Media Dermato Venereologica Indonesiana最新文献

筛选
英文 中文
FUNGSI BARIER KULIT PADA PASIEN MELASMA 皮肤在褪黑患者中起作用
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I3.3
Syamsinar Syamsinar, N. Kusumaningrum, Sri Awalia Febriana, D. Winarni
{"title":"FUNGSI BARIER KULIT PADA PASIEN MELASMA","authors":"Syamsinar Syamsinar, N. Kusumaningrum, Sri Awalia Febriana, D. Winarni","doi":"10.33820/MDVI.V45I3.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.3","url":null,"abstract":"Keratinocyte derived factor dianggap berperan dalam menstimulasi proses pigmentasi pada melasma sebagai respons terhadap adanya gangguan barier kulit akibat paparan radiasi ultraviolet. Penelitian ini ber- tujuan untuk menganalisis perbedaan fungsi barier antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi dan korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor Melasma Area Severity Index (MASI) pada pasien melasma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Pengu- kuran transepidermal water loss (TEWL), kadar sebum, hidrasi dan pH kulit dilakukan pada 32 subyek yang memenuhi kriteria. Perbedaan fungsi barier antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi dianalisis dengan uji-t berpasangan, kecuali kadar sebum menggunakan uji Wilcoxon. Korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor MASI dianalisis dengan korelasi Pearson, kecuali kadar sebum menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian ini berupa nilai TEWL, kadar sebum, dan pH kulit menunjukkan perbedaan yang ber- makna (p<0,05). Sebaliknya dengan hidrasi kulit tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kulit lesi dibandingkan kulit normal perilesi (p>0,05). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara fungsi barier kulit baik berdasarkan nilai TEWL, kadar sebum, hidrasi maupun pH kulit dengan skor MASI (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan fungsi barier berdasarkan nilai TEWL, kadar sebum, dan pH kulit, namun tidak terdapat perbedaan fungsi barier berdasarkan hidrasi kulit antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi pada pasien melasma. Tidak terdapat korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor MASI pada pasien melasma. ","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82835049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Pemberian Suplementasi Probiotik Pada Kehamilan Untuk Pencegahan Dermatitis Atopik Pada Anak 孕期服用益生菌补充,以防止胎儿应受非前列腺炎的影响
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I3.31
Nadia Octavia, Karin Wiradarma, Dyan Mega Inderawati, M. Nasser
{"title":"Pemberian Suplementasi Probiotik Pada Kehamilan Untuk Pencegahan Dermatitis Atopik Pada Anak","authors":"Nadia Octavia, Karin Wiradarma, Dyan Mega Inderawati, M. Nasser","doi":"10.33820/MDVI.V45I3.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.31","url":null,"abstract":"Dermatitis  atopik adalah penyakit inflamasi kronis dengan prevalensi tinggi pada anak yang terus meningkat di seluruh dunia. Dermatitis atopik merupakan penyakit multifaktor yang mencakup faktor genetik, pajanan infeksi, pajanan makanan, alergen dan lingkungan. Pruritus berulang yang dialami oleh pasien dermatitis atopik dapat menurunkan kualitas hidup dan dapat menjadi masalah yang serius. Hingga saat ini steroid masih menjadi terapi utama bagi pasien dermatitis atopik, baik pada anak maupun dewasa. Namun mengingat banyaknya efek samping yang ditimbulkan akibat pemberian steroid jangka panjang, alternatif terapi lain terus dicari. Peningkatan insidens dermatitis atopik yang bermakna secara global telah mengubah fokus riset para peneliti dalam pencegahan dan penanganan dermatitis atopik. Salah satu upaya pencegahan dermatitis atopik pada anak yang dianggap menjanjikan adalah pemberian suplementasi probiotik pada masa kehamilan. Beberapa penelitian memberikan hasil yang positif dalam menurunkan risiko dermatitis atopik melalui pemberian suplementasi probiotik saat hamil. Namun berbagai faktor, misalnya jenis probiotik yang digunakan, waktu pemberian, durasi pajanan probiotik dan dosis pemberian juga penting untuk diteliti lebih lanjut.  Kata kunci: probiotik, dermatitis atopik, pencegahan, alergi","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73232186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Psoriasis Pustulosa Generalisata Pada Remaja Yang Diterapi Dengan Injeksi Metotreksat Pustulosa一代的青少年接受有条不紊的注射
