{"title":"Komunikasi Sebagai Interaksi Sosial dengan Non Muslim Dalam Alquran","authors":"Hapsah Hafid, Mardan Mardan, Rahmi Damis, Asriadi Asriadi","doi":"10.47435/retorika.v5i1.1617","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Interaksi social berarti tindakan(action) yang berbalasan antar individu atau antar kelompok. Tindakan saling memengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam bentuk symbol-simbol atau konsep-konsep. Secara sederhana komunikasi dapat dikatakan sebagai proses interaksi maupun proses perubahan social yang lebih baik, dan pada prinsipnya melalui kegiatan komunikasi yang kita bangun diharapkan mampu memunculkan proses interaksi maupun perubahan social bagi masyarakat baik muslim dan non muslim.Islam adalah agama universal yang ajarannya ditujukan kepada umat manusia secara keseluruhan. Inti ajarannya selain memerintahkan kepada penegakan keadilan dan mengeliminasi kedzaliman, juga meletakkan pilar-pilar perdamaian yang diiringi dengan himbauan kepada umat manusia agar hidup dalam suasana persaudaraan dan toleransi tanpa memandang perbedaan ras. Interaksi sosial dibangun atas dasar nilai persamaan toleransi, keadilan, kemerdekaan dan persaudaraan. Nilai-nilai al-Ikhwah alInsaniyah tersebut idealnya untuk menjadi landasan utama membangun interaksi sosial dalam kemajemukan demi mewujudkan perdamaian abadi di muka bumi secara seluruhnya dan di Indonesia khususnya. \nInteraksi sosial muslim kepada nonmuslim adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam urusan sosial kemasyarakatan yang didasarkan kepada nilai-nilai luhur yang bersumber dari ajaran alQuran dan al-hadits (agama Islam). Nilai-nilai tersebut adalah saling mengenal (memahami), membangun budaya kompromi, berbuat baik, berperilaku adil dan saling membantu, regulasi tertulis (dokumen) yang menunjukkan komitmen dan konsisten serta persamaan dalam arti yang seadil-adilnya. Nilai-nilai tersebut direkomendasikan untuk menjadi landasan dalam menangani masalah multikultur, multiagama, multibahasa, multibangsa atau kehidupan yang plural secara umum. \nKata Kunci: Komunikasi, Interaksi Sosial","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47435/retorika.v5i1.1617","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Interaksi social berarti tindakan(action) yang berbalasan antar individu atau antar kelompok. Tindakan saling memengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam bentuk symbol-simbol atau konsep-konsep. Secara sederhana komunikasi dapat dikatakan sebagai proses interaksi maupun proses perubahan social yang lebih baik, dan pada prinsipnya melalui kegiatan komunikasi yang kita bangun diharapkan mampu memunculkan proses interaksi maupun perubahan social bagi masyarakat baik muslim dan non muslim.Islam adalah agama universal yang ajarannya ditujukan kepada umat manusia secara keseluruhan. Inti ajarannya selain memerintahkan kepada penegakan keadilan dan mengeliminasi kedzaliman, juga meletakkan pilar-pilar perdamaian yang diiringi dengan himbauan kepada umat manusia agar hidup dalam suasana persaudaraan dan toleransi tanpa memandang perbedaan ras. Interaksi sosial dibangun atas dasar nilai persamaan toleransi, keadilan, kemerdekaan dan persaudaraan. Nilai-nilai al-Ikhwah alInsaniyah tersebut idealnya untuk menjadi landasan utama membangun interaksi sosial dalam kemajemukan demi mewujudkan perdamaian abadi di muka bumi secara seluruhnya dan di Indonesia khususnya.
Interaksi sosial muslim kepada nonmuslim adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam urusan sosial kemasyarakatan yang didasarkan kepada nilai-nilai luhur yang bersumber dari ajaran alQuran dan al-hadits (agama Islam). Nilai-nilai tersebut adalah saling mengenal (memahami), membangun budaya kompromi, berbuat baik, berperilaku adil dan saling membantu, regulasi tertulis (dokumen) yang menunjukkan komitmen dan konsisten serta persamaan dalam arti yang seadil-adilnya. Nilai-nilai tersebut direkomendasikan untuk menjadi landasan dalam menangani masalah multikultur, multiagama, multibahasa, multibangsa atau kehidupan yang plural secara umum.
Kata Kunci: Komunikasi, Interaksi Sosial