Jurnal PolGovPub Date : 2023-01-20DOI: 10.22146/polgov.v4i2.3648
B. Setiadi, Aanisah Sekar Mutiara Sukma, Bernardino Gracia Pramananda, Fidiara Maharani, Rengga Akbar Danunegoro
{"title":"Covidspiracy","authors":"B. Setiadi, Aanisah Sekar Mutiara Sukma, Bernardino Gracia Pramananda, Fidiara Maharani, Rengga Akbar Danunegoro","doi":"10.22146/polgov.v4i2.3648","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3648","url":null,"abstract":"Berbagai teori konspirasi yang beredar di masyarakat menyebabkan terhambatnya usaha penanggulangan pandemi Covid-19. Teori konspirasi, sebagai bagian dari disinfodemik, tersebar luas berkat teknologi sosial media seperti Twitter. Tulisan ini membahas dua hal, pertama mengenai aktor-aktor kunci yang membangun diskursus alternatif mengenai Covid-19 dan cara mereka menyebarkannya di media sosial Twitter. Kedua, tulisan ini ingin menganalisis hubungan antara ideologi politik dan persepsi mengenai virus Covid-19. Persepsi yang dimaksud memiliki keterkaitan dengan diskursus alternatif Covid-19 Berangkat dari dua tujuan tersebut, tulisan ini menggunakan metode big data dan mengambil data dari Twitter pada rentang waktu 1 Mei 2021 hingga 1 September 2021. Tulisan ini menemukan kontestasi wacana mengenai konspirasi-konspirasi Covid-19 yang tersebar di media sosial. Dua wacana yang berkontestasi adalah wacana pemerintah yang sesuai dengan instruksi dari tenaga kesehatan dan wacana alternatif yang berupa teori konspirasi. Kontestasi ini juga diwarnai oleh ideologi politik, dimana terdapat kecenderungan dari para pemilik akun yang berideologi Islam untuk condong ke wacana alternatif, seperti teori konspirasi. Hasil temuan yang diurai dalam tulisan ini diharapkan dapat mengisi kekosongan literatur mengenai konspirasi Covid-19 di Indonesia dan memantik kajian lebih jauh untuk membantu penanggulangan Covid-19 yang lebih efektif kedepannya.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127197123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Persepsi Masyarakat dengan Metode Big Data terhadap Kinerja DPR dalam Memproses RUU PKS","authors":"Fandy Arrifqi, Dyah Ainiyatul Munawaroh, Jasmine Hasna Nafila Rahman","doi":"10.22146/polgov.v4i2.3614","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3614","url":null,"abstract":"Menurut laporan tahunan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), angka kasus kekerasan seksual terus meningkat setiap tahunnya. Data kasus kekerasan seksual yang terus meningkat mendorong perlunya payung hukum yang dapat melindungi korban. Oleh sebab itu, Komnas Perempuan melalui usulannya mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS). Melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mendapatkan mandat dari rakyat untuk mewakili suara mereka justru seolah tutup telinga akan masukan dan kritikan rakyat. Banyaknya kasus yang terus mencuat tidak lantas membuat DPR segera mengesahkan RUU PKS sehingga menimbulkan berbagai persepsi negatif dari masyarakat terhadap kinerja DPR. Oleh karena itu, kajian dalam artikel inii berusaha melihat sentimen masyarakat terhadap kinerja DPR dalam proses perumusan RUU PKS menggunakan metode big data. Data yang digunakan diambil dari media sosial Twitter. Kemudian, data diolah menggunakan text network analysis dan sentiment analysis untuk melihat persepsi dan sentimen masyarakat terhadap kinerja DPR atas tertundanya RUU PKS. Dari hasil persepsi dan sentimen masyarakat tersebut, lalu kami berusaha menganalisis model representasi yang dilakukan oleh DPR dalam konteks perumusan RUU PKS. Hasil sentiment analysis menunjukkan bahwa sentimen negatif mendominasi respons masyarakat atas tertundanya pengesahan RUU PKS. Pada analisis dengan menggunakan model representasi, diketahui DPR RI memiliki gaya/model perwakilan trustee dilihat dari adanya jurang yang lebar di antara tuntutan rakyat dengan kebijakan yang dihasilkan oleh DPR.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116522494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PolGovPub Date : 2023-01-20DOI: 10.22146/polgov.v4i2.3627
Faiq Fadhillah, Mahardhika Ageng Kartiko, Najzeela Tayyima Alhikma
