皮肤在褪黑患者中起作用

Syamsinar Syamsinar, N. Kusumaningrum, Sri Awalia Febriana, D. Winarni
{"title":"皮肤在褪黑患者中起作用","authors":"Syamsinar Syamsinar, N. Kusumaningrum, Sri Awalia Febriana, D. Winarni","doi":"10.33820/MDVI.V45I3.3","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keratinocyte derived factor dianggap berperan dalam menstimulasi proses pigmentasi pada melasma sebagai respons terhadap adanya gangguan barier kulit akibat paparan radiasi ultraviolet. Penelitian ini ber- tujuan untuk menganalisis perbedaan fungsi barier antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi dan korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor Melasma Area Severity Index (MASI) pada pasien melasma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Pengu- kuran transepidermal water loss (TEWL), kadar sebum, hidrasi dan pH kulit dilakukan pada 32 subyek yang memenuhi kriteria. Perbedaan fungsi barier antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi dianalisis dengan uji-t berpasangan, kecuali kadar sebum menggunakan uji Wilcoxon. Korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor MASI dianalisis dengan korelasi Pearson, kecuali kadar sebum menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian ini berupa nilai TEWL, kadar sebum, dan pH kulit menunjukkan perbedaan yang ber- makna (p<0,05). Sebaliknya dengan hidrasi kulit tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kulit lesi dibandingkan kulit normal perilesi (p>0,05). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara fungsi barier kulit baik berdasarkan nilai TEWL, kadar sebum, hidrasi maupun pH kulit dengan skor MASI (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan fungsi barier berdasarkan nilai TEWL, kadar sebum, dan pH kulit, namun tidak terdapat perbedaan fungsi barier berdasarkan hidrasi kulit antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi pada pasien melasma. Tidak terdapat korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor MASI pada pasien melasma. ","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"FUNGSI BARIER KULIT PADA PASIEN MELASMA\",\"authors\":\"Syamsinar Syamsinar, N. Kusumaningrum, Sri Awalia Febriana, D. Winarni\",\"doi\":\"10.33820/MDVI.V45I3.3\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Keratinocyte derived factor dianggap berperan dalam menstimulasi proses pigmentasi pada melasma sebagai respons terhadap adanya gangguan barier kulit akibat paparan radiasi ultraviolet. Penelitian ini ber- tujuan untuk menganalisis perbedaan fungsi barier antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi dan korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor Melasma Area Severity Index (MASI) pada pasien melasma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Pengu- kuran transepidermal water loss (TEWL), kadar sebum, hidrasi dan pH kulit dilakukan pada 32 subyek yang memenuhi kriteria. Perbedaan fungsi barier antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi dianalisis dengan uji-t berpasangan, kecuali kadar sebum menggunakan uji Wilcoxon. Korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor MASI dianalisis dengan korelasi Pearson, kecuali kadar sebum menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian ini berupa nilai TEWL, kadar sebum, dan pH kulit menunjukkan perbedaan yang ber- makna (p<0,05). Sebaliknya dengan hidrasi kulit tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kulit lesi dibandingkan kulit normal perilesi (p>0,05). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara fungsi barier kulit baik berdasarkan nilai TEWL, kadar sebum, hidrasi maupun pH kulit dengan skor MASI (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan fungsi barier berdasarkan nilai TEWL, kadar sebum, dan pH kulit, namun tidak terdapat perbedaan fungsi barier berdasarkan hidrasi kulit antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi pada pasien melasma. Tidak terdapat korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor MASI pada pasien melasma. \",\"PeriodicalId\":18377,\"journal\":{\"name\":\"Media Dermato Venereologica Indonesiana\",\"volume\":\"24 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Dermato Venereologica Indonesiana\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.3\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.3","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

色素性腮腺炎被认为在刺激褪黑皮肤色素沉着过程中起着刺激作用,这是对紫外线辐射引起的皮肤屏障损伤的反应。这项研究的目的是分析病变皮肤和真皮真皮之间的差异,以及病变皮肤功能与病变部位梅拉度指数(MASI)分值之间的相关性。这项研究是一项具有纬度设计的分析研究。水消耗量、皮质降低、水合作用和皮肤pH值为32个符合标准的对象。除非使用Wilcoxon测试,否则将病变皮肤和真皮皮肤的不同分级进行配对分析。枕边皮肤病变功能与皮尔逊相关分数分析的相关性,除非皮尔逊相关水平较低。这项研究以TEWL、线粒体和皮肤pH值为指标,显示了具有爆炸性意义的差异(p0.05)。根据端粒值、皮质测量、水合作用和pH值得分(p> 0.05),皮肤屏障功能没有明显的相关性。这项研究的结论是,根据端西北值、皮氏度和皮肤pH值的不同不同,但是根据病变皮肤和三色皮肤之间的皮肤水合作用而没有差异。病变皮肤的功能与患者梅拉玛的分数之间没有关系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
FUNGSI BARIER KULIT PADA PASIEN MELASMA
Keratinocyte derived factor dianggap berperan dalam menstimulasi proses pigmentasi pada melasma sebagai respons terhadap adanya gangguan barier kulit akibat paparan radiasi ultraviolet. Penelitian ini ber- tujuan untuk menganalisis perbedaan fungsi barier antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi dan korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor Melasma Area Severity Index (MASI) pada pasien melasma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Pengu- kuran transepidermal water loss (TEWL), kadar sebum, hidrasi dan pH kulit dilakukan pada 32 subyek yang memenuhi kriteria. Perbedaan fungsi barier antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi dianalisis dengan uji-t berpasangan, kecuali kadar sebum menggunakan uji Wilcoxon. Korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor MASI dianalisis dengan korelasi Pearson, kecuali kadar sebum menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian ini berupa nilai TEWL, kadar sebum, dan pH kulit menunjukkan perbedaan yang ber- makna (p<0,05). Sebaliknya dengan hidrasi kulit tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kulit lesi dibandingkan kulit normal perilesi (p>0,05). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara fungsi barier kulit baik berdasarkan nilai TEWL, kadar sebum, hidrasi maupun pH kulit dengan skor MASI (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan fungsi barier berdasarkan nilai TEWL, kadar sebum, dan pH kulit, namun tidak terdapat perbedaan fungsi barier berdasarkan hidrasi kulit antara kulit lesi dengan kulit normal perilesi pada pasien melasma. Tidak terdapat korelasi antara fungsi barier kulit lesi dengan skor MASI pada pasien melasma. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信