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I2.20
Sri Esa Ilona, M. E. Irawanto
{"title":"Psoriasis Pustulosa Generalisata Pada Remaja Yang Diterapi Dengan Injeksi Metotreksat","authors":"Sri Esa Ilona, M. E. Irawanto","doi":"10.33820/MDVI.V45I2.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I2.20","url":null,"abstract":"Psoriasis adalah penyakit inflamasi seluler kronis, sering pada anak-remaja (usia <18 tahun) dan dewasa. Prevalensi psoriasis anak-remaja adalah sekitar 0-1,37%. Psoriasis pustulosa termasuk psoriasis pustulosa generalisata (PPG) sangat jarang pada anak-remaja. Gambaran klinisnya hampir sama dengan dewasa. Metotreksat (MTX) merupakan terapi lini pertamanya yang aman.Seorang remaja, 16 tahun, muncul bercak merah dan bintil bernanah di seluruh tubuh. Pertama kali muncul saat pasien berusia 3 bulan. Kemudian muncul kembali 4 bulan dan 2 minggu yang lalu, tidak ada demam maupun gigi berlubang. Riwayat alergi dan keluarga sakit serupa tidak ada. Status dermatologis regio generalisata tampak pustul multipel diskret sebagian konfluens (lake of pustule) dengan dasar eritem dan krusta di atasnya. Pemeriksaan laboratorium ditemukan netrofilia dan hipernatremia. Pemerikaan histopatologi pada epidermis tampak psoriasiform dan sebukan netrofil disertai kelompok netrofil pada subkorneal.Diagnosis PPG pada kasus ini ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan histopatologi. Terapi MTX terutama untuk psoriasis sedang–berat; peroral, subkutan/intradermal dan relatif murah. Saat ini belum ada panduan pengobatan dan dosis MTX untuk anak-remaja. Metotreksat pada pasien ini diberikan seperti pada dewasa. Tolerabilitas dan efikasinya pada anak-remaja dilaporkan pada beberapa laporan kasus, termasuk dari kasus ini walaupun masih memerlukan pemantauan lebih lanjut.Kata kunci: metotreksat, psoriasis pustulosa generalisata pada anak-remaja","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82621004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Resistensi Antibiotik Pada Pengobatan Akne Vulgaris 阿克纳-外阴治疗抗生素抗药性
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I2.24
Satya Wydya Yenny
{"title":"Resistensi Antibiotik Pada Pengobatan Akne Vulgaris","authors":"Satya Wydya Yenny","doi":"10.33820/MDVI.V45I2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I2.24","url":null,"abstract":"Akne vulgaris merupakan inflamasi kronis pada unit pilosebasea, terutama terjadi pada masa pubertas dengan penyebab multifaktor. Selama ini, penggunaan antibiotik melawan Propionibacterium acnes (P. acnes) telah menjadi pilihan pada terapi akne vulgaris derajat sedang hingga berat. Efek penting antibiotik sebagai anti bakteri dan anti inflamasi pada akne vulgaris masih belum jelas. Penggunaan antibiotik jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan terjadinya resistensi, khususnya golongan makrolid. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan resistensi di antaranya pemberian obat yang tidak rasional, monitoring terbatas, kesalahan pemakaian antibiotik, dan transmisi komunitas. Faktor lain yang diduga dapat menyebabkan resistensi antibiotik adalah pembentukan biofilm yang dihasilkan oleh bakteri, sehingga peranannya pada akne vulgaris perlu diketahui. Untuk mencegah meningkatnya resistensi terhadap antibiotik pada pasien akne vulgaris perlu dilakukan berbagai upaya. Berdasarkan The global alliance to improve outcomes in acne, penggunaan antibiotik oral dan topikal tidak dianjurkan secara monoterapi atau bersamaan. Pemberian terapi kombinasi dengan retinoid topikal dan anti mikroba lain (misalnya benzoil peroksida) dianjurkan sebagai terapi lini pertama pada pasien dengan akne vulgaris derajat sedang dan berat.Kata kunci: akne vulgaris, antibiotik, resisten.","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90850484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Perbandingan Jumlah Kuman Pada Pasien Bromhidrosis, Sebelum Dan Sesudah Operasi Modifikasi Sedot Lemak Dengan Kuretase 比较一下brom羟基患者的细菌数量,在吸脂和尿样修饰手术之前和之后
