{"title":"Komunikasi Dakwah Muhammadiyah kepada Masyarakat Suku Karo di Lingkungan Sidorukun Kabupaten Langkat","authors":"Muktaruddin, Windy Sakila Nazwa, Yetti Sumarni, Debi Ardilla, Najla Aqilah, Alya Azra Mutia Nasution","doi":"10.61253/cendekiawan.v2i1.159","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v2i1.159","url":null,"abstract":"Dakwah Muhammadiyah bersifat pembaharuan atau tajdid, maksudnya adalah memperbaharui pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang di masyarakat sudah banyak bercampur dengan takhayul, bid’ah dan churofat (TBC). Kemudian mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni, yaitu berdasarkan Al Qur’an Sunnah atau biasa disebut purifikasi. Masyarakat Karo diaspora ialah invidu atau masyarakat Karo yang berasal dari Tanah Karo yang merantau atau mengalami migrasi ke suatu tempat. Maka penulisan artikel ini mengkaji tentang bagaimana dakwah Muhammadiyah masuk ke Desa sidorukun Kabupaten Langkat. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara langsung bergantung melalui pengamatan peneliti dalam wilayah sendiri dan berhubungan dengan orang-orang terkait yang berusaha untuk mengunngkapkan fakta dan fenomena yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian dilakukan dengan melakukan teknik wawancara pada narasumber yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan Muhammadiyah pada awal mula di Desa Sidorukun Namu Ukur Selatan sangat ditolak oleh masyarakat sekitar karena menganut pemahaman yang berbeda dengan mereka (perbedaan furu’ seperti bacaan Qunut dan lain-lain), akan tetapi Bu Mayunas bertemu dengan seorang tokoh agama di desa tersebut yang menganut paham Muhammadiyah, kemudian mendukung dan ikut serta membesarkan nama Muhammadiyah di desa tersebut melalui pengajian, seiring berjalannya waktu dakwah muhammdiyyah pun diterima di tengah-tengah masyarakat tersebut, karena dipandang berhasil menghindarkan masyarakat pada takhayul, bid’ah dan churafat.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121532661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agustia Hilma, Lola Audy Septiani Br Kaloko, Muhammad Riyan Ramadhan, Muhammad Zaki, Nur Madiah Harahap
{"title":"Urgensi Ilmu Tasawuf di Indonesia","authors":"Agustia Hilma, Lola Audy Septiani Br Kaloko, Muhammad Riyan Ramadhan, Muhammad Zaki, Nur Madiah Harahap","doi":"10.61253/cendekiawan.v2i1.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v2i1.157","url":null,"abstract":"Kajian penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa gejolak konflik tentang perkembangan tasawuf di Indonesia. Banyak yang bilang perkembangan tasawuf dimulai dari India, dan sebagian pula ada yang bilang dari bangsa Arab. Oleh sebab itu, peneliti berupaya mengkaji tentang kebenaran perkembangan tasawuf itu dari mana saja. Tasawuf dapat dipahami sebagai pembentuk tingkah laku melalui pendekatan tasawuf-suluki (tasawuf akhlaqi), dan dapat memuaskan dahaga intelektual melalui pendekatan tasawuf-falsafi. Tasawuf juga dapat diamalkan oleh setiap Muslim, dari sosial manapun dan di tempat manapun. Mereka menghadap ke satu arah, yaitu kiblat, dan secara rohaniah mereka berlomba-lomba menempuh jalan (tarekat) melewati maqamat dan ahwal menuju pada kedekatan (qurb), bahkan peleburan (fana’) dengan Tuhan yang Maha Esa, yaitu Allah. Artikulasi agama yang tidak ditopang oleh pemahaman dan penghayatan yang benar, dalam pengertian kemampuan meletakkan agama sesuai dengan inti spiritualnya, hanya akan mengakibatkan kepuasan psikologis dan sosiologis yang absurd, serta melahirkan sikap yang radikal dalam beragama. Mengisi hidup dan kehidupan dengan visi dan artikulasi sufistik akan menjadi penawar krisis spiritualitas dewasa ini.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125223690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Novalia Suriani Siregar, Khopipah Aini, Miftahul Jannah, Fadhiel Akbar Al Azhari, Anas Sofnur Zailani Rambe
{"title":"Tasawuf dalam Pandangan Al-Quran dan Sunnah","authors":"Novalia Suriani Siregar, Khopipah Aini, Miftahul Jannah, Fadhiel Akbar Al Azhari, Anas Sofnur Zailani Rambe","doi":"10.61253/cendekiawan.v2i1.158","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v2i1.158","url":null,"abstract":"Artikel ini berkaitan dengan tasawuf dalam pandangan al-Qur’an dan Sunnah. Permasalahan yang hendak dijawab adalah bagaimana hakikat al-Quran dan Sunnah dalam perspektif tasawuf. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menelusuri dokumen, terutama pandangan para sufi tentang hakikat kalamullah dan beberapa ayat al-Qur’an yang dilakukan oleh para sufi. Metode penelitian menunjukkan bahwa kalamullah adalah bagian dari sifat Allah yang tidak tepisahkan dari zatnya sejak zaman Azali dan al-Qur’an yang dibaca saat ini merupakan lambang dari kalamullah yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Adapun pandangan tasawuf tentang makna al-Quran terbagi kepada dua hal, yaitu mengungkap mursalin ilyas, al-Quran dan Hadis dalam makna sesuai hakikat yang sebenarnya, dan memunculkan makna dengan tujuan untuk membimbing para salik untuk mencapai makrifatullah.