orgaware. The TCC values obtained for each component are 0.38, 0.45 and 0,44. ","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115587487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA (STUDI KASUS: UMKM RUMAH JAMUR)","authors":"R. Rahmawati, Rakha Satya Idsan, Iis Purnamawati","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.23","url":null,"abstract":"White oyster mushrooms are one of the food commodities that have been widely consumed by Indonesian people, either in the form of ready-to-eat or processed foods. Oyster mushrooms possess various great potencies, either related to nutritional or economic values. This has been leading to the presence of business related to cultivation of oyster mushrooms (including white oyster mushrooms), one of which is in Small-Medium Enterprises of Rumah Jamur, which is located in Village of Arah Condong, Sub-district of Stabat Baru, District of Langkat, Province of North Sumatera. However, the business of oyster mushroom cultivation in Small-Medium Enterprises of Rumah Jamur is still not well established, hence the implementation of effective and efficient strategies is required. The determination of those strategies is conducted by using SWOT analysis in a quantitative manner. The SWOT analysis was performed according to the current situation of UMKM Rumah Jamur, including the aspect of facilities, cultivation techniques, post-harvest handling techniques, as well as sales. The results of SWOT analysis towards the business of oyster mushroom cultivation in UMKM Rumah Jamur indicates that there are four types of alternative strategies that can be implemented in this business, which are strategy of S-O, strategy W-O, strategy S-T, dan strategy W-T.","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124472400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI MASALAH PADA MESIN RAW MILL MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN RPN","authors":"Cici Novita, Yuli Dwi Astanti, Trismi Ristyowati","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.16","url":null,"abstract":"PT Semen Padang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi produk semen. Mesin yang digunakan dalam proses produksi adalah Raw Mill, Kiln, dan Cement Mill. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang dapat terjadi pada proses produksi, waktu jalan dan waktu stop mesin Raw Mill. Dalam penelitian ini digunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang merupakan metode untuk melakukan analisis faktor penyebab mesin mengalami berbagai gangguan. Analisis ini dilakukan dengan melihat pada setiap faktor penyebab gangguan kemudian memberikan penilaian skor bedasarkan dari tingkatan frekuensi kerusakan yang dapat diketahui. Penilaian skor yang diberikan kemudian dapat diurutkan dengan Risk Priority Number (RPN) untuk mengidentifikasi critical failure modes, terkait dengan ranting dari penilaian terendah hingga penilaian tertinggi. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya gangguan pada proses operasi mesin raw mill. Permasalahan tersebut kemudian diolah menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menentukan banyaknya frekuensi permasalahan itu terjadi. Tahapan selanjutnya adalah menggunakan metode Risk Priority Number (RPN) untuk melakukan perhitungan penilaian Severity (S), Occurrence (O), dan Detection (D) dan kemudian didapatkan presentase dari masing-masing permasalahan, dan juga didapatkan total nilai RPN sebesar 2974, serta nilai kritis RPN diperoleh sebesar 148,75. \u0000Kata Kunci: Produksi mesin, stop, FMEA, RPN, nilai kritis","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116395634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mathilda Hana Haryu Setyaningrum, Theresia Liris Windyaningrum, Chatarina Dian Indrawati
{"title":"PENGEMBANGAN MINUMAN COKELAT INSTAN SEBAGAI VARIASI PRODUK RUMAH PRODUKSI XYZ","authors":"Mathilda Hana Haryu Setyaningrum, Theresia Liris Windyaningrum, Chatarina Dian Indrawati","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.11","url":null,"abstract":"Kakao merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Pengolahan kakao dapat menjadi penunjang perekonomian masyarakat. Demikian pula bagi kelompok tani di Desa Kare Kabupaten Madiun yang telah memiliki rumah produksi dan menghasilkan produk olahan kakao, namun masih terdapat keterbatasan varian produk. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif varian produk olahan kakao berupa minuman cokelat instan yang dipadukan dengan gula aren dan susu kacang almond. Penentuan formulasi pencampuran bubuk kakao, gula aren, dan susu kacang almond dilakukan menggunakan aplikasi Design Expert 13 dengan metode Mixture Design D-Optimal. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan formula pencampuran bubuk kakao, gula aren, dan susu kacang almond memberikan pengaruh nyata terhadap pengujian hedonik dan mutu hedonik menggunakan atribut warna, aroma, dan rasa minuman cokelat instan dengan nilai p-value <0,05. Demikian pula respon minuman cokelat instan pilihan konsumen adalah formula C dengan komposisi 13% bubuk kakao, 50% gula aren, dan 38% susu kacang almond yang mendapatkan penilaian hedonik rasa 4,03 (suka) dengan karaktersitik berasa kakao dan nilai desirability sebesar 0,987. \u0000 \u0000Kata Kunci: bubuk kakao, gula aren, minuman cokelat, susu almond, mixture design.","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121062520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI IMPLEMENTASI SMK3 DAN UPAYA PERBAIKAN MELALUI PENILAIAN ERGONOMI DAN IDENTIFIKASI PERILAKU TIDAK AMAN (STUDI KASUS: PT. X)","authors":"Fitriah Agustina, Nachnul Ansori, Herwina Lusitania","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.34","url":null,"abstract":"Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan cedera atau bahkan kematian pekerja.Dampak secara luas kecelakaan kerja akan menyebabkan kerugian pada perusahaan karena kehilangan tenaga kerja yang berakibat pada menurunnya produktivitas kerja. Salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja adalah perilaku tidak aman yang dikarenakan rendahnya pengetahuan pekerja akan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Perilaku tidak aman pekerja dapat diminimalisir dengan adanya implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik. PT. X merupakan perusahaan yang memproduksi botol-botol kaca yang berlokasi di Jawa Timur. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi tingkat implementasi SMK3, dan meningkatkan implementasi SMK3 melalui penilaian dan identifikasi perilaku tidak aman. Pengukuran implementasi SMK3 di PT. X menunjukkan pada level 3. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya perbaikan diantaranya: wajib dibentuknya penanggung jawab lapangan kesehatan dan keselamatan kerja dari setiap area, pengadaan ventilasi turbin untuk menciptakan sirkulasi udara yang baik pada area forming, meredesain meja kerja yang ergonomis dan penggunaan alat pelindung diri yang sesuai.","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127128864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK BAHAN BAKU TEPUNG MIDGRAIN DI PT. XYZ","authors":"Pandu Pandu, I. Febryanto","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.8","url":null,"abstract":"Pengedalian persediaan bahan baku merupakan salah satu aspek yang sangat berperan dalam proses produksi. Persediaan yang tepat atau optimal akan dibutuhkan utuk mengurangi total biaya persediaan. PT XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan biskuit. Perusahaan ini memiliki bahan baku utama yaitu tepung midgrain dalam memproduksi Produk A, Produk B dan Produk C. Permasalahan yang dihadapi adalah perusahaan membuat kebijakan dengan cara konvensional melakukan pemesanan tiap bulan untuk bahan baku midgrain. Hal inilah yang mendasari untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode Economic Order Quantity untuk mengatasi permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan dengan EOQ didapatkan efisiensi sebesar 48,87% dari semula total biaya persediaan perusahaan sebesar Rp. 14.041.880.000 menjadi Rp. 9.432.000.000. Frekuensi pemesanan sebanyak 20 kali dengan jumlah pesanan sebesar 2.352 sak per pesanan.","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127657980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dwi Yuli Pujiyanti, Vinsensius Widdy Tri Prasetyo, Theresia Liris Windyaningrum