{"title":"Langkah Percepatan Herd Immunity dengan Kebijakan Vaksinasi","authors":"Faiq Fadhillah, Mahardhika Ageng Kartiko, Najzeela Tayyima Alhikma","doi":"10.22146/polgov.v4i2.3627","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3627","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan lebih dari satu tahun. Banyak ahli yang menyatakan bahwa pandemi dapat diatasi dengan adanya herd immunity di masyarakat. Pemerintah Indonesia akhirnya menjalankan kebijakan vaksinasi yang bertujuan untuk mempercepat adanya herd immunity di Indonesia. Langkah awal dilaksanakannya kebijakan ini adalah dengan penyebarluasan informasi tentang kebijakan vaksinasi . Oleh karena itu, menganalisis kebijakan vaksinasi dari pemberitaan media online yang beredar. Penelitian ini menggunakan metode Big Data Analisis model Text Network Analysis dan Visualisasi data serta penggunaan Event Registry sebagai alat pencarian data media online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran antar aktor yang memiliki peranan pada kebijakan vaksinasi yang mayoritas dipegang oleh pemerintah dan para politikus. Sementara poin penting yang muncul dalam kebijakan vaksinasi adalah jumlah kasus yang ada, vaksin tipe Astrazeneca, dan kesehatan.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124299065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Jaringan Aktor dan Konflik Peran dalam Isu Rasisme Papua","authors":"Felia Primaresti, Rizky Murdiana, Pitaloka Ainun Yasmin, Tiara Chaerani","doi":"10.22146/polgov.v4i2.3641","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3641","url":null,"abstract":"Tulisan ini berusaha memetakan aktor dan relasinya dalam perkembangan sentimen dan isu SARA terhadap masyarakat Papua di Twitter. Selain itu, artikel ini juga berupaya melihat respons masyarakat Twitter terhadap sentimen SARA oleh aktor yang sudah dipetakan. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif, sementara metodenya adalah Social Network Analysis (SNA) dan metode analisis sentimen pada rentang waktu Agustus 2019 hingga Juni 2021 (Kasus Papua-Surabaya, Abu Janda-Natalius Pigai, Papua-Risma-ASN, dan Papua-TNI-Disabilitas). Persamaan yang dapat dilihat dari empat kasus rasisme yang hadir adalah adanya campur tangan multiaktor dalam setiap isu yang berkembang, seperti adanya keterlibatan negara, media, organisasi masyarakat sipil, dan aktor individu. Masing-masing aktor dapat menjadi representasi suatu lembaga yang memengaruhi pola pikir dan arah narasi yang diutarakan. Namun, sering kali aktor mewakili dirinya sendiri (alter) dan cuitan yang hadir tidak merepresentasikan golongan mana pun (anonim). Sentimen dalam temuan penelitian ini justru mendorong narasi rasisme terhadap masyarakat Papua yang harus dihentikan. Tingginya intensitas narasi rasisme yang muncul di Twitter membentuk komunitas yang sensitif terhadap konflik dan isu-isu rasial. Twitter sebagai platform yang memfasilitasi perkembangan isu sosial-politik membawa dampak yang cukup luas terhadap komposisi masyarakat yang semakin sensitif terhadap isu rasial di dunia nyata.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125082484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PolGovPub Date : 2022-12-30DOI: 10.22146/polgov.v4i2.3626
Cattleya Ishamina Putri Hananto, Dhias Dipa Dipangga, R. A. A. A. H. Murningtyas, Rewinata Syah Putra
{"title":"Social Network Analysis untuk Menilik Kualitas Demokrasi Digital Indonesia","authors":"Cattleya Ishamina Putri Hananto, Dhias Dipa Dipangga, R. A. A. A. H. Murningtyas, Rewinata Syah Putra","doi":"10.22146/polgov.v4i2.3626","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3626","url":null,"abstract":"Media sosial (Twitter) sebagai new public sphere memungkinkan siapa pun untuk membangun wacana dan turut berkontestasi memperebutkan kekuasaan atas ruang “arus utama”. Twitter pada tahun 2018 dan pertengahan 2021 diramaikan oleh dua isu: “Kartu Kuning untuk Jokowi” (repertoar nyata) dan “Jokowi: The King of Lip Service” (repertoar digital murni). Kajian ini bertujuan untuk membandingkan bagaimana bekerjanya contentious politics pada dua repertoar “Kartu Kuning untuk Jokowi” dan “Jokowi: The King of Lip Service” di Twitter sebagai media sosial. Kajian ini juga menginisiasi pemanfaatan Social Network Analysis (SNA) sebagai metode untuk memetakan aktor dalam kedua repertoar. Dua isu tersebut dipilih karena kesamaan aktor yang mencetuskan repertoar, yaitu BEM UI. Repertoar juga sama-sama ditujukan sebagai bentuk kritik kepada Presiden Joko Widodo atas pemerintahannya. Hasil kajian ini melihat perbedaan fundamental dari kedua isu tersebut, yaitu repertoar “nyata” dan repertoar digital murni, dimana contentious politics menggunakan repertoar “nyata” bertahan lebih lama daripada repertoar digital “murni”.