{"title":"UJI KETAHANAN BEBERAPA GALUR PADI SMART HASIL MUTASI RADIASI PADI LOKAL ACEH DENGAN TEKNOLOGI SINAR GAMMA TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (Xanthomonas oryzae pv. oryzae)","authors":"M. Marlina, L. Hakim, E. Efendi","doi":"10.33087/JAGRO.V5I2.95","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I2.95","url":null,"abstract":"Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae(Xoo) merupakan penyakit paling berbahaya yang dapat menekan produksi padi sekitar 15-80%. Cara pengendalian yang dianggap paling efektif sejauh ini adalah penanaman varietas tahan.Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi ketahanan beberapa galur hasil mutasi radiasi padi lokal aceh terhadap penyakit hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae). Percobaan dilakukan dalam Rumah Kaca di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Laboratorium Teknologi Benih Program Studi Agroteknologi, Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian, dan Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Penelitian berlangsung selama 5 bulan dari bulan Juli sampai dengan November 2017.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan yang dicobakan adalah Galur Hasil Mutasi, yakni : Simeulu (USK-Snbr-M04-238-074-001), Sisambay (USK-Snbr-M04-238-081-002), Sanberasi (USK-Snbr-M04-238-017-023), Siteluk (USK-Snbr-M04-238-092-097), Sibahak (USK-Snbr-M04-238-073-079), Sulutan Unsrat-1, Sibabus (USK-Snbr-M04-238-110-116), Simuara (USK-Snbr-M04-238-091-097B), Siluan (USK-Snbr-M04-238-058-064), Sikuala (USK-Snbr-M04-238-114-120), UF5, Sibuluh (USK-Snbr-M04-238-V1B-017), Sialavan (USK-Snbr-M04-238-051-057E), Snb, UF 1, IRBB, 118-(Snbr-238-112-118-180-11), 119-(Snbr-238-112-119-160-10).Dengan demikian terdapat sebanyak 54 satuan percobaan dan setiap satuan percobaan terdiri dari 2 unit tanaman yang salah satu diantaranya dijadikan sebagai tanaman sampel.Peubah yang diamati meliputi masa inkubasi penyakit,panjang lesio, intensitas penyakit.Berdasarkan hasil uji terhadap 18 galur hasil mutasi radiasi padi lokal Aceh terhadap penyakit hawar daun bakteri menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan lamanya masa inkubasi antar galur. Panjang lesio antar galur terdapat perbedaan yang signifikan pada pengukuran 7, 14 dan 21 hari setelah inkulasi penyakit hawar daun. Namun demikian, berdasarkan ukuran panjang lesio, semua galur tergolong kategori tahan. Akan tetapi intensitas penyakit semakin meningkat seiring bertambahnya umur tanaman padi pada galur-galur yang diuji yang mengubah tingkat katahanan dari sangat tahan dan tahan menjadi kategori agak rentan dan agak tahan. Kata kunci: Hawar daun bakteri, mutasi radiasi, padi lokal aceh","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"352 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122844879","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Susanti, Husda Marwan, Mapegau Mapegau, M. Marlina
{"title":"RESPON BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DAN KEDELAI IMPOR TERHADAP Peronospora manshurica PENYEBAB PENYAKIT BULAI (Downy mildew)","authors":"A. Susanti, Husda Marwan, Mapegau Mapegau, M. Marlina","doi":"10.33087/JAGRO.V5I2.97","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I2.97","url":null,"abstract":"Keberadaan penyakit bulai (Downy mildew) pada kedelai yang disebabkan oleh cendawan Peronospora manshurica di Indonesia masih terbatas. Tetapi di negara-negara penghasil kedelai seperti Brazil, Amerika, dan China penyakit ini berstatus penting menyebabkan kerusakan sebesar 8 – 14 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tiga varietas unggul kedelai dan kedelai impor asal Malaysia terhadap Peronospora manshurica Percobaan dirancang menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Varietas unggul kedelai yang diuji adalah Anjasmoro, Grobokan, Wilis, dan Kedelai Impor. Peubah yang diamati meliputi : waktu munculnya daun trifoliate, tinggi tanaman, dan luas daun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga varietas kedelai dan Kedelai Impor yang diuji menunjukkan perbedaan dalam merespon cendawan patogen Peronospora manshurica penyebab penyakit bulai pada kedelai. Varietas Anjasmoro, Grobogan, dan Kedelai Impor merespon dengan laju pertambahan tinggi tanaman yang lebih cepat tetapi dengan laju pertambahan luas daun yang lambat. Sedangkan varietas Wilis merespon