Adhila Nada Atthaya, Annisa Ullya Rahma, Fadhilah Zahrah M, S. Anggraini, Yovalia Nindita Chandra Dewi
{"title":"LAMBAN PESAGI BANGUNAN TRADISIONAL PROVINSI LAMPUNG","authors":"Adhila Nada Atthaya, Annisa Ullya Rahma, Fadhilah Zahrah M, S. Anggraini, Yovalia Nindita Chandra Dewi","doi":"10.59997/vastukara.v2i1.1478","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v2i1.1478","url":null,"abstract":"Keberadaan arsitektur tradisional Lampung dapat dikatakan sebagai warisan leluhur budaya yang sulit ditemukan lagi di lingkungan masyarakat Lampung. Sejak adanya kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda mengenai larangan penebangan pohon secara liar, masyarakat mulai kesulitan membangun rumah tradisional yang strukturnya menggunakan material kayu. Karena kebijakan ini, banyak rumah tradisional masyarakat yang mulai mengenal penggunaan bahan seperti tembaga pada ornamen untuk jendela, semen untuk tangga, dan ornamen pada pagar dari besi campur tembaga yang dicor, sehingga pembangunan rumah tradisional masyarakat lampung tidak lagi mengikuti arsitektur bangunan terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dalam ilmu arsitektur tradisional dari segi karakteristik dan bentuk struktur pada bangunan Rumah Tradisional Lamban Pesagi yang berada di Provinsi Lampung. Sumber data penelitian diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian serta melalui studi pustaka. Setelah penelitian, dapat disimpulkan bahwa Rumah Tradisional Lamban Pesagi merupakan rumah adat masyarakat lampung yang menjadi ciri khas perwujudan fisik dari masyarakat adat Buay Penong dimana terlihat jelas stratifikasi masyarakat secara sosial. Memiliki karakter bangun yang terbagi menjadi tiga yaitu atas (solid), tengah (solid), dan bawah (transparan). Bagian atas bangunan terdiri dari atap, ornamen Culu Langi dan Panggakh. Bagian tengah bangunan terdapat dinding dari papan kayu dan bagian bawah banguan terdapat pondasi umpak batu dan tiang penyangga yang berjumlah ganjil. Pada area rumah terdapat lumbung padi dan juga peralatan menumbuk padi dan kopi yaitu, Girjoh dan Ijan Geladak, denah layout Rumah menerapkan sistem privasi ruang sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh masyarakat.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131924490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kadek Anggia Sandra Dewi, A. Remawa, Toddy Hendrawan Yupardhi
{"title":"DESAIN NEUROPSYCHIATRY CENTRE BAGI PENDERITA SKIZOFRENIA DI KARANGASEM, BALI","authors":"Kadek Anggia Sandra Dewi, A. Remawa, Toddy Hendrawan Yupardhi","doi":"10.59997/vastukara.v2i1.1487","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v2i1.1487","url":null,"abstract":"Skizofrenia merupakan penyakit gangguan mental jangka panjang yang menyerang penderitanya dan memberikan efek halusinasi, delusi, kekacauan dalam berfikir hingga berpengaruh pada perubahan perilaku, sehingga penderitanya tidak memiliki kesadaran mengenai apa yang telah ia lakukan. Sebagian besar penduduk yang mengidap penyakit Skizofrenia yakni berada di daerah Karangasem, Bali. Menurut Rikesda tahun 2018 penderita Skizofrenia di Bali sebanyak 46.200 jiwa. Akibat tingginya angka hidup dan kurangnya fasilitas kejiwaan membuat masyarakat yang mengidap penyakit Skizofrenia di Karangasem, Bali ini di pasung agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat lainnya. Oleh karena itu akan dirancang desain interior Neuropsychiatry Centre agar dapat memberikan wadah edukasi sekaligus sebagai tempat rehabilitasi bagi para pengidap Skizofrenia. Pemilihan lokasi di Daerah Karangasem, Bali dikarenakan terdapat banyak kasus penyakit kejiwaan khususnya Skizofrenia. Penulis hendak menciptakan desain interior dengan mengambil konsep “Azaztra Gati” atau pergerakan sel saraf sebagai landasan dalam menciptakan interior yang mampu mengedukasi pasien beserta keluarga sekaligus menyembuhkan penyakit mental Skizofrenia.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126359836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Indriawati, I. G. D. Raharja, I Kadek Dwi Noorwatha