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I1.5
Mira Trisna Murti, Wisuda Putra Negara, Suci Widhiati, Nurrachmat Mulianto, I. Julianto, Leli Saptawati
{"title":"Perbandingan Jumlah Kuman Pada Pasien Bromhidrosis, Sebelum Dan Sesudah Operasi Modifikasi Sedot Lemak Dengan Kuretase","authors":"Mira Trisna Murti, Wisuda Putra Negara, Suci Widhiati, Nurrachmat Mulianto, I. Julianto, Leli Saptawati","doi":"10.33820/MDVI.V45I1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I1.5","url":null,"abstract":"Bromhidrosis merupakan kondisi bau badan menyengat akibat interaksi antara kelenjar keringat dan mikroorganisme. Tindakan pembedahan dengan teknik modifikasi sedot lemak dan kuretase merupakan salah satu terapi yang cukup aman dan efektif untuk bromhidrosis. Pertumbuhan kuman penyebab bromhidrosis dipengaruhi oleh suhu, kelembapan serta sekresi kelenjar keringat. Pada pasien pascaoperasi bromhidrosis terjadi penurunan sekresi kelenjar keringat dan penurunan kelembapan yang menyebabkan penurunan jumlah kuman komensal penyebab bromhidrosis.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan jumlah kuman pada pasien bromhidrosis sebelum dan sesudah operasi modifikasi sedot lemak dan kuretase.Penelitian di lakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, rancangan penelitian menggunakan eksperimental uji klinik dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Subjek terdiri dari 10 pasien bromhidrosis yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan sebelum dan sesudah prosedur, menggunakan teknik swab, dioleskan pada permukaan media agar natrium, agar darah dan agar Mc Conkey. Penghitungan jumlah kuman dengan teknik total plate count, data di analisis  menggunakan Paired T test.Tidak didapatkan perbedaan bermakna (p>0,05) antara jumlah kuman dari sampel sebelum dan sesudah perlakuan. Beberapa spesies kuman yang ditemukan adalah kokus positif Gram (Staphylococcus spp., Streptococcus spp.), batang positif Gram, E. coli dan  Shigella spp.  Kata kunci: bromhidrosis, jumlah  kuman, modifikasi  sedot lemak dan kuretase","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73004117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peran Pajanan Sinar Matahari Terhadap Fungsi Biologis Kulit Pada Pasien Vitiligo 阳光在白癜虫皮肤的生物功能上的作用
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I3.27
P. Putra, T. Rayinda, Sunardi Radiono, Y. Wirohadidjojo
{"title":"Peran Pajanan Sinar Matahari Terhadap Fungsi Biologis Kulit Pada Pasien Vitiligo","authors":"P. Putra, T. Rayinda, Sunardi Radiono, Y. Wirohadidjojo","doi":"10.33820/MDVI.V45I3.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.27","url":null,"abstract":"Vitiligo adalah kelainan kulit yang ditandai dengan hilangnya pigmentasi akibat hilangnya melanosit epidermis fungsional. Pajanan sinar matahari dapat memicu peningkatan reactive oxygen species (ROS) pada kulit vitiligo. Simple 1-week sunlight exposure recall (S1WSER) telah digunakan untuk mengetahui hubungan pajanan sinar matahari dengan kadar serum vitamin D yang berperan pada penyakit vitiligo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pajanan sinar matahari terhadap perubahan fungsi biologis kulit vitiligo. Subjek penelitian ini adalah pasien vitiligo yang menjalani fototerapi narrow band ultraviolet B (NB -UVB). Jumlah pajanan sinar matahari harian dinilai dengan S1WSER yang terdiri atas total body areas exposed by sunlight (TBAES) dan time exposed by sunlight (TTES). Fungsi biologis kulit yang diukur adalah trans epidermal water loss (TEWL) menggunakan tewameter dan hidrasi kulit menggunakan korneometri pada kulit lesi yang terpajan sinar matahari (sun exposed lesion/SEL), lesi yang tidak terpajan sinar matahari (non sun exposed lesion/ NSEL), kulit tanpa lesi yang terpajan sinar matahari (sun exposed non lesion/SENL), dan kulit tanpa lesi yang tidak terpajan sinar matahari (non sun exposed non lesion/NSENL). Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna (p<0.05) antara TBAES dengan selisih nilai korneometri SEL dan NSEL dengan kekuatan korelasi lemah (r<0.6).Sinar matahari berperan dalam perubahan fungsi biologis kulit pada vitiligo, pada penelitian ini didapatkan korelasi positif antara TBAES dengan selisih nilai korneometri SEL dan NSEL.Kata kunci: vitiligo, fungsi biologis kulit, pajanan sinar matahari","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72712858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Efek Kadar Serum Estradiol Fase Bleeding Siklus Menstruasi Pada Aktivitas Fibroblas Dermis Manusia 人真皮纤维真皮活动的经期叶藻血清水平的影响
