{"title":"EFEKTIFITAS PEMANTAUAN PEDIATRIC EARLY WARNING SCORING/SYSTEM DALAM ELECTRONIC HEALTH RECORD","authors":"Herlina Febrianti","doi":"10.47539/jktp.v4i2.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v4i2.253","url":null,"abstract":"Pediatric Early Warning System atau Score (PEWS) merupakan instrumen untuk mengidentifikasi perburukan kondisi beberapa jam sebelum terjadi melalui tanda-tanda klinis dengan pengukuran skor. Instrumen ini dapat digunakan dalam Electronic Health Record (EHR), sehingga pengukuran menjadi lebih akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemantauan PEWS dalam EHR. Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan penelusuran database online tahun 2016-2021. Kriteria inklusinya adalah full text dan fokus pada anak. Pemilihan sampel pada artikel adalah pemantauan PEWS dalam EHR. Data di review dengan Critical Appraisal Skills Programme tools hingga disimpulkan. Diperoleh 3 studi yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil review menunjukan akurasi dasar mean adalah 71% dan akurasi penerapan kalkulator PEWS sebesar 100%. Waktu untuk membuat grafik adalah 20 menit, sebelumnya 55 menit dan jangkauannya juga berkurang 37% menjadi 27 menit. Adanya pemantauan PEWS menggunakan EHR, lebih akurat dan terhindar dari kesalahan, dibandingkan dengan PEWS manual. Pediatric early warning system or score (PEWS) is an instrument to identify the deteriorating clinical conditions by comparing clinical manifestations’ evaluation to the scoring system. Implementing PEWS in the electronic health record (EHR) system is a way to increase the accuracy of patients’ management in hospitals. This study aimed to evaluate the effectiveness of PEWS monitoring in EHR. This study uses a literature review was conducted in 2021 to review online databases from 2016-2021. All full-text research in children was included to review PEWS monitoring in the electronic medical record system. Data was reviewed with Critical Appraisal Skills Programme (CASP) tools. The results showed three studies are included to show better accuracy of PEWS calculator implementation of 100 percent compared to 71 percent accuracy of manual PEWS. There is decreasing in the median time of graphic plotting from 55 minutes to 20 minutes after intervention. PEWS calculator system also shows better range than manual system. Monitoring of PEWS from electronic medical record systems shows better accuracy and decreases human error than manual PEWS.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"207 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114761809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA","authors":"Amanda Eflin Pradana, Reni Zulfitri, Nopriadi Nopriadi","doi":"10.47539/jktp.v4i2.225","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v4i2.225","url":null,"abstract":"Penuaan yang terjadi pada lansia bisa berdampak pada kemunduran intelektual termasuk fungsi kognitif. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif pada lansia mengalami penurunan salah satunya dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan fungsi kognitif pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada Februari-Juli 2021 di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Sampel penelitian sebanyak 100 responden yang diambil dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan lansia berusia 60-74 tahun sebanyak 80%, berjenis kelamin perempuan sebanyak 58%, pendidikan terakhir sekolah dasar sebanyak 31%, status perkawinan menikah sebanyak 60%. Kategori untuk dukungan sosial teman sebaya positif sebanyak 67%, gangguan kognitif sebanyak 51%. Ada hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan fungsi kognitif pada lansia (p=0,047). Dukungan sosial teman sebaya dapat mempengaruhi terjadinya penurunan fungsi kognitif pada lansia. Saran bagi Puskesmas adalah untuk memberikan penambahan informasi melalui penyuluhan untuk mangajak lansia agar meningkatkan hubungan dukungan sosial antar teman sebaya agar fungsi kognitif berada dalam kondisi yang optimal.Aging in the elderly can impact intellectual decline, including cognitive function. Many factors can affect cognitive function in the elderly experiencing a decline, one of which is social support. This research aimed to determine the association between peer social support and the cognitive function of the elderly in the working area of Payung Sekaki Public Health Center. The design was descriptive correlation research with cross-sectional. The study was conducted in February-July 2021 in the Work Area of the Payung Sekaki Health Center, Pekanbaru City. The samples of the research were 100 respondents taken using cluster sampling. This research used a questionnaire, data analysis using chi-square. The result found that the samples between 60-74 years old were 80%, the female was 58%, primary school graduates was 31%, marital status married was 60%. The category for positive peer social support was 67%, impaired cognitive function was 51%. There is a relationship between peer social support and cognitive function in the elderly (p=0.047). Peer social support can affect the decline in cognitive function in the elderly. Suggestions for the health centre are to provide additional information through counseling to invite the elderly to improve social support relationships between peers so that cognitive function is in optimal condition. ","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123228073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lenny Astuti, Lela Aini, Dewi Rury Arindari, Dessy Suswitha, D. Sari
{"title":"PENGARUH REBUSAN DAUN SIRSAK (ANNOVAMURICATAL) TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II","authors":"Lenny Astuti, Lela Aini, Dewi Rury Arindari, Dessy Suswitha, D. Sari","doi":"10.47539/jktp.v4i2.234","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v4i2.234","url":null,"abstract":"Pengendalian kadar gula darah masih menjadi tantangan tersendiri di Indonesia. Rendahnya kepatuhan dalam diet, kebiasaan olahraga dan minum obat teratur serta gaya hidup yang buruk masih menjadi masalah dalam pengendalian kadar gula darah. Penggunaan tumbuhan obat seperti daun sirsak banyak dilakukan oleh masyarakat yang diyakini menurunkan kadar gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan daun sirsak dalam menurunkan glukosa darah pada penderita diabetes melitus Tipe II di Puskesmas Talang Ubi Pali. Penelitian ini merupakan quasy eksperiment rancangan sebelum dan setelah dengan grup kontrol. Responden dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, masing-masing berjumlah 18 orang. Terjadi penurunan rata-rata kadar gula darah sebelum dan sesudah intervensi pemberian rebusan daun sirsak sebesar 67 mg/dl. Hasil analisis diperoleh nilai p=0,003, yang berarti bahwa penurunan kadar gula darah signifikan secara statistik. Ada pengaruh yang signifikan intervensi pemberian rebusan daun sirsak pada pasien diabetes melitus tipe II untuk menurukan kadar gula darah. Controlling blood sugar levels is still a challenge in Indonesia. Low adherence to diet, exercise habits and taking the medication regularly, and a bad lifestyle is still problems in controlling blood sugar levels. The use of medicinal plants such as soursop leaves is widely carried out by the community which is believed to reduce sugar levels. This study aims to determine the effect of soursop leaf decoction in lowering blood glucose in patients with Type II diabetes melitus at the Talang Ubi Pali Health Center. This study is a quasi-experimental design before and after with a control group. Respondents were divided into 2 groups, namely the intervention group and the control group, each with 18 people. There was an average decrease in blood sugar levels before and after the intervention of giving soursop leaf decoction of 67 mg/dl. The results of the analysis obtained a p-value=0.003, which means that the decrease in blood sugar levels was statistically significant. There is a significant effect of the intervention of giving soursop leaf decoction in type II diabetes melitus patients to lower blood sugar levels.Â","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"124 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128152977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO INFEKSI STH (SOIL TRANSMITTED HELMINTHS) PADA ANAK SEKOLAH DASAR","authors":"Azis Mangara, Lismawati Lismawati, Julianto Julianto","doi":"10.47539/jktp.v4i2.254","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v4i2.254","url":null,"abstract":"Infeksi soil transmitted helminths (STH) banyak ditemukan pada anak di kawasan tropis. Prevalensi yang cukup tinggi berkaitan dengan beberapa faktor risiko, utamanya pada kondisi sanitasi dan personal hyginene yang cenderung buruk pada anak sekolah. Efek dari infeksi STH dapat berdampak pada status gizi, gangguan pertumbuhan dan fungsi kognitif pada anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis prevalensi dan faktor risiko infeksi STH pada anak sekolah dasar. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional study yang dilakukan dengan mengambil sampel feses pada subjek penelitian dan pengisian kuesioner. Subjek penelitian yang terlibat dalam studi sebanyak 47 siswa Sekolah Dasar Negeri 101814 Peria Ria Kabupaten Deli Serdang. Data dianalisis menggunakan uji chi-square guna menghasilkan intepretasi pada keterkaitan faktor resiko dan infeksi STH. Hasil pengukuran menunjukkan prevalensi infeksi STH pada anak sebesar 31,9%. Hasil analisis menunjukkan aspek sanitasi (sanitasi lingkungan rumah (p=0,032) dan sanitasi lingkungan rumah (p=0,002)) dan personal hygiene (kebiasaan mencuci tangan (p=0,004), kebiasan memakai alas kaki saat kontak dengan tanah (p=0,004), kebersihan kuku (p=0,036), dan kebiasan buang air besar (p=0,027)) berhubungan dengan infeksi STH pada anak sekolah dasar. Ketersedian sanitasi yang baik di rumah dan sekolah serta akses terhadap air bersih memungkinkan penurunan risiko infeksi STH. Peningkatan kualitas personal hygiene disarankan untuk meminimalisir risiko infeksi STH melalui edukasi dan promosi kesehatan dengan berbagai media yang menarik minat anak. STH infections are often found in children in the tropics. The high prevalence is related to several risk factors, especially sanitation and personal hygiene conditions, which tend to be poor in school children. The effects of STH infection can impact nutritional status, impaired growth, and cognitive function in children. This study analyzes the prevalence and risk factors of STH infection in elementary school children. The study design used was a cross-sectional study conducted by taking stool samples from the research subjects and filling out a questionnaire. The research sample involved in the study was 47 students of the Sekolah Dasar Negeri 101814 Peria Rial, Deli Serdang Regency. Data were analyzed using the Chi-Square test to produce an interpretation of the relationship between risk factors and STH infection. The measurement results showed the prevalence of STH infection in children was 31.9%. The results of the analysis showed aspects of sanitation (home environment sanitation (p=0.032) and home environment sanitation (p= 0.002)) and personal hygiene (handwashing habits (p=0.004), the habit of wearing footwear when in contact with the ground (p=0.004). nail hygiene (p=0.036), and bowel habits (p=0.027) were associated with STH infection in elementary school children. Availability of good sanitation at home and school as well as access to clean water reduce the risk of ","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114506898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN KEBERSIHAN TANGAN DENGAN POTENSI DESINFEKSI HANDSANITIZER, SABUN DAN TISU BASAH PADA PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Risda Hartati, M. Imbiri, Farida Fransisca Sihotang, Indra Taufik Sahli, Asrianto Asrianto","doi":"10.47539/jktp.v4i2.217","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v4i2.217","url":null,"abstract":"Pentingnya kebersihan tangan dalam pencegahan penularan mikroorganisme dan mengurangi penyebaran infeksi telah menjadi kebiasaan manusia setelah terjadi pandemi global coronavirus (Covid-19). Padasaatmulaiterjadiwabah, praktisi pendidikan telah berkonsentasi pada kegiatan mencuci tangan dan kebersihan tangan yang memadai. Berbagai macam produk pencuci tangan telah digunakan sebagai alternatif untuk kebersihan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas sabun cuci tangan, handsanitizer dan tisu basah dalam mengurangi jumlah koloni mikroba pada permukaan tangan. Penelitian ini merupakan true experiment dengan rancangan penelitian posttest only control group design yang dilaksanakan di perguruan tinggi Poltekkes Kemenkes Jayapura terhadap 24 petugas pranata laboratorium pendidikanyang secara acak dibagi menjadi tiga kelompok intervensi masing-masing 8 peserta. Peserta diinstruksikan untuk bekerja sesuai tugas pokoknya di laboratorium selama 3-5 jam, proses pencuciantangan dengan menggunakan pedoman WHO. Swab tangan dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada ketiga kelompok dan dihitung nilai rata-rata colony forming unit (CFU) untuk setiap kelompok. Hasil. Persentase penurunan tertinggi pada kelompok mencuci tangan dengan handsanitizer (84,30%), diikuti oleh kelompok sabun dan air (81,90%) dan terendah untuk kelompok tisu basah (51,95%). Perbedaan CFU pada semua kelompok perlakuan tidak tidak signifikan (p = 0,214). Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan signifikanterhadappotensi desinfeksi tangan antara handsanitizer, sabun dan air atau tisu basah. Ketiga pembersih tangan memiliki kemampuan dalam mengurangi jumlah kontaminasi mikroba pada tangan petugas laboratoriumpendidikan. The importance of hand hygiene in preventing the transmission of microorganisms and reducing the spread of infection has become a new habit after the global coronavirus (Covid-19) pandemic. In the months since the outbreak, education practitioners have concentrated on adequate hand washing and hand hygiene. A wide variety of handwashing products have been used as an alternative to hand hygiene. This study aims to compare the effectiveness of hand soap, hand sanitizer, and wet wipes in reducing the number of microbial colonies on hand surfaces. This study is a true experiment with a posttest-only control group design research conducted in Jayapura Health Polytechnic College involving 24 educational laboratory personnel who were randomly divided into three intervention groups with 8 participants each. Participants were instructed to work according to their main tasks in each laboratory for 3-5 hours, then they were divided into three groups: soap and water group, hand sanitizer group, and wet wipes group. All handwashing was done according to WHO guidelines for handwashing. Hand swabs were performed before and after the intervention in the three groups and the average colony-forming unit (CFU) value was calculated for each group. Results. The ","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129296908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH TERAPI AKUPUNTUR TERHADAP PENURUNAN HEMIPLEGIA SHOULDER PAIN PADA PASIEN STROKE: TINJAUAN LITERATUR","authors":"Santalia Banne Tondok, Sitti Ramdasari Aksan, Eza Kemal Firdaus, Siti Na’imah","doi":"10.47539/jktp.v4i2.255","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v4i2.255","url":null,"abstract":"Stroke merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Pada kasus stroke penderita biasanya mengalami nyeri bahu. Teknik akupuntur merupakan salah satu cara yang dapat mengatasi gejala tersebut. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk menemukan bukti pengaruh terapi acupuncture terhadap penurunan shoulder pain hemiplegia pada pasien stroke. Metode yang diterapkan dengan melakukan pencarian literatur publikasi artikel maksimal database yang diperoleh adalah 10 tahun terakhir: Science direct, Cochrane Library dan Pubmed dengan kata kunci stroke AND shoulder pain OR hemiplegia AND acupuncture. Artikel yang dipilih adalah artikel yang asli yang merupakan hasil review yang sesuai dengan kriteria inklusi: teks artikel utuh dan bahasa Inggris. Kriteria eksklusi: rumusan masalah tidak sesuai (PICOT). Review yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengecekan duplikasi artikel, judul, dan membaca keseluruhan isi artikel. Setelah itu, melakukan ekstraksi data dari artikel yang telah dipilih. Peneliti menyesuaikan dengan panduan PRISMA flowchart. Diperoleh 4 artikel yang memenuhi kriteria. Akupuntur merupakan terapi komplementer yang efektif dan minim efek samping dalam menurunkan hemiplegia shoulder pain (HSP) pada pasien stroke yang dilakukan dengan menusukkan jarum kecil pada titik meridian kepala, lengan dan bahu.  