{"title":"DESAIN INTERIOR MUSEUM KAIN TENUN IKAT BALI DI DENPASAR","authors":"I. Indriawati, I. G. D. Raharja, I Kadek Dwi Noorwatha","doi":"10.59997/vastukara.v1i2.503","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.503","url":null,"abstract":"Kain tenun ikat endek dan kain tenun ikat gringsing pada tahun 2015 telah ditetapkan sebagai warisan tak benda yang harus dilestarikan. Kain tenun ikat oleh masyarakat Bali banyak digunakan untuk untuk upacara besar maupun sembahyang ke Pura, seiring perkembangan zaman dan mode kain tenun juga digunakan untuk bahan pakaian sehari-hari, hal ini didukung dengan surat edaran Gubernur Bali nomor 4 tahun 2021 tentang penggunaan Kain Tradisional Bali yang membuat belakangan ini muncul produk kain bermotif seperti tenun ikat Bali yang bukan hasil kerajinan Masyarakat Bali yang mengancam keberadaan kain tenun ikat Bali. Melihat dari permasalahan tersebut perlunya upaya pelestarian kain tenun tradisional Bali dengan mendirikan museum kain tenun ikat Bali yang didesain dengan menggunakan metode pengumpulan data, metode analisis juga menggunakan metode desain serta parameter yang ideal bagi masyarakat khususnya di Denpasar. Dalam visualisasinya, desain interior Museum Kain Tenun Ikat Bali mengangkat konsep hasri wastra ning wastu memiliki arti keindahan kain pada bangunan. Konsep ini dapat menjadi solusi dari isu permasalahan museum sebagai pusat edukasi kain tenun ikat Bali yang dapat menarik minat pengunjung dengan menampilkan kemewahan hasil karya tangan kain tenun ikat perempuan Bali.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114502169","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Bagus, Gede Wismaya Utama, I. Made, Pande Artadi
{"title":"DESAIN INTERIOR PUSAT PERMAINAN ANAK-ANAK TRADISIONAL BALI DI DARMASABA","authors":"I. Bagus, Gede Wismaya Utama, I. Made, Pande Artadi","doi":"10.59997/vastukara.v1i2.529","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.529","url":null,"abstract":"Perkembangan zaman saat ini begitu pesat dan mengubah pola kehidupan masyarakat dari konvensional menuju modern. Permainan anak-anak yang dulu sering dimainkan kini mulai berangsur-angsur ditinggalkan dan anak-anak banyak beralih menggunakan smartphone untuk bermain. Dampak dari hal tersebut membuat anak-anak menjadi lebih pasif dan jarang berinteraksi dengan lingkungannya. Menyikapi hal tersebut tercetus sebuah ide untuk membuat sebuah Pusat Permainan Tradisional Anak-Anak yang nantinya akan digunakan sebagai tempat untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak. Pusat Permainan Tradisional Anak-Anak ini dirancang berada di daerah Darmasaba Bali. Penelitian proyek desain ini menggunakan metode glass box, black box serta exsplosing untuk menghasilkan desain interior yang menggabungkan unsur edukasi dan bermain. Konsep desain interior yang digunakan sebagai gagasan ide adalah Rare Angon. Diharapkan dengan konsep ini spirit yang terkandung didalamnya dapat membangkitkan minat anak-anak untuk bermain permainan tradisional kembali.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129249168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak Agung Gde Ngurah Krisna Yadnya, Made Ida Mulyati, Putu Ari Darmastuti
{"title":"DESAIN INTERIOR MUSEUM KERIS SEBAGAI SARANA EDUKASI BUDAYA LOGAM BALI","authors":"Anak Agung Gde Ngurah Krisna Yadnya, Made Ida Mulyati, Putu Ari Darmastuti","doi":"10.59997/vastukara.v1i2.547","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.547","url":null,"abstract":"Pada zaman sekarang ini eksistensi benda-benda Budaya logam tradisional sudah semakin menurun karena seiring perkembangan zaman, salah satunya yaitu kerajinan keris. Begitu banyak warga Pande yang ada di Bali namun tidak semua menekuni profesi sebagai seorang Pande Keris. Perlu adanya suatu wadah untuk menjaga dan melestarikan kerajinan keris ini. Untuk itu, peran Interior sangat penting dalam mendukung kelestarian salah satu Budaya logam tradisional di Bali ini. Membuat desain Interior Museum Keris yang mengaplikasikan konsep Perapen sebagai wadah untuk menjaga dan melestarikan kerajinan keris. Mengimplementasikan beberapa ciri khas dari sebuah perapen yang merupakan sarana utama dalam profesi memande, seperti simbolis, material, bentuk, garis, warna, dan lain-lain. Diharapkan dengan adanya Museum Keris yang mengimplementasikan konsep Perapen sebagai salah satu identitas dari seorang warga pande bisa mewadahi kerajinan keris dan juga bisa terpenuhinya fasilitas yang menunjang masyarakat khususnya warga pande untuk menjaga dan melestarikan salah satu budaya logam tradisional Bali, yaitu keris.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116042363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEMBACA KEARIFAN LOKAL PADA INTERIOR MASJID JAMIE KAMPUNG NAGA","authors":"Nelsa Siti Nurhaliza, A. Purnomo","doi":"10.59997/vastukara.v1i2.334","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.334","url":null,"abstract":"Globalisasi berdampak pada perubahan nilai-nilai budaya di masyarakat. Umumnya menjadi ancaman terhadap budaya lokal dengan mengabaikan keragaman dan kearifan lokal menjadi lebih universal atau keseragaman. Untuk itu perlunya melihat kembali kearifan lokal yang ada di tanah air. Kampung Naga merupakan salah satu kampung adat di Jawa Barat yang masih menjaga kearifan lokal dan memeliharanya hingga saat ini. Mereka memadukan agama dan budaya (tradisi) menjadi sesuatu yang harmonis dalam kehidupan yang selaras dengan alam. Khususnya pada interior masjid Jamie Kampung Naga memiliki keunikan yang berbeda dengan masjid pada umumnya. Penelitian ini mengkaji salah satu jenis bangunan tradisional di Kampung Naga yakni Masjid Jamie khususnya pada bagian interior masjid. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dimana obyek penelitian berupa arsitektur tradisional dan kajiannya terkait dengan kearifan lokal. Arsitektur masjid Jamie dibangun dengan material alami dan bentuk bangunan hampir sama dengan tempat tinggal masyarakatnya. Bangunan tanpa kubah dan menara, namun ditandai dengan adanya bedug dan kentongan. Kesederhanaan arsitektur dan interiornya serta keselarasan dengan alam menjadi bentuk kearifan lokal Kampung Naga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menginspirasi bagi desainer maupun arsitek dalam mengembangkan keragaman desain bangunan masjid di Nusantara dan khususnya di Jawa Barat.\u0000 ","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117014712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DESAIN INTERIOR PLANETARIUM SEBAGAI TEMPAT WISATA EDUKASI ILMU ASTRONOMI DI JIMBARAN, BALI","authors":"Umma Satila, I. Maharani, James Modouw","doi":"10.59997/vastukara.v1i2.751","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.751","url":null,"abstract":"Bali yang dikenal dengan pariwisatanya memiliki perkembangan yang sangat tinggi dalam sektor ini. Tingginya jumlah tempat pariwisata di Bali membuat masyarakat dan pemerintah mengemas banyak