Journal of Government and Civil Society最新文献

筛选
英文 中文
Meta-Analysis: Trends of Digital Democracy Research Publications 元分析:数字民主研究出版物的趋势
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2023-05-01 DOI: 10.31000/jgcs.v7i1.5723
Muhammad Ali, Muhammad Aprian Jailani, Rendi Eko Budi Setiawan, Cahyadi Kurniawan
{"title":"Meta-Analysis: Trends of Digital Democracy Research Publications","authors":"Muhammad Ali, Muhammad Aprian Jailani, Rendi Eko Budi Setiawan, Cahyadi Kurniawan","doi":"10.31000/jgcs.v7i1.5723","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v7i1.5723","url":null,"abstract":"Digital democracy has become a contemporary study in social and political science, but theoretically the term digital democracy does not yet have a definite pattern, this makes digital democracy fail to be understood both theoretically and practically. Therefore, this research has basic questions about; how the theoretical development of digital democracy through the trend of research publications based on the Scopus index. This article uses a qualitative description methodology, and data analysis techniques using research software; Vosviewer and NVivo 12 plus. The findings in this study see that scholars focus on the theme of e-government and digital political participation, in e-government the research theme focuses on government services through open government data and studies on the function of official government social media for public communication. While the research theme of digital political participation focuses on the study of e-voting and digital social movement. Digital democracy in a positive perspective can also encourage the character of a deliberative democratic system. Referring to the data of research publications that have been analyzed, the researcher concludes a new finding: that digital democracy can theoretically be categorized into two. First, the electoral aspect, which understands that digital democracy creates a digital transformation of government work, which is marked by open government data, digital services, and digital information. Second, the-non electoral aspect, which sees digital democracy as an opportunity for civil society to be involved in political participation in a country, such as electronic elections, online political participation, and digital activism. Demokrasi digital menjadi suatu kajian yang kontemporer dalam ilmu sosial dan politik, namun secara teoritis term demokrassi digital belum mempunyai pola yang pasti, hal ini menjadikan demokrasi digital gagal dipahami baik secara teoritis maupun praktis. Karena itu penelitian ini mempunyai pertanyaan dasar tentang; bagaimana perkembangan teoritis demokrasi digital melalui trend publikasi penelitian berbasis indeks scopus. Artikel ini menggunakan metodologi deskripsi kualitatif, dan teknik analisis data menggunakan software penelitian; Vosviewer dan NVivo 12 plus. Temuan dalam penelitian ini melihat para sarjana fokus pada tema e-government dan partisipasi politik secara digital, dalam e-government tema penelitian fokus kepada pelayanan pemerintah melalui open data government dan kajian fungsi media sosial resmi pemerintah untuk komunikasi publik. Sedangkan tema penelitian partisipasi politik digital fokus pada kajian e-voting dan digital sosial movement. Demokrasi digital dalam perspektif positif juga dapat mendorong karakter sistem demokrasi yang deliberatif. Merujuk data publikasi penelitian yang telah dianalisis, peneliti menyimpulkan temuan baru: bahwa demokrasi digital secara teoritis dapat dikategorikan menjadi dua. Pertama, aspek elektoral yan","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135563014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Mapping the Potential of Conflict Between Villages in the Bima District 绘制比马地区村庄间潜在冲突的地图
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2023-05-01 DOI: 10.31000/jgcs.v7i1.6799
Syarif Ahmad, Ibnu Khaldun, Seta Basri, Ahmad Chumaedi
{"title":"Mapping the Potential of Conflict Between Villages in the Bima District","authors":"Syarif Ahmad, Ibnu Khaldun, Seta Basri, Ahmad Chumaedi","doi":"10.31000/jgcs.v7i1.6799","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v7i1.6799","url":null,"abstract":"This study aims to determine the map of potential inter-village conflicts, identify various factors triggering inter-village conflicts and formulate strategies for handling inter-village conflicts that occur in Bima Regency, West Nusa Tenggara Province. To answer research problems, qualitative methods with descriptive analysis are used, while case studies are used to limit this study to the specificity of certain characteristics and limitations of certain areas. Bima Regency consists of 18 sub-districts where conflicts between villages have the potential to occur in 5 sub-districts, namely; Woha sub-district, Monta sub-district, Belo sub-district, Bolo sub-district and Sape sub-district. The trigger factors for conflict include the abuse of narcotics and drugs (drugs), liquor (Miras), and differences of understanding between individual citizens. The actors involved in inter-village conflicts are educated college graduates who are unemployed and village elites who lose in contesting the Village Head election. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta potensi konflik antarkampung, mengidentifikasi berbagai faktor pemicu terjadinya konflik antarkampung dan perumusan strategi penanganan konflik antarkampung yang terjadi di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk menjawab permasalahan penelitian, digunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif, sementara studi kasus digunakan untuk membatasi studi ini pada kekhususan karakteristik dan keterbatasan wilayah tertentu. Kabupaten Bima terdiri dari 18 Kecamatan di mana konflik antar kampung berpotensi terjadi terjadi pada 5 Kecamatan, yaitu; Kecamatan Woha, Kecamatan Monta, Kecamatan Belo, Kecamatan Bolo dan Kecamatan Sape. Faktor-faktor pemicu terjadinya konflik antara lain yakni dipicu oleh penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan (Narkoba), minuman keras (Miras), dan selisih paham antar individu warga. Adapun para aktor yang ikut terlibat dalam konflik antarkampung yaitu kaum terdidik lulusan Perguruan Tinggi yang menganggur dan elit-elit desa yang kalah dalam kontestasi pemilihan Kepala Desa.","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135564140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Population and Civil Registration Public Services Digital Transformation During the Covid-19 Pandemic 2019冠状病毒病大流行期间人口和民事登记公共服务数字化转型
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2023-05-01 DOI: 10.31000/jgcs.v7i1.7180
Ria Angin, Putri Robiatul Adawiyah
{"title":"Population and Civil Registration Public Services Digital Transformation During the Covid-19 Pandemic","authors":"Ria Angin, Putri Robiatul Adawiyah","doi":"10.31000/jgcs.v7i1.7180","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v7i1.7180","url":null,"abstract":"This article's main focus research result is on the unpredictable public service in Covid-19 pandemic as a factor in the quick digitization of public services. During the Covid-19 Pandemic, in the Population and Civil Registry Office of Situbondo Regency adopted an online population management service information system (SILAO). Data for this study were gathered through observation and interviews using a qualitative methodology. Using qualitative descriptive analysis is applied to data collection and analysis. Face-to-face interaction has been displaced with electronic delivery of public services. The results of the study show that This article's main focus is on the unpredictable COVID-19 pandemic as a factor in the quick digitization of public services. During the Covid-19 Pandemic, the Population and Civil Registry Office of Situbondo Regency adopted an online population management service information system (SILAO). Face-to-face interaction has been displaced with electronic delivery of public services. This research found that the public service technology system that had been built during the pandemic did not always guarantee that the public service had been implemented successfully. Public service technology system, requires a stable internet signal. The power of the internet, which has been unstable, has affected the poor quality of public services. Fokus utama artikel ini adalah pada ketidakpastian pelayanan publik di masa pandemi Covid-19 sebagai faktor cepatnya digitalisasi pelayanan publik. Pada Masa Pandemi Covid-19, di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Situbondo mengadopsi sistem informasi pelayanan pengelolaan kependudukan secara daring (SILAO). Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan metodologi kualitatif. Menggunakan analisis deskriptif kualitatif diterapkan pada pengumpulan dan analisis data. Interaksi tatap muka telah digantikan dengan penyampaian layanan publik secara elektronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fokus utama artikel ini adalah pada pandemi COVID-19 yang tidak dapat diprediksi sebagai faktor dalam digitalisasi layanan publik yang cepat. Pada Masa Pandemi Covid-19, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Situbondo mengadopsi sistem informasi pelayanan pengelolaan kependudukan secara online (SILAO). Interaksi tatap muka telah digantikan dengan penyampaian layanan publik secara elektronik. Penelitian ini menemukan bahwa sistem teknologi pelayanan publik yang telah dibangun selama pandemi tidak selalu menjamin bahwa pelayanan publik telah berhasil dilaksanakan. Sistem teknologi pelayanan publik, membutuhkan sinyal internet yang stabil. Kekuatan internet, yang selama ini tidak stabil, telah mempengaruhi buruknya kualitas pelayanan publik.","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135703263","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Eco-Theology in Indonesian Islam: Ideas on Stewardship among Muhammadiyah Members 印尼伊斯兰教的生态神学:默罕默迪亚成员的管理思想
