Pengaruh suhu penguapan ekstrak terhadap aktivitas antoksidan dan antiglikasi ekstrak tempe kedelai dan tempe gembus

S. Sunarti, Nina Salamah, Muhammad Sulkhan, Banundari Rachmawati, Rosyida Awalia Safitri, Annta Kern Nugrohowati, Agustin LN Aminin
{"title":"Pengaruh suhu penguapan ekstrak terhadap aktivitas antoksidan dan antiglikasi ekstrak tempe kedelai dan tempe gembus","authors":"S. Sunarti, Nina Salamah, Muhammad Sulkhan, Banundari Rachmawati, Rosyida Awalia Safitri, Annta Kern Nugrohowati, Agustin LN Aminin","doi":"10.35842/ilgi.v6i1.255","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tempe kedelai dan tempe gembus merupakan makanan fermentasi khas Indonesia yang mempunyai potensi sebagai antioksidan dan antiglikasi. Senyawa bioaktif tersebut dapat diekstrak sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk nutraceutical. Etanol merupakan pelarut yang sering digunakan untuk ekstraksi senyawa bioaktif. Namun demikian, suhu pada proses penguapan pelarut dapat memengaruhi kapasitas bioaktif ekstrak. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh suhu penguapan etanol terhadap aktivitas antioksidan dan antiglikasi ekstrak tempe kedelai dan tempe gembus. Metode: Aktivitas antioksidan diukur dengan DPPH, sedangkan antiglikasi dengan spektrofotometer fluoresens. Analisis data dengan uji Anova dilanjutkan uji Post Hoc. Hasil: Penelitian ini menunjukkan pada penguapan ekstrak tempe kedelai suhu rendah -40°C (freeze dry) nilai IC50 sebesar 2,30±0,05 mg/ml, sedangkan dengan water bath suhu 50°C nilai IC50 sebesar 2,83±0,04 mg/ml. Aktivitas antioksidan pada estrak tempe gembus yang diuapkan dengan suhu rendah -40°C, nilai IC50 1,70±0,02 mg/ml, sementara yang diuapkan dengan water bath 3,17±0,02 mg/ml. Antiglikasi ekstrak tempe kedelai yang diuapan dengan metode freeze dry 64,65±6,60% dan yang diuapkan dengan water bath 62,63±3,99%, sementara antiglikasi tempe gembus yang diuapkan dengan metode freeze dry 46,60±4,10% sedangkan yang diuapkan dengan water bath 50,19±13,80%. Kesimpulan: Pengeringan menggunakan metode freeze dry memberikan hasil potensi antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode evaporasi menggunakan water bath. Aktivitas antioksidan pada tempe gembus lebih tinggi dibandingkan tempe kedelai, namun potensi antiglikasi tempe kedelai lebih tinggi dibandingkan dengan tempe gembus.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ilmu Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.255","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Latar Belakang: Tempe kedelai dan tempe gembus merupakan makanan fermentasi khas Indonesia yang mempunyai potensi sebagai antioksidan dan antiglikasi. Senyawa bioaktif tersebut dapat diekstrak sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk nutraceutical. Etanol merupakan pelarut yang sering digunakan untuk ekstraksi senyawa bioaktif. Namun demikian, suhu pada proses penguapan pelarut dapat memengaruhi kapasitas bioaktif ekstrak. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh suhu penguapan etanol terhadap aktivitas antioksidan dan antiglikasi ekstrak tempe kedelai dan tempe gembus. Metode: Aktivitas antioksidan diukur dengan DPPH, sedangkan antiglikasi dengan spektrofotometer fluoresens. Analisis data dengan uji Anova dilanjutkan uji Post Hoc. Hasil: Penelitian ini menunjukkan pada penguapan ekstrak tempe kedelai suhu rendah -40°C (freeze dry) nilai IC50 sebesar 2,30±0,05 mg/ml, sedangkan dengan water bath suhu 50°C nilai IC50 sebesar 2,83±0,04 mg/ml. Aktivitas antioksidan pada estrak tempe gembus yang diuapkan dengan suhu rendah -40°C, nilai IC50 1,70±0,02 mg/ml, sementara yang diuapkan dengan water bath 3,17±0,02 mg/ml. Antiglikasi ekstrak tempe kedelai yang diuapan dengan metode freeze dry 64,65±6,60% dan yang diuapkan dengan water bath 62,63±3,99%, sementara antiglikasi tempe gembus yang diuapkan dengan metode freeze dry 46,60±4,10% sedangkan yang diuapkan dengan water bath 50,19±13,80%. Kesimpulan: Pengeringan menggunakan metode freeze dry memberikan hasil potensi antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode evaporasi menggunakan water bath. Aktivitas antioksidan pada tempe gembus lebih tinggi dibandingkan tempe kedelai, namun potensi antiglikasi tempe kedelai lebih tinggi dibandingkan dengan tempe gembus.
提取物的蒸发温度对毒性活动和对大豆tempe和tempe gembus提取物的影响
背景:大豆Tempe和Tempe gembus是典型的印尼发酵食品,具有抗氧化剂和杀毒效力。这种生物活性的化合物可以被提取出来,使其有可能发展成nutraceutical产品。乙醇是一种常用于提取生物活性化合物的溶剂。然而,溶剂蒸发过程中的温度可能会影响其可活性提取能力。目的:了解乙醇的蒸发对抗氧化剂活性和杀菌提取物tempe大豆和tempe gembus提取物的影响。方法:用DPPH测量抗氧化剂活性,同时检测荧光光谱仪。通过测试Anova继续测试Post Hoc进行数据分析。结果:这个研究表明,大豆提取物tempe的蒸发温度低四份冷冻°C(干)价值大小的螺旋藻2.30±0。05 mg / ml,而螺旋藻有价值的水浴50°C的温度高达2.83±0.04 mg / ml。estrak tempe的抗氧化能力gembus diuapkan 40号°C,最低气温价值的螺旋藻1,70±0.005 mg / ml,而水的diuapkan浴3,17±0.005 mg / ml。Antiglikasi tempe大豆提取物的冷冻方法干64,65 diuapan±6,60%和diuapkan的水浴62,63±3,99%,而Antiglikasi tempe gembus diuapkan的冷冻方法干46.60±4,10% diuapkan的水则浴50.19±13,80%。结论:使用冷冻干燥方法干燥产生的抗氧化剂效力比用水浴的蒸发方法高得多。tempe gempe的抗氧化活性比大豆tempe高,但大豆潜在的反含义比tempe gembus高。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信