hal dengan dengan pariwisata. Seperti halnya edukasi yang juga dikemas dengan pariwisata untuk lebih menarik perhatian masyarakat dan juga dapat memberikan edukasi pada masyarakat dari segala kalangan usia secara lebih santai, menyenangkan dan efektif. Masyarakat yang lahir dan besar di Bali dapat dikatakan sedikit rendah tingkat literasinya di bidang sains jika dibandingkan dengan daerah lain yang sudah jauh lebih maju dengan sarana dan prasarana yang mereka miliki. Dalam karya tulis ini, solusi yang ditawarkan untuk memecahkan permasalahan dan gagasan ide dalam upaya meningkatkan tingkat literasi dan sektor pariwisata di Bali adalah dengan cara menciptakan Planetarium, dimana bangunan ini dapat menunjang dan memberikan kenyamanan bagi para civitasnya di dalam melaksanakan kegiatan berwisata dan edukasi mengenai objek benda langit di alam semesta. Metode yang digunakan dalam mendesain interior Planetarium menggunakan 3 metode, antara lain metode penulisan karya menggunakan metode deskriptif kualitatif, untuk metode pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu untuk proses desain menggunakan metode glass box. Dari hasil metode penelitian tersebut akan menghasilkan sebuah solusi (konsep) yang menjawab permasalahan yang sebelumya dan divisualisasikan lewat gambar - gambar desain seperti gambar konsepsual, gambar pengembangan dan gambar kontruksi.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117229931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGOLAHAN LIMBAH TAS BELANJA BEKAS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PRODUK DEKORASI","authors":"Michelle Rosaline Hartanto, Rachellia Yunike Gisella","doi":"10.59997/vastukara.v1i2.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.221","url":null,"abstract":"Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang tidak pernah terselesaikan. Tumpukan sampah setiap tahunnya selalu bertambah, mulai dari sampah organik hingga anorganik. Berbagai macam solusi sudah diupayakan oleh pemerintah, tapi tetap saja belum terselesaikan dengan baik. Permasalahannya adalah masyarakat juga harus ikut serta dalam membantu pemerintah untuk menjaga lingkungan ini. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membantu pemerintah serta mendukung pengrajin rajut dalam mengolah limbah yang ada disekitar terutama limbah tas belanja. Metode yang digunakan adalah lima tahap dari Design Thinking, yaitu prototype, define, test, emphatize, dan ideate. Melalui tahap tersebut, dihasilkan suatu produk home decor berbahan utama limbah tas belanja, dengan desain yang dibuat lebih menarik untuk menarik perhatian pembeli. Produk home decor yang dihasilkan berupa tempat tisu, alas gelas, dan lampu tidur. Kesimpulan dari hasil perancangan adalah, tas belanja bekas dapat diolah kembali menjadi barang/produk yang lebih berguna dan memiliki nilai jual, sehingga dapat dijadikan sebagai suatu ide usaha serta tetap menjaga lingkungan tetap bersih.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"32 10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133394979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Putu Tika Indrayanti, Made Ida Mulyati, I. P. P. Wasista