Peronospora manshurica dengan laju pertambahan tinggi tanaman yang lambat tetapi dengan laju pertambahan luas daun lebih cepat. Daun trifoliat pertama 100% muncul pada umur 7 hari sesudah tanam kecuali pada varietas Grobogan baru muncul 80% .Kata kunci: Kedelai, bulai, Peronospora manshurica","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128528248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RESPON BEBERAPA GALUR PADI SMART HASIL MUTASI PADI LOKAL ACEH DENGAN TEKNOLOGI SINAR GAMMA TERHADAP Xanthomonas oryzae pv. oryzae PENYEBAB PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI","authors":"Fajar Fajar, L. Hakim, E. Efendi, M. Marlina","doi":"10.33087/JAGRO.V5I2.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I2.96","url":null,"abstract":"Tingkat kerugian hasil panen padi yang ditimbulkan oleh penyakit Hawar Daun Bakteri (HBD) pada musim hujan dapat mencapai 21-36 % dan sebesar 18-28 % pada musim kemarau. Luas serangan penyakit ini pernah mencapai lebih dari 74 ribu ha, dan 16 ha diantaranya mengalami puso. Seiring dampak yang sangat merugikan ini, para pemulia tanaman padi mendapat tantangan berat untuk mengatasi masalah tersebut. Upaya yang dilakukan antara lain pemuliaan tanaman padi melalui teknik mutasi dengan radiasi sinar gamma. Hal ini telah dilakukan pada beberapa jenis padi lokal Aceh.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa galur hasil mutasi radiasi padi lokal aceh terhadap penyakit hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae). Percobaan dirancang menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola satu faktor dengan 3 ulangan. Padi lokal hasil mutasi radiasi yang diuji sebanyak 18 galur, meliputi; Simeulu (USK-Snbr-M04-238-074-001), Sisambay (USK-Snbr-M04-238-081-002), Sanberasi (USK-Snbr-M04-238-017-023), Siteluk (USK-Snbr-M04-238-092-097), Sibahak (USK-Snbr-M04-238-073-079), Sulutan Unsrat-1, Sibabus (USK-Snbr-M04-238-110-116), Simuara (USK-Snbr-M04-238-091-097B), Siluan (USK-Snbr-M04-238-058-064), Sikuala (USK-Snbr-M04-238-114-120), UF5, Sibuluh (USK-Snbr-M04-238-V1B-017), Sialavan (USK-Snbr-M04-238-051-057E), Snb, UF 1, IRBB, 118-(Snbr-238-112-118-180-11), 119-(Snbr-238-112-119-160-10). Dengan demikian terdapat sebanyak 54 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan diambil 2 unit tanaman sampel untuk mengamati peubah respon.Peubah yang diamati meliputi; pertambahan tinggi tanaman dan jumlah anakan per rumpun, jumlah malai, persentase gabah berisi, persentase gabah hampa, indeks panen, serta berat gabah bernas per rumpun dan hasil produksi per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan respon sebanyak 18 galur hasil mutasi radiasi padi lokal Aceh terhadap penyakit hawar daun bakteri memiliki perbedaan yang signifikan pada pertambahan tinggi dan jumlah anakan serta jumlah malai. Pada pengamatan persen gabah berisi, persen gabah hampa, hasil panen per rumpun dan produksi per hektar, pengaruh penyakit hawar daun tidak signifikan.","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"2012 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127395107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Irhantoro Adi Wibowo, Yulistiati Nengsih, Hayata Hayata
{"title":"RESPON TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KASCING","authors":"Irhantoro Adi Wibowo, Yulistiati Nengsih, Hayata Hayata","doi":"10.33087/JAGRO.V5I2.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I2.100","url":null,"abstract":"The growth of cocoa seedlings is influenced by the application of vermicompost fertilizer to the planting medium. The use of vermicompost in various doses of planting media can support the growth of cocoa plants. This study aims to determine the effect of giving several doses of vermicompost fertilizer on the growth of cocoa (Theobroma cacao L.). The research was conducted at Nursery Citraland NGK Jambi which is located at Jl. Ismail Malik RT 046, Mayang Mangurai Village, Alam Barajo District, Jambi from January 2020 to May 2020. This research was conducted using a Completely Randomized Design Environment (CRD) with a vermicompost fertilizer treatment design consisting of 4 doses, namely k0 (Not given vermicompost fertilizer), k1 (vermicompost fertilizer 300 g polybag-1), k2 (vermicompost fertilizer 600 g polybag-1), k3 (vermicompost fertilizer 900 g polybag-1). The results showed that there was a significant effect of vermicompost fertilizer in several doses on plant height parameters (cm), but the parameters of stem diameter (mm), shoot dry weight, root dry weight, and root canopy ratio showed no significant effect.Key words: cocoa, dosage, vermicompost fertilizer. ABSTRAKPertumbuhan bibit kakao dipengaruhi oleh pemberian pupuk kascing pada media tanam. Penggunaan kascing pada media tanam dengan berbagai dosis mampu menunjang petumbuhan tanaman kakao. Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kascing pada pertumbuhan tanaman kakao (Theobroma cacao L.). Penelitian dilakukan di Nursery Citraland NGK Jambi yang beralamat di Jl. Ismail Malik RT 046, Kelurahan Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo, Jambi pada bulan Januari 2020 sampai dengan Mei 2020. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Lingkungan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan rancangan perlakuan pupuk kascing yang terdiri dari 4 dosis yaitu k0 (Tidak diberi pupuk kascing), k1 (Pupuk kascing 300 g polybag-1), k2 (Pupuk kascing 600 g polybag-1), k3 (Pupuk kascing 900 g polybag-1). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata pemberian pupuk kascing dalam beberapa dosis terhadap parameter tinggi tanaman (cm), namun pada parameter diameter batang (mm), bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan nisbah tajuk akar menunjukkan pengaruh tidak nyata. Kata kunci : dosis, kakao, pupuk kascing.","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"2016 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127468638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIP TEBU (Sacharum officinarum L.) PADA BEBERAPA DOSIS PUPUK KANDANG KOTORAN SAPI","authors":"Nasamsir Nasamsir, Deffi Huffia","doi":"10.33087/JAGRO.V5I2.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I2.99","url":null,"abstract":"ABSTRAKPengembangan perkebunan tanaman tebu baik oleh rakyat maupun oleh swasta membutuhkan ketersediaan bibit yang produktif, salah satunya adalah penggunaan pupuk kandang kotoran sapi pada pembibitan tebu asal bud chip. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sungai Tiga Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan fakta tentang pemanfaatan pupuk kandang kotoran sapi terhadap pertumbuhan bibit tebu asal bud chip di pembibitan. Penelitian menggunakan rancangan lingkungan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial. Perlakuan yang dicoba adalah dosis pupuk kandang, meliputi ; d0 = Tanpa pupuk kandang, d1 = 130 g per polibag, d2= 140 g per polibag, d3 = 150 g per polibag, d4= 160 g per polibag dan d5= 170 g per polibag. Peubah yang diamati yaitu; jumlah anakan ,tinggi tanaman (cm), panjang daun (cm), diameter batang (mm), panjang akar (cm), jumlah akar (helai), pH tanah, Untuk menjawab hipotesis yang diajukan, data yang diperoleh di lapangan dilakukan analisis statistika menggunakan sidik ragam, sedangkan untuk melihat perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjutan menggunakan uji DNMRT pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan dosis pupuk kandang kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan, tinggi tanaman, panjang daun, diameter batang, panjang akar, dan jumlah akar bibit tebu asal bud chip akan tetapi berpengaruh nyata terhadap pH tanah.Kata kunci :, tanaman tebu, bud chip, pupuk kandang sapi ","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133584505","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ida Nursanti, Nasamsir Nasamsir, Jeremi Thomas Maduwu
{"title":"RESPON BIBIT SERAI WANGI (Cymbopogon nardus. L) PADA PEMBERIAN PUPUK KOMPOS SOLID DENGAN DOSIS BERBEDA DI POLIBAG.","authors":"Ida Nursanti, Nasamsir Nasamsir, Jeremi Thomas Maduwu","doi":"10.33087/JAGRO.V5I2.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I2.102","url":null,"abstract":"ABSTRACTLemongrass (Cymbopogon nardus) is a plant that produces citronella essential oil. Development of lemongrass as a superior commodity requires appropriate cultivation technology to support its growth and development. Fertilization is an important part of plant growth. Fertilizer affects leaf production and the amount of essential oil. In addition to providing nutrients, organic fertilizers can also improve soil conditions, especially soil by having limiting factors. The purpose of this study was to determine the growth of citronella seedlings in polybags against solid compost with different doses. The research was conducted from December 2019 to February 2020 at Campus II, Batanghari University (Pijoan). The design used was a completely randomized design (CRD) with one treatment factor, namely solid compost; s0 (3 kg ultisol soil per polybag (control)), s1 (3 kg ultisol soil + 45 g solid fertilizer per polybags), s2 (3 kg ultisol soil + 90 g solid fertilizer per polybag), s3 (3 kg ultisol + soil 135 g of solid fertilizer per polybag). Each experimental level was repeated 3 times so that there were 12 experimental plots. The observational data were analyzed using analysis of variance followed by the DNMRT test at the α level of 5%. The results of this study were that the application of solid compost had a significant effect on plant height, number of leaves, leaf wet weight, number of roots and stolons, and number of citronella seedlings in polybags. Solid compost with a dose of 135 g in 3 kg of ultisol soil resulted in an increase in height of 62.22%, number of leaves 69.3%, wet leaf weight of 217.8%, number of roots and stolons 5.7% and number of tillers 215% compared without application of solid compost .Key words: solid Compost, lemongrass, Ultisol ABSTRAKTanaman serai wangi (Cymbopogon nardus) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri serai wangi.Pengembangan tanaman serai wangi sebagai komoditas unggulan diperlukan teknologi budidaya yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Pemupukan merupakan salah satu bagian penting dalam pertumbuhan tanaman. Pupuk berpengaruh pada produksi daun dan banyaknya minyak atsiri. Pupuk organik selain dapat menyediakan unsur hara juga dapat memperbaiki kondisi tanah terutama tanah dengan memiliki faktor pembatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan bibit serai wangi di polibag terhadap pemberian pupuk kompos solid dengan dosis yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 sampai Februari 2020 di kampus II Universitas Batanghari (Pijoan). Rancangan yang di gunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor perlakuan, yaitu pupuk kompos solid; s0 (tanah ultisol 3 kg per polibag (kontrol)), s1 (3 kg tanah ultisol + 45 g pupuk solid per polibag), s2 (3 kg tanah ultisol + 90 g pupuk solid per polibag), s3 (3 kg tanah ultisol + 135 g pupuk solid per polibag). ","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133283797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RESPON TANAMAN JAGUNG (Zea mays. L) TERHADAP PEMBERIAN BIOCHAR SABUT KELAPA DAN PUPUK KANDANG SAPI","authors":"Ledi Aprillia Pelawi, Mapegau Mapegau, Yulia Alia","doi":"10.33087/JAGRO.V5I2.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I2.98","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons tanaman jagung kultivar Bisma terhadap pupuk kandang sapi dan biochar sabut kelapa. Penelitian dilaksanakan di Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang berlangsung selama 4 bulan yaitu dari bulan Mei hingga Agustus 2019. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 35 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor. Faktor pertama biochar sabut kelapa dengan 3 taraf: Tanpa pemberian biochar sabut kelapa (0 ton/ha), 5 ton/ha, dan 10 ton/ha. Faktor kedua, pupuk kandang sapi dengan 3 taraf: Tanpa pemberian pupuk kandang sapi (0 ton/ha), 15 ton/ha dan 30 ton/ha. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, luas daun total, bobot biji per tongkol, dan hasil tanaman jagung. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati, maka data dianalisis secara statistik dengan menggunakan sidik ragam dan uji lanjut menggunakan BNT pada taraf p= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi natara pupuk kandang sapi dengan biochar sabut kelapa tidak berpengaruh nyata terhadap semuavariabel yang diamati. Demikian juga dengan biochar sabut kelapa. Hanya pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, luas daun total, bobot biji per tongkol dan hasil tanaman jagung. Pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 15 ton/ha memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman jagungKata kunci : Jagung, Biochar, Pupuk kandang.","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129853417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Daya Kecambah dan Kekuatan Tumbuh Benih Kakao (Theobroma cacao L.) pada Berbagai Media Simpan","authors":"Yulistiati Nengsih, Yuza