{"title":"Penerapan Perkuliahan Dengan Pendekatan Humanistik Pada Mata Kuliah Penelitian Pendidikan di Pgsd Bone","authors":"M. Mustamir","doi":"10.47435/retorika.v1i1.245","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.245","url":null,"abstract":"Permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan mahasiswa selalu menjadi topik yang memerlukan perhatian terus-menerus dari berbagai kalangan. Banyak penelitian yang telah dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa, namun sebagian besar masih berlandaskan pada pendekatan kognitif semata. Berdasarkan kajian teoritis, teori belajar yang lebih banyak memberikan peluang untuk berkembangnya potensi mahasiswa secara optimal adalah teori belajar humanistik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode pre-eksperimen dengan desain one shoot case study. Data yang diambil dan diolah adalah data kemampuan atau pemahaman mahasiswa yang beruoa nilai perolehan mahasiswa dari mengerjakan tugas dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam perkuliahan ini berkisar pada nilai 4 atau nilai A dan nilai 3 atau nilai B. Secara keseluruhan, rata-rata kemampuan mahasiswa adalah 3,5 melebihi target, yaitu nilai 3. Semua mahasiswa terlihat aktif dan serius dalam mengikuti perkuliahan.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131565147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi tentang pentingnya komunikasi Dalam pembinaan keluarga","authors":"Awaluddin Awaluddin","doi":"10.47435/retorika.v1i1.246","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.246","url":null,"abstract":"Jurnal ini berjudul “Studi tentang Pentingnya Komunikasi dalam Pembinaan Keluarga”, merupakan kajian dalam bentuk penelitian kepustakaan (Library Research). Skripsi ini dibahas dengan menggunakan pendekatan paedagogik dan dibahas dengan analisis isi. \u0000Keluarga adalah institusi pertama dan merupakan lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap peletakan dasar-dasar pendidikan anak. Di dalam keluarga, terdapat orang tua yang terdiri dari bapak dan ibu, memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Pengembangan sikap, watak dan kepribadian anak sangat ditentukan oleh bagaimana bentuk pembinaan dan pendidikan yang diterima dari kedua orang tuanya. Dalam rangka mendidik anak di dalam lingkungan rumah tangga, para orang tua dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengarahkan dan membimbing anak-anaknya. Apa yang disampaikan oleh orang tua kepada anak memerlukan strategi yang tepat sehingga pesan-pesan yang disampaikannya dapat diterima oleh anak dengan sebaik-baiknya sehingga keharmonisan antara orang tua dengan anak tetap terjaga. Selain itu, komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak akan senantiasa memberikan jaminan emosional bagi anak-anak sehingga anak-anak dapat mengalami perkembangan kejiwaan secara wajar. Agar strategi komunikasi yang diterapkan dapat berjalan dengan baik, maka orang tua perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya baik dengan melalui bacaan-bacaan maupun dengan melalui diskusi antara suami dengan isteri sehingga dapat dipilih cara yang tepat dan melakukan komunikasi.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"207 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116153666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komunikasi Dalam Interaksi Sosial (Analisis Etika Komunikasi Dalam Perspektif Islam)","authors":"F. Faridah","doi":"10.47435/retorika.v1i1.247","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.247","url":null,"abstract":"Komunikasi merupakan satu syarat utama dalam keberhasilan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Komunikasi merupakan salah satu bentuk kebutuhan primer manusia karena setiap elemen kehidupan manusia membutuhkan komunikasi. Kegagalan dalam komunikasi dapat berakibat pada kerenggangan, kekacauan, dan ketidakharmonisan dalam hidup baik dalam rumah tangga, keluarga, maupun dalam bermasyarakat. Sebaliknya komunikasi yang baik akan menciptakan harmoni kehidupan yang akan mengantarkan pada kebahagiaan hidup baik dunia maupun akhirat. Menyikapi perkembangan komunikasi terutama karena kemajuan teknologi dan media komunikasi, dewasa ini telah banyak ditemukan kegagalan dalam komunikasi. Hal ini merupakan salah satu akibat jauhnya atau kekurangtahuan/kekurangpahaman komunikator tentang etika-etika komunikasi. Sehingga mustahil bisa ditemukan penerapan etika komunikasi dalam interaksi yang berlangsung. Islam sebagai rahmat bagi semesta alam telah mengatur tata cara berkomunikasi yang merupakan panduan etika komunikasi yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Etika komunikasi tersebut di antaranya adalah Tidak memisahkan antara dakwah bi al-lisa>n, bi al-qala>m dengan perbuatan. Hal ini didasarkan pada QS al-Baqarah/2: 44 dan al-S{af/61: 2-3, tidak mencerca sesembahan lawan (non muslim), didasarkan pada QS al-An’a>m/6: 108, tidak melakukan diskriminasi sosial, didasarkan pada QS ‘Abasa/87: 1-2, QS al-An’a>m/6: 52. dan QS al-Kahfi/18: 28, Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui kebenarannya, didasarkan pada QS al-Isra>’/17: 36. Selain Etika Komunikasi, Islam juga menganjurkan beberapa jenis komunikasi yang sebaiknya dilakukan dalam interaksi sosial, jenis komunikasi tersebut telah dijelaskan dalam al-Quran dan telah diaplikasikan oleh para Nabiullah seperti Qaulan layyinan (perkataan yang lembut), QS T{a>ha/20: 43-44, Qaulan bali>gha (perkataan yang membekas pada jiwa), QS al-Nisa>’/4: 63. dan Qaulan ma’ru>fan (perkataan yang baik) yakni QS al-Nisa>’/4: 5.