{"title":"DESAIN INTERIOR PUSAT HIDROTERAPI BAGI PENDERITA INSOMNIA","authors":"Ni Putu Tika Indrayanti, Made Ida Mulyati, I. P. P. Wasista","doi":"10.59997/vastukara.v1i2.520","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.520","url":null,"abstract":"Melihat perkembangan jaman sekarang ini mobilitas kehidupan sangat tinggi dan tuntunan hidup semakin tahun semakin tinggi. Melihat kondisi tersebut maka manusia jaman sekarang sering mengalami beberapa penyakit salah satunya penyakit insomnia yang disebabkan oleh tingkat stress yang cukup tinggi. Salah satu pengobatan yang dapat meredakan hingga menyembuhkan penyakit insomnia yaitu hidroterapi yang merupakan pengobatan menggunakan media air. Seiring dengan berjalanya waktu situasi di daerah perkotaan yang krodit dan situasi pandemi COVID-19 mengakibatkan tingkat stress dan penyakit insomnia menigkat dan pandemi juga berdampak kepada menurunnya perekonomian pariwisata khususnya di daerah Bali. Dengan adanya program pemerintah dalam mewujudkan Bali sebagai destinasi wisata berbasis kesehatan (Medical Tourism). Dalam karya tulis ini, membahas tentang solusi yang ditawarkan untuk memecahkan permasalahn dan gagasan ide dalam upaya menciptakan desain interior pusat hidroterapi bagi penderita insomnia sebagai pusat penyembuhan dan juga wisata kesehatan yang ada di Bali dengan memilih lokasi ubud sebagai salah satu daerah pariwisata yang cukup terkenal. Berdasarkan hal tersebut, penulis hendak menciptakan desain interior dengan tradisi melukat yang sering dilakukan oleh umat hindu di Bali. Dengan mengaplikasikan ide dari tradisi melukat pada proses desain diharapkan dapat memperkenalkan budaya tradisi Bali kepada wisatawan.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129792504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketut Indira Suasti, Prayojani, A. Agung, Gde Rai, I. Made, Jayadi Waisnawa, Desain Interior, Wisata Edukasi, Minuman Fermentasi, Minuman Destilasi
{"title":"DESAIN INTERIOR OBJEK WISATA EDUTOURISM MINUMAN FERMENTASI DAN DESTILASI KHAS BALI","authors":"Ketut Indira Suasti, Prayojani, A. Agung, Gde Rai, I. Made, Jayadi Waisnawa, Desain Interior, Wisata Edukasi, Minuman Fermentasi, Minuman Destilasi","doi":"10.59997/vastukara.v1i2.586","DOIUrl":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.586","url":null,"abstract":"Minuman fermentasi dan destilasi khas Bali telah berpotensi untuk menjadi daya tarik pariwisata (food tourism) berkat adanya Peraturan Gubernur Bali No.1 Tahun 2020 mengenai Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Timbulnya peraturan pemerintah ini memberikan harapan bagi perekonomian masyarakat khususnya para perajin lokal untuk mengembangkan produknya hingga ke pangsa pasar internasional. Sehingga dibutuhkan sebuah objek yang dapat mewadahi kegiatan pemasaran produk minuman fermentasi dan destilasi khas Bali. \u0000Objek wisata edukasi minuman fermentasi dan destilasi khas Bali dirasa mampu mewadahi kegiatan rekreasi sekaligus edukasi untuk mengenalkan dan memasarkan produk minuman fermentasi dan destilasi khas Bali yang diproduksi dengan cara tradisional. Penciptaan objek wisata edukasi minuman fermentasi dan destilasi khas Bali ini menggunakan pendekatan desain interior sebagai pemecahan masalahnya. Tujuan dari desain interior ini adalah untuk mengembangkan sektor pariwisata, memajukan perajin lokal, memasarkan produk dan memberikan edukasi mengenai produk khas daerah. Metode desain yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah metode analitis (analitycal method) yang mengacu pada ‘berpikir sebelum menggambar’ (Jones, 1971) dan metode analisis data deskriptif kualitatif. Melalui metode yang digunakan akan menghasilkan konsep sebagai pemecah masalah desain. Konsep yang digunakan dalam desain interior ini adalah Saraka Mukti yang dapat diartikan sebagai kebangkitan bagi kegiatan pemasaran dan budaya konsumsi minuman keras. Konsep tersebut kemudian berfungsi sebagai pedoman untuk memvisualisasikan ide dan gagasan menjadi gambar konsepsual, gambar pengembangan dan gambar detail.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129730705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}