{"title":"Dakwah In The Middle Of Radicalism Issues","authors":"Muhlis, Muliaty Amin","doi":"10.47435/retorika.v2i2.533","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v2i2.533","url":null,"abstract":"Radicalism has become an issue that is never absent to discuss. Moreover, current developments, such as the issue of radicalism, also continue to develop. Radicalism is something that needs to be watched out for because its existence is quiet like an underground movement which is quite difficult to detect. However, evidence of the existence of radicalism in Indonesia still exists even today. The da'wah movement which is an effort to prevent and overcome radicalism movements must develop in accordance with the current developments. Da'wah must be packaged more attractively and involve all parties in the current problem of radicalism. Da'wah with a structural and cultural approach can be a strategy in preventing and overcoming radicalism.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133123916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Citizen Journalism (Jurnalisme Warga): Dari Fakta Berita dan Profesionalitas","authors":"R. F. Wahyudi","doi":"10.47435/retorika.v3i1.590","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v3i1.590","url":null,"abstract":"Citizen journalisme atau jurnalisme warga dimana kehadirannya merupaka suatu respon terhadap teknologi komunikasi berbasis internet atau digital yang sering juga dikenal dengan media baru. Dengan berbagai plaformnya, media baru tersebut memberi ruang setiap individu dalam melakukan aktifitas yang selama ini senantiasa dilakukan oleh wartawan media konvensional atau jurnalisme profesional. Citizen journalism merupakan aktivitas individual terkait pemerolehan, pengelolahan dan penyebaran peristiwa, fakta atau kejadian berupa berita yang disampaikan melalui media sosial. Berita atau informasi merupakan suatu perwujudan dari pemerosesan suatu peristiwa, data atau fakta yang senantiasa melibatkan unsur-unsur nilai perspektif dan kepentingan namun tentunya mesti tidak mengabaikan standar pembuatan berita yang profesional. Disamping itu citizen journalism mesti senantiasa dituntut bekerja dalam koridor profesionalitas yang tercermin dalam kode etik jurnalistik yang berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui studi pustaka terkait dengan citizen journalism (jurnalisme warga). Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa citizen journalisme merupakan aktifitas warga yang terlibat dalam dunia jurnalistik atau penyampain berita, kerja citizen journalisme dituntut untuk sesuai dengan standar pembuatan berita dan kerja jurnalisme profesional, walaupun demikian secara payung hukum, citizen journalisme tidak memiliki payung hukum sebagaimana jurnalisme profesionalisme.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129693490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Student Motivation and Perception in Choosing the IAI Muhammadiyah Sinjai Islamic Communication and Broadcasting Study Program","authors":"Faridah","doi":"10.47435/retorika.v2i2.492","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v2i2.492","url":null,"abstract":"This study aims to explore students' motivation and perceptions in choosing the IAIM Sinjai Islamic communication and broadcasting study program (KPI) and to analyze the opportunities for developing the KPI Study Program. The method that researchers use is exploratory with a qualitative approach. The research subjects were 27 KPI IAIM Sinjai students out of 54 active students with the object of research being students' motivation and perceptions in choosing study programs. From the results of the study, it was explained that students chose the KPI study program because they were motivated to strengthen and develop their communication skills and the desire to pursue several professions, namely becoming practitioners and academics of da'wah and communication. As for the perception of KPI students related to the study program they have chosen, it is a study program whose alumni are needed by public and private agencies and are in great demand but not yet widely known among the public, especially in Sinjai so that the opportunities for developing study programs are very large by conducting a lot of socialization, strengthening the competence of graduates and increase the value of accreditation.