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2023-05-01 DOI: 10.31000/jgcs.v7i1.7303
Frans Wijsen, Ahmad Afnan Anshori
{"title":"Eco-Theology in Indonesian Islam: Ideas on Stewardship among Muhammadiyah Members","authors":"Frans Wijsen, Ahmad Afnan Anshori","doi":"10.31000/jgcs.v7i1.7303","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v7i1.7303","url":null,"abstract":"In response to environmental degradation, Muslims worldwide have been developing Green Islam and Eco- Theology. This article focuses on Indonesia, particularly on Muhammadiyah members. The authors advocate an empirical approach, based on an analysis of the beliefs of Muslims rather than on the source texts of Islam. Terms frequently used by Muslims to refer to the relationship between humans and nature is “steward” and “stewardship”. By conducting interviews, the authors aim to get a deeper insight into how these terms are used in constructing Green Islam. Interviewees say on the one hand that “all creatures are the same”, on the other hand, that humans act “as stewards, as leaders” of nature. This ambiguity raises a dilemma for Eco-Theology in Indonesian Islam: between deep ecology and eco-modernity. The interviewees, however, also see a need to go beyond this dichotomy, by moderation and balancing, or the Middle Path. The Middle Path is a life orientation that promotes “harmony between humankind, the rest of nature and the Transcendent.” Menanggapi degradasi lingkungan, umat Islam di seluruh dunia telah mengembangkan Islamdan Eco-Theology. Artikel ini berfokus pada Indonesia, khususnya pada anggota Muhammadiyah. Para penulis menganjurkan pendekatan empiris, berdasarkan analisis keyakinan Muslim daripada pada teks sumber Islam. Istilah yang sering digunakan oleh umat Islam untuk merujuk pada hubungan antara manusia dan alam adalah “penatalayanan” dan “penatalayanan”. Dengan melakukan wawancara, penulis bertujuan untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana istilah-istilah ini digunakan dalam membangun Islam Hijau. Orang yang diwawancarai mengatakan di satu sisi bahwa “semua makhluk adalah sama”, di sisi lain bahwa manusia bertindak “sebagai pelayan, sebagai pemimpin” alam. Ambiguitas ini menimbulkan dilema bagi eko-teologi dalam Islam Indonesia: antara ekologi dalam dan eko-modernitas. Orang yang diwawancarai, bagaimanapun, juga melihat kebutuhan untuk melampaui thadalah dikotomiy, dengan moderasi dan keseimbangan, atau Jalan Tengah. Jalan Tengah adalah orientasi hidup yang mempromosikan “harmoni antara umat manusia, seluruh alam dan Transenden.”","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"240 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135563016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Raining on Rainbows: A Comparative Study Of LGBT Anti-Discrimination Ordinances Between the Local Governments of Marikina, Manila, and Mandaluyong in the Philippines 彩虹上的雨:菲律宾马里基纳、马尼拉和曼达卢永地方政府反歧视条例的比较研究
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2023-05-01 DOI: 10.31000/jgcs.v7i1.6642
Francia Denise Arizabal, Ashley Vocae Aspa, Jazztin Jairum Manalo
{"title":"Raining on Rainbows: A Comparative Study Of LGBT Anti-Discrimination Ordinances Between the Local Governments of Marikina, Manila, and Mandaluyong in the Philippines","authors":"Francia Denise Arizabal, Ashley Vocae Aspa, Jazztin Jairum Manalo","doi":"10.31000/jgcs.v7i1.6642","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v7i1.6642","url":null,"abstract":"The study is drawn from the challenges and experiences of the LGBT individuals in the country experiencing discrimination and harassment due to marginalization which remained to create barriers to equality for LGBT people. The passing of Anti-Discrimination Ordinances in selected cities in Metro Manila is a triumph for many LGBT groups. The study shed light on comparison of Anti-Discrimination Ordinances and the existing LGBT ordinances between the selected local governments of Metro Manila in terms of its implementation and