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I1.6
Graciella Regina, Sri Awalia Febriana, Y. Wirohadidjojo
{"title":"Efek Kadar Serum Estradiol Fase Bleeding Siklus Menstruasi Pada Aktivitas Fibroblas Dermis Manusia","authors":"Graciella Regina, Sri Awalia Febriana, Y. Wirohadidjojo","doi":"10.33820/MDVI.V45I1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I1.6","url":null,"abstract":"Pembedahan elektif selama fase bleeding siklus menstruasi sering dihindari terkait gangguan koagulasi. Salah satu hormon yang berhubungan dengan proses penyembuhan luka adalah estrogen. Kadar estrogen berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi dan berada pada kadar terendah selama fase bleeding. Penelitian eksperimental ex vivo dilakukan pada 16 perempuan berusia 18–40 tahun yang memiliki siklus menstruasi teratur. Darah vena subjek diambil sebanyak 5ml pada fase bleeding dan ovulasi. Kemampuan penyembuhan luka dari masing-masing serum dinilai dengan mengukur proliferasi fibroblas dan deposisi kolagen fibroblas kulit. Ovulasi ditentukan dengan uji pakis saliva, kadar estradiol serum diukur menggunakan Cobas Elecsys®, proliferasi fibroblas menggunakan MTT assay, dan deposisi kolagen dengan sirius red. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar serum estradiol pada fase bleeding dan ovulasi berturut-turut adalah 29,6±10,5pg/dl dan 180,1±164,5pg/dl. Rerata indeks proliferasi fibroblas yang dipajankan pada fase bleeding dan ovulasi adalah 1,09±0,63 dan 1,44±0,66. Rerata densitas optik kolagen fibroblas yang terpajan serum fase bleeding dan ovulasi adalah 0,47±0,2 dan 0,54±0,14. Seluruhnya menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Serum fase bleeding memiliki kemampuan penyembuhan luka yang lebih rendah dibandingkan dengan serum fase ovulasi. Kebijakan untuk tidak melakukan pembedahan elektif selama fase bleeding, selain terkait dengan gangguan pembekuan darah juga terkait dengan proses penyembuhan luka.Kata Kunci:  menstruasi, estradiol, ovulasi, proliferasi fibroblas, deposisi kolagen, penyembuhan luka","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72872911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Kadar Interleukin-33 Serum Dengan Derajat Keparahan Klinis Dermatitis Atopik
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I3.25
Caroline Budiman, H. M. A. Thaha, H. Zulkarnaen, Theseria Lumban Toruan
{"title":"Hubungan Kadar Interleukin-33 Serum Dengan Derajat Keparahan Klinis Dermatitis Atopik","authors":"Caroline Budiman, H. M. A. Thaha, H. Zulkarnaen, Theseria Lumban Toruan","doi":"10.33820/MDVI.V45I3.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.25","url":null,"abstract":"Pengetahuan mengenai mekanisme yang mendasari dermatitis atopik (DA) penting untuk penatalaksanaan DA selanjutnya. Pada DA, terjadi proliferasi sitokin T helper (Th)-2. Interleukin (IL)-33 diketahui menginduksi proliferasi sel Th ke arah Th2. Aktivasi sitokin Th2 ini menyebabkan gejala klinis DA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar IL-33 serum dengan derajat keparahan klinis DA di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Moh. Hoesin (RSUP MH)  Palembang. Metode penelitian observasional analitik laboratorik dengan rancangan potong lintang dilakukan mulai bulan Juli sampai September 2015. Sembilan puluh delapan subjek penelitian didiagnosis DA di Divisi Alergo-Imunologi Poliklinik Dermatologi dan Venereologi (DV) RSUP MH Palembang yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan sebagai subjek penelitian dengan consecutive sampling. Derajat keparahan klinis DA dinilai menggunakan indeks Severity Scoring of Atopic Dermatitis (SCORAD). Sampel darah diambil