Saktio Bagaskoro, Imron Amrozi, Amir Rizqi Ramadhan
{"title":"政治情绪分析","authors":"Saktio Bagaskoro, Imron Amrozi, Amir Rizqi Ramadhan","doi":"10.22146/polgov.v4i2.3615","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini mengeksplorasi isu kewacanaan elektoral seputar “Jokowi Tiga Periode” yang muncul dan berkembang di Indonesia. Artikel ini mengeksplorasi framming media daring dan analisis sentimen media sosial Twitter terhadap kewacanaan tersebut. Kewacanaan “Jokowi Tiga Periode” ini cukup menarik untuk dielaborasi dan dikerangkai dari perspektif politik karena menekankan unsur personalisasi tokoh sebagai inti wacana. Penelitian menggunakan dua dataset yakni data media online dan data media sosial Twitter dalam kurun waktu yang sama, yakni 1 Maret-31 Juni 2021. Metode yang digunakan dalam kajian ini, yaitu text network analysis, social network analysis, dan natural language processing. Hasil temuan dalam kajian ini menunjukkan bahwa fenomena dorongan perubahan masa jabatan presiden bukan hal baru. Terlebih, analisis terhadap media daring menunjukkan tingginya eksposure pemberitaan terhadap wacana “Jokowi Tiga Periode”. Temuan juga menunjukkan adanya pembagian pemberitaan menjadi empat kluster polarisasi. Dari sisi analisis sentimen, dorongan perubahan masa jabatan presiden melalui wacana “Jokowi Tiga Periode” banyak dinilai oleh pengguna Twitter sebagai hal yang negatif. Ini dibuktikan dengan dominasi sentimen negatif sebanyak 56% dengan mayoritas mengaitkan isu ini dengan konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode.","PeriodicalId":228269,"journal":{"name":"Jurnal PolGov","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Political Sentiment Analysis\",\"authors\":\"Saktio Bagaskoro, Imron Amrozi, Amir Rizqi Ramadhan\",\"doi\":\"10.22146/polgov.v4i2.3615\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kajian ini mengeksplorasi isu kewacanaan elektoral seputar “Jokowi Tiga Periode” yang muncul dan berkembang di Indonesia. Artikel ini mengeksplorasi framming media daring dan analisis sentimen media sosial Twitter terhadap kewacanaan tersebut. Kewacanaan “Jokowi Tiga Periode” ini cukup menarik untuk dielaborasi dan dikerangkai dari perspektif politik karena menekankan unsur personalisasi tokoh sebagai inti wacana. Penelitian menggunakan dua dataset yakni data media online dan data media sosial Twitter dalam kurun waktu yang sama, yakni 1 Maret-31 Juni 2021. Metode yang digunakan dalam kajian ini, yaitu text network analysis, social network analysis, dan natural language processing. Hasil temuan dalam kajian ini menunjukkan bahwa fenomena dorongan perubahan masa jabatan presiden bukan hal baru. Terlebih, analisis terhadap media daring menunjukkan tingginya eksposure pemberitaan terhadap wacana “Jokowi Tiga Periode”. Temuan juga menunjukkan adanya pembagian pemberitaan menjadi empat kluster polarisasi. Dari sisi analisis sentimen, dorongan perubahan masa jabatan presiden melalui wacana “Jokowi Tiga Periode” banyak dinilai oleh pengguna Twitter sebagai hal yang negatif. Ini dibuktikan dengan dominasi sentimen negatif sebanyak 56% dengan mayoritas mengaitkan isu ini dengan konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode.\",\"PeriodicalId\":228269,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal PolGov\",\"volume\":\"45 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal PolGov\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3615\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal PolGov","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/polgov.v4i2.3615","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kajian ini mengeksplorasi isu kewacanaan elektoral seputar “Jokowi Tiga Periode” yang muncul dan berkembang di Indonesia. Artikel ini mengeksplorasi framming media daring dan analisis sentimen media sosial Twitter terhadap kewacanaan tersebut. Kewacanaan “Jokowi Tiga Periode” ini cukup menarik untuk dielaborasi dan dikerangkai dari perspektif politik karena menekankan unsur personalisasi tokoh sebagai inti wacana. Penelitian menggunakan dua dataset yakni data media online dan data media sosial Twitter dalam kurun waktu yang sama, yakni 1 Maret-31 Juni 2021. Metode yang digunakan dalam kajian ini, yaitu text network analysis, social network analysis, dan natural language processing. Hasil temuan dalam kajian ini menunjukkan bahwa fenomena dorongan perubahan masa jabatan presiden bukan hal baru. Terlebih, analisis terhadap media daring menunjukkan tingginya eksposure pemberitaan terhadap wacana “Jokowi Tiga Periode”. Temuan juga menunjukkan adanya pembagian pemberitaan menjadi empat kluster polarisasi. Dari sisi analisis sentimen, dorongan perubahan masa jabatan presiden melalui wacana “Jokowi Tiga Periode” banyak dinilai oleh pengguna Twitter sebagai hal yang negatif. Ini dibuktikan dengan dominasi sentimen negatif sebanyak 56% dengan mayoritas mengaitkan isu ini dengan konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode.