Ilmu Gizi Indonesia最新文献

筛选
英文 中文
Korelasi asupan protein dan latihan otot terhadap kadar kreatinin pada personal trainer
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2023-02-28 DOI: 10.35842/ilgi.v6i2.364
Andy Wicaksono, Esti Widiasih, Yanuarita Tursinawati
{"title":"Korelasi asupan protein dan latihan otot terhadap kadar kreatinin pada personal trainer","authors":"Andy Wicaksono, Esti Widiasih, Yanuarita Tursinawati","doi":"10.35842/ilgi.v6i2.364","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i2.364","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Personal trainer adalah pelatih untuk orang yang ingin mencapai suatu tujuan dari kegiatan latihan fisik, membantu member untuk menjalankan program latihan dan asupan zat gizi khususnya asupan protein untuk membantu pembentukan masa otot. Aktivitas fisik berbanding lurus dengan kadar kreatinin, sedangkan konsumsi asupan tinggi protein juga memengaruhi kadar kreatinin. Kadar kreatinin menunjukan kondisi kesehatan pada ginjal. Personal trainer dipilih sebagai responden penelitian karena personal trainer melakukan latihan pembentukan otot sebagai pekerjaan. Tujuan: Menganalisis korelasi asupan protein dan latihan otot terhadap kadar kreatinin pada personal trainer. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan desain Cross-Sectional. Subjek penelitian 30 personal trainer yang bekerja di Kabupaten Madiun. Pengambilan data latihan pembentukan otot pada sampel dilakukan dengan wawancara langsung dan diubah menjadi MET-s menit/ minggu dengan pedoman The Compendium of Physical Activities Tracking Guide. Data asupan protein diambil dengan kuesioner SQ-FFQ. Data yang didapatkan dianalisis dengan dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Sampel terdiri 30 orang laki-laki dengan usia 21-47 tahun, asupan protein berkisar 110-180,7 g/hari, latihan otot berkisar 1080-2880 METs dan kadar kreatinin berkisar 0,9-1,4 mg/dl. Hasil uji korelasi didapatkan asupan protein dan latihan pembentukan otot memiliki arah korelasi yang positif dengan p=0,006 dan p<0,001 terhadap kadar kreatinin, secara berurutan. Kesimpulan: Terdapat korelasi positif bermakna antara asupan protein dan latihan otot terhadap kadar kreatinin pada personal trainer.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90434645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pola asuh keluarga dan kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Mangli Kabupaten Jember
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2023-02-28 DOI: 10.35842/ilgi.v6i2.363
Nida Asni Furoidah, Sulistiyani Sulistiyani, Lirista Dyah Ayu Oktafiani
{"title":"Pola asuh keluarga dan kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Mangli Kabupaten Jember","authors":"Nida Asni Furoidah, Sulistiyani Sulistiyani, Lirista Dyah Ayu Oktafiani","doi":"10.35842/ilgi.v6i2.363","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i2.363","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting masih menjadi masalah gizi utama karena dampak yang diakibatkan sangat kompleks. Stunting dapat mengganggu perkembangan otak, kepandaian anak, dan menghambat pertumbuhan fisik serta dapat menurunkan kemampuan kognitif anak apabila terjadi dalam jangka waktu panjang. Tujuan: untuk menganalisis hubungan antara pola asuh keluarga dengan kejadian stunting di Puskesmas Mangli. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan studi Case Control. Sampel penelitian sebanyak 46 balita usia 12̶ 24 bulan sebagai sampel kasus dan 92 balita usia 12-24 bulan sebagai sampel kontrol. Data diperoleh melalui wawancara door to door pada sampel kasus dan kontrol. Wawancara dilakukan menggunakan kuesioner yang berisi 37 pertanyaan dan setiap pertayaan mengacu pada buku kesehatan ibu dan anak. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Odd Ratio (OR). Hasil: Sebagian besar responden kelompok kasus (63%) menerapkan pola asuh yang kurang baik, sedangkan kelompok kontrol (72,8%) telah menerapkan pola asuh yang baik pada balita. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-24 bulan di wilayah Puskesmas Mangli Kabupaten Jember (p<0,001 dan OR=4,572). Kesimpulan: Balita yang memiliki pola asuh kurang baik berisiko 4,6 kali lebih besar mengalami stunting dibandingkan balita dengan pola asuh baik.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90930953","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis warna, tekstur, organoleptik serta kesukaan pada kukis growol dengan variasi penambahan inulin
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2023-02-28 DOI: 10.35842/ilgi.v6i2.406
Silvia Dewi Styaningrum, P. Sari, Desty Ervira Puspaningtyas, Anita Nidyarini, Tirza Frelly Anita
{"title":"Analisis warna, tekstur, organoleptik serta kesukaan pada kukis growol dengan variasi penambahan inulin","authors":"Silvia Dewi Styaningrum, P. Sari, Desty Ervira Puspaningtyas, Anita Nidyarini, Tirza Frelly Anita","doi":"10.35842/ilgi.v6i2.406","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i2.406","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Growol (makanan tradisional dari fermentasi singkong) berpotensi untuk dikembangkan sebagai makanan sumber serat pangan dan prebiotik, salah satunya dalam bentuk cookies. Penambahan inulin pada cookies growol terbukti berkontribusi dalam mencapai kriteria makanan dengan indeks glikemik rendah, sehingga berpotensi sebagai alternatif makanan selingan bagi pasien diabetes. Namun demikian, tekstur inulin yang higroskopis juga berpotensi merubah sifat organoleptik cookies growol, terutama dari segi warna dan tekstur. Oleh karena itu, diperlukan pengkajian karakteristik fisik dan daya terima cookies growol dengan modifikasi penambahan inulin. Tujuan: Untuk mengetahui warna, tekstur dan karakteristik sensori serta tingkat kesukaan konsumen terhadap produk cookies growol dengan modifikasi penambahan inulin. Metode: Penelitian ini meliputi pembuatan cookies; pengujian karakteristik fisik (warna dengan Chromameter dan tekstur dengan Texture Analyzer); uji organoleptik dan uji kesukaan menggunakan kuesioner dengan 30 panelis semi terlatih. Analisis data menggunakan SPSS dengan uji Anova dilanjutkan dengan Post Hoc menggunakan uji Tukey. Hasil: Pada uji karakteristik fisik tekstur, penambahan inulin 5 g dan 10 g berpengaruh terhadap kerenyahan (p=0,040), namun tidak berpengaruh terhadap semua atribut pada karakteristik fisik warna cookies. Pada uji organoleptik, berpengaruh pada warna (p=0,000) dan tekstur (p=0,006). Pada uji kesukaan, berpengaruh pada aroma (p=0,032), rasa (p=0,032) dan semua aspek cookies (p=0,001). Kesimpulan: Penambahan inulin sebesar 5 g dan 10 g pada cookies growol, memberikan pengaruh pada karakteristik fisik tekstur khususnya kerenyahan (uji fisik), pada karakteristik sensori warna cenderung kuning serta tekstur cenderung lembut dan kering (uji organoleptik), dan disukai panelis pada atribut aroma, rasa dan semua aspek cookies (uji kesukaan).","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90101993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan 饮食关系与24 - 59个月蹒跚学步者发育不良的成绩的多样性
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2022-08-30 DOI: 10.35842/ilgi.v6i1.310
Aisha Excelia Suryawan, Farida Wahyu Ningtyias, Manik Nur Hidayati
{"title":"Hubungan pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan","authors":"Aisha Excelia Suryawan, Farida Wahyu Ningtyias, Manik Nur Hidayati","doi":"10.35842/ilgi.v6i1.310","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.310","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting merupakan kegagalan tumbuh kembang anak yang diakibatkan kurangnya asupan zat gizi kronis dalam periode waktu yang panjang. Salah satu dari empat penyebab utama stunting adalah masalah penerapan pola asuh orang tua yang salah. Skor keragaman pangan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh balita. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Lumajang sebesar 34,01%. Kejadian stunting tertinggi pada tahun 2019 dan 2020 berada di Wilayah Kerja Puskesmas Klakah. Tujuan: Menganalisis hubungan pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita berusia 24–59 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Klakah, Kecamatan Klakah dengan besar sampel sebanyak 43 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling. Variabel yang diteliti adalah pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan. Pengambilan data menggunakan pengukuran antropometri, kuesioner pola asuh pemberian makan, dan kuesioner Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Hasil: Pola asuh pemberian makan tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,127) dan skor keragaman pangan berhubungan dengan kejadian stunting (p=0,027; OR=5,143). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah dan terdapat hubungan antara skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Klakah. ","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83760012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Modifikasi resep hidangan pada menu diet tinggi kalori dan tinggi protein untuk pasien terinfeksi virus Covid-19 di rumah sakit 在医院里,高热量饮食和高蛋白患者的食谱发生了变化
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2022-08-30 DOI: 10.35842/ilgi.v6i1.332
Almira Sitasari, T. Sari, Laras Tri Kunti
{"title":"Modifikasi resep hidangan pada menu diet tinggi kalori dan tinggi protein untuk pasien terinfeksi virus Covid-19 di rumah sakit","authors":"Almira Sitasari, T. Sari, Laras Tri Kunti","doi":"10.35842/ilgi.v6i1.332","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.332","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tingkat kepuasan pasien yang rendah berdampak pasien tidak menghabiskan makanan. Sisa makanan pada hidangan untuk pasien Covid-19 adalah hidangan hewani berbasis ikan. Fish spinach termasuk hidangan yang memiliki sisa makanan tinggi di salah satu Rumah Sakit Rujukan Covid-19. Adanya pengembangan resep diharapkan dapat meningkatkan asupan protein dan menekan sisa makanan pasien. Tujuan: Menganalisis perbedaan daya terima pasien terinfeksi Covid-19 antara hidangan pada resep standar dan resep pengembangan lauk hewani ikan pada Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Yogyakarta. Metode: Penelitian eksperimental semu dengan rancangan one grup pretest-posttest design di salah satu Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Yogyakarta pada April 2021. Panelis penelitian merupakan semua pasien Covid-19 di Rumah Sakit Rujukan Covid-19. Peneliti melibatkan 20 pasien sebagai panelis. Penentuan tingkat kesukaan dengan metode hedonic test sedangkan daya terima diamati berdasarkan sisa makanan menggunakan taksiran visual comstock skala 6 poin. Hasil: Ada perbedaan yang signifikan antara hidangan standar dan hidangan modifikasi terhadap tingkat kesukaan warna (p=0,000), aroma (p=0,000), rasa (p=0,000), tekstur (p=0,002), penampilan (p=0,000) dan daya terima pasien Covid-19 (p=0,000). Kesimpulan: Hidangan modifikasi lauk hewani ikan dengan sisa makanan tinggi dapat meningkatkan daya terima dan mengurangi sisa makanan.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"63 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90590678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi 0–6 bulan di Provinsi Bengkulu (Analisis data SDKI 2017)
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2022-08-30 DOI: 10.35842/ilgi.v6i1.270
Fauziah Multazmi, B. Simanjuntak, Jumiyati Jumiyati
{"title":"Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi 0–6 bulan di Provinsi Bengkulu (Analisis data SDKI 2017)","authors":"Fauziah Multazmi, B. Simanjuntak, Jumiyati Jumiyati","doi":"10.35842/ilgi.v6i1.270","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.270","url":null,"abstract":"Latar Balakang: ASI, makanan pertama untuk bayi, mengandung zat gizi yang dibutuhkan bayi agar tetap sehat. Antibodi pada ASI dapat mencegah berbagai penyakit dan memberi perlindungan terhadap diare. Salah satu penyebab kematian terbesar pada kelompok umur 0–12 bulan (11,4%) dan pada anak (23%) adalah diare. Prevalensi diare di Provinsi Bengkulu berada di angka 14,3%. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi 0–6 bulan di Provinsi Bengkulu. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional yang mengkaji data sekunder SDKI 2017. Penelitian ini melakukan observasi terhadap kuesioner ASI eksklusif dan kejadian diare pada bayi usia 0–6 bulan dengan total data yang dikaji sebanyak 233 data. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95% (p<0,05). Hasil: Capaian pemberian ASI eksklusif bayi usia 0–6 bulan sebesar 51,1%, dan bayi yang mengalami diare sebesar 20,1%. Kejadian diare ditemukan lebih besar pada bayi usia 0–6 bulan yang tidak mendapat ASI eksklusif (11,1%) dibanding yang mendapatkan ASI eksklusif (9%) (p=0,413). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi 0–6 bulan di Provinsi Bengkulu.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"305 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73438948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Karakteristik fisikokimia selai umbi bit (Beta vulgaris) dengan penambahan variasi konsentrasi pure labu kuning (Cucurbita moschata) 甜菜根果酱的生理化学特性,加入黄南瓜属泥的不同浓度(cucurita moschata)
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2022-08-30 DOI: 10.35842/ilgi.v6i1.356
Aan Sofyan, Tiara Putri Kusumawardani
{"title":"Karakteristik fisikokimia selai umbi bit (Beta vulgaris) dengan penambahan variasi konsentrasi pure labu kuning (Cucurbita moschata)","authors":"Aan Sofyan, Tiara Putri Kusumawardani","doi":"10.35842/ilgi.v6i1.356","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.356","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Umbi bit (Beta vulgaris) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai olahan pangan salah satunya menjadi produk selai. Penambahan labu kuning (Cucurbita moschata) berpotensi meningkatkan mutu fisikokimia selai umbi bit. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik fisikokimia selai umbi bit dengan penambahan variasi konsentrasi pure labu kuning. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas variasi konsentrasi penambahan pure labu kuning sebesar 0%, 15%, 30%, dan 45%.Variabel yang diteliti yaitu pH, viskositas dan warna selai. Analisis data menggunakan uji ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai pH (p=0,16) dan viskositas (p=0,95) antara keempat varian selai umbi bit. Nilai pH selai umbi bit pada masing-masing perlakuan berturut-turut 4,41; 4,45; 4,49; dan 4,54. Nilai viskositas selai umbi bit pada masing- masing perlakuan berturut-turut 1600cP; 1700cP; 1750cP; dan 1850cP. Terdapat perbedaan karakteristik warna yang signifikan, meliputi aspek tingkat kecerahan (L (p= 0,04), serta aspek tingkat warna kemerahan (a) dan kekuningan (b) dengan nilai p<0,001. Kesimpulan: Penambahan pure labu kuning dalam selai umbi bit tidak memengaruhi nilai pH dan viskositas, namun berpengaruh terhadap karakteristik warna meliputi tingkat kecerahan (L), tingkat warna kemerahan (a) dan tingkat warna kekuningan (b) selai.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80537704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh media edukasi aplikasi “Acenting Seni” terhadap pengetahuan dan sikap cegah stunting sejak dini pada wanita usia subur 20–25 tahun 教育媒体对20 - 25岁育龄妇女早期防止发育迟缓的知识和态度的影响
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2022-08-30 DOI: 10.35842/ilgi.v6i1.347
Dewi Septi Medinawati, Vitria Melani, Mertien Sa'pang, Harna Harna
{"title":"Pengaruh media edukasi aplikasi “Acenting Seni” terhadap pengetahuan dan sikap cegah stunting sejak dini pada wanita usia subur 20–25 tahun","authors":"Dewi Septi Medinawati, Vitria Melani, Mertien Sa'pang, Harna Harna","doi":"10.35842/ilgi.v6i1.347","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.347","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting termasuk salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian tinggi di Indonesia. Stunting menggambarkan kondisi gagalnya pertumbuhan fisik akibat kekurangan gizi saat dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting dapat dicegah sejak dini, salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan dan sikap pada kelompok wanita usia subur (WUS) dalam mempersiapkan kehamilan. Pada era serba digital, edukasi dapat diberikan melalui aplikasi di ponsel pintar. Aplikasi “Acenting Seni” merupakan media edukasi mengenai cegah stunting sejak dini yang dapat diakses melalui Android Playstore. Tujuan: Mengetahui pengaruh edukasi gizi melalui media aplikasi “Acenting Seni” terhadap perubahan pengetahuan dan sikap mengenai cegah stunting sejak dini pada WUS usia 20–25 tahun. Metode: Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain one group pre–posttest tanpa kelompok kontrol. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari WUS usia 20–25 tahun sebanyak 30 orang. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2021 di enam kecamatan di Kota Palembang. Pengukuran data pengetahuan dan sikap WUS mengenai stunting dikumpulkan menggunakan kuesioner. Intervensi diberikan sebanyak satu kali setelah pretest dengan memberikan edukasi gizi media “Acenting Seni” dibantu penjelasan peneliti mengenai isi materi dari media “Acenting Seni”. Analisis data diolah menggunakan Paired Sample T-test dan Wilcoxon Rank Sum test dengan tingkat signifikasi 5% (p<0,05). Hasil: Setelah pemberian edukasi, terdapat peningkatan skor posttest pengetahuan sebesar 24,5 poin (p=0,0001) dan skor posttest sikap sebesar 20 poin (p=0,0001). Kesimpulan: Media “Acenting Seni” mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap responden mengenai cegah stunting sejak dini.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"63 4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77195056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada remaja umur 13–15 tahun di Indonesia (analisis lanjut data Riskesdas 2018) 印尼13 - 15岁青少年肥胖相关因素(Riskesdas 2018年度高级数据分析)
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2022-08-30 DOI: 10.35842/ilgi.v6i1.339
Ghina Raniya Suha, Amrina Rosyada
{"title":"Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada remaja umur 13–15 tahun di Indonesia (analisis lanjut data Riskesdas 2018)","authors":"Ghina Raniya Suha, Amrina Rosyada","doi":"10.35842/ilgi.v6i1.339","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.339","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Remaja yang obesitas mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas pada masa dewasa sehingga berpotensi menyebabkan berbagai penyakit tidak menular. Beberapa faktor penyebab obesitas antara lain umur, jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, dan pola makan (konsumsi gula sederhana, lemak, protein, serta buah dan sayur). Prevalensi obesitas pada orang dewasa di Indonesia naik dari 14,8% pada Riskesdas 2013 menjadi 21,8% pada Riskesdas 2018. Prevalensi obesitas remaja 13–15 tahun menurut data Riskesdas 2018 sebesar 4,8%. Hal ini merepresentasikan kondisi gizi pada remaja di Indonesia yang harus diperbaiki. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada remaja umur 13–15 tahun di Indonesia. Metode: Penelitian ini dilakukan pada Mei–November 2021 menggunakan data sekunder Riskesdas 2018 yang melibatkan 54.914 responden. Desain penelitian adalah cross sectional, sedangkan variabel yang diteliti meliputi umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, konsumsi gula sederhana, konsumsi lemak, konsumsi protein, konsumsi buah dan sayur, serta kejadian obesitas. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Sebagian besar responden bejenis kelamin laki-laki (50,1%), bertempat tinggal di perkotaan (52,5%), tidak obesitas (95,6%), dan mempunyai aktivitas fisik ringan (53,9%). Sebagian besar responden juga jarang mengonsumsi gula sederhana (57%), jarang mengonsumsi lemak (62,3%), sering mengonsumsi protein (53,6%), dan kurang dalam mengonsumsi sayur dan buah (98,7%). Ada hubungan antara umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan konsumsi lemak dengan kejadian obesitas (p=0,000; p=0,000; p=0,041; p=0,028). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara faktor umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan konsumsi lemak dengan kejadian obesitas pada remaja 13–15 tahun di Indonesia.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"100 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88551184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh suhu penguapan ekstrak terhadap aktivitas antoksidan dan antiglikasi ekstrak tempe kedelai dan tempe gembus 提取物的蒸发温度对毒性活动和对大豆tempe和tempe gembus提取物的影响
Ilmu Gizi Indonesia Pub Date : 2022-08-30 DOI: 10.35842/ilgi.v6i1.255
S. Sunarti, Nina Salamah, Muhammad Sulkhan, Banundari Rachmawati, Rosyida Awalia Safitri, Annta Kern Nugrohowati, Agustin LN Aminin
{"title":"Pengaruh suhu penguapan ekstrak terhadap aktivitas antoksidan dan antiglikasi ekstrak tempe kedelai dan tempe gembus","authors":"S. Sunarti, Nina Salamah, Muhammad Sulkhan, Banundari Rachmawati, Rosyida Awalia Safitri, Annta Kern Nugrohowati, Agustin LN Aminin","doi":"10.35842/ilgi.v6i1.255","DOIUrl":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.255","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tempe kedelai dan tempe gembus merupakan makanan fermentasi khas Indonesia yang mempunyai potensi sebagai antioksidan dan antiglikasi. Senyawa bioaktif tersebut dapat diekstrak sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk nutraceutical. Etanol merupakan pelarut yang sering digunakan untuk ekstraksi senyawa bioaktif. Namun demikian, suhu pada proses penguapan pelarut dapat memengaruhi kapasitas bioaktif ekstrak. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh suhu penguapan etanol terhadap aktivitas antioksidan dan antiglikasi ekstrak tempe kedelai dan tempe gembus. Metode: Aktivitas antioksidan diukur dengan DPPH, sedangkan antiglikasi dengan spektrofotometer fluoresens. Analisis data dengan uji Anova dilanjutkan uji Post Hoc. Hasil: Penelitian ini menunjukkan pada penguapan ekstrak tempe kedelai suhu rendah -40°C (freeze dry) nilai IC50 sebesar 2,30±0,05 mg/ml, sedangkan dengan water bath suhu 50°C nilai IC50 sebesar 2,83±0,04 mg/ml. Aktivitas antioksidan pada estrak tempe gembus yang diuapkan dengan suhu rendah -40°C, nilai IC50 1,70±0,02 mg/ml, sementara yang diuapkan dengan water bath 3,17±0,02 mg/ml. Antiglikasi ekstrak tempe kedelai yang diuapan dengan metode freeze dry 64,65±6,60% dan yang diuapkan dengan water bath 62,63±3,99%, sementara antiglikasi tempe gembus yang diuapkan dengan metode freeze dry 46,60±4,10% sedangkan yang diuapkan dengan water bath 50,19±13,80%. Kesimpulan: Pengeringan menggunakan metode freeze dry memberikan hasil potensi antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode evaporasi menggunakan water bath. Aktivitas antioksidan pada tempe gembus lebih tinggi dibandingkan tempe kedelai, namun potensi antiglikasi tempe kedelai lebih tinggi dibandingkan dengan tempe gembus.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81114196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信