Defitri, Trisna Levia","doi":"10.33087/JAGRO.V5I1.91","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I1.91","url":null,"abstract":"Benih kakao tergolong benih rekalsitran dengan kadar air tinggi dan peka terhadap penurunan kadar air. Daya tumbuh cepat menurun sampai benih tersebut mati dalam penyimpanan. Penurunan kadar air di bawah titik kritis merupakan masalah, benih mudah berkecambah, dan mati bila disimpan pada suhu rendah. Adanya media simpan yang baik diharapkan benih dapat disimpan lebih lama serta mempertahankan daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih. Penelitian bertujuan mendapatkan media yang tepat untuk penyimpanan benih kakao dan secara bersamaan mempertahankan daya kecambah dan kekauatan tumbuhnya. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu penggunaan media simpan yang berbeda dengan 4 jenis media yaitu serbuk gergaji (P1), cocopeat (P2), arang sekam padi (P3), dan serbuk arang kayu (P4), setiap jenis media diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 petak percobaan yang masing- masing berisi 40 benih kakao. Peubah yang diamati adalah : kadar air media simpan, kadar air benih, persentase daya kecambah dalam penyimpanan, persentase benih berjamur, identifikasi jamur, persentase daya kecambah, kecepatan berkecambah, dan panjang kecambah. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan uji Duncan pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media arang sekam padi dapat mempertahankan kualitas benih kakao dengan indikator benih berjamur selama 12 hari penyimpanan sebesar 0,92%. Setelah 12 hari disimpan, daya kecambah sebesar 64,20%, kecepatan berkecambah 2,1 etmal-1, dan panjang kecambah 6,82 cm. Jamur yang teridentifikasi selama penyimpanan adalah jamur Aspergilus. spp","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115446491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PRODUKSI KELAPA SAWIT (Elais guineensis Jacq.) DENGAN SISTEM PEREMAJAAN YANG BERBEDA","authors":"Nasamsir Nasamsir, Edi Romadoni","doi":"10.33087/JAGRO.V5I1.88","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I1.88","url":null,"abstract":"Abstract This study aims to determine the production of oil palm with a different replanting system. The study was conducted in the area of simultaneous fallen replanting system and underplanting system area located in Panca Mulya Village, Sungai Bahar District, Muaro Jambi Regency. The material used in this study was the Tenera variety of oil palm plants aged 4.5 years and 5.5 years. The study used a survey method with systematic sampling method. The main variables observed were plant production as well as physical plant additional variables, soil pH, light intensity, temperature, and humidity. The results showed that the replanting system significantly affected the production of oil palm plants and plant physicality, soil pH, light intensity, temperature, and air humidity. Palm oil crop production is higher in areas with simultaneous fallen replanting systems. Key words: replanting system, oil palm","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121490478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Hartawan, Nasamsir Nasamsir, M. Marjohan, Edy Marwan
{"title":"PRODUKSI DAN KUALITAS LATEKS KARET (Hevea brasilliensis Muell. Arg) KLON PB 260 PADA PENYADAPAN KE ATAS DAN KE BAWAH","authors":"R. Hartawan, Nasamsir Nasamsir, M. Marjohan, Edy Marwan","doi":"10.33087/JAGRO.V5I1.90","DOIUrl":"https://doi.org/10.33087/JAGRO.V5I1.90","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effect of rubber tapping type on the results and quality of PB 260 clone latex. The design of this study uses complete random desingn, consisting of 2 treatments, namely T1 treatment (down ward tapping type) and T2 treatment (Type up ward tapping). Each treatment was repeated 3 times so that the number of experimental plots was 6 plots. Where the treatment is placed randomly in plots and blocks as replications. For each plot of the experiment consists of 10 plants, so that the total number of plants is 60 plants. The results of research show that the lower tapping type gives more results but the quality of latex is not different from the type of tapping up.","PeriodicalId":137320,"journal":{"name":"Jurnal Media Pertanian","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114063954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}