guna pemeriksaan kadar IL-33 serum cara metode teknik kuantitatif sandwich enzyme immunoassay. Kovariabel yang diikutsertakan dalam penelitian meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan kadar IL-33 serum meningkat signifikan dengan  peningkatan derajat keparahan klinis DA. Usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan tidak memengaruhi derajat keparahan klinis DA. Kesimpulannya ialah kadar IL-33 serum memengaruhi derajat keparahan klinis DA. Kata kunci: dermatitis atopik, kadar IL-33 serum, sitokin Th2, SCORAD","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73939136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penyakit Familial Asymmetrical Dowling Degos Dengan Terapi Kombinasi Laser dan Bedah Kimiawi Superfisial
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I2.21
Herjuni Oematan, Nyoman Suryawati, I. Praharsini, Herman Saputra
{"title":"Penyakit Familial Asymmetrical Dowling Degos Dengan Terapi Kombinasi Laser dan Bedah Kimiawi Superfisial","authors":"Herjuni Oematan, Nyoman Suryawati, I. Praharsini, Herman Saputra","doi":"10.33820/MDVI.V45I2.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I2.21","url":null,"abstract":"Dowling-Degos disease (DDD) merupakan penyakit genodermatosis jinak yang jarang terjadi, ditandai oleh pigmentasi berupa makula berwarna hitam kecoklatan dengan pola retikuler. Pengobatan penyakit ini biasanya sulit dan sering mengecewakan.Seorang laki-laki, 18 tahun dengan keluhan timbul bercak hitam kecoklatan di bagian fleksural lengan kanan atas dan punggung yang terletak pada sisi kanan tubuh dengan awitan penyakit saat dewasa muda dan didapatkan riwayat keluarga dengan keluhan yang sama. Secara klinis pada bagian fleksural lengan kanan atas dan ketiak kanan didapatkan makula hiperpigmentasi multipel, batas tegas, bentuk bulat, yang konfluen membentuk bercak geografis, dan di sekitarnya tampak papul hiperpigmentasi membentuk pola retikuler. Pada sisi kanan punggung didapatkan papul hiperkeratotik folikuler comedo-like. Hasil pemeriksaan histopatologis mendukung diagnosis familial asymmetrical Dowling Degos disease. Pasien diterapi dengan formula Kligman, laser Q-Switched Nd:YAG 1064 nm, dan peeling kimiawi superfisial. Prognosis kasus ini adalah dubia karena meskipun ukuran lesi berkurang namun lesi baru tetap muncul secara bertahap.Kata kunci: Dowling-Degos disease, laser, peeling kimiawi","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74403010","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Intralipoterapi
Media Dermato Venereologica Indonesiana Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/mdvi.v45i1.16
Yurita Sari, Tantawi Djauhari
{"title":"Intralipoterapi","authors":"Yurita Sari, Tantawi Djauhari","doi":"10.33820/mdvi.v45i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i1.16","url":null,"abstract":"Intralipoterapi adalah injeksi subkutan larutan adipositolitik untuk mengurangi akumulasi lemak subkutan lokalisata. Bahan utama larutan adipositolitik ini adalah asam empedu sekunder deoksikolat (DK). Asam empedu ini dapat menyebabkan adipositolisis dengan melarutkan fosfolipid membran dan membentuk micelles. Membran yang lisis akan mengeluarkan trigliserida intraadiposit untuk dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipase. Pengamatan histologik spesimen jaringan subkutan yang diinjeksi dengan larutan DK menunjukkan adanya inflamasi akut, infiltrasi limfomononuklear, nekrosis lemak, dan makrofag lipid-laden. Enam bulan setelah injeksi pertama, temuan histologik menunjukkan fibroblas dan fibrosis lebih dominan. Hal ini mendukung hipotesis bahwa adiposit yang lisis akan disubstitusi oleh jaringan fibrotik. Konsentrasi DK yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi berupa nekrosis dan ulserasi. Intralipoterapi menggunakan DK konsentrasi rendah merupakan pilihan terapi yang relatif aman dan efektif untuk akumulasi lemak lokalisata yang tidak diinginkan. Kata kunci: Intralipoterapi, lipolisis, asam empedu, deoksikolat, adiposit, akumulasi lemak lokalisata","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82760781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信