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130600144","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tokoh Teologi Islam Kontemporer : H.M Rasjidi","authors":"Nuraeni Nuraeni","doi":"10.47435/retorika.v2i2.803","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v2i2.803","url":null,"abstract":"In the history of Islamic thought from century to century, more and more figures of Islamic thought have emerged from all over the world. Especially from Indonesia itself also has figures of Islamic thought, one of which is H.M Rasjidi, who is very well known among Indonesian Islamic thought leaders. In this paper, we will discuss the biography and some topics of HM's thoughts. Rasjidi during his life. In this paper, we examine the Library Research method from the literature presented by the author later","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128855271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Model Komunikasi Politik di Era Dunia Virtualitas","authors":"S. Supriadi","doi":"10.47435/retorika.v2i1.359","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v2i1.359","url":null,"abstract":"Media massa dan politik tidak bisa dipisahkan karena media sebagai saluran komunikasi politik yang sangat efektif. Media massa memainkan peran yang sangat penting dalam peroses politik. Kemampuan media dalam menyampaikan penyiaran untuk menampilkan pesan kepada khalayak luas menjadikan media sebagai objek, media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang dapat mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat, seperti halnya aspek politik dan ekonomi. Kondisi politik yang dibangun di dalam berbagi ruang virtual (seperti cyberspace), yang memengaruhi bentuk, penampakan, nilai, dan kebeneran politik itu sendiri. Media merupakan ruang untuk perbuatan pengaruh para elit politik, baik yang berada di dalam pemerintah maupun yang di luar pemerintah, berupaya mendaptkan akses yang lebih lama dan luas untuk mempengaruhi persepsi masyarakat tentang politik, realitas politik, kebijakan dan lembaga pemerintah yang sedang berkuasa.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115953950","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsep Dakwah Al-Ba>hy Al-Khauwly","authors":"Kusnadi Kusnadi, F. Faridah, A. Sukardi","doi":"10.47435/retorika.v2i1.397","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v2i1.397","url":null,"abstract":"This paper aims to describe how followers of Islam have their own concepts in preaching especially shaykhs, scholars, clerics, religious teachers and others in da'wah. Each individual preacher has a concept and characteristic in his preaching, especially Syekh Al-Bahy Al-Khauly. from this description the author discusses how the concept of da'wah in Al-Bahy Al-Khauly. The method used in this study uses a library research method or approach. The concept of da'wah Al-Bahy Al-Khauly in the book tazkirah du'at in general, there are two things, first a preacher who wrestles in the world of da'wah and second must have a good mood.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121335261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Isu-Isu Aktual Dalam Al-Qur’an: Ham Dalam Perspektif Al –Quran","authors":"Andy Muhammad Ilham Septian, Khusnul Fatimah","doi":"10.47435/retorika.v2i1.802","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v2i1.802","url":null,"abstract":"It was the confusion of secular human rights that prompted Muslim thinkers who joined European Islamic organizations to declare The Universal Islamic Declaration of Human Rights (UIDHR), at the 1980 International Islamic Conference in Paris. However, the declaration of Islamic human rights, which is very similar to secular human rights, also fails at the implementation level. If we return to the Qur'an and hadith, especially the Medina constitution in the context of human rights, there are many verses of the Qur'an which, without going through interpretation, are very in favor of human rights. Human rights principles in the Qur'an can be described in three terms, namely al-istiqrar, namely the right to live on earth until death picks up, al-istimta', namely the right to explore the carrying capacity of life and al-karamah, namely honor. which is identical to each individual but has social implications, because self-respect can only work if there are other people who respect one's human dignity, then al-karamah gives birth to the right of equality.