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"200 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132566402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PolGovPub Date : 2022-12-30DOI: 10.22146/polgov.v4i2.3615
Saktio Bagaskoro, Imron Amrozi, Amir Rizqi Ramadhan
{"title":"Political Sentiment Analysis","authors":"Saktio Bagaskoro, Imron Amrozi, Amir Rizqi Ramadhan","doi":"10.22146/polgov.v4i2.3615","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3615","url":null,"abstract":"Kajian ini mengeksplorasi isu kewacanaan elektoral seputar “Jokowi Tiga Periode” yang muncul dan berkembang di Indonesia. Artikel ini mengeksplorasi framming media daring dan analisis sentimen media sosial Twitter terhadap kewacanaan tersebut. Kewacanaan “Jokowi Tiga Periode” ini cukup menarik untuk dielaborasi dan dikerangkai dari perspektif politik karena menekankan unsur personalisasi tokoh sebagai inti wacana. Penelitian menggunakan dua dataset yakni data media online dan data media sosial Twitter dalam kurun waktu yang sama, yakni 1 Maret-31 Juni 2021. Metode yang digunakan dalam kajian ini, yaitu text network analysis, social network analysis, dan natural language processing. Hasil temuan dalam kajian ini menunjukkan bahwa fenomena dorongan perubahan masa jabatan presiden bukan hal baru. Terlebih, analisis terhadap media daring menunjukkan tingginya eksposure pemberitaan terhadap wacana “Jokowi Tiga Periode”. Temuan juga menunjukkan adanya pembagian pemberitaan menjadi empat kluster polarisasi. Dari sisi analisis sentimen, dorongan perubahan masa jabatan presiden melalui wacana “Jokowi Tiga Periode” banyak dinilai oleh pengguna Twitter sebagai hal yang negatif. Ini dibuktikan dengan dominasi sentimen negatif sebanyak 56% dengan mayoritas mengaitkan isu ini dengan konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130624270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Memaknai TWK KPK Dalam Reproduksi Wacana Dengan Pemanfaatan Modal Sosial: Studi Kasus Data Percakapan TWK KPK di Media Sosial Twitter","authors":"Meirza Luthfi Pradana, Vincencius Alvian Pratama, Rika Aulia Ramdhani, Panji Putranto Nugrahagung","doi":"10.22146/polgov.v4i2.3637","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3637","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pemetaan aktor dan pola sentimen yang terbentuk di media sosial Twitter dalam wacana isu “Tes Wawasan Kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi (TWK KPK)”. Artikel ini menggunakan pendekatan mix method, yakni kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan pisau analisis Social Network Analysis (SNA) . Data dalam kajian ini diperoleh dari media sosial Twitter yang diolah dengan Big Data Analytics dari tanggal 16 Mei 2021 sampai dengan 13 September 2021. Tulisan ini mengungkap terdapat tiga akun eks pejabat publik dan dua akun media nasional yang menjadi top engagement pada isu TWK KPK di Twitter. Adapun sentimen-sentimen mengenai isu TWK KPK yang terbentuk, meliputi isu positif, negatif, dan netral.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127517317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PolGovPub Date : 2022-12-30DOI: 10.22146/polgov.v4i2.3554
Thomas Kriswantoro, Endah Ayuning, Ardhana Reswara, Ahmad Zidan