Stroke is a disease that attacks the central nervous system that can cause paralysis and even death. In this case, the patient usually experiences shoulder pain. Acupuncture technique is one way that can overcome these symptoms. The purpose of this literature study was to find evidence on the effect of acupuncture therapy on reducing shoulder pain hemiplegic in stroke patients. The method applied by searching the literature for publication of articles, the maximum database obtained is the last 10 years: Science Direct, Cochrane Library and Pubmed with the keywords: stroke AND shoulder pain OR hemiplegia AND acupuncture. The selected article is the original article which is the result of a review that meets the inclusion criteria: full article text and English. Exclusion criteria: Incorrect problem formulation (PICOT). The review carried out by the researcher is by checking the duplication of articles, titles, and reading the entire contents of the article. After that, perform data extraction from the selected articles. Researchers adjusted to the PRISMA flowchart guide. Obtained 4 articles that meet the criteria. Acupuncture is a complementary therapy that is effective and has minimal side effects in reducing hemiplegia shoulder pain (HSP) in stroke patients by inserting small needles at the meridian points of the head, arms, and shoulders. ","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"208 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131752786","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DENGAN HIV/AIDS DI PROVINSI PAPUA","authors":"Nouvy Helda Warouw","doi":"10.47539/JKTP.V4I1.207","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/JKTP.V4I1.207","url":null,"abstract":"Angka kasus HIV/AIDS pada ibu hamil masih cukup tinggi di Papua. Kerusakan sistem kekebalan tubuh yang diakibatkan oleh virus HIV menyebabkan hilangnya imunitas tubuh sehingga dapat menyebabkan komplikasi berbagai penyakit. Kebutuhan asupan gizi yang cukup pada ibu hamil sangat baik untuk dipertahankan dalam meningkatkan status kesehatan penderita HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ektrak kapsul ikan gabus dalam meningkatkan status gizi (lingkar lengan atas dan berat badan) dan kadar hemoglobin pada ibu hamil ODHA yang telah diberi pengobatan antirektroviral (ARV). Penelitian ini adalah true experiment dengan rancangan randomised kontrol group pre test-post test yang dilakukan di Komunitas Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Sentani dan Puskesmas Sentani pada bulan Oktober sampai November 2016. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang menderita HIV/AIDS berjumlah 10 orang. Sampel kelompok kontrol diberikan terapi ARV dan ekstrak ikan kabus. Hasil penelitian menunjukan pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan lingkar lengan atas (2 cm), berat badan (5 kg) dan kadar hemoglobin (0,48 g/dL) setelah pemberian ekstrak ikan gabus. Ekstrak ikan gabus efektif meningkatkan lingkar lengan atas, berat badan dan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan HIV/AIDS. Ekstrak ikan gabus dapat dijadikan sebagai suplemen tambahan bagi ibu hamil dengan HIV/AIDS.The number of HIV/AIDS cases in pregnant women is still quite high in Papua. Damage to the immune system caused by the HIV virus causes loss of body immunity so that it can cause complications of various diseases. The need for adequate nutritional intake in pregnant women is very good to be maintained in improving the health status of people with HIV/AIDS. This study aimed to examine the effectiveness of snakehead fish capsule extract in improving nutritional status (upper arm circumference and body weight) and hemoglobin levels in pregnant women living with HIV who have been given antiretroviral (ARV) treatment. This study is a true experiment with a randomized control group pre test-post test design conducted in the Community of People with HIV/AIDS (PLWHA) Sentani and the Sentani Health Center from October to November 2016. The sample of the study was pregnant women suffering from HIV/AIDS totaling 10 person. The control group sample was given ARV therapy and kabus fish extract. The results showed that in the treatment group there was an increase in upper arm circumference (2 cm), body weight (5 kg) and hemoglobin levels (0.48 g/dL) after administration of snakehead fish extract. Snakehead fish extract was effective in increasing upper arm circumference, body weight and hemoglobin levels in pregnant women with HIV/AIDS. Snakehead fish extract can be used as an additional supplement for pregnant women with HIV/AIDS.