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128378638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komunikasi Antar Budaya dalam perspektif Al-Qur’an Surat Al-Hujurât Ayat 13","authors":"Asriadi Asriadi","doi":"10.47435/retorika.v1i1.333","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.333","url":null,"abstract":"Komunikasi merupakan suatu kegiatan berinteraksi yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Namun banyak tantangan dalam berkomunikasi khususnya dalam komunikasi di Indonesia disebabkan dari latar belakang yang berbeda-beda, dimana masyarakat Indonesia tergolong dalam masyarakat hiterogen karena terdiri dari berbagai keberagaman suku, agama, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Sehingga dalam melakukan komunikasi untuk menuhi kebutuhan individu ataupun kelompok melakukan interaksi baik sesama etnik maupun antarbudaya maka di situlah peran komunikasi antarbudaya. Komunikasi antarbudaya merupakan interaksi yang dilakukan individu kepada individu dan masyarakat lainnya yang berbeda latar bekanag baik suku, ras, bangsa, budaya, bahasa dan sebagainya untuk saling mengetahui dan memahami satu sama lainnya. Komunikasi antarbudaya juga dijelaskan dan diajarkan dalam Islam, sehingga kaedah berkomunikasi tidak terlepas dari al-Qur’an dan Hadis yang menjadi landasan atau acuan dalam proses berkomunikasi, serta menjadi pedoman bagi komunikator. Sebagaimana yang dijelaskan dalam QS al-Hujurât/49: 13, yakni bagaimana pandangan, ajaran, peringatan dan imbalan bagi setiap manusia (komunikator) agar selalu memperhatikan baik individu-individu maupun masyarakat dalam berkomunikasi","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123071289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Representasi Ideologi Dalam Diskursus “Reaktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Harian Kompas”","authors":"R. F. Wahyudi","doi":"10.47435/retorika.v1i1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.83","url":null,"abstract":"Diskursus mengenai gagasan perlunya mereaktualisasi Pancasila di harian Kompas menunjukan adanya keberagaman perspektif dan ideologi dalam menfsirkan Pancasila dan sila-silanya baik dari sudut pandang harian Kompas maupun para kontributornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui pandangan Harian Kompas mengenai realitas sosial, politik dan budaya dalam sudut pandang implementasi sila-sila Pancasila (2) Mengetahui konsepsi diskursus ke-Pancasila-an yang terjadi di masyarakat yang termediasi pada Harian Kompas (3)Mengetahui konsepsi ideologi Pancasila yang di anut oleh Harian Kompas. Tipe penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan perspektif analisa wacana kritis. Sumber data berupa dokumentasi teks berita berupa artikel berita, opini, tajuk rencana dan kolom analisis pada tanggal 15 mei sampai dengan 15 Juni tahun 2011, 2012 dan 2013 serta hasil wawancara dengan redaktur harian Kompas. Data dikoding berdasarkan tema yaitu ke-Pancasila-an yang kemudian dianalisa menggunakan analisa wacana kritis model Norman Fairclough dan teori ideologi. Hasil penelitian menunjukkan gagasan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila oleh harian kompas didasari pada kesimpulan bahwa sila-sila Pancasila telah terabaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Diskursus ke-Pancasila-an dalam harian kompas menunjukan multi interpretasi dan perspektif dalam mengemukakan gagasan mengenai reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dan ideologi Pancasila yang direpresentasikan oleh harian Kompas adalah ideologi Pancasila yang terbuka, dinamis dan komprehensif namun tetap berpegang teguh pada kelima prinsip yang tertera dalam setiap sila dari Pancasila tersebut yakni nasionalisme atau persatuan, internasionalisme atau prikemanusiaan (penghargaan terhadap hak asasi manusia), mufakat (demokrasi), kesejahteraan sosial atau demokrasi ekonomi untuk seluruh rakyat Indonesia, dan ketuhanan yang dibingkai dalam slogan “Bhineka Tunggal Eka.”","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132966533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Memperbaiki Tradisi Keilmuan","authors":"R. Retna","doi":"10.47435/retorika.v1i1.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.244","url":null,"abstract":"Tradisi keilmuan bisa kita pahami sebagai pemahaman ilmu pengetahuan secara turun menurun dari para pendahulu yang senantiasa diikuti terus menerus. Ilmu yang ada yang diwariskan dalam masyarakat Islam juga bermacam ragam. Adapun ilmu yang dipahami adalah ada ilmu aqliyah maupun naqliyah. Kedua macam ilmu ini sangatlah diperlukan manusia untuk mengatasi berbagai persoalan hidup yang ada. Keduanya harus dimiliki untuk kebaikan dunia dan akhirat. Keduanya amat diperlukan untuk umat Islam saat ini karena sedang mengalami kemunduran. Umat Islam saat ini sangat terpuruk dan terbelakang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, padahal sesungguhnya umat Islam dulunya sangat hebat dalam ilmu pengetahuan. Di mana bangsa Barat dan Amerika masih bodoh. Mereka dulunya adalah para pemimpin dalam ilmu pengetahuan. Namun saat ini umat Islam mengalami kemunduran. Ini disebabkan oleh faktor politik dan penjajahan ekonomi. Oleh karena itu perlu diupayakan upaya memperbaiki tradisi keilmuan, agar kejayaan umat Islam dapat kembali diraih.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125887446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}