{"title":"Political Polarization dan Political Disinformation","authors":"Thomas Kriswantoro, Endah Ayuning, Ardhana Reswara, Ahmad Zidan","doi":"10.22146/polgov.v4i2.3554","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3554","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang polarisasi politik dan disinformasi politik dalam rangkaian agenda pelemahan KPK yang berdampak pada perilaku politik masyarakat di Twitter. Artikel ini menggunakan konsep political polarization, political disinformation, dan political behavior. Tulisan ini menggunakan metode big data analysis untuk pengambilan data dan analisis data. Selanjutnya, metode tersebut digunakan untuk mengidentifikasi dan memetakan polarisasi isu, isi wacana, dan aktor sebagai opinion leader. Artikel ini juga melakukan pemetaan dan analisis kritis tentang narasi yang diproduksi di media sosial, khususnya Twitter. Wacana dan aktor dalam rangkaian agenda pelemahan KPK disoroti melalui tiga peristiwa, yaitu peristiwa Revisi Undang-Undang KPK, terpilihnya Ketua KPK Firli Bahuri, dan Tes Wawasan Kebangsaan. Temuan yang disampaikan di tulisan ini, yaitu polarisasi politik di antara kelompok pro pemerintah dan oposisi pemerintah dan disinformasi politik yang diproduksi dengan membawa isu taliban dan isu radikalisme. Pada akhirnya, perilaku politik masyarakat dalam agenda pelemahan KPK cenderung melekatkan diri pada influencer yang memiliki orientasi politik yang serupa.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123752788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PolGovPub Date : 2022-09-26DOI: 10.22146/polgov.v4i1.4533
Muhammad Musyarroful A'la
{"title":"Pengaruh Media Sosial terhadap Rasionalitas Politik Generasi Milenial pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Surakarta 2020","authors":"Muhammad Musyarroful A'la","doi":"10.22146/polgov.v4i1.4533","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i1.4533","url":null,"abstract":"Tulisan ini akan menjelaskan bagaimana pengaruh pertarungan wacana antara tagar #PolitikDinasti dan #GibranTeguh terhadap fenomena kemenangan anak sulung presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, dalam Pilkada Kota Surakarta tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melihat opini masyarakat milenial kota Surakarta tentang pertarungan wacana di media sosial terhadap preferensi politiknya pada Pilkada Kota Surakarta tahun 2020 silam. Penelitian ini menarik, karena setidaknya terdapat 3 temuan. Pertama, dominasi preferensi politik masyarakat cenderung ke arah golongan putih (golput) karena adanya pertarungan wacana kontra terhadap karakter Gibran yang lekat dengan politik dinasti. Kedua, kondisi ini kemudian diperparah dengan kandidat lawan Gibran dalam Pilkada Surakarta 2020 yang maju melalui independen yang kalah telak dalam hal elektabilitas dan tidak memanfaatkan media sosial untuk branding politiknya. Ketiga, media sosial sangat mempengaruhi bagaimana preferensi politik dari masyarakat milenial. Hal ini membuktikan bahwa preferensi politik masyarakat milenial, terutama pengguna aktif media sosial, sangat dipengaruhi narasi - narasi yang berkembang di dalamnya.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"149 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114740319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal PolGovPub Date : 2022-08-01DOI: 10.22146/polgov.v4i1.4441
Krisna Widyanto
{"title":"Studi Tiga Wajah Partai: Otonomi dalam PDI Perjuangan di Surakarta","authors":"Krisna Widyanto","doi":"10.22146/polgov.v4i1.4441","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i1.4441","url":null,"abstract":"Tulisan ini menganalisis dinamika politik intra-partai PDI Perjuangan di Surakarta dan ruang otonomi bagi aktor di dalamnya, melalui kerangka kerja tiga wajah partai oleh Richard Katz dan Peter Mair. Penelitian ini melihat politik intra-partai melalui relasi dari tiga unit analisis partai, yakni partai di tingkat pusat, partai di jabatan publik, dan partai di lapangan, yang diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai dinamika intra-politik dan otonomi dalam partai. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui studi kepustakaan dan wawancara informan kunci. Hasil penelitian memperlihatkan sentralitas pada partai di tingkat pusat membuat jejaring yang saling menguntungkan antarwajah yang berimplikasi pada pengorganisasian dan disiplin partai yang kuat sehingga dapat membangun infrastruktur politik yang kuat pula, meski dengan konsekuensi ruang otonomi yang sempit di dalamnya.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129218047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}