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114957731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PENDERITA HIV/AIDS DI POLIKLINIK HANNA RSUD YOWARI","authors":"Kismiyati Kismiyati, Mayland Hamong, Yuni Kristina","doi":"10.47539/JKTP.V4I1.179","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/JKTP.V4I1.179","url":null,"abstract":"Kepatuhan minum obat ARV pada penderita HIV/AIDS sangat penting dipatuhi karena dapat meningkatkan kualitas hidup penderita sekaligus mengurangi penyebaran penularan HIV/AIDS. Kedisiplinan dalam pengobatan bermanfaat menurunkan atau melemahkan virus dalam pencegahan penularan HIV/AIDS. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik dan layanan kesehatan dengan kepatuhan minum obat Antiretroviral (ARV) Pada Penderita HIV/AIDS di Poliklinik Hanna RSUD Yowari. Penelitian ini deskriptif analitik dengan metode crossestional pada penderita HIV/AIDS di RSUD Yowari sebanyak 73 responden. Data dianalisis menggunakan statistik uji chi- square. Hasil penelitian diperoleh bahwa karakteristik penderita HIV/AIDS di RSUD Yowari terbanyak berumur < 30 tahun yaitu sebanyak 38 orang (51,1%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 40 orang (54,8%) dan berpendikan tinggi sebanyak 49 orang (667,1%). Pekerjaan responden sebagian besar bekerja sebanyak 49 orang (67,1%) dengan lama pengobatan < 6 bulan. Akses pelayanan kesehatan kategori sulit sebanyak 30 orang (41,1%) dan mudah sebanyak 43 orang (58,9%). Kepatuhan minum obat sebanyak 34 orang (46,6%) tidak patuh minum dan sebanyak 39 orang (53,4%) patuh. Faktor yang berhubungan dengan dengan kepatuhan minum obat ARV adalah pendidikan (p-value = 0,031), lama pengobatan (p-value = 0,008), akses layanan (p-value = 0,002). Faktor yang tidak berhubungan dengan dengan kepatuhan minum obat ARV adalah umur (p-value = 0,707) dan jenis kelamin (p-value = 0,951). Kesimpulan: Karakteristik responden seperti umur, pekerjaan dan jenis kelamin tidak berhubungan dengan kepatuhan minum ARV namun akses layananan ke Fasilitas kesehatan RSUD Yowari seperti kondisi geografis Papua, jarak rumah responden, lama pengobatan, serta pendidikan berhubungan dengan kepatuhan responden konsumsi ARV. \u0000 \u0000Abstrak \u0000 \u0000Adherence to taking ARV drugs in people with HIV / AIDS is very important because it can improve the quality of life of sufferers while reducing the spread of HIV / AIDS transmission. The aim of the study was to determine the relationship between health characteristics and services and adherence to taking antiretroviral drugs (ARVs) in HIV / AIDS patients at the Hanna Polyclinic, Yowari Hospital. This study was a descriptive analytic study using the method of crossestional study in patients with HIV / AIDS in Yowari Hospital as many as 73 respondents. Data were analyzed using a questionnaire and analyzed using chi square. The results showed that most of the characteristics of HIV / AIDS sufferers in Yowari Hospital were","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133834414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sulistiyani Sulistiyani, Lamria Situmeang, Qoriah Nur
{"title":"PSIKOLOGIS PASIEN MULTI DRUG RESISTAN TUBERKULOSIS SELAMA PENGOBATAN DI PUSKESMAS SENTANI KOTA: STUDI FENOMENOLOGI","authors":"Sulistiyani Sulistiyani, Lamria Situmeang, Qoriah Nur","doi":"10.47539/JKTP.V4I1.160","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/JKTP.V4I1.160","url":null,"abstract":"Pasien TB-MDR yang sedang menajalani pengobatan akan mempunyai gangguan fisik dan psikologis. Pasien TB-MDR mengalami gejala yang tidak enak akibat dari side efek obat TB yang menyebabkan pasien merasa adanya tekanan psikis seperti merasa sedih, cemas hingga depresi. Kondisi psikologis memiliki peranan penting dalam meningkatkan keberhasilan minum obat lini 2. Adanya gangguan psikologis seperti depresi pada pasien TB-MDR yang juga merupakan masalah secara global perlu mendapatkan penanganan dan perawatan secara khusus. Penelitian yang berkaitan tentang TB-MDR banyak dilakukan secara kuantitaif, akan tetapi masalah psikologis bersifat subjektif, sehingga sangat penting untuk mengeksplorasi kondisi psikologis selama menjalani pengobatan. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain fenomenologi desktiptif. Populasi penelitian ini adalah pasien TB-MDR yang menjalani pengobatan dengan jumlah partisipan enam orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode focus group discussion dengan menggunakan teknik wawancara indepth interview. Analisa data menggunakan teknik Colaizzi. Trustwhortiness dalam penelitian menggunakan 4 metode antara lain Credibility, Dependability, Confirmability, dan Tranferability. Hasil penelitian dari tujuan penelitian sebanyak dua tema yaitu: 1) Merasakan kondisi yang tidak enak ketika pertama minum yang terdiri dari dua kategori: seperti: a) Merasakan tekanan psikis dan fisik, b) Cemas dan takut menularkan penyakit, tema 2) Kendala finansial yang dirasakan selama menjalani pengobatan. Pasien TB-MDR memiliki masalah psikologis yang berkaitan dengan pengobatan maupun biaya. Peran perawat yang dapat dilakukan untuk pengembangan program pengobatan yang mempu meningkatkan status kecerdasan emosional pasien TB-MDR adalah dengan pemberian psikoedukasi, konseling maupun spiritual well-being sangat diperlukan.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127271182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BURNOUT PADA TENAGA KESEHATAN DALAM SITUASI PANDEMI COVID-19","authors":"May Dwi Yuri Santoso","doi":"10.47539/JKTP.V4I1.176","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/JKTP.V4I1.176","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Pandemi COVID-19 mengakibatkan peningkatan beban pelayanan kesehatan tenaga kesehatan yang berpotensi mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, produktivitas pelayanan tenaga kesehatan yang dapat berdampak pada gangguan kesehatan mental tenaga kesehatan sehingga akan berisiko untuk terjadinya burnout. Pengkajian sistematis faktor penyebab burnout yang telah dipublikasikan dari berbagai Negara dapat menjadi salah satu upaya untuk menentukan langkah preventif, kuratif dan rehabilitatif tenaga kesehatan yang mengalami burnout akibat COVID-19 di Indonesia. Pencarian sistematis dilakukan pada Maret-April 2021. Basis data yang digunakan: PubMed, Google Scholar dan Spingerlink. Kata kunci: “COVID 19 and burnout and Health workers†dan “COVID 19 and burnoutâ€, “COVID 19 and burnout and Health workers and factors associatedâ€. Pelaporan tinjauan sistematis ini berpedoman pada Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Terdapat 9 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan melibatkan 10.517 tenaga kesehatan dari seluruh dunia. Sebagian besar burnout disebabkan oleh meningkatnya beban kerja dengan semakin lama dalam tindakan pencegahan ekstra, perubahan tim, penyebaran dampak pandemi dan masalah birokrasi akan menguras tenaga serta pikiran tenaga kesehatan, terutama yang bekerja menangani langsung pasien COVID-19. \u0000 \u0000Kata Kunci: COVID-19, burnout, tenaga kesehatan \u0000Abstract \u0000 \u0000The COVID-19 pandemic has resulted in an increase in the burden of health care for health workers which has the potential to affect the quality of health services, productivity of health worker services which can have an impact on mental health disorders of health workers so that it will be at risk of burnout. The published systematic study of the causes of burnout from various countries can be an effort to determine preventive, curative and rehabilitative steps for health workers who experience burnout due to COVID-19 in Indonesia. A systematic search was carried out in March-April 2021. Databases used: PubMed, Google Scholar and Spingerlink. Keywords: \"COVID 19 and burnout and Health workers\" and \"COVID 19 and burnout\", \"COVID 19 and burnout and Health workers and factors associated\". This systematic review reporting is guided by Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyzes (PRISMA). There were 9 articles that met the inclusion criteria and involved 10,517 health workers from around the world. Most of the burnout is caused by the increasing workload with the longer taking extra precautions, team changes, the spread of the impact of the pandemic and bureaucratic problems that will drain the health and minds of health workers, especially those who work directly with COVID-19 patients. \u0000 \u0000Keywords: COVID-19, burnout, health workers","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120962014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}