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128508304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dakwah Dan Terorisme","authors":"Suriati Suriati","doi":"10.47435/retorika.v1i1.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.78","url":null,"abstract":"Terorisme merupakan sebuah konsep yang memiliki konotasi yang sangat sensitif karena terorisme menyebabkan terjadinya pembunuhan dan penyengsaraan terhadap orang-orang yang tidak berdosa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengertian dan sejarah terorisme (2) Mengetahui karakteristik terorisme (3) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya terorisme (4) Mengetahui pandangan Islam terhadap terorisme (5) Mengetahui peran dakwah dalam menyikapi terorisme. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif yang difokuskan pada penelitian pustaka (library research). Penelitian ini menggunakan pendekatan multidisipliner yang berupaya membahas dan mengkaji objek dari beberapa disiplin ilmu atau mengaitkannya dengan disiplin-disiplin ilmu yang berbeda, di antaranya pendekatan dakwah, historis dan sosiologis. Dalam metode pengumpulan data, peneliti mengambil data dari buku dakwah dan terorisme dan data dari karya-karya yang memiliki kaitan serta mendukung penilitian ini. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan metode komparasi dengan teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa menyikapi realitas terorisme, dakwah harus mampu memberikan solusi alternatif untuk mengatasi problem yang secara stimulan menyerang Islam sebagai agama dan juga memanfaatkan generasi muda Islam sebagai pelaku. Solusi alternatif yang dapat dilakukan: (1) Sinergitas untuk membentengi umat dari penetrasi pemikiran terorisme (2) Perlu agenda dakwah untuk memberikan pencerahan tentang Islam kepada umat (3) Membangun komunitas-komunitas kecil dalam simpul dakwah jamaah yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai Islam.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121958202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formalisasi Pemakaian Jilbab Di Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai","authors":"K. Kusnadi","doi":"10.47435/retorika.v1i1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.84","url":null,"abstract":"Kajian tentang formalisasi pemakaian jilbab (suatu analisis paedagogis) yang bertujuan untuk menelaah dan mengetahui konsep kewajiban menutup aurat dan persepsi mahasiswi IAIM Sinjai tentang kewajiban memakai jilbab melalui tekhnik interviw, observasi dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode induktif, deduktif dan komparatif. Kewajiban memakai jilbab dikalangan mahasiswi di saat mengikuti perkuli memberikan dua sudut pandang yang berbeda dikalangan mahasiswi IAI Muhammadiyah Sinjai. Kelompok pertama adalah mahasiswi yang menyadari bahwa penggunaan jilbab merupakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh syariat. Kedua adalah mahasisiwi menganggap sebagai kewajiban yang diterapkan dalam kampus sebagai kampus yang islmi, sehingga setiap mahasiswi wajib menggunakan jilbab ketika berada dalam kampus. Persepsi kedua diatas dapat dideskripsikan bahwa terdapat beberapa di antara mahasiswi yang tidak memakai jilbab ketika sudah berada di luar kampus yang tentunya sangat kontraks dengan pemahaman kelompok mahasiswi yang pertama.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129407625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerimaan Islam Di Sinjai Abad XVII (Analisis Perubahan Sosial Politik Dan Budaya)","authors":"M. Anis","doi":"10.47435/retorika.v1i1.80","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.80","url":null,"abstract":"Kedatangan Muslim di Sinjai ditandai dengan makam Puang Demmaq. Pada tahun 1604, I Towa Suro-Raja Lamatti XI diislamkan oleh Dato ri Tiro. Pada tahun 1607-1610, Dato ri Bandang mengislamkan La Pateddungi-Raja Bulo-Bulo IX. Putta Massabangnge, Puang Belle, Tuanta Yusufu, Syek Ibrahim Rahmat, Laming, dan To Maeppe Daeng Situncu, I Bolong Daeng Makketti, Laloasa Daeng Parani, Raja Daeng Mattojeng, Ismaila Daeng Pahonging, merupakan tokoh islamisasi. Pada tahun 1637, muncul ulama yang memiliki silsilah tarekat Syattariyah dan Qadiriyah, yakni: Haji al-Syekh al-Julaij Ahmad bin Abdullah al Bugisi, Al-Syekh Abdul Rahman bin Abdullah Lamatti, Syekh Abdul Jalil bin Abdullah Bulo-Bulo, dan Syekh Abdul Basir bin Abdul Jalil al-Bira wa al-Bugisi. Top Down merupakan pola islamisasi di Sinjai. Islamisasi di Sinjai berasal dari arah Timur, Barat, dan Utara dengan pendekatan tasawuf dan syariat. Perubahan Sosial-politik dan budaya dapat dilihat dalam tiga aspek. Pertama, Perubahan Sosial dalam aspek pemahaman keagamaan yakni: lahirnya kelompok Pagama dan penganut Attoriolong. Kedua, Perubahan Sosial dalam aspek sistem sosial yakni: integrasi Sara (syariat) Islam ke dalam Pangngaderreng. Ketiga, Perubahan Sosial dalam aspek ritual-tradisi budaya bercorak Islam, seperti: Sikkiri Jumaq, Mabbilang Penni, Matteggo, Mattampung, Mabbarasanji, Mabbasya Doang dan Mappanre Temme.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133119955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}