{"title":"ANALISIS PELUANG DAN PERANCANGAN USAHA KOREAN CAFÉ DI KOTA MADIUN","authors":"Dwi Yuli Pujiyanti, Vinsensius Widdy Tri Prasetyo, Theresia Liris Windyaningrum","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.12","url":null,"abstract":"Bisnis Korean Café memiliki peluang yang cukup baik. Peluang ini dilihat dari perminatan makanan Korean yang cukup tinggi di Kota Madiun. Dampak dari adanya tren ini banyaknya restoran maupun café yang menyediakan Korean Food di Kota Madiun. Makalah ini membahas tentang analisis peluang dan perancangan Korean Café di Kota Madiun dengan konsep empat musim. Perancangan Café ini menampilkan suasana interior dengan konsep gabungan nuansa Korean dan Café untuk perpaduan budaya maupun musim yang ada di Negara Korea dengan Kota. Berdasarkan analisis peluang usaha, segmentasi, targeting, dan positioning, pembuatan desain selanjutnya membuat model bisnis canvas disimpulkan bisnis Korean Café memiliki peluang yang sangat baik untuk dijalankan di Kota Madiun, Konsep 4 (empat) musim dengan nuansa café seperti di negara Korea akan memiliki daya tarik tersendiri terlebih satu-satunya Korean Café di Madiun dengan konsep yang berbeda dari café yang lain. Target sasaran Korean Café ini adalah masyarakat yang berusia antara 13 sampai dengan 24 tahun dan berpekerjaan pegawasi swasta dan mahasiswa \u0000 \u0000Kata Kunci: Peluang Usaha, Korean Café, Empat Musim","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122795590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA)","authors":"Iriani, Nailul Hasan, Mochammad Sueb","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.14","url":null,"abstract":"Sebagai perusahan yang bergerak di bidang pembuatan bihun salah satu factor yang mempengaruhi adalah beban kerja yang diberikan oleh perusahaan. Untuk itu pihak perusahan harus memperhatikan beban kerja yang akan diberikan karyawan agar tercapai produktifitas yang optimal. \u0000Untuk mengatasi masalah pengukuran beban kerja pada PT. Tunas Melati Perkasa, maka dalam penelitian ini menggunakan metode Work Load Analysis (WLA). Metode ini akan memberikan informasi mengenai pengalokasian sumber daya manusia karyawan untuk menyelesaikan beban kerja yang ada. \u0000Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja pada PT. Tunas Melati Perkasa dengan menggunakan metode Work Load Analysis (WLA) dapat disimpulkan bahwa beban kerja karyawan pada bagian Pencampuran 97.39% dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 2 orang, pada bagian Penekanan 97.14% dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 2 orang, pada bagian pengukusann 92.64% dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 1 orang, pada bagian pemotongan 95.23% dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 3 orang, pada bagian pengeringan 93.41% dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 3 orang, pada bagian pengepakan 97.19% dengan jumlah karyawan yang optimal adalah 3 orang. \u0000 \u0000Kata kunci : Efisiensi, Beban Kerja, Work Load Analysis","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"135 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132743121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENENTUAN JUMLAH SATPAM DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI ARENA DI PINTU KELUAR LAMA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA","authors":"Ida Lumintu","doi":"10.33005/waluyojatmiko.v15i1.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/waluyojatmiko.v15i1.40","url":null,"abstract":"ABSTRAKPada portal gerbang lama Universitas Trunojoyo Madura sering terjadi antrian yang menyita waktu warga UTM yang akan keluar. Analisis sistem antrian teknik simulasi menggunakan ARENA pada studi ini mendeskripsikan antrian pintu keluar sepeda motor dengan sistem first come first serve dan memiiki waktu antar kedatangan yang berbeda. Simulasi ini menggunakan menggunakan 50 data yang diambil melalui observasi secara langsung di pintu keluar UTM. Analisis dilakukan dengan simulasi model usulan dengan penambahan jumlah satpam pada masing-masing portal dengan mempertimbangkan waktu rata-rata dalam sistem, antrian pintu keluar dan kemampuan rata-rata satpam dalam memenuhi waktu maksimum pemeriksaan.Kata Kunci: antrian, ARENA, pintu keluar gerbang lama UTM. \u0000ABSTRACTAt the old gate portal of Trunojoyo University, Madura, there are often queues that take the time of UTM residents who are going out. The analysis of the queuing system simulation technique using ARENA in this study describes the motorcycle exit queue with a first come first serve system and has different arrival times. This simulation uses 50 data taken through direct observation at the exit of UTM. The analysis is carried out by simulating the proposed model with the addition of the number of security guards at each portal by considering the average time in the system, the exit queue and the average ability of the security guard to meet the maximum inspection time.Keywords: queue, ARENA, UTM old gate exit.","PeriodicalId":228863,"journal":{"name":"WALUYO JATMIKO PROCEEDING","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114379419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}