effects. It identified which among the local government units (LGUS) initiatives suits to be the best that may serve as model for other local governments in their future legislation of their own Anti-Discrimination Ordinance. The study utilized the Principal-Agent Theory to contextualize a situation in which local governments are involved. A qualitative comparative analysis that used key informant interviews and surveys is utilized in the study. Results presented that despite having the same composition and provisions when it comes to its enactment, Marikina, Manila, and Mandaluyong differ in ways and use of systems in terms of enforcement. Thus, the three LGUs may further establish mechanisms to monitor complaints of gender-based violence and provide guidelines in handling LGBT victims and may incorporate awareness-raising campaigns. Studi ini diambil dari tantangan dan pengalaman individu LGBT di negara tersebut yang mengalami diskriminasi dan pelecehan karena marginalisasi yang tetap menciptakan hambatan kesetaraan bagi orang-orang LGBT. Pengesahan Undang-Undang Anti-Diskriminasi di kota-kota terpilih di Metro Manila adalah kemenangan bagi banyak kelompok LGBT. Studi ini menjelaskan perbandingan Undang-Undang Anti-Diskriminasi dan peraturan LGBT yang ada antara pemerintah daerah Metro Manila yang dipilih dalam hal implementasi dan efeknya. Ini mengidentifikasi inisiatif mana di antara unit pemerintah daerah (LGUS) yang cocok untuk menjadi yang terbaik yang dapat berfungsi sebagai model bagi pemerintah daerah lainnya dalam undang-undang masa depan mereka tentang Undang-Undang Anti-Diskriminasi mereka sendiri. Penelitian ini menggunakan Teori Principal-Agent untuk mengontekstualisasikan situasi di mana pemerintah daerah terlibat. Analisis komparatif kualitatif yang menggunakan wawancara dan survei informan kunci digunakan dalam penelitian ini. Results mempresentasikan bahwa meskipun memiliki komposisi dan ketentuan yang sama dalam hal pemberlakuannya, Marikina, Manila, dan Mandaluyong berbeda dalam cara dan penggunaan sistem dalam hal penegakan hukum. Dengan demikian, ketiga LGUS tersebut selanjutnya dapat membangun mekanisme untuk memantau pengaduan kekerasan berbasis gender dan memberikan panduan dalam menangani korban LGBT dan dapat menggabungkan kampanye peningkatan kesadaran.","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135563017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Abundance of Special Autonomy Funds: An Ironic Portrait of Aceh's Poverty Alleviation 丰富的特别自治基金:亚齐扶贫的讽刺写照
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2023-05-01 DOI: 10.31000/jgcs.v7i1.6441
Ikhsan Ikhsan, Ikhwan Rahmatika Latif, Vellayati Hajad, Effendi Hasan, Muntaha Mardhatillah, Herizal Herizal
{"title":"The Abundance of Special Autonomy Funds: An Ironic Portrait of Aceh's Poverty Alleviation","authors":"Ikhsan Ikhsan, Ikhwan Rahmatika Latif, Vellayati Hajad, Effendi Hasan, Muntaha Mardhatillah, Herizal Herizal","doi":"10.31000/jgcs.v7i1.6441","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v7i1.6441","url":null,"abstract":"This article examines the financial management of the government of Aceh, which is supported by special autonomy funds. It is a war compensation and recovery from the tsunami disaster following the signing of a peace accord between the Free Aceh Movement (GAM) and the Government of Indonesia for development to increase the Acehnese people's well-being, disbursed by the central government. But the governance of the special autonomy fund it runs has not been able to help Aceh get out of poverty according to national standards. The article employed a descriptive qualitative approach, then purposive sampling used by the authors as the technique to identify people to interview about Aceh's poverty and special autonomy fund issues. Open publications, whether they be official government documents such as rules or decisions, newspapers or magazines, or scientific references such as books or journals were secondary data used by authors. The findings revealed that the management of the special autonomy fund lacks a mature grand design, such that the management rules change annually and are also influenced by the tug-of-war between the Aceh government and the region/city governments. Then, the principle of accountability was not properly implemented, so these two findings were unable to affect the substance of the poverty sector in Aceh, causing Aceh's poverty to consistently fall below the national average.Artikel ini mengkaji masalah pengelolaan keuangan pemerintah Aceh yang ditopang oleh dana otonomi khusus. Dana Otonomi Khusus ini merupakan untuk pemulihan dari bencana tsunami dan kompensasi perang setelah penandatanganan kesepakatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk pembangunan peningkatan kesejahteraan rakyat Aceh, yang dikucurkan oleh pemerintah pusat. Namun tata kelola dana otsus yang dijalankannya belum mampu membantu Aceh keluar dari zona kemiskinan sesuai standar nasional. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, kemudian purposive sampling digunakan oleh penulis sebagai teknik untuk mengidentifikasi orang-orang yang akan diwawancarai tentang masalah kemiskinan dan dana otonomi khusus Aceh. Publikasi terbuka, baik berupa dokumen resmi pemerintah seperti peraturan atau keputusan, surat kabar atau majalah, atau referensi ilmiah seperti buku atau jurnal merupakan data sekunder yang digunakan oleh penulis. Temuan menunjukkan bahwa pengelolaan dana otsus tidak memiliki grand design yang matang, sehingga aturan pengelolaannya berubah setiap tahun dan juga dipengaruhi oleh tarik ulur antara pemerintah Aceh dengan pemerintah daerah/kota. Kemudian, prinsip akuntabilitas tidak diterapkan dengan baik, sehingga tidak mampu mempengaruhi permasalahan substantif sektor kemiskinan di Aceh dan menyebabkan kemiskinan Aceh secara konsisten berada di bawah rata-rata nasional.","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135563013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Entrepreneurship Innovation in Strengthening Economic Security on The Temajuk Border of West Kalimantan Indonesia 创业创新强化印尼西加里曼丹省铁马柱边境经济安全
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2023-05-01 DOI: 10.31000/jgcs.v7i1.6367
Elyta Elyta, Jamaliah Jamaliah, Mohammad Zaki Ahmad
{"title":"Entrepreneurship Innovation in Strengthening Economic Security on The Temajuk Border of West Kalimantan Indonesia","authors":"Elyta Elyta, Jamaliah Jamaliah, Mohammad Zaki Ahmad","doi":"10.31000/jgcs.v7i1.6367","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v7i1.6367","url":null,"abstract":"Entrepreneurship is an economic activity carried out by the community on a small to medium scale. Entrepreneurship can involve the community to strengthen the community's economy through income obtained from entrepreneurial products made. However, there is a need for entrepreneurial strategies and innovations to adapt to environmental developments and community needs. This study aims to analyze Entrepreneurial Innovation in Strengthening Economic Security at the Temajuk Border, West Kalimantan, Indonesia, with the latest implementation of community-based entrepreneurship training in the Temajuk border area. This study uses the development method and the type of R&D research with data collection through interviews, observations, and literature studies. The results of this study found that entrepreneurial innovation at the border of Temajuk Sambas, West Kalimantan, Indonesia, carried out with pre-training, implementation, and post-training stages can increase community entrepreneurial knowledge and can strengthen economic security in border communities.Kewirausahaan merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam sekala kecil hingga menegah, kewirausahaan dapat melibatkan masyarakat untuk memperkuat perekonomian masyarakat melalui pendapatan yang di dapat dari produk wirausaha yang di buat. Akan tetapi perlu adanya strategi dan inovasi kewirausahaan agar beradaptasi dengan perkembangan lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Inovasi Kewirausahaan Dalam Penguatan Economy Security Di Perbatasan Temajuk Kalimantan Barat Indonesia dengan keterbaruan yaitu pada pelaksanaan pelatihan kewirausahaan berbasis masyarakat di kawasan perbatasan Temajuk. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan dan jenis penelitian R&D dengan pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menemukan bahwa inovasi kewirausahaan di perbatasan Temajuk Sambas Kalimantan Barat Indonesia dilakukan dengan tahapan pra-pelatihan, pelaksanaan, dan pasca-pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan berwirausaha masyarakat dan dapat memperkuat keamanan ekonomi di masyrakat perbatasan.","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135563015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
National Insights and Youth Political Attitudes in Rural Lampung Against Negative Campaigns 反对负面运动的南榜农村的国家见解和青年政治态度
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2021-10-23 DOI: 10.31000/jgcs.v5i2.4110
Hertanto Hertanto, Handi Mulyaningsih, A. Nurjaman