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132838344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsepsi Islam tentang Peserta Didik","authors":"Selamat Ariga","doi":"10.61253/cendekiawan.v2i1.155","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v2i1.155","url":null,"abstract":"Pendidikan merupakan aspek yang menjadi proses pemberian bekal kecakapan hidup bagi setiap insan untuk mengarungi proses kehidupan. Atas dasar ini, Islam memandang peserta didik sebagai subjek sekaligus objek pendidikan yang menentukan arah inovasi ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsepsi Islam tentang peserta didik. Diulas secara mendalam menggunakan pendekatan kualitatif, metode studi kepustakaan. Sumber data diperoleh dari laman kredibel seperti Google Cendekia dan SINTA. Adapun data yang dimaksud meliputi buku, artikel ilmiah, prosiding dan tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hakikat peserta didik dalam konsepsi Islam ialah subjek atau individu yang membutuhkan bimbingan sekaligus ingin diakui keberadaan (eksistensi) dirinya. Hal ini yang menjadikan peserta didik selalu berusaha menjawab rasa ingin tahu, sekaligus menemukan inovasi baru guna pengakuan diri atas hasil karyanya. Begitupun, peserta didik dalam Islam diikat dengan kewajiban atau wadlifah, meliputi upaya penyucian diri (tazkiyah an-Nafs), keseimbangan orientasi hidup duniawi-ukhrawi, patuh dan hormat pada guru, berpegang teguh pada keilmuan, memaknai bahwa belajar butuh proses panjang (tidak instan), fokus dan komitmen mendalami ilmu, berakhlakul karimah, dan mengamalkan ilmu untuk kemaslahatan ummat. Di samping itu, faktor eksternal seperti lingkungan sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat juga memberi dampak besar bagi perwujudan cita pada diri setiap peserta didik.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115653931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kurikulum dalam Perspektif Pendidikan Islam","authors":"Sapri, Gita Rahmayani Purba, Rizki Khairunnisa Sembiring, Rizky Wardiyah Hasibuan, Syafira Nur Rizki","doi":"10.61253/cendekiawan.v2i1.154","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v2i1.154","url":null,"abstract":"Kurikulum ialah semua rencana yang selalu melibatkan proses pembelajaran di dalamnya. Kurikulum dapat diartikan pula sebagai suatu upaya usaha lembaga pendidikan dalam merencanakan sesuatu untuk dapat mencapai suatu tujuan yang telah disepakati. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis tentang kurikulum dalam perspektif pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka, dimana metode pengumpulan datanya diarahkan pada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan. Dari sini penulis mendapatkan hasil bahwasanya jalan yang harus ditempuh dalam kurikulum pendidikan Islam diperlukan adanya suatu aktivitas, pengetahuan dan pengalaman yang dapat menghantarkan proses pendidikan dengan cara sistematis yang diberikan oleh pendidik kepada anak didik dalam rangka tujuan pendidikan Islam.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"66 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127450658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Kemasan, Label Halal MUI, dan Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kacang (Studi Kasus pada UD. UMEGA Hj. Eliya Lubis Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara)","authors":"Muhammad Iqbal","doi":"10.61253/cendekiawan.v2i1.149","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v2i1.149","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh kemasan, label halal MUI dan cita rasa terhadap keputusan pembelian roti kacang Hj. Eliya Lubis. Subjek populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen roti kacang Hj. Eliya Lubis. Adapun yang menjadi objek populasi penelitian ini adalah keputusan pembelian roti kacang Hj. Eliya Lubis. Sampel diambil sebanyak 10% dari seluruh populasi konsumen yang membeli produk roti kacang pada bulan Mei 2022, yaitu sebanyak 54 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner yang secara langsung diisi oleh konsumen roti kacang Hj. Eliya Lubis. Adapun teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan menggunakan uji hipotesis, yakni Uji Parsial (Uji T), Uji Simultan (Uji F) dan Uji Koefisien Determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa data telah valid, reliabel, berdistribusi normal, tidak bersifat heteroskedastisitas dan tidak terjadi gejala multikoliniaritas sehingga data dapat dianalisis dengan analisis regresi linear berganda dan menghasilkan nilai Y=2,927+0,436X1-0,232X2+0,230X3.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127703423","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Motivasi dalam Pembelajaran dan Pengajaran","authors":"Fauziah Nasution, Nadila Adelia Putri, Sahfitri Ahwani","doi":"10.61253/cendekiawan.v2i1.150","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v2i1.150","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi motivasi dalam konteks pembelajaran dan pengajaran. Fokus penelitian ini adalah untuk memahami teori-teori motivasi yang relevan dalam pendidikan, seperti motivasi instrinsik dan ekstrinsik, teori harapan, teori self-determination, dan teori pengaturan diri. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik dalam pembelajaran, baik faktor internal (seperti minat dan tujuan pribadi) maupun faktor eksternal (seperti lingkungan belajar dan metode pengajaran). Metode penelitian yang digunakan adalah literature review, di mana sumber-sumber teoritis dan penelitian terkait diidentifikasi, dianalisis, dan disintesis. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran motivasi dalam pencapaian akademik peserta didik, strategi pengajaran yang efektif dalam meningkatkan motivasi, serta dampak lingkungan belajar terhadap motivasi. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi praktisi pendidikan dalam mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dalam meningkatkan motivasi peserta didik dalam konteks pembelajaran dan pengajaran.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130272749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Strategi Kooperatif Tipe Paired Storytelling dalam Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Siswa Sekolah Dasar","authors":"Riris Nurkholidah Rambe, Pipi Andriani, Arfatussalamah Tanjung, Alliyah Putri, Siti Amsarina Pangaribuan, Mutika Amini Hutajulu","doi":"10.61253/cendekiawan.v2i1.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v2i1.148","url":null,"abstract":"Strategi pembelajaran kooperatif tipe paired storytelling (cerita berpasangan) adalah strategi pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang lebih bermakna terhadap keterampilan berbahasa anak usia sekolah dasar. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) proses penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe paired storytelling dikatakan sangat efektif dilaksanakan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia pada siswa sekolah dasar, dan (2) siswa sekolah dasar sangat antusias dalam mendengarkan cerita, mencari kata kunci, membuat karangan cerita, dan membacakan hasil dari kerja kelompok yang telah dilakukan.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"158 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127648051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hedonisme dalam Pandangan Islam dan Kristen","authors":"Nadia Angelina Pasaribu","doi":"10.61253/cendekiawan.v1i3.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v1i3.75","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hedonisme dalam pandangan Islam dan Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan atau Library Research dan dengan menggunkan teori komparatif, yaitu menggunakan teknik membandingkan suatu objek dengan objek lain. Hedonisme dalam Islam menunjukkan kepada perilaku yang mencintai dunia yang menimbulkan rasa sombong, pelit, dan melupakan Tuhan. Hedonisme dalam kekristenan mengarah pada pelayanan yang maksimal hanya untuk kesenangan Tuhan, bukan kesenangan pribadi. Persamaan Islam dan Kristen terletak dari pandangan bahwa hedonism merupakan ideologi tentang kebahagiaan yang bersifat semu, perbedaannya terletak pada makna hedonis tersebut, pada Islam mengarah kepada gaya hidup yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw. Temuan ini sependapat dengan seorang hedonism Kristen yang bernama John Tiper yang menolak bahwa kehidupan hedonis merujuk pada kemegahan dan kemewahan. Cara mempraktikkan hedonis Kristen dengan mencari kesenangan pada Tuhan yang Esa bukan kesenangan hidup. Menurut Sayid Qutub seseorang harus seimbang dengan harta yang dimilikinya antara tidak terlalu berlebihan dan tidak kikir.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127417353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsep Syahadat dalam Pandangan Ajaran Islam dan Kristen","authors":"Fadillah Ramadhani","doi":"10.61253/cendekiawan.v1i3.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.61253/cendekiawan.v1i3.76","url":null,"abstract":"Mengkaji relasi agama dan manusia takkan pernah lepas dari pergesekannya dengan dunia kepercayaan. Salah satu pembeda manusia dengan makhluk lainya adalah manusia mempunyai akal budi, dan menggunakannya untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan hati nuraninya salah satunya dalam hal keimanan ataupun kepercayaannya. Syahadat itu merupakan ciri khas seseorang terhadap kepercayaan yang dianutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana syahadat yang ada dalam Islam dan Kristen. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode pendekatan Teologi. Pendekatan-pendekatan teologis ialah pendekatan yang membahas tentang eksistensi ketuhanan dan juga membahas tentang nilai-nilai ketuhanan sehingga dapat menimbulkan aliran atau kepercayaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library Research (riset kepustakaan). Adapun hasil penelitian ini, yaitu syahadat dalam Islam menurut bahasa Arab diambil dari kata musyahadah, artinya melihat dengan mata kepala. Oleh karena itu, syahadat haruslah mengandung keyakinan hati yang kokoh dan pengungkapan secara lisan. Sedangkan syahadat dalam Kristen sering disebut \"Pengakuan Iman Rasuli\" oleh beberapa donominasi Kristen. Adapun persamaan syahadat dalam pandangan Islam dan Kristen (credo) sebagai berikut: 1) Ikrar, 2) sumpah, dan 3) Janji. Adapun perbedaan syahadat dalam Islam dan Kristen, yaitu syahadat dalam Islam berasal dari Nabi Muhammad saw., sementara syahadat dalam Kristen adalah hasil gubahan bapa-bapa Gereja.","PeriodicalId":178654,"journal":{"name":"Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114066054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}