Komunikasi Dalam Interaksi Sosial (Analisis Etika Komunikasi Dalam Perspektif Islam)

F. Faridah
{"title":"Komunikasi Dalam Interaksi Sosial (Analisis Etika Komunikasi Dalam Perspektif Islam)","authors":"F. Faridah","doi":"10.47435/retorika.v1i1.247","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Komunikasi merupakan satu syarat utama dalam keberhasilan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Komunikasi merupakan salah satu bentuk kebutuhan primer manusia karena setiap elemen kehidupan manusia membutuhkan komunikasi. Kegagalan dalam komunikasi dapat berakibat pada kerenggangan, kekacauan, dan ketidakharmonisan dalam hidup baik dalam rumah tangga, keluarga, maupun dalam bermasyarakat. Sebaliknya komunikasi yang baik akan menciptakan harmoni kehidupan yang akan mengantarkan pada kebahagiaan hidup baik dunia maupun akhirat. Menyikapi perkembangan komunikasi terutama karena kemajuan teknologi dan media komunikasi, dewasa ini telah banyak ditemukan kegagalan dalam komunikasi. Hal ini merupakan salah satu akibat  jauhnya atau kekurangtahuan/kekurangpahaman komunikator tentang etika-etika komunikasi. Sehingga mustahil bisa ditemukan penerapan etika komunikasi dalam interaksi yang berlangsung. Islam sebagai rahmat bagi semesta alam telah mengatur tata cara berkomunikasi yang merupakan panduan  etika komunikasi yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Etika komunikasi tersebut di antaranya adalah Tidak memisahkan antara dakwah bi al-lisa>n, bi al-qala>m  dengan perbuatan. Hal ini didasarkan pada QS al-Baqarah/2: 44 dan al-S{af/61: 2-3, tidak mencerca sesembahan lawan (non muslim), didasarkan pada QS al-An’a>m/6: 108, tidak melakukan diskriminasi sosial, didasarkan pada QS ‘Abasa/87: 1-2, QS al-An’a>m/6: 52. dan QS al-Kahfi/18: 28, Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui kebenarannya, didasarkan pada QS al-Isra>’/17: 36. Selain Etika Komunikasi, Islam juga menganjurkan beberapa jenis komunikasi yang sebaiknya dilakukan dalam interaksi sosial, jenis komunikasi tersebut telah dijelaskan dalam al-Quran dan telah diaplikasikan oleh para Nabiullah seperti Qaulan layyinan (perkataan yang lembut), QS T{a>ha/20: 43-44, Qaulan bali>gha (perkataan yang membekas pada jiwa), QS al-Nisa>’/4: 63. dan Qaulan ma’ru>fan (perkataan yang baik) yakni QS al-Nisa>’/4: 5.","PeriodicalId":225738,"journal":{"name":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47435/retorika.v1i1.247","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Komunikasi merupakan satu syarat utama dalam keberhasilan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Komunikasi merupakan salah satu bentuk kebutuhan primer manusia karena setiap elemen kehidupan manusia membutuhkan komunikasi. Kegagalan dalam komunikasi dapat berakibat pada kerenggangan, kekacauan, dan ketidakharmonisan dalam hidup baik dalam rumah tangga, keluarga, maupun dalam bermasyarakat. Sebaliknya komunikasi yang baik akan menciptakan harmoni kehidupan yang akan mengantarkan pada kebahagiaan hidup baik dunia maupun akhirat. Menyikapi perkembangan komunikasi terutama karena kemajuan teknologi dan media komunikasi, dewasa ini telah banyak ditemukan kegagalan dalam komunikasi. Hal ini merupakan salah satu akibat  jauhnya atau kekurangtahuan/kekurangpahaman komunikator tentang etika-etika komunikasi. Sehingga mustahil bisa ditemukan penerapan etika komunikasi dalam interaksi yang berlangsung. Islam sebagai rahmat bagi semesta alam telah mengatur tata cara berkomunikasi yang merupakan panduan  etika komunikasi yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Etika komunikasi tersebut di antaranya adalah Tidak memisahkan antara dakwah bi al-lisa>n, bi al-qala>m  dengan perbuatan. Hal ini didasarkan pada QS al-Baqarah/2: 44 dan al-S{af/61: 2-3, tidak mencerca sesembahan lawan (non muslim), didasarkan pada QS al-An’a>m/6: 108, tidak melakukan diskriminasi sosial, didasarkan pada QS ‘Abasa/87: 1-2, QS al-An’a>m/6: 52. dan QS al-Kahfi/18: 28, Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui kebenarannya, didasarkan pada QS al-Isra>’/17: 36. Selain Etika Komunikasi, Islam juga menganjurkan beberapa jenis komunikasi yang sebaiknya dilakukan dalam interaksi sosial, jenis komunikasi tersebut telah dijelaskan dalam al-Quran dan telah diaplikasikan oleh para Nabiullah seperti Qaulan layyinan (perkataan yang lembut), QS T{a>ha/20: 43-44, Qaulan bali>gha (perkataan yang membekas pada jiwa), QS al-Nisa>’/4: 63. dan Qaulan ma’ru>fan (perkataan yang baik) yakni QS al-Nisa>’/4: 5.
社会互动沟通(从伊斯兰角度分析沟通伦理)
沟通是成功与周围环境互动的一个主要要求。沟通是人类最基本的需求之一,因为人类生活的每一个元素都需要交流。沟通的失败可能导致家庭、家庭和社区生活的疏离、混乱和不和。相反,良好的沟通将创造生活的和谐,带来世界和来世的幸福。对于沟通的发展,主要是由于技术和通信媒体的进步,今天许多通信的失败是存在的。这可能是他或她对沟通伦理的误解的一个结果。因此,在正在进行的互动中不可能找到沟通的伦理道德。伊斯兰教作为宇宙的一种仁慈,已经建立了一种沟通条例,这是上帝的使者所树立的沟通伦理准则。其中的交流伦理是不将dakwah bi al-lisa>n, bi al-qala>m和实践区分开来。这是基于QS al- baqara /2: 44和al和QS al-Kahfi/18: 28,不要根据QS al-Isra> ' /17: 36传递未知的东西。除了交流伦理外,伊斯兰教还提倡一些应该在社会互动中进行的交流,这种交流在《古兰经》中得到了解释,并被善良的先知们采用,比如Qaulan layinan(温和的语言)、QS T{a>ha/20: 43-44、Qaulan bali>gha(精神上的脏话)、QS al-Nisa> ' 4: 63。还有Qaulan ma ' ru>fan是QS al-Nisa> ' /4: 5
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信