{"title":"National Insights and Youth Political Attitudes in Rural Lampung Against Negative Campaigns","authors":"Hertanto Hertanto, Handi Mulyaningsih, A. Nurjaman","doi":"10.31000/jgcs.v5i2.4110","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v5i2.4110","url":null,"abstract":"Indonesia is a heterogeneous country that requires an inclusive and tolerant attitude to live in harmony. However, with the implementation of direct elections in Indonesia, there are many hoaxes and black campaigns through the mass media. The purpose of this study is to examine the national insight and political attitudes of rural youth in social media-based election campaigns. The method used is in-depth interviews through structured focus group discussions (FGD) with young students in rural South Lampung. The results showed that Lampung rural youth realized the importance of Pancasila as a unifying tool for the nation. Furthermore, the youth of Lampung strongly disapprove of hoaxes and black campaigns in the general election. This finding is very important to maintain harmony in Indonesia and can serve as a model  Indonesia merupakan negara heterogen yang membutuhkan sikap inklusif dan toleran agar dapat hidup rukun. Namun, dengan diterapkannya pemilihan langsung di Indonesia, banyak bermunculan hoax dan kampanye hitam melalui media massa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji wawasan kebangsaan dan sikap politik pemuda pedesaan dalam kampanye pemilu berbasis media sosial. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam melalui diskusi kelompok terfokus (FGD) terstruktur dengan mahasiswa generasi muda di pedesaan Lampung Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda pedesaan Lampung menyadari pentingnya Pancasila sebagai alat pemersatu Bangsa. Lebih lanjut, pemuda Lampung sangat tidak setuju dengan hoaks dan kampanye hitam dalam pemilihan umum. Temuan ini sangat penting untuk menjaga kerukunan di Indonesia dan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. ","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129575551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Stakeholder Collaboration Model for Ecotourism Development in Indonesia: Case Study from Batu City East Java Province 印尼生态旅游发展的利益相关者合作模式:以东爪哇省拔都市为例
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2021-10-23 DOI: 10.31000/jgcs.v5i2.4420
I. Sentanu, A. Prabowo, Klara Kumalasari, Aulia Puspaning Galih, Rendra Eko Wismanu
{"title":"Stakeholder Collaboration Model for Ecotourism Development in Indonesia: Case Study from Batu City East Java Province","authors":"I. Sentanu, A. Prabowo, Klara Kumalasari, Aulia Puspaning Galih, Rendra Eko Wismanu","doi":"10.31000/jgcs.v5i2.4420","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v5i2.4420","url":null,"abstract":"This research aims at creating a concept of cooperation between stakeholders in developing eco-tourism in Batu City. Eco-tourism and the role of stakeholders are related to one another. It is due to the urge of stakeholders to work together in managing the potential of eco-tourism to achieve a development goal. This study applies the Penta-helix model and triple-bottom-line theories to investigate the contribution of stakeholders to sustainable development. The Penta-helix model is used to identify relevant stakeholders and conduct effective collaboration. At the same time, the triple-bottom-line is applied to observe the environmental and socio-economic aspects of the eco-tourism sector. This study employs a qualitative method with an interactive approach from Miles, Huberman, and Saldana by deepening literary understanding; and field interviews. The results of this study show that cooperation and interaction between stakeholders in developing eco-tourism are inferior. Thus, the researchers develop a stakeholder collaboration model through the Penta-helix model covering the government, private eco-tourism enterprises, communities, academics, and the media. They collaborate in determining the sustainability agendas covering environmental, economic, and social as a reflection of the triple bottom line element. Those designed agendas are to encourage the realization of eco-tourism development in Batu City, Indonesia. The research recommends further research to evaluate whether this eco-tourism development model can be effective if implemented. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan konsep kerjasama antar stakeholder dalam pengembangan ekowisata di Kota Batu. Karena ekowisata dan peran pemangku kepentingan berkaitan satu sama lain. Hal ini dikarenakan adanya dorongan dari para pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam mengelola potensi ekowisata untuk mencapai tujuan pembangunan. Studi ini menerapkan model penta helix dan teori triple bottom line untuk menyelidiki kontribusi pemangku kepentingan terhadap pembangunan berkelanjutan. Model Penta helix digunakan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan yang relevan dan untuk melakukan kolaborasi yang efektif, sedangkan triple bottom line diterapkan untuk mengamati aspek lingkungan dan sosial ekonomi dari sektor ekowisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interaktif dari Miles, Huberman, dan Saldana dengan pendalaman pemahaman literatur; dan wawancara lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerjasama dan interaksi antar pemangku kepentingan dalam pengembangan ekowisata masih rendah. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan model kolaborasi pemangku kepentingan melalui model Penta helix yang mencakup pemerintah, swasta, komunitas, akademisi, dan media. Mereka berkolaborasi dalam menentukan agenda keberlanjutan yang meliputi lingkungan, ekonomi, dan sosial sebagai cerminan dari elemen triple bottom line. Agenda yang dirancang tersebut adalah untuk mendorong ","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117316127","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
New Public Management New Public Comparison Meta-Analysis Developed and Developing Country policies 新公共管理新公共比较元分析发达国家与发展中国家政策
Journal of Government and Civil Society Pub Date : 2021-10-23 DOI: 10.31000/jgcs.v5i2.3969
D. Mutiarin, Misran Misran
{"title":"New Public Management New Public Comparison Meta-Analysis Developed and Developing Country policies","authors":"D. Mutiarin, Misran Misran","doi":"10.31000/jgcs.v5i2.3969","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/jgcs.v5i2.3969","url":null,"abstract":"This study aims to determine the development of research on new public management policies in developed and developing countries in the last five years. To find out, we reviewed hundreds of related journals related to new general management policies in developed and developing countries with the previous 5-year edition from 2016 to 2020. Then we compared the concepts used in new public management in developed and developing countries. This study used a qualitative research method with a review of previous research. Sources are selected articles published in the Scopus database in the last five years, from 2016 to 2020. Selected items are publications relevant to new public management policy topics in developed and developing countries. This study's results were obtained through a data analysis process using the Nvivo 12 Plus and VOSviwer applications. The results showed 90 concepts in studying new public management policies in developed countries and categorized them into five groups. Again, new public management policies in developing countries have 58 concepts and can be categorized into four groups. The significance of this research is the discovery of mapping new public management policy concepts in developed and developing countries to assist in developing a conceptual framework in subsequent studies and can see the novelty in further research.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan penelitian pada tema kebijakan manajemen publik baru di negara maju dan negara berkembang dalam kurung waktu lima tahun terakhir. Untuk mengetahuinya, kami mereview ratusan jurnal terkait kebijakan manajemen publik baru di negara maju dan negara berkembang dengan edisi lima tahun sebelumnya dari tahun 2016 sampai dengan 2020. Kemudian membandingkan konsep yang digunakan pada manajemen publik baru di negara maju dan negara berkembang. Penelitian ini menggunakan metode  kualitatif dengan mereview dari penelitian sebelumnya. Sumber dipilih yang diterbitkan di data base scopus dalam lima tahun terakhir, dari 2016 hingga 2020. Artikel yang dipilih adalah publikasi yang relevan dengan topik kebijakan manajemen publik baru di negara maju dan negara berkembang. Hasil penelitian ini diperoleh melalui proses analisis data menggunakan Aplikasi Nvivo 12 dan VOSviwer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 90 konsep dalam kajian kebijakan manajemen publik baru di negara maju dan dapat dikategorikan menjadi lima kelompok. Selanjutnya kebijakan manajemen publik baru di  negara berkembang terdapat lima puluh delapan konsep dan dapat di kategorikan menjadi empat kelompok. Signifikansi penelitian ini adalah ditemukannya pemetaan konsep kebijakan manajemen publik baru di negara maju dan negara berkembang sehingga dapat membantu dalam pengembangan kerangka konseptual pada kajian-kajian selanjutnya serta dapat melihat kebaruan dalam meneliti selanjutnya.","PeriodicalId":181484,"journal":{"name":"Journal of Government and Civil Society","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121639081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信