{"title":"PROBLEMATIKA DAKWAH DI PRANCIS: SEBUAH ANALISIS KRITIS","authors":"Hakis Hakis, Kamaluddin Tajibu, Syahruni Usman","doi":"10.47435/retorika.v6i1.2295","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v6i1.2295","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan penelitian ini mengungkap sejarah Islam sampai di Prancis, mengupas perkembangan Islam yang ada di Prancis dan menganalisis probelamtika dakwah di Prancis. Penelitian ini adala library research, sumber data primer dari naskah online, manuskrip, surat kabar, majalah serta buku-buku yang terkait. Menggunakan analisis wacana kritis dengan membagi tiga dimensi analisis yaitu text, discourse practice, dan socialcultural practice. Operasional pendekatan kritis dilakukan dengan teknik analisis isi kemudian dikembangkan menjadi analisis wacana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah masuknya Islam di negara Prancis tahun 721 M ketika pasukan Abdurrahman al-Ghafiki dari Bani Umayah ekspansi ke Prancis lewat jalur pegunungan Pyrenia, menguasai Septimenia dan kemudian masuk menguasai Politiers dan Tour dekat kota Paris. Islam berkembang di Prancis karena kedatangan banyak migran dari luar negara Prancis dari negara Islam dan sudah lama menetap di Prancis sesuai dengan perhitungan penduduk 1990 tercatat 614.207 dari Aljazair, 575.652 dari Maroko, 206.336 dari Tunisia, dan 197.712 dari Turki lalu terbentuk komunitas-komunitas muslim dan menunjukkan eksistensi dirinya sebagai orang muslim. Adapun problematika dakwah Islam di Prancis antara lain Prancis negara sekuler, agama menjadi privasi individu sehingga sulit mendetekasi agama mereka kemudian marjinalisasi dan larangan memakai jilbab sebagai identitras Muslimah, pendudiuk lokal takut pada terorisme dan pundamentalisme membuat islam semakin terkucilkan. \u0000 \u0000Kata kunci: Imigran, eksistensi, marjinalisasi","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"17 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141389021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
H. Andriani, Hasaruddin Hasaruddin, Susmihara Susmihara
{"title":"WAHABISME: AL-HARAKAH AL-TANDHIFIYAH AL-ISLAMIYYAH","authors":"H. Andriani, Hasaruddin Hasaruddin, Susmihara Susmihara","doi":"10.47435/retorika.v6i1.2888","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v6i1.2888","url":null,"abstract":"Dalam sejarah dunia Islam modern, gerakan revivalisme Islam merupakan gerakan untuk memajukan suatu negara dengan berlandaskan syariat Islam. Revivalisme muncul dengan gagasan dari berbagai tokoh untuk menghilangkan praktek-praktek yang tidak sesuai dengan syariat Islam di kehidupan bermasyarakat yang dapat merusak ajaran Islam dengan kembali berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadis, melalui gerakan tajdid dan purifikasi. Penelitian ini merupkan penelitian kepustakaan atau library research dengan mengambil referensi dari buku atau jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Syekh Muhammad bin Abdul Wahab merupakan tokoh penggagas lahirnya gerakan revivalisme di Saudi Arabia khususnya gerakan Wahabi/Wahabisme. Melalui gerakan Wahabi, Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab melakukan dakwah tentang tauhid atau pemurnian agama (al-Harakah al-Tandhifiyah al-Islamiyah). Muhammad bin Abdul Wahab menemukan berbagai praktek-praktek yang dapat merusak ajaran Islam seperti menyembah pepohonan dan ziarah ke tempat-tempat keramat.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"126 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141388681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ETIKA KOMUNIKASI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DALAM INTERAKSI AKADEMIK MELALUI MEDIA DIGITAL","authors":"S. Sudarto","doi":"10.47435/retorika.v6i1.2670","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v6i1.2670","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bertujuan untuk mengetahui gambaran bentuk etika komunikasi antar mahasiswa dan dosen dalam melakukan interaksi akademik melalui media digital. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik observasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar pencatatan harian. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif. Hasil dan kesimpulan: Etika komunikasi mahasiswa dalam media digital terhadap dosen yang paling buruk adalah “mengirim pesan kepada dosen bahwa dirinya sakit, tetapi tidak ada surat keterangan sakit dari dokter yang dicantumkan”, disusul etika “lambat merespon pesan dosen”. Selanjutnya, etika komunikasi mahasiswa dalam media digital terhadap dosen yang paling baik adalah membalas pesan dosen dengan kalimat “terima kasih, Pak/Bu” atau “Terima kasih, Puang” jika mendapat informasi dari dosen yang ditunjukkan, disusul oleh etika “membalas “Terima kasih kembali, Pak/Bu” jika dosen mengrimkan pesan berupa ucapan “terima kasih. Secara umum, dapat dikatakan bahwa prilaku buruk mashasiswa dalam berinteraksi dengan dosen dalam media digital masih memprihatinkan.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":" 1123","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140989106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Nuri, I. Ismail, Makmur Jaya Nur, K. Kusnadi, Muyassarah, Afnan Haerati
{"title":"PROFIL KADER PEMUDA MUHAMMADIYAH SEBAGAI INTELEKTUAL INFLUENCER","authors":"R. Nuri, I. Ismail, Makmur Jaya Nur, K. Kusnadi, Muyassarah, Afnan Haerati","doi":"10.47435/retorika.v6i1.2408","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v6i1.2408","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Jurnal ini mengulas tentang bagaimana profil kader pemuda Muhammadiyah sebagai intelektual influencer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana profil kader Muhammadiyah dalam menjalankan tugasnya atau fungsinya sebagai pemuda intelektual influencer mengingat bahwa militansi kader Muhammadiyah di dunia digital juga harus mengimbangi bahkan bisa lebih dari jumlah kader yang dimiliki dalam struktural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan deskriptif kualitatif dan menggunakan metode studi pustaka (studi pustaka adalah metode yang menggunakan bahan kepustakaan sebagai sumber data). Adapun instrument penelitiannya menggunakan latar alamiah, dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan karena peneliti di hadapkan langsung dengan data atau teks yang disajikan, bukan melalui data lapangan atau saksi mata melainkan peneliti hanya berhadapan langsung dengan sumber yang ada di perpustakaan atau bersifat siap pakai. Hasil penelitian berupa data analisis tentang beberapa indikator menjadi seorang intelektual influencer seperti seorang kader terlebih dahulu harus mengenali bakat dan minat mereka, kemudian menguasai berbagai platform media sosial, memperluas pergaulan, dan indikator-indikator lain yang harus dipenuhi agar kader pemuda Muhammadiyah tersebut mampu menjadi seorang intelektual influencer.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":" 1169","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140988953","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhlis Muhlis, Suriyati Suriyati, Musliadi Musliadi, R. Firdaus, Syahria Syahria
{"title":"KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Tentang Komunikasi Antar Budaya di Kalangan Mahasiswa Suku Bugis dan Suku Konjo di Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai","authors":"Muhlis Muhlis, Suriyati Suriyati, Musliadi Musliadi, R. Firdaus, Syahria Syahria","doi":"10.47435/retorika.v6i1.2676","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v6i1.2676","url":null,"abstract":"This research aims to find out how intercultural communication works (study of intercultural communication among Bugis and Konjo ethnic students at Ahmad Dahlan Sinjai Islamic University. This research is field research, which is based on the results obtained through field research. The data collection technique is observation, interviews and documentation using data analysis, namely data reduction, data display and data verification. The main instruments in this research are the researchers themselves and other types of instruments that the researchers use as research instruments as follows: observation guidelines, interview guidelines, and communication tools The results of the research can be concluded that: First, the forms of communication that are often carried out by Konjo ethnic students and Bugis ethnic students at UIAD Sinjai are interpersonal communication, group communication and social media communication. Second, the communication barrier between Konjo ethnic students and Bugis ethnic groups is the use of the language of each tribe, the use of each dialect which sometimes causes misunderstandings","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":" 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141000046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Faridah, R. Ruslan., Nurhidayat Muhammad Said, Muhammad Yusuf
{"title":"Teori Komunikasi Dalam Perspektif Komunikasi Islam","authors":"F. Faridah, R. Ruslan., Nurhidayat Muhammad Said, Muhammad Yusuf","doi":"10.47435/retorika.v5i1.1753","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v5i1.1753","url":null,"abstract":"Tulisan ini berusaha mengkaji tentang teori komunikasi dalam perspektif komunikasi Islam, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penelusuran kepustakaan, data diperoleh dengan cara observasi dan dokumentasi. Peneliti dalam penelitian ini juga melakukan reduksi data, display data, dan ferivikasi data, selanjutnya untuk keabsahan data menggunakan perpanjangan penelitian. Temuan analisis mengungkapkan bahwa teori komunikasi merupakan kebutuhan komunikasi karena teori komunikasi adalah pedoman, acuan, payung dan referensi dari aktivitas komunikasi, namun pada aktivitas komunikasi banyak ditemukan tentang teori-teori komunikasi yang lebih menekankan pada kepentingan individu dibandingkan dengan kepentingan bersama. Sebagian besar teori barat terlalu menekankan pada visi individualisme, cenderung aktif mencapai tujuan personalnya, namun komunikasi dalam perspektif komunikasi Islam ditemukan pentingnya mewujudkan kebersamaan dan adanya etika dalam komunikasi. Komunikasi dalam perspektif Islam mengharuskan pelibatan emosi yakni komunikasi dengan ekspresi sebagai bentuk aspek nonverbal (visual) yang terdapat dalam Q.S.Al-Rahman ayat 1-4, selanjutnya dalam aspek verbal dan vocal diatur dalam beberapa ayat dan surat yaitu qaulan sadidan (perkataan yang tegas dan benar), qaulan balighan (perkataan yang membekas), qaulan ma’rufan (perkataan yang baik, qaulan kariman (perkataan yang mulia), qaulan layyinan (perkataan yang lemah lembut), qaulan maysuran (perkataan yang pantas), qaulan tsaqila (perkataan yang berat), qaulan adziman (perkataan yang besar), ahsanu qaulan (perkataan yang paling baik)","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125431637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Urgensi Kompotensi Pemimpin Dalam Mengelola Konflik Organisasi: Suatu Analisis dari perspektif Komunikasi Konflik","authors":"R. Firdaus Wahyudi, Suriati Suriati","doi":"10.47435/retorika.v5i1.1733","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v5i1.1733","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Konflik merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam suatu organisasi. cara mengelola konflik dalam organisasi akan menentukan karakter akhir dari konflik tersebut. Konflik yang tidak dikelola dengan baik, akan mengakibatkan efek destruktif atau menurunnya kinerja organisasi tersebut. Namun mengelola konflik yang tepat dan konstruktif akan memberi keuntungan dan dapat meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Pihak yang berperan penting dalam mengelola konflik di organisasi adalah pemimpin karena pemimpin merupakan pemilik otoritas tertinggi dalam kinerja suatu organisasi. kualitas pemimpin bisa dilihat juga dalam kemampuannya dalam menangani konflik yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan kajian pustaka terkait dengan kompetensi pemimpin dalam mengelola konflik atau manajemen konflik. Dalam penelitian ini menggambarkan bahwa kompetensi pemimpin dalam mengelola konflik dapat dilihat dari: kemampuannya dalam mendeteksi secara dini gejala-gejala atau tanda-tanda penyebab konflik, kualitas pemimpin dalam merespons konflik, kemampuan dalam menggunakan strategi dan pendekatan dalam mengelola konflik (strategi manajemen konflik), serta kemampuannya dalam menciptakan iklim atau kultur organisasi yang kompeten dalam konflik.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126041959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komunikasi Sebagai Interaksi Sosial dengan Non Muslim Dalam Alquran","authors":"Hapsah Hafid, Mardan Mardan, Rahmi Damis, Asriadi Asriadi","doi":"10.47435/retorika.v5i1.1617","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v5i1.1617","url":null,"abstract":"Interaksi social berarti tindakan(action) yang berbalasan antar individu atau antar kelompok. Tindakan saling memengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam bentuk symbol-simbol atau konsep-konsep. Secara sederhana komunikasi dapat dikatakan sebagai proses interaksi maupun proses perubahan social yang lebih baik, dan pada prinsipnya melalui kegiatan komunikasi yang kita bangun diharapkan mampu memunculkan proses interaksi maupun perubahan social bagi masyarakat baik muslim dan non muslim.Islam adalah agama universal yang ajarannya ditujukan kepada umat manusia secara keseluruhan. Inti ajarannya selain memerintahkan kepada penegakan keadilan dan mengeliminasi kedzaliman, juga meletakkan pilar-pilar perdamaian yang diiringi dengan himbauan kepada umat manusia agar hidup dalam suasana persaudaraan dan toleransi tanpa memandang perbedaan ras. Interaksi sosial dibangun atas dasar nilai persamaan toleransi, keadilan, kemerdekaan dan persaudaraan. Nilai-nilai al-Ikhwah alInsaniyah tersebut idealnya untuk menjadi landasan utama membangun interaksi sosial dalam kemajemukan demi mewujudkan perdamaian abadi di muka bumi secara seluruhnya dan di Indonesia khususnya. \u0000Interaksi sosial muslim kepada nonmuslim adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam urusan sosial kemasyarakatan yang didasarkan kepada nilai-nilai luhur yang bersumber dari ajaran alQuran dan al-hadits (agama Islam). Nilai-nilai tersebut adalah saling mengenal (memahami), membangun budaya kompromi, berbuat baik, berperilaku adil dan saling membantu, regulasi tertulis (dokumen) yang menunjukkan komitmen dan konsisten serta persamaan dalam arti yang seadil-adilnya. Nilai-nilai tersebut direkomendasikan untuk menjadi landasan dalam menangani masalah multikultur, multiagama, multibahasa, multibangsa atau kehidupan yang plural secara umum. \u0000Kata Kunci: Komunikasi, Interaksi Sosial","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121911247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Media Online Suara Jelata Dalam Mendukung Keterbukaan Informasi Publik Di Kabupaten Sinjai","authors":"Musliadi Musliadi, Muhlis Muhlis","doi":"10.47435/retorika.v5i1.1735","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v5i1.1735","url":null,"abstract":"Media massa dan hubungan masyarakat (humas) merupakan dua hal yang berbeda namun punya hubungan kemitraan dalam menjalankan tugas, yakni dalam menyebarluaskan informasi, Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Ini karena tes tidak diberikan secara kualitatif. Namun, penekanannya adalah pada menjelaskan apa yang terjadi selama penyelidikan hasil penelitian menujukkan peran media online di Kabupaten Sinjai dalam mendukung keterbukaan informasi publik adalah kecepatan informasi. Terjadinya percepatan penyebarluasan informasi baik program pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan maupun kegiatan lainnya yang sedang terjadi di Kabupaten Sinjai. Penyebaran Informasi tersebut dengan menggunakan media online yang bekerjasama dengan Bidang Hubungan Masyarakat.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"463 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116509136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komodifikasi Nilai Keislaman Pada Poster Produk Sahaja (Analisis Semiotika Roland Barthes)","authors":"Serin Himatus Soraya","doi":"10.47435/retorika.v5i1.1233","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v5i1.1233","url":null,"abstract":"Sahaja product posters contain Islamic religious symbols to attract buyers. By using the semiotic analysis of Roland Barthes' model, this study aims to describe the myth of Islamic values contained in the Sahaja product poster. The analysis is done by finding a set of signs of Islamic values in the poster, then analyzed based on the significance of the first level and the second level of significance. From the analysis stage, it then produces myths that are attached to Sahaja product. The commodification of Islamic values is done by incorporating Islamic symbols and teachings of Islam in posters. The results of the study indicate that the Islamic values contained include: first, the affirmation that Islam teaches cleanliness. Second, raise your hand when praying. Third, kindness or concern for others will flow and lead to happiness. Fourth, Sahaja product supports zakat and alms. Fifth, maintaining cleanliness